Laman
Senin, 08 November 2010
ANGGOTA DPRD JAMBI KEMBALI LAKUKAN STUDI BANDING
Perjalanan dinas anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jambi ke Bali, masih menjadi topik pembicaraan hangat. Apalagi satu dari mereka, yaitu Hendri Mansyur tidak ada dalam rombongan perjalanan yang berlangsung 3-5 November.
Pihak Komisi IV menjelaskan, langkah yang diambil Hendri tersebut merupakan pilihan pribadi. Secara institusional telah diputuskan dalam Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Provinsi Jambi, perjalanan tersebut untuk melakukan studi tentang rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) ini telah dijadwalkan serta dianggarkan.
Keberangkatan 10 anggota komisi yang membidangi pendidikan ini telah disepakati. Tiket sampai akomodasi telah disiapkan.Hal tersebut ditegaskan Sekretaris Komisi IV Iskandar Budiman, seusai rapat dengan dinas pendidikan, Sabtu (7/11).
Iskandar dari PDIP menyatakan, rombongan berangkat menggunakan pesawat, sedangkan Hendri Mansyur tidak berangkat bebarengan. Politisi lainnya, Bambang Bayu Suseno dari PAN memilih tidak berkomentar mengenai urungnya Hendri berangkat.
Mayloedin mengamininya. Dia mengatakan, keberangkatan ini dalam rangka mempelajari RSBI di Bali yang berhasil menyabet peringkat 10 besar nasional. "Sekolah di Bali sekolah yang berprestasi," timpalnya.
Sementara Hendri menjelaskan, tidak ikut dalam rombongan karena kurang nyaman melihat kondisi. "Tidak semua perjalanan harus diikuti," katanya.
Dirinya tidak memberi komentar lain mengenai sikap politiknya ini. Namun dikatakan Hendri, mengenai hasil dan ke depannya bagaimana, dia akan mengikuti perjalanan dinas untuk persiapan perda pendidikan ini.
Hendri tetap menegaskan mendukung hasil dari perjalanan tersebut. Perjalanan tersebut dikatakan pada intinya adalah mencari komparasi sekolah yang bagus untuk masukkan perda tentang pendidikan 2011. Selama melakukan perjalanan dinas, dewan mengunjungi dua sekolah yaitu SMPN 1 dan SMAN 1 Denpasar.
YANG TERPASANG CUMA TIANG DAN KABEL UANG SUDAH BAYAR Rp1,5 JUTA
Sebanyak delapan kepala keluarga (KK) di RT 25 Kelurahan Mayang Mangurai, Kota Jambi, mengeluhkan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang belum memasok listrik ke rumah mereka. Padahal masing-masing dari mereka sudah membayar uang sebesar Rp 1,5 juta kepada PLN.
Seorang warga yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan, pada Februari 2010, ada orang yang mengaku sebagai petugas PLN dan akan memasang listrik ke rumah warga. Namun, orang yang mengaku bernama Primo tersebut meminta biaya tiang dan kabel listrik sebesar Rp 1,5 juta per warga yang ingin memasang listrik.
"Kami senang waktu ada yang menawari akan membantu memasang listrik. Pertama ia meminta Rp 3,5 juta untuk pemasangan. Namun, kami hanya memberikan Rp 1,5 juta dulu. Kami bilang akan melunasi jika PLN sudah menyambungkan listrik," ujarnya.
Uang Rp 1,5 itu dikumpulkan ke Sofyan, warga lain yang juga akan memasang arus listrik. "Jadi, Pak Sofyan yang kami tunjuk untuk bernegosiasi dengan PLN dalam pemasangan listrik," katanya.
Selanjutnya, oknum tersebut datang lagi untuk pemasangan tiang dan kabel listrik pada awal Oktober lalu. Oknum tersebut menjelaskan, jika warga delapan KK tersebut membayar lunas, maka dalam minggu pertama ada dua rumah yang akan dipasang meretan dan dialiri arus. Kemudian, janjinya, dua minggu kemudian dua rumah lagi mendapat perlakukan sama. "Begitu seterusnya kata Primo, orang PLN itu," katanya.
Namun yang terjadi, Primo mengatakan, biaya pemasangan listrik naik menjadi Rp 4,5 juta. "Jadi kami harus menambah Rp 3 juta lagi. Kami tidak keberatan. Kami akan membayar setelah arus listrik sudah ada," jelasnya.
Sayang, oknum tersebut kemudian tidak datang lagi. Karena warga sangat ingin rumahnya teraliri listri, maka mereka berinisiatif menghubungi oknum tersebut. "Telepon kami tidak pernah diangkat," akunya.
Warga memutuskan mengutus perwakilan untuk mendatangi pihak PLN mempertanyakan nasib sambungan listrik mereka. Dia mengatakan, menurut penjelasan pihak PLN, tidak ada berkas atas nama warga RT 25.
"Kami bingung harus bagaimana lagi. Sedangkan kami sangat membutuhkan listrik itu. Selama ini kami menggunakan genset dan menyambung ke tetangga yang sudah memasang listrik," tuturnya.
Humas PLN, Tambunan mengatakan, memang banyak mitra PLN dalam pengadaan tiang ataupun pemasangan jaringan listrik. Namun, lanjutnya, dalam pengajuan permohonan pemasangan harus melalui kantor resmi PLN.
PLN tidak bisa bertanggung jawab atas apa yang dilakukan mitra tersebut jika berkas warga yang ingin memasang tidak ada di kantor PLN. Mitra kerja PLN sangat banyak dan mereka berhak memasang jaringan listrik atas prosedur dari PLN.
Tambunan menegaskan, warga yang ingin melakukan pemasangan listrik baru harus mendaftar ke kantor PLN, tidak mengurus melalui calo. PLN akan bertanggung jawab jika berkas warga tersebut ada. "Jadi, bagi masyarakat yang sudah terlanjur berhubungan dengan calo, ya harus melakukan pengajuan lagi ke PLN," katanya. Sementara mengenai nama Primo, Tambunan mengatakan tak kenal karena mitra PLN memang sangat banyak.
KESOMBONGAN SE ORANG ANGGOTA DPRD DIFACEBOOK ( Gusrizal Aja @tONI...kito ini semen padang ''kami sudah berbuat,sblm anda berfikir'')
kadis pariwisata prov jambi kena batu, gara2 nyebut kerinci msk sbg potensi wisata jambi, tp segi anggaran tdk ada
01 November jam 0:40 melalui BlackBerry · ·- Novendra Effendi kucurkanlah dana sebesar2nyo untuk membangun potensi wisata di Kab. Kerinci... jangan hanya di tataran konsep atau ngomong bae yo dak bang??01 November jam 0:43 · · 1 orangMemuat...
- Muhlisin Bangko @ven: betul dindo (hehehehe, dalam hal tertentu, aku lebih senior) tugas bang gusrizal berjuang melalui legislatif, atau parlemen jalanan yang akan bicara.01 November jam 0:45 ·
- Rahmad Restudi Dak salah ndo kebanyakan selamo ne pihak pemprov. hanyo ngomong be.....Cubo skrg saat nyo berpikir kayak jalan untuk bisa memajukan aset wisata di jmabi kerinci khususnyo...jgn pacak nmong be...bliang samo kadis tu ndo...hehehe01 November jam 0:48 · · 1 orangMemuat...
- Novendra Effendi kito yakin la dg Kando Gusrizal ni.... ntah la kalo la berubah01 November jam 0:49 ·
- Muhlisin Bangko smoga tidak berubah, karno amanat rakyat itu terlalu mahal untuk digadaikan...01 November jam 0:50 ·
- Robby Asti Pratama O..o.. Pantaslah jalan di t4 bae pengembangan Pariwisata kito selamo ko yo. Sagadang a batu nan ka takanai lo ka Inyo ko Da ? He..he......01 November jam 0:52 ·
- Gusrizal Aja Smp skrg blm ada 1 pun tour travel di indonesia ini yg memasukan kerinci dlm paket wisata, sementara dana promosi terus ada setiap tahun, dana utk infrastruktur pariwisata kerinci tdk pernah ada, NATO (no action toulk only) pak kadis01 November jam 0:54 ·
- Gusrizal Aja Maka tahun ini tgs pak kadis, kerinci harus msk dlm paket wisata di travel agent, sbg tolak ukur keberhasilan gawe kadis01 November jam 0:57 · · 1 orangMemuat...
- Hamdanus Alamsyah Mantap bang, biasanya eksekutif memang kalang kabut bila ktm anggota dewan yg punya bakat auditor "jelimet", kalau bahasa ushuluddinnya (fakultas bg Gus)tahu perkara juz'iyah, betul kan bang?01 November jam 0:58 · · 1 orangMemuat...
- Novendra Effendi ini abg sampaikan ke org tuo tu atau cuman coment di FB bae kando??? he he01 November jam 1:00 ·
- Toni Samriantokincai HA...HA..HA...ITUH NYU SUARO RAKYAT CUBO KATO DALAM RAPAT DI GEDUNG....DEWAN.01 November jam 1:02 ·
- Novendra Effendi kalo itu baru kando sayo.....MANTAB KANDO GUSRIZAL.. KALO MACAM TU, SAYO DUKUNGLAH KANDO NAK JADI BUPATI KERINCI PERIODE SELANJUTNYO01 November jam 1:04 · · 1 orangMemuat...
- Gusrizal Aja @toni....kito ini semen padang "kami sudah berbuat, sblm anda berfikir"01 November jam 1:04 · · 2 orangMemuat...
- Susan Ti KADISnya gak pernah keKERINCI mgkin,dia liat keindahan Kerinci haya dari rekaman Vcd lagu daerah doang.
Jadi yg nampak olehny, hanya keindahan alam kerinci saja. Keindahan jalan menuju,ksana gak nampak dimatanya...01 November jam 6:26 · · 2 orangMemuat... - Ispet Amri memang'' betul tul...tul...tul........lan
tangkan terus suaramu anak muda....demi pembangunan bumi pertiwi...doa kami di nadi mu...! 01 November jam 18:58 · - Ju Hardi letuh trauh Buya.....masih along suasana hi "SUMPAH PEMUDA" neh ndek.....ohoooooo01 November jam 20:42 ·
SIDANG MEMANAS KARNA BUPATI TIDAK HADIR
Fraksi PDIP Protes Bupati Tak Hadir
Rapat paripurna DPRD Kabupaten Batanghari dalam rangka pembahasan laporan keterangan pertanggungjawaban akhir masa jabatan Bupati Batanghari, kemarin (6/11) sempat memanas. Sesaat menjelang rapat digelar, salah seorang anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan melakukan protes atas ketidakhadiran bupati dalam rapat paripurna tersebut.
Dailami melontarkan protes dan meminta sidang paripurna diskors hingga bupati bisa dihadirkan. "Ini dewan sudah dipermainkan, saya sudah jenuh. Tolong datangkan bupati kalau tidak wakil bupati," tegasnya.
Menanggapi protes keberatan yang disampaikan salah seorang anggota dewan tersebut, Peltu Sekda Batanghari Akhyar mengatakan, dirinya tidak bisa bertanggung jawab atas laporan tersebut sebagaimana diminta Dailami. Dia selaku Peltu Sekda hanya ditugaskan membacakan laporan pertanggungjawaban tersebut karena bupati sedang berhalangan hadir. "Kalau diminta mempertangungjawabkan, saya hanya peltu sekda dan hanya menyampaikan pidato bupati," katanya.
Heri Candra, anggota dewan dari Fraksi Partai Bintang Reformasi melontarkan pendapat berbeda dengan Dailami. Meskipun bupati tidak hadir untuk membacakan laporan itu, tapi dia tetap mendukung rapat agar dilanjutkan. "Bupati juga manusia biasa seperti kita. Dan sekarang tidak bisa hadir bersama kita walaupun itu sangat penting. Dailami keberatan boleh-boleh saja, tapi dari Fraksi PBR tetap dilaksanakan," timpalnya.
BUPATI ROMBAK 44 PEJABAT ESELON III DAN IV
MUARABULIAN - Bupati Batanghari Syahirsah kembali melakukan perombakan pejabat eselon III dan eselon IV secara besar-besaran. Sebanyak 44 pejabat dilantik oleh peltu Sekda Akhyar, mewakili Bupati Batanghari Syahirsah, kemarin (5/11).
Perombakan para pejabat bertujuan untuk melakukan promosi, rotasi, serta untuk mengisi formasi jabatan yang kosong karena ada beberapa pejabat struktural yang telah memasuki masa pensiun. Menurut dia, promosi dan rotasi dalam birokrasi pemerintahan merupakan hal yang biasa.
Sementara promosi jabatan merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan yang diberikan pemerintah terhadap PNS di lingkungan Pemkab Batanghari. Sedangkan rotasi dilakukan dalam rangka memberikan warna dan tantangan baru, sehingga aparatur tidak terjebak dengan rutinitas yang cenderung membosankan.
"Tujuannya adalah untuk mengisi kekosongan dan ada juga yang untuk menggantikan pejabat yang sudah pensiun," ungkapnya.
Dia menambahkan, dari 44 pejabat yang dilantik tersebut terdapat tiga camat yang ikut diganti. Mereka adalah Camat Muarabulian, Camat Pemaayung dan Camat Maro Sebo Ulu (MSU). Camat Muarabulian dipindahkan menjadi sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub), Camat Maro Sebo Ulu menjadi sekretaris Dinas Perkotaan, dan Camat Pemayung menempati jabatan baru sebagai Kabid Lalu Lintas pada Dinas Perhubungan. “Untuk jabatan baru Camat Maro Sebo Ulu dan Camat Muarabulian masih setingkat. Cuma Camat Pemayung yang turunkan menjadi kabid,” ungkapnya.
Apakah pergantian Camat Pemayung tersebut disebabkan adanya desakan warga? Ditanya demikian, sekda tidak membenarkan. “Tidak lah. Itu adalah kebijakan Bupati Batanghari.JAMBI-BULIAN RAWAN MACET
Jalan lintas Muarabulian-Kota Jambi, saat ini rawan terjadi kemacetan. Kondisi itu dipicu adanya kerusakan ruas jalan yang semakin parah, dan ramainya kendaraan bertonase besar yang melintas.
JAMBI-BULIAN RAWAN MACET
Jalan lintas Muarabulian-Kota Jambi, saat ini rawan terjadi kemacetan. Kondisi itu dipicu adanya kerusakan ruas jalan yang semakin parah, dan ramainya kendaraan bertonase besar yang melintas. Setiap hari, kemacetan lalu lintas menimbulkan antrean panjang di sepanjang jalan tersebut. Akibat seringnya terjadi kemacetan, waktu tempuh dari Kota Muarabulian-Kota Jambi menjadi semakin lama. Jika sebelumnya bisa dilalui dalam waktu satu jam, saat ini bisa mencapai satu setengah jam, baru tiba di Jambi jika bertolak dari Muarabulian. Hal itu dikeluhkan warga yang sering melintas di ruas jalan itu.
"Hampir tiap hari selalu macet. Kadang sampai terjadi antrean panjang, padahal kita mau cepat-cepat sampai tujuan," keluh Ida, salah seorang warga Muarabulian, kemarin (6/11).
Dari pantauan Jambi Independent kemarin, setidaknya kemacetan lalu lintas sering terjadi pada tiga titik. Yaitu di Simpang Aro, Kecamatan Muarabulian, Desa Tebing Tinggi dan Jembatan Mas di Kecamatan Pemayung. Di tiga titik itu, kondisi kerusakan jalan cukup parah. Pada sisi kiri dan kanan jalan terdapat lubang menganga yang dapat membahayakan keselamatan para pengguna jalan. Keadaan itu diperparah lagi dengan banyaknya konvoi truk batubara dan kendaraan besar lainnya yang melintas.
"Dampaknya sekarang terasa nian. Apalagi ketika banyak kendaraan besar lewat. Padahal kami ngejar setoran dan harus cepat sampai," keluh Anton, salah seorang sopir angkutan yang ikut terjebak antrean, kemarin.
Untuk itu, warga berharap Pemerintah Provinsi Jambi secepatnya memperhatikan pembangunan ruas jalan itu. Sebab, jika dibiarkan terbengkalai, kondisinya bakal bertambah parah.