Laman

Sabtu, 16 Oktober 2010

LIMA KEPALA SEKOLAH DI KOTA JAMBI TERANCAM DI COPOT

JAMBI EKSPRES:

Bermasalah pada PSB
KOTABARU - Tim investigasi permasalahan kecurangan dalam penerimaan siswa baru (PSB) tahun 2010, akhirnya merampungkan tugasnya. Dari hasil investigasi PSB di SMAN 4, SMAN 5, SMKN 1, SMKN2 dan SMPN 1, diketahui memang terjadi pelanggaran saat PSB. Untuk itu, dalam waktu dekat, Wali Kota Jambi akan menetapkan sanksi bagi lima kepala sekolah tersebut.

Ambiar Usman, Ketua Tim Investigasi PSB usai hearing (rapat dengar pendapat) dengan Komisi D DPRD Kota Jambi kemarin (14/10), mengatakan, kesimpulan yang diperoleh tim dari pengumpulan data dan investigasi di lapangan adalah memang terdapat pelanggaran. Kepsek, dinilai melanggar petunjuk dan teknis (juknis) PSB, Peraturan Wali Kota nomor 03 tahun 2010 dan Surat Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah tentang PSB.

Menurutnya, berdasar itu, Wali Kota Jambi Bambang Priyanto telah memerintahkan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) melalui Disdik Kota Jambi, untuk memberi hukuman disiplin kepada kepala sekolah yang bersangkutan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

A Syihabbudin, Kepala Disdik Kota Jambi menambahkan, hukuman yang akan diberi kepada lima kepala sekolah tersebut seperti, penundaan kenaikan gaji berkala, penundaan kenaikan pangkat sampai pemecatan dari jabatan kepala sekolah. “Kita lihat data dulu, dan kita kaji sesuai PP 53, setelah itu lapor ke Pak Wali,” ujarnya.

Sementara itu, Dede Firmansyah, Ketua Komisi D DPRD Kota Jambi menyarankan kepada Pemkot Jambi agar kepala sekolah yang sudah melakukan pelanggaran yang lebih dari satu kali, ditindak lebih tegas sesuai undang-undang.

Selain itu, investigasi di lima sekolah itu hanya penugasan yang subjektif. “Kalau hanya lima sekolah tidak mewakili seluruh sekolah, karena yang kita cari solusi yang menyeluruh agar tidak terulang lagi di masa datang,” jelasnya.

Atas dasar itu, Komisi D menyarankan agar Pemkot Jambi mengevaluasi semua sekolah. Indikasinya, bukan hanya lima sekolah saja yang bermasalah dalam PSB tahun 2010. “Bagi sekolah yang bermasalah, berikan sanksi, dan jika tidak bermasalah, berikan reward (penghargaan),” ujarnya, lagi.

Ambiyar Usman, Ketua Tim Investigasi PSB yang juga Asisten I Wali Kota Jambi mengaku bersedia jika wali kota menunjuknya kembali untuk mengevaluasi masalah PSB di semua sekolah. “Disdik tinggal beri data ke tim, lalu sesuai perintah dari wali kota dan komisi D dan ada surat tugas baru, maka tim akan bergerak lagi,” ucapnya.

Jambi Independent mencoba menghubungi salah seorang kepala sekolah yang tersandung kasus PSB 2010, Arianto, Kepala SMAN 5 Kota Jambi. Saat dihubungi, Arianto tak menyahut kontak koran ini. Dikirimi SMS, dia pun tak menjawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar