Laman

Kamis, 03 Februari 2011

PERDAGANGAN ANAK DI NTT


JAMBI EKSPRES:

Perdagangan Anak Jadi Masalah Serius NTT

Kamis, 3 Februari 2011 | 22:58 WIB

INGGRIED DWI W Ratusan TKW asal Nusa Tenggara Timur yang ditampung di penampungan PT MMJA, meminta dipulangkan ke kampung halaman karena tak kunjung ada kejelasan mengenai pemberangkatan mereka ke Malaysia.

Pemprov Nusa Tenggara Timur memberi perhatian serius pada masalah perdagangan manusia yang akhir-akhir ini melanda anak-anak NTT.

"Pemerintah NTT telah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait, seperti KP3 Laut, KP3 Udara, Imigrasi, Kepolisian dan pemerintah kabupaten/kota seluruh NTT. Langkah ini untuk mencegah perdagangan orang yang semakin marak di daerah ini," kata Kepala Biro Pemberdayaan Perempuan Setda NTT, dr Yovita Mitak, Kamis (3/2/2011).

Belajar dari kasus yang diduga perdagangan anak (trafficking) yang menimpa 14 anak-anak dari TTS, kasus yang menimpa Wilfrida Soik dan kasus yang menimpa TKI asal Kabupaten Sikkka, maka Pemerintah NTT terus melakukan upaya mengeliminasi agar kasus TKI/TKW yang menimpa anak-anak NTT berkurang bahkan hilang sama sekali.

Pemerintah NTT juga akan bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTT agar memantau PJTKI yang mengirim tenaga kerja baik TKI maupun TKW ke luar NTT, bahkan ke luar negeri, terutama Malaysia.

"Minimal pihak-pihak terkait harus memperhatikan dokumen pengiriman TKI tersebut sehingga tidak menimbulkan persoalan," katanya.

Yovita juga mengimbau orangtua atau keluarga dekat tenaga kerja jangan terbuai dengan bujuk rayu orang-orang atau PJTKI yang ilegal.

Jika ingin bekerja keluar negeri, sebaiknya melalui PJTKI yang resmi dengan dokumen yang yang sah.

"Kita perlu perketat karena banyak yang menggunakan dokumen palsu. Misalnya 17 orang dari Maumere, Kabupaten Sikka, tidak punya dokumen sehingga menyisahkan masalah di Surabaya, Jawa Timur. Ke depan perlu ada kerja sama pemerintah daerah menjadi sebuah kesepakatan yang mengikat," katanya.

Dia berharap ada penerapan hukum untuk membuat jera para pelaku perdagangan orang. Undang-Undang Trafficking dan Perda Trafficking perlu ditegakkan.

UANG WNI DI MESIR MENIPIS LAPAR MENGINTAI

JAMBI EKSPRES:


Uang WNI di Mesir Menipis, Lapar Mengintai
Pasokan bahan makanan yang minim dan tidak berfungsinya ATM menjadi ancaman bagi para WNI.
Kamis, 3 Februari 2011, 14:39 WIB

Situasi Kairo yang mencekam

Krisis yang melanda Mesir berdampak pada penderitaan warga negara Indonesia yang kebanyakan mengenyam pendidikan di negeri Seribu Menara itu. Para pelajar terjebak dengan kondisi keuangan yang semakin menipis.

Belum lagi, pasokan bahan makanan yang minim dan tidak berfungsinya ATM. Ancaman kelaparan pun menghantui para WNI.

"Anak saya tadi sempat mengabarkan dan mengaku kehabisan uang, karena ATM tidak berfungsi," kata Komarudin (50), salah satu orang tua yang anaknya masih terjebak di Mesir saat berbincang dengan VIVAnews.com di Asrama Haji Pondok Gede, Kamis 3 Februari 2011.

Menurut dia, putrinya Nabila (24) bersama menantu Affipudin (25) dan cucunya Ahmad Muhaid (1) masih menunggu proses evakuasi yang dilakukan pemerintah.

"Mereka bingung uang saja tinggal 7 pounds, sementara stok makanan semakin menipis," ujar Komarudin.

Komarudin mengakui, dalam kontak terakhir pagi tadi, putrinya semakin merasa cemas dengan keadaan di Mesir yang kian mencekam, mulai dari baku tembak hingga aksi penjarahan. "Saya mohon pihak KBRI segera melakukan evakuasi secepatnya. Jangan sampai terjadi korban jiwa terhadap warga negara kita di sana," kata dia.

Saat ini, dia menambahkan, putri dan menantunya berada di daerah Tafahna yang berjarak tempuh sekitar tiga jam dari Kairo, Mesir. "Anak saya sudah tinggal lima tahun di Mesir, ikut suaminya yang tengah kuliah di Al Azhar Kairo," tutur Komarudin.

Sementara itu, Nurhuyuni (45) ibu Nabila, juga diselimuti rasa cemas terhadap keselamatan anaknya. "Tolong pemerintah segera menjemput, jangan sampai situasinya semakin genting, sehingga proses evakuasi menjadi sulit," ujarnya warga asal Jatinegara itu lirih.

Ia pun mengaku tak tega, ketika anaknya mengabarkan sudah kehabisan uang karena bank sudah tidak beroperasi. "Ma, kami tidak bisa keluar dari rumah, sisa uang untuk beli makan saja tidak cukup. sementara masih harus menunggu giliran evakuasi dari KBRI," katanya menirukan keluhan anaknya saat mengkabarkannya melalui telepon pagi tadi.

MENLU WIRAJUDA IMANDA AMELIA BELUM TENTU WNI

JAMBI EKSPRES:




Ketua Satuan Tugas Evakuasi dari Mesir, Hassan Wirajuda mengatakan pihaknya masih melakukan klarifikasi mengenai kabar seorang WNI yang diduga tewas di Kairo, Imanda Amalia. Kabar yang beredar, kata dia, masih simpang siur.

"Kami juga belum pasti apakah Imanda Amalia ini statusnya WNI atau bukan," kata Hassan di sela kunjungannya ke Pondok Haji, Kamis 3 Februari 2011.

Satgas, kata dia, mengalami kesulitan berkomunikasi dengan perwakilan Indonesia di Mesir dan kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York. "Imanda diketahui bekerja di kantor PBB urusan pengungsian dan evakuasi di wilayah Palestina," kata dia.

Namun, perbedaan waktu membuat upaya klarifikasi ini terhambat. "Sementara menghubungi kantor (perwakilan RI) di Kairo dan Yordania masih sulit karena komunikasi di sana terbatas," jelasnya.

Kabar mengenai meninggalnya Amalia ini pertama kali dimuat akun facebook Science of Universe. Penulis pesan pertama kabar meninggal itu atas nama Ayman Mahmoud anggota Organisasi Pengungsi PBB (UNWRA) di Mesir.

KEMENLU: BELUM PASTI IMANDA AMELIA TEWAS

JAMBI EKSPRES:


Rusuh Mesir
Kemenlu: Belum Ada Kabar Imanda Amalia Tewas
Hingga kini, Kementerian Luar Negeri masih menelusuri kebenaran informasi duka itu.
Kamis, 3 Februari 2011, 13:25 WIB

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene Dokumentasi Kementrian Luar Negeri RI)

Kementerian Luar Negeri masih menelusuri informasi yang menyebut warga negara Indonesia, Imanda Amalia (28) meninggal dunia dalam kericuhan di Mesir. Kemenlu masih berkoordinasi dengan Kedutaan Besar di Kairo dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Mengenai berita itu, kami sedang melakukan klarifikasi dan verifikasi oleh pemerintah melalui berbagai saluran," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene, kepada BERITA JAMBI, Kamis 3 Februari 2011.

Kemenlu sudah menghubungi Kedutaan Besar RI di Mesir dan Organisasi Pengungsi Dunia PBB (UNRAW), yang diduga menjadi tempat Imanda bekerja. Hingga kini belum ada informasi terkini kepastian kabar duka itu.

"Kami juga masih menunggu kabar kepastian itu. Hingga kini belum bisa diklarifikasi," kata pria yang pernah bertugas di Washington DC, Amerika Serikat ini.

Kabar duka pertama meninggalnya warga Indonesia itu tertuang dalam akun facebook Universe of Science. Kabar duka itu disampaikan seseorang yang mengaku rekan Imanda di UNRAW, Ayman Mahmoud.

Kementerian Luar Negeri terus menggunakan berbagai jaringan untuk mendapatkan informasi kepastian kabar meninggalnya Imanda. Selain dari Kedutaan Besar dan PBB, segala cara terus dilakukan.

ACARA DAHSYAT AHMAD DHANI MENGAKUI ISTRI BARU NYA LAGI HAMIL '' MULAN KALI YA GAN ??

JAMBI EKSPRES:



Di Dahsyat, Dhani Sapa Istri yang Lagi Hamil
Ucapan Dhani saat tampil di Dahsyat menimbulkan tanda tanya penonton.
Kamis, 3 Februari 2011, 13:55 WIB

Ahmad Dhani

Entah sedang berguyon atau memang serius ingin menyapa wanita yang ia panggil 'istri' di depan kamera, tiba-tiba saja Ahmad Dhani membuat komentar yang mengejutkan para penonton acara musik Dahsyat, pagi tadi.

Dengan gayanya yang ceplas ceplos, bos Republik Cinta Manajemen ini mengucapkan kalimat, "Ya, untuk istri saya yang lagi hamil, semoga diberikan kelancaran hamilnya." Dhani mengucapkan kalimat ini sebelum ia tampil di Dahsyat.

Namun Dhani tidak secara spesifik menyebutkan, siapa 'istri' yang dimaksudkannya. Apakah ia menuju pada sosok Mulan Jameela yang dikabarkan sedang berbadan dua? Tidak ada yang bisa menjawabnya.

Ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Ahmad Dhani pun bungkam dan tidak ingin membahas lebih lanjut. Senada Dhani, sang manajer juga tidak ingin memberi jawaban mengenai maksud ucapan Ahmad Dhani pagi tadi.

"Itu pernyataan seorang entertainer, dan saya tidak punya hak untuk mengatur. Mau guyon atau serius, yang jelas itu bagian dari pertunjukan Mas Dhani. Dan saya juga tidak melihat langsung Mas Dhani bicara seperti itu," ucap Iwan, manajer Ahmad Dhani saat dihubungi VIVAnews.com, Kamis siang, 3 Februari 2011.