Laman

Sabtu, 06 November 2010

MERAPI MELETUS HEBAT SABTU PAGI

JAMBI EKSPRES:
Sabtu, 6 November 2010 | 07:21 WIB
ilustrasi

YOGYAKARTA,

Gunung Merapi kembali meletus Sabtu (6/11/2010) pagi. Pantauan Kompas.com, dari Cangkringan, Sleman, puncak Merapi mengeluarkan awan panas atau wedhus gembel yang besar sekitar pukul 07.00. Awan berwarna hitam itu membumbung tinggi.

Terdengar dentuman beberapa kali dari puncak Merapi. Saat ini, warga berduyun-duyun turun ke arah selatan dengan truk, mobil bak terbuka, dan motor. Ikut pula dievakuasi hewan-hewan ternak. Relawan serta warga menutup jalan dan melarang masyarakat naik ke atas.

"Dari tengah malam sering keluar awan panas, tapi kecil. Pagi ini paling besar," kata Yanto (32), salah satu relawan.

Puncak Merapi sendiri saat ini tetutup kabut tebal. Asap letusa membumbung ke atas. namun belum jelas ke arah mana abu vulkanik bergerak.

KORBAN TSUNAMI MASIH TERANCAM MAUT

JAMBI EKSPRES:
Mentawai

Satu keluarga Ayah, Barti (tengah), Suwandi (kiri) dan Rina warga kampung Sabogungung yang menjadi korban tsunami terlelap di rumah sakit Kostrad, di Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Minggu (31/10/2010). Lebih dari 270 orang korban yang luka berat perawatanya dipusatkan di Sikakap.

Terselamatkan dan dapat dievakuasi relawan hingga ke Sikakap bukan berarti korban gempa dan tsunami di Kepulauan Mentawai telah selamat dari intaian maut. Justru ketika rumah sakit darurat yang didirikan di Puskesmas Sikakap tak memiliki peralatan memadai untuk menangani penyakit yang diderita korban akibat digulung terjangan tsunami, maut sewaktu-waktu bisa datang kembali.

Anggota tim dokter relawan dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar dr Mulhendra di Padang, Rabu (3/11/2010), mengatakan, banyak sekali korban tsunami menderita bronchopneumonia atau infeksi paru-paru. Infeksi di paru-paru korban tsunami terjadi akibat mereka terlalu banyak menelan air laut. Digulung tsunami setinggi 10 meter dan terseret kemana-mana membuat air laut bisa dengan mudah masuk ke paru-paru.

Menurut Mulhendra, bila tak tertangani dengan baik, korban bronchopneumonia bisa saja meninggal. Mulhendra mengakui, peralatan medis di rumah sakit darurat sama sekali tak memadai. Sehingga sebisa mungkin, korban bronchopneumonia harus dibawa ke rumah sakit di Kota Padang.

Sayangnya, evakuasi dengan helikopter dari Sikakap ke Padang juga sangat terbatas. "Jadi kami terpaksa memilih korban yang paling parah untuk bisa diangkut terlebih dulu," ujar Mulhendra.

Selasa sore kemarin, Mulhendra bersama dua dokter anggota tim relawan lainnya, dr Erinaldi Sp Ot dan dr Dona Handayani ikut mengevakuasi Darnius, korban tsunami yang mengalami bronchopneumonia dari Sikakap ke RSUP dr M Jamil Padang. "Banyak sekali korban tsunami di Sikakap yang mengalami bronchopneumonia ini," ujar Dona.

Selain infeksi paru-paru, korban tsunami juga banyak yang mengalami patah tulang di berbagai bagian tubuhnya. Menurut Erinaldi, sebagian di antara mereka mengalami infeksi karena lama tak tertolong tim medis atau tidak mendapatkan perawata n medis yang cukup.

Erinaldi pun mengaku stress tak bisa berbuat banyak karena minimnya peralatan. Dia yang berada seminggu di Sikakap mengaku, mestinya bisa berbuat banyak dengan keahliannya jika ada peralatan medis yang memadai. "Stressnya kami di Sikaka p ini bukan karena banyaknya pekerjaan yang harus kami lakukan, tetapi justru kami tak dapat berbuat banyak dengan alat yang ada. Jadi kalau pun operasi, ya hanya operasi kecil-kecilan dan sederhana," katanya.

MERAPI MELETUS LAGI

JAMBI EKSPRES:
Bencana

Gunung Merapi mengeluarkan awan panas atau wedhus gembel yang membubung tinggi hingga terlihat di Deles, Klaten, Jawa Tengah,

Baru saja, pukul 11.30 WIB, Gunung Merapi kembali meletus, mengeluarkan awan panas setinggi hampir 3,5 kilometer. Ini merupakan letusan dahsyat kedua sepanjang Jumat (5/11/2010) ini.

Terpantau dari Balerante, bola dan gulungan awan berwarna pekat vertikal bergulung-gulung ke udara, dengan perkiraan ketinggian mencapai 3.500 meter. Karena tiupan angin dari utara dan timur laut, cendawan semburan bergerak ke arah barat dan barat daya. Sementara luncuran awan panas mengarah ke hulu Kali Gendol di arah tenggara. Belum ada laporan resmi dari BNPTK soal letusan ini.

Informasi ini merupakan pantauan langsung secara visual, Jumat (5/11/2010) sekitar pukul 11.35 WIB. Sebagian lereng dan tubuh gunung diselimuti awan tebal berwarna hitam. Kegempaan terdeteksi cukup tinggi berdasarkan denging sinyal seismograf yang terpasang di beberapa pos pantau. Warga di lereng barat daya, tenggara, selatan, dan barat diminta ekstra waspada.

Seperti diberitakan, letusan dahsyat Merapi sebelumnya juga terjadi pada Jumat dini hari tadi. Akibat letusan dahsyat itu tercatat 55 orang tewas hingga saat ini. Daerah rawan pun diperluas dari semula 15 kilometer kini meningkat jadi 20 kilometer.

EKSODUS WARGA DAERAH RAWAN TERUS TERJADI

JAMBI EKSPRES:
Eksodus Warga Daerah Rawan Terus Terjadi
Jumat, 5 November 2010 | 21:13 WIB
Warga dengan tubuh berlumur abu vulkanik mengungsi ke Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, pascaerupsi Gunung Merapi, Jumat (5/11/2010) dini hari.

SEMARANG, Eksodus warga dari berbagai kawasan rawan bencana letusan Gunung Merapi di Jawa Tengah ke daerah yang dinilai aman, hingga Jumat (5/11/2010) malam, terus berlangsung, bahkan melebar ke Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Semarang.

Perpindahan penduduk tersebut dipicu oleh letusan dahsyat Merapi pada Jumat dini hari dan perluasan radius bahaya Merapi dari 10 kilometer menjadi 20 kilometer pada Jumat dini hari pula.

Aktivitas vulkanik Merapi hingga saat ini masih terus berlangsung namun intensitasnya tidak lagi sedahsyat sepanjang Kamis pagi hingga malam yang menyebabkan hujan lebat abu dan pasir.

Bupati Klaten Sunarna menyatakan, saat ini arus pengungsi dari Klaten, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Sleman (DIY) ke daerah ini masih terus terjadi.

Ia memperkirakan jumlah pengungsi di Klaten bakal membengkak menjadi sekitar 20.000 jiwa dari sebelumnya 16.000-an warga.

Selain ke Klaten, sekitar 300 warga Kecamatan Selo dan Cepogo, Kabupaten Boyolali, mengungsi ke Kabupaten Semarang.

Sebanyak 31 penduduk kabupaten ini, Kamis malam, juga mengungsi hingga ke Kabupaten Sukoharjo, yang jaraknya sekitar 80 km.

Pengungsi mulai berdatangan ke Kabupaten Semarang sejak Jumat pagi dan sementara ini ditempatkan di tiga titik pengungsian, yaitu di Desa Payungan, Kradenan, dan Jetis, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang.

Warga mengaku selama mengungsi di wilayah Kabupaten Boyolali sudah berpindah tiga kali dalam semalam ketika Gunung Merapi meletus lagi pada Jumat 01.00 WIB.

"Dari pada kami terus berpindah-pindah karena radiusnya terus ditingkatkan, kami memilih mengungsi di tempat yang jauh sekalian," kata Ahmad, warga Desa Pentongan, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.

Mereka hanya membawa pakaian dan uang seadanya hasil menjual sapi. Sapi terpaksa dijual dengan harga murah, karena mereka tidak bisa lagi memberi makan.

Kepala Desa Payungan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang, Sukadi mengatakan, posko pengungsian di desanya di bagi menjadi tiga titik, yaitu di Dusun Nanggulan, Randusari, dan Perampogan. Warga sekitar juga menyambut pengungsi dengan menyediakan lahan dan sejumlah logistik.

Bupati Semarang, Mundjirin, mengatakan Pemkab Semarang juga menyalurkan sebagian bantuan logistik dan obat-obatan ke pengsungsi yang berada di Kecamatan Kaliwungu tersebut.

"Sebenarnya bantuan logistik dari Pemkab Semarang akan kami serahkan kepada pengungsi yang ada di Magelang, tapi di daerah Kabupaten Semarang sendiri juga ada pengungsi, sehingga sebagian bantuan itu kami salurkan ke sini," katanya.

ABU VULKANIK MERAPI SAMPAI BOGOR

JAMBI EKSPRES:
Kabut tebal menyelimuti kawasan Wukirsari, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis

Dampak letusan Gunung Merapi semakin meluas. Abu vulkanik mulai sampai Kota Bogor pada Jumat (5/10/2010) malam. Meskipun masih tipis, tapi abu vulkanik tersebut cukup membuat panik sebagian warga.

Abu merapi sejak siang sudah tiba di Kota Bandung kemudian bergerak ke Cimahi, Padalarang, lalu Kabupaten Cianjur. Sejak Jumat sore, warga di tiga kecamatan di daerah Puncak Bogor mulai melihat debu putih tipis di kendaraan yang disinyalir abu vulkanik dari Gunung Merapi.

"Abu vulkanik Merapi sampai juga di Cianjur, tetapi abunya hanya tips-tipis saja," kata Reza, warga yang sempat melewati Cianjur, Jumat (5/11/2010) malam. Lanjutnya, ia pun menuturkan bahwa abu tersebut juga terlihat di sekitar Puncak Bogor. "Di Puncak Bogor juga terlihat tapi sangat tipis," lanjutnya.

Di Bandung abu vulkanik sudah dirasakan dari siang. Menurut warga Bandung, Resti, awalnya ia sempat tidak percaya bahwa abu vulkanik Gunung Merapi sampai ke Bandung . "Tetapi setelah saya cek ternyata benar. Pantas saja pernapasanku terasa tidak nyaman," katanya.

Warga Cimahi pun menyatakan hal senada. Debu putih yang disinyalir sebagi abu gunung Merapi terlihat menempel di kendaraan. "Temen saya di Cimahi mobilnya kena abu, putih-putih katanya," ungkap Putri, salah satu warga.

Marshanda Lelang Baju untuk Korban Merapi

JAMBI EKSPRES:

Sabtu, 6 November 2010 | 00:37 WIB
Marshanda
Pesinetron Marshanda merasa terketuk hatinya melihat banyaknya korban akibat bencana alam meletusnya Gunung Merapi di Yogyakarta. Dia pun rela melelang dua baju yang pernah di pakainya saat merayakan ulang tahun ke-17 yang senilai jutaan rupiah. Hasil penjualan baju tersebut akan disumbangkan kepada korban bencana.

"Aku senang ikut acara-acara charity kayak gini, karena kita sama-sama menolong orang. Kalau aku mesti ke sana untuk membantu korban bencana kayaknya enggak mungkin ya. Jadi kita bisa menolong mereka dengan acara-acara charity seperti ini dan memberikan sumbangan kepada mereka," ujar Marshanda, saat ditemui di La Codefin, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (5/11/2010) malam.

Kekasih VJ Ben itu mengetahui kondisi terakhir kota Yogyakarta melalui siaran televisi. Dia mengaku merasa prihatin dan sedih karena hingga kini hujan abu vulkanik masih terus terjadi di berbagai daerah di Kota Gudeg itu. Padahal, menurutnya kota Yogyakarta sangat indah.

"Aku pernah waktu zaman SD atau SMP jalan-jalan ke sana. Tempatnya bagus banget. Tapi aku belum pernah ke Kaliurang. Waktu itu aku ke Malioboro, belanja-belanja gitu. Ya sedihlah aku," ceritanya.

Sukses Bisnis Digital Tak Cukup Bermodal Uang

JAMBI EKSPRES:
Sabtu, 6 November 2010 | 06:37 WIB
Ajarkan anak tentang menabung, fungsi uang, juga bagaimana cara menggunakannya secara bijaksana.

Perkembangan industri digital di indonesia menjadi sorotan dalam seminar "The Next Big Thing, Investment in Indonesia Digital Market", Jumat (5/11/2010) di Hotel Kempinski, Jakarta.

Beberapa pembicara hadir dalam seminar tersebut. Di antaranya, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Michael Smith Jr. selaku Director of Global Initiative Yahoo dan Sarah Lacy dari Techcrunch.com. Seminar ini terselenggara berkat kerjasama Semut Api Colony Brand Maketing Communication, Daily Social dan Kompas.com.

Salah satu hal yang menarik ada komentar Michael Smith tentang perilaku masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi barang dagangan. "Indonesia adalah konsumen terbesar produk-produk yang tidak diproduksi di Indonesia," ungkap pria yang akrab disapa Smithy itu.

Dalam konteks produk digital, kebanyakan orang di Indonesia masih menjadi konsumen dari web-web luar negeri. Smithy mencontohkan, dalam menggunakan Facebook, Indonesia menjadi ketiga terbesar di dunia tapi belum mampu mebuat produk serupa yang bisa dikonsumsi orang Indonesia sendiri.

Menurut Smithy, Indonesia sebenarnya memiliki peluang untuk mengubah hal tersebut. "Indonesia berpeluang sebab memiliki populasi dan talenta serta kemampuan bahasa yang baik. Selain itu, internet adalah satu bidang yang menempatkan Indonesia di BRICi (Brazil, Rusia, India, China, Indonesia)," terangnya.

Untuk memanfaatkan peluang tersebut, Smithy mengungkapkan lima hal yang perlu diperhatikan. "Yang perlu diperhatikan adalah kemampuan untuk menakar atau how to scale social, mobile, e-commerce, dan investasi," jelas Smithy. Ringkasnya adalah faktor-faktor yang mampu menunjang bisnis digital itu sendiri.

Sementara itu, Sarah Lacy mengungkapkan beberapa pandangannya tentang hal-hal yang mungkin bisa membangun bisnis digital di Indonesia. Ia menggarisbawahi kemauan mewujudkan sebuah ide yang sudah dimiliki. Ia mengatakan, "Ide saja itu bukanlah hal yang genius. Kegeniusan adalah kemampuan kita untuk mewujudkan ide."

Ia juga mengungkapkan, pembangunan bisnis digital menjadi sebuah bisnis besar sangat tergantung pada pelayanan, bukan iklan. Menurutnya, iklan saja tidak akan membawa pelaku bisnis digital menjadi sukses dan menghasilkan uang besar.

Akhirnya, menanggapi tentang kebutuhan dalam membangun bisnis digital, Sarah mengatakan, "Kebutuhan yang seharusnya adalah mentorship, bukan hanya uang untuk modal."

GUBERNUR SUMBAR AKAN DI KENAI SANKSI

JAMBI EKSPRES:
Berangkat ke Jerman

Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.

Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi menegaskan, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno yang berangkat ke Jerman sebelum ada izin dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pasti akan dikenai sanksi. "Iya, tentu," ujar Sudi di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (5/11/2010).


Namun, Sudi tidak menyebutkan jenis sanksi yang akan dikenakan kepada Gubernur Sumatera Barat yang berkunjung ke Jerman di tengah bencana tsunami yang melanda Kepulauan Mentawai itu.

Sudi mengatakan, sanksi tersebut nantinya akan diserahkan kepada Kementerian Dalam Negeri. "Kita sudah dapat informasi Gubernur Sumatera Barat berangkat ke sana padahal izin dari Presiden belum ada. Nanti Mendagri (yang mengenakan sanksi-red)," tuturnya.

Irwan Prayitno berada di Munchen, Jerman, selama dua hari dua malam untuk menyampaikan paparan mengenai peluang investasi di Sumatera Barat dalam acara" Indonesian Bussiness Day" di Munchen atas undangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jerman.

Sehubungan dengan banyaknya kecaman tentang kunjungannya ke Munchen, Jerman, Irwan Prayitno mempersingkat kunjungannya tersebut. Kehadiran Gubernur Sumatera Barat di Munchen adalah untuk memenuhi undangan Duta Besar RI untuk Federasi Jerman Eddy Pratomo yang sudah disampaikan sejak bulan Maret.

Irwan mengaku sudah mendapatkan izin dan Kementerian Dalam Negeri dan keputusannya untuk tetap berangkat ke Jerman agar tetap mendapatkan kepercayaan dari para investor.

Menurut Irwan, selama ini penanganan penanggulangan bencana tsunami di Mentawai, menjadi tanggung jawab Wakil Gubernur Muslim Kasim, setelah tsunami terjadi di Mentawai pada Senin (25/10/2010) malam.

LETUSAN GUNUNG MEMATIKAN SEPANJANG SEJARAH

JAMBI EKSPRES:
Sabtu, 6 November 2010 | 07:06 WIB
Gunung tambora diambil tahun 1986.

JAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Merapi baru saja meletus pada hari Selasa (26/10/10) yang lalu dan hari ini (29/10/10). Letusan itu menelan banyak korban jiwa, termasuk juru kunci gunung tersebut, Mbah Maridjan.

Sejarah mencatat bahwa letusan gunung berapi di Indonesia tergolong paling mematikan. Dari 10 daftar teratas, 4 di antaranya dari Indonesia. Korban-korban yang tewas akibat bencana tersebut tergolong yang terbesar dalam sejarah bencana gunung berapi dunia yang terekam. Anda akan menemukan fakta tersebut dengan melihat daftar berikut.

1. Gunung Tambora (1815)

Gunung berapi aktif ini terletak di Pulau Sumbawa. Ledakan terhebatnya terjadi pada tahun 1815, ledakan yang menewaskan 92.000 orang. Saking dahsyatnya letusan Tambora, abu vulkanik yang dilepaskan terlempar hingga lapisan stratosfer udara. selain itu, akibat dari letusan juga masih dirasakan sepanjang tahun 1816, seperti perubahan iklim, tsunami kecil dan hujan abu vulkanik.

2. Gunung Krakatau (1883)

Terletak di Selat sunda yang memissahkan Jawa dan Sumatra. Letusan terbesarnya terjadi pada tanggal 26 dan 27 Agustus 1883. Dikabarkan, suara letusan gunung terdengar hingga Australia dan abu vulkaniknya tersebar hingga wilayah yang sangat jauh. Letusan gunung ini juga mengakibatkan tsunami di wilayah Selat Sunda dan menghancurkan kota-kota di sekitarnya. Sejumlah 36.417 jiwa tewas.

3. Gunung Pelee (1902)

Lokasi gunung ini adalah di sebelah utara Martinique, Perancis. Letusannya terjadi mulai tanggal 25 April hingga 3 Mei 1902. aktivitas vulkanik yang terjadi dalam jangka waktu tersebut menyebabkan kerusakan parah di kota Saint Pierre, menutup jalanan kota dengan abu vulkanik serta menewaskan 30.000 jiwa. Dikabarkan, hanya 2 orang dari penduduk kota yang secara ajaib selamat dari bencana itu.

4. Gunung Ruiz (1985)

Gunung ini berlokasi di Caldas, Colombia. Telah aktif selama ribuan tahun, gunung ini belum pernah meletus sehebat pada tahun 1985. Letusan pada tahun tersebut sangat dahsyat sehingga menelan 25.000 korban jiwa. Letusan itu juga sekaligus sangat mengejutkan sebab sebelumnya gunung itu telah "rehat" selama 150 tahun.

5. Gunung Unzen (1792)

Unzen terletak di kota Shimabara, Pulau Kyushu, Jepang. Beberapa letusan gunung ini pernah tercatat, seperti letusan terakhirnya pada tahun 1991. Letusan terdahsyat terjadi pada tahun 1972 yang mengeluarkan lava dari salah satu puncaknya yang disebut puncak Fugendake. Letusannya juga mengakibatkan gempa dan tsunami. Sebanyak 14.300 orang tewas dalam bencana itu.

6. Gunung Laki (1783)

Gunung ini terletak di Islandia. Letusan terbesarnya terjadi pada tanggal 8 Juni 1783. Sejumlah 14 kilometer kubik lava dikeluarkan oleh gunung tersebut dan membanjiri wilayah sekitarnya. Desa, ternak dan warga yang tinggal di sekitar gunung tersebut menjadi korban. Jumlah korban meninggal dunia mencapai 9350 orang.

7. Gunung Kelud (1919)

Kelud merupakan salah satu gunung teraktif di Jawa Timur. Gunung ini telah beberapa kali meletus di abad 20, di antaranya tahun 1951, 1966 dan 1990.

Letusan yang terhebat terjadi pada tahun 1919. Sebanyak 5110 orang terenggut nyawanya dalam bencana tersebut. Terakhir, gunung ini meletus pada tahun 2007 namun pemerintah berhasil mengevakuasi warga untuk mengungsi menghindari bencana. Letusan juga tidak terlalu besar.

8. Gunung Galunggung (1822)

Galunggung terletak di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat. Letusan terbesarnya adalah pada tahun 1822. Dalam letusan itu, setidaknya 4.011 nyawa manusia melayang.

9. Gunung Vesuvius (1631)

Gunung ini terletak kawasan dekat pesisir Naples, Italia. Salah satu gunung berapi teraktif di Italia ini memberikan dua pemandangan yang kontradiktif, kekaguman akan keindahan lansekapnya sekaligus duka akibat letusannya yang mematikan ribuan jiwa. Letusannya terbesarnya menelan 3500 korban jiwa dan merusak desa-desa di sekitarnya.

10. Gunung Vesuvius (79 AD)

Letusan terbesar Vesuvius ini terjadi pada tanggal 24 agustus 79 AD. Sebanyak 3360 jiwa tewas dalam bencana tersebut. Letusannya diperkirakan berlangsung selama 19 jam dengan volume debu vulkanik yang mencapai 1 kubik mil. Letusan ini juga mengubur dua kota di Italia, Herculaneum dan Pompeii. Sejumlah 1150 tengkorak korban letusan gunung itu ditemukan lewat proses ekskavasi baru-baru ini.

SBY: TAK PERLULAH BERKANTOR DI JOGJA

JAMBI EKSPRES:
Tak Perlulah Presiden Berkantor di Jogja
Jumat, 5 November 2010 | 20:52 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X meninjau pengungsi korban letusan Gunung Merapi di Purwobinangun, Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (3/11/2010).

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berencana berkantor di Yogyakarta untuk lebih dekat dengan warga yang menjadi korban erupsi Gunung Merapi. Keputusan ini diambilnya agar dapat mempercepat pengambilan keputusan.
Tidak perlulah Presiden sampai berkantor di Yogya. Sangat lucu kalau Presiden memutuskan begitu. Biasanya ketika pejabat negara datang, birokrasi kan jadi persoalan baru di lokasi bencana, harus mempersiapkan ini itu.
-- Dadang Sudardja

Namun, Ketua Konsorsium Pengurangan Resiko Bencana Dadang Sudardja mengatakan Presiden tak perlu berlebihan seperti itu.

"Tidak perlulah Presiden sampai berkantor di Yogya. Sangat lucu kalau Presiden memutuskan begitu. Biasanya ketika pejabat negara datang, birokrasi kan jadi persoalan baru di lokasi bencana, harus mempersiapkan ini itu," ungkapnya kepada Kompas.com, Jumat (5/11/2010).

Keputusan Presiden ini, lanjutnya, justru menunjukkan sistem komunikasi dan koordinasi pemerintah pusat, pemerintah daerah dan instansi-instansi terkait tidak berlangsung dengan baik.

Dadang mengatakan Presiden sebenarnya cukup berkantor di ibukota untuk memastikan semua langkah penanganan bencana berlangsung dengan baik dan benar.

"Kan sudah ada pemerintah daerah, BNPB, dinas-dinas dan instansi lainnya. Yang penting respon Presiden itu kan untuk mengatakan ini waspada nasional dan memastikan semua instansi melakukan tugasnya dengan baik," katanya.

"Janganlah bencana malah dijadikan cara untuk menarik empati untuk diri sendiri," tambahnya lagi.

LETUSAN MERAPI BELUM MENCAPAI KLIMAKS

JAMBI EKSPRES:
Gunung Api
Sabtu, 6 November 2010 | 01:30 WIB
T
ilustrasi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Iman Suryanto

SLEMAN,
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono menjelaskan bahwa hingga saat ini kondisi Gunung Merapi masih aktif. Artinya, Merapi bisa dalam waktu yang tak terduga akan kembali memuntahkan material vulkaniknya.

Surono juga mengatakan kepada sejumlah awak media ketika ditemui di Rumah Sakit dr Sardjito, Yogyakarta, Jumat (5/11/2010), hingga saat ini erupsi Merapi belum mencapai pada titik klimaksnya. Meski beberapa kali telah mengeluarkan lahar panas, energi Merapi belum habis.

"Pola letusanya bervariasi kadang besar dan kadang juga mengecil kembali dan tiba-tiba aktif besar sekali, seperi tanggal 3 dan 4 November lalu dengan mengeluarkan isi material gas kerikil, material-material halus yang disertai dengan adanya hujan abu," jelas Surono.

Dia tak bisa bisa secara langsung memprediksikan jarak aman adanya wedhus gembel. "Kalau kemarin jarak amannya 15 km dan untuk besok-besok bisa saja menjadi 20 km. Saya kan tidak bisa memprediksikannya," jelasnya.

Untuk itu, ia menghimbau serta meminta seluruh warga yang ada, baik itu di Kabupaten Sleman maupun Yogyakarta dan daerah sekitar lereng Merapi untuk bisa berhati-hati mengingat adanya bahaya dari aliran lahar yang sangat mengancam. "Kalo bisa usahakan jauhkan sungai dan turuti arahan dari petugas dan relawan untuk tetap berada pada posisi yang dianggap aman," tutupnya.

PAN: MENYAYANGKAN GUBERNUR SMBAR KE JERMAN

JAMBI EKSPRES:
Tsunami Mentawai

Anak kembar, Nila dan Lili (4) mencuci kaki di kubangan air di sekitar reruntuhan bangunan rumah yang hancur tersapu tsunami di Kampung Tumalei, Desa Silabu Kecamatan Saumanganya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Minggu (31/10/2010). Warga terpaksa menggunakan air kotor untuk mencuci kaki karena sulitnya mendapatkan air bersih untuk kebutuhan MCK dan minum.

Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) menyayangkan kepergian Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno ke Munich, Jerman. Di tengah tanggap darurat bencana tsunami Mentawai, masyarakat membutuhkan pimpinan. Hal ini berkaca pada kepemimpinan Presiden Cile Sebastian Pinera dalam penyelamatan para penambang.
Dalam situasi masyarakat seperti ini, seharusnya mencontoh apa yang dilakukan Presiden Cile Sebastian Pinera.
-- Teguh Juwarno

"Dalam situasi masyarakat seperti ini, seharusnya mencontoh apa yang dilakukan Presiden Cile Sebastian Pinera. Jangan kemudian ada persoalan, pemimpin hilang," ujar Sekretaris Fraksi PAN Teguh Juwarno di gedung DPD, Jakarta, Rabu (3/11/2010).

Teguh menjelaskan, selama ini masalah mendasar yang kerap terjadi pasca bencana di Tanah Air adalah hilangnya kepemimpinan. Akhirnya, penanganan bencana menjadi disorientasi, dan cenderung menambah korban semakin menumpuk.

"Negara lain tentu akan memaklumi, apalagi ini menyangkut nyawa manusia yang bukan hanya puluhan, tapi ratusan. Mereka justru akan membantu kalau ini disampaikan dengan baik karena peristiwa kemanusian itu di dalam kerja sama antar negara selalu menjadi prioritas," katanya.

MENTAWAI TERABAIKAN

JAMBI EKSPRES:
Tsunami Mentawai

Anak kembar, Nila dan Lili (4) mencuci kaki di kubangan air di sekitar reruntuhan bangunan rumah yang hancur tersapu tsunami di Kampung Tumalei, Desa Silabu Kecamatan Saumanganya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Minggu (31/10/2010). Warga terpaksa menggunakan air kotor untuk mencuci kaki karena sulitnya mendapatkan air bersih untuk kebutuhan MCK dan minum.

PADANG, Pemerintah dan lembaga terkait diminta untuk juga memerhatikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, terkait gempa dan tsunami karena selama ini fokus pemerintah dan lembaga terkait hanya Kota Padang. Padahal, pusat gempa dan tsunami ada di Mentawai.

Ini kan aneh. Pusatnya di Mentawai, kok selama ini Kabupaten Kepulauan Mentawai seperti terabaikan.
-- Husni Kamil Manik

"Ini kan aneh. Pusatnya di Mentawai, kok selama ini Kabupaten Kepulauan Mentawai seperti terabaikan. Akibatnya, hingga saat ini di Mentawai tak ada peta zonasi daerah rawan, jalur-jalur evakuasi, dan sosialisasi kepada warga Mentawai untuk mitigasi gempa dan tsunami," kata Husni Kamil Manik, Sekretaris Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Barat (Sumbar), Kamis (4/11/2010).

Oleh karena itu, Husni meminta fokus pemerintah dalam penanganan korban gempa dan tsunami di Mentawai harusnya bukan soal relokasi, melainkan bagaimana menyiapkan zonasi jalur-jalur evakuasi ke perbukitan dan posko pelayanan kesehatan.

"Ini harus dipercepat pemerintah karena jauh lebih riil ketimbang relokasi karena relokasi itu harus memerhatikan sosial budaya masyarakat, mata pencaharian masyarakat, pendidikan, dan kepercayaannya," ucap Husni.

Kalau dilihat pada peta Sumbar, katanya, maka yang paling terancam akibat gempa dan tsunami yang diperkirakan 8,9 SR itu adalah Muko-muko (Bengkulu) dan Pesisir Selatan jika pusatnya di Pulau Pagai. Namun, jika pusatnya dekat Pulau Siberut, maka yang paling berpotensi adalah Padang Pariaman, Pariaman, dan Padang.

"Coba lihat lagi dampak gempa 30 September 2009. Yang paling parah itu sebenarnya Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, dan Kabupaten Agam karena tekstur tanahnya labil. Hanya, di sana jumlah gedung tingginya terbatas, beda dengan Kota Padang. Jadi, jangan hanya fokus dengan Kota Padang jika ingin mengantisipasi dampak gempa 8,9 SR dan tsunami yang katanya bakal terjadi itu," pesan Husni.

GUBERNUR SUMBAR BANYAK LANGGAR ATURAN

JAMBI EKSPRES:
Kakak-beradik, Lisa (kanan) dan Markus, menangis pilu usai menemukan jenazah ibu mereka, Aminar (40), yang tersapu gelombang tsunami di Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Jumat (29/10/2010). Lebih dari sekitar 100 warga dilaporkan hilang. Jenazah yang berhasil ditemukan dikuburkan secara massal di lokasi tersebut.

PADANG, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dinilai melanggar banyak sekali aturan terkait perjalanan dinas kepala daerah ke luar negeri. Irwan sedikitnya melanggar tiga peraturan, yakni Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang penggunaan anggaran pendapatan dan belanja daerah, Instruksi Presiden Nomor 11 Tahun 2006 tengang perjalanan dinas ke luar negeri dan Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara Nomor D-32/m.setneg/setmen/07/2007 tentang perjalanan dinas ke luar negeri.

Kalau memang tidak ada izin dari Presiden, seharusnya kepala daerah tidak diperbolehkan keluar negeri. Anggaran negara yang dipergunakan harus dipertanggungjawabkan. BPK dan KPK harus mengusut ini.
-- Roni Saputra

Menurut Koordinator Divisi Pembaruan Hukum dan Peradilan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang Roni Saputra, Irwan telah melanggar banyak aturan terkait perjalanan dinas pejabat jika memang kepergiannya ke Jerman belum seizing Presiden Susilo Bambang Yudhono. Bahkan menurut Roni, karena kepergian Gubernur Sumbar ke Jerman tersebut diduga menggunakan anggaran negara, maka ada potensi kerugian keuangan negara di dalamnya.

Irwan Prayitno melanggar setidaknya tiga aturan soal perjalanan pejabat ke luar negeri. Ini bukan hanya pelanggaran administrati f, mengingat ada penggunaan uang negara di dalam perjalanan dinas tersebut. Sangat bisa diduga, ada kerugian negara karena uang yang digunakan kemungkinan besar berasal dari APBD, ujar Roni di Padang, Rabu (3/11).

Roni meminta agar Badan Pemeriksa Keuangan dan Komisi Pemberantasan Korupsi mengusut dugaan adanya potensi kerugian negara dalam biaya kunjungan Gubernur Sumbar ke Jerman.

"Kalau memang tidak ada izin dari Presiden, seharusnya kepala daerah tidak diperbolehkan keluar negeri. Anggaran negara yang dipergunakan harus dipertanggungjawabkan. BPK dan KPK harus mengusut ini jika memang kepergian Gubernur Sumbar ke Jerman tidak seizin Presiden," kata Roni.

Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi memastikan, kepergian Irwan Prayitno ke Jerman belum seizin Presiden. Gamawan mengatakan, Irwan memang meminta izin ke Menteri Dalam Negeri untuk berkunjung ke Jerman. Izin tersebut diajukan seminggu sebelum gempa dan tsunami menghantam Kepulauan Mentawai, Sumbar.

"Kemudian izin tersebut saya teruskan ke Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi. Tadi karena banyak yang bertanya, saya cek kembali ke Pak Sudi, dan menurut beliau memang belum ada izin dari Presiden," kata Gamawan.

BUDIMAN SUJATMIKO USULKAN PANGGIL GUBERNUR SUMBAR

JAMBI EKSPRES:
Jumat, 5 November 2010 | 13:49 WIB
Budiman Sujatmiko.

Menanggapi kepergian Gubernur Sumbar, Iwan Prayitno ke Munich, Jerman, politikus PDIP yang juga anggota komisi II DPR, Budiman Sujatmiko berencana akan mengusulkan kepada komisinya untuk memanggil Irwan Prayitno.

Hal ini disampaikannya seusai diskusi Politisasi Bencana yang digelar oleh Serikat Jurnalis Untuk Keberagaman (Sejuk) di kawasan Slipi (5/11/2010). "Saya akan usulkan komisi 2 memanggil yang bersangkutan, kalau perlu mendagrinya juga dipanggil karena ada keterangan beda mendagri dengan gubernur," jelas Budiman.

Menurut Budiman, hal ini dilakukan karena adanya perbedaan keterangan antara Irwan Prayitno dengan Mendagri. "Mendagri bilang tidak memberi izin, tapi Gubernur bilang udah dapat izin. Ini bukan masalah kepekaan gubernur saja, tapi juga soal otoritas. Kalau Mendagri benar tidak memberi izin bagaimana Gubernur bisa nekat pergi," ungkapnya.

Namun demikian, jika terbukti terjadi pelanggaran, Gubernur Sumbar tetap tidak akan diberikan sanksi oleh DPR. "Memang tidak ada sanksi, tapi ini soal etika. Saya kira ini akan jadi teguran keras bagi gubernur atau mendagri," jelas Budiman.

Di sisi lain, Ulil Abshar-abdalla, tokoh Jaringan Islam Liberal berharap agar DPR memiliki kode etik khusus yang mengatur jika masalah ini terulang kembali. Hal ini dianggap perlu karena keberadaan Gubernur dalam situasi tanggap bencana sangat penting. "Harus ada kode etik, misalnya kalau ada bencana para pejabat itu tidak boleh kemana-mana," ujarnya.

BPDB SUMBAR TAK MAU AKUI KESALAHAN

JAMBI EKSPRES:
Tsunami Mentawai
Jumat, 5 November 2010 | 18:52 WIB


Warga Kampung Tumalei, Desa Silabu Kecamatan Saumanganya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, membantu anggota TNI-AD menurunkan bantuan makanan, tikar, selimut dan jerigen bagi korban tsunami dari helikopter MI 17 milik TNI AD, Minggu (31/10/2010). Untuk mempercepat proses distribusi bantuan dan evakuasi korban luka salah satunya dilakukan melalui udara dengan heikopter.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat (BPBD Sumbar) tak mau mengakui kesalahannya tak memilih jalur darat sebagai jalur distribusi bantuan dan evakuasi korban bencana gempa dan tsunami di Kepulauan Mentawai. Kepala Pelaksana BPBD Sumbar, Ade Edward mengatakan, jalur darat tak menjadi alternatif pilihan karena sudah ada helikopter.
Buat apa jalur darat, kalau ada helikopter. Kan bisa lebih cepat.
-- Ade Edward

Selama seminggu setelah gempa dan tsunami menerjang Kepulauan Mentawai, Senin (25/10/2010), distribusi bantuan ke sejumlah lokasi bencana di Pulau Pagai Utara dan Pagai Selatan hanya mengandalkan jalur laut. Sementara cuaca buruk dan gelombang tinggi terus terjadi di perairan Mentawai. Padahal, jalur darat, baik di Pulau Pagai Selatan maupun Pagai Utara sebenarnya ada dan bisa digunakan.

"Buat apa (jalur darat), kalau ada helikopter. Kan bisa lebih cepat," ujar Ade di Sikakap, Jumat (5/11/2010).

Sejumlah relawan di Mentawai mempertanyakan keengganan pemerintah daerah dan BPBD Sumbar menggunakan jalur darat sebagai sarana mendistribusikan bantuan dan evakuasi korban. Setelah didesak berbagai pihak, akhirnya pemerintah daerah membuka jalur darat untuk mendistribusikan bantuan ke sejumlah lokasi.

MENDESAK,PETA JALUR EVAKUASI MENTAWAI

JAMBI EKSPRES:
Korban Tsunami
Jumat, 5 November 2010 | 21:35 WIB
Serka Ismanto dan Winarko anggota TNI-AD mengevakuasi Yeses, warga Kampung Tumalei, Desa Silabu Kecamatan Saumanganya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, menggunakan helikopter MI 17, Minggu (31/10). Yeses salah satu korban luka berat di kepala dan punggung yang belum mendapatkan tindakan medis.

Besarnya jumlah korban gempa dan tsunami di Pulau Pagai Utara dan Pulau Pagai Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, disebabkan lemahnya kapasitas mitigasi bencana masyarakat, terutama peta evakuasi penduduk di lokasi bencana.
Peta evakuasi penduduk sebenarnya benar-benar diperlukan. Jadi bisa mengurangi potensi jatuhnya banyak korban.
-- Dadang Sudardja

Ketua Konsorsium Pengurangan Risiko Bencana, Dadang Sudardja mengatakan setiap provinsi, terutama yang rawan bencana, harus segera memiliki masing-masing peta evakuasi penduduk.

"Peta evakuasi penduduk sebenarnya benar-benar diperlukan. Jadi bisa mengurangi potensi jatuhnya banyak korban," ungkap Dadang kepada Kompas.com, Jumat (5/11/2010).

Peta evakuasi penduduk daerah bencana adalah peta jalur-jalur yang dipersiapkan untuk masyarakat menyelamatkan diri ketika terjadi bencana. Petanya dapat berupa peraturan daerah yang disusun dari kesepakatan bersama antara pemerintah daerah dan masyarakat tentang gejala alam dan tempat menyelamatkan diri.

Dadang mencontohkan Jepang sebagai negara kepulauan yang juga rentan tsunami telah memiliki peta evakuasi yang memadai untuk warganya, di samping pendidikan mitigasi bencana yang matang bagi warganya.

"Kalaupun peta zonasi rawan bencana sudah ada, namun tetap harus pikirkan bagaimana melibatkan masyarakat untuk mitigasi bencana, melengkapi mereka dengan pengetahuan, keterampilan dan kapasitas," tandasnya.

PUNGUTAN UANG BENCANA HARUS DI UMUMKAN

JAMBI EKSPRES:
Mentawai
Jumat, 5 November 2010 | 21:45 WIB
Anak kembar, Nila dan Lili (4) membawa buah kelapa untuk mereka minum airnya dari pohon kelapa di sekitar reruntuhan bangunan yang tersapu tsunami di Kampung Tumalei, Desa Silabu Kecamatan Saumanganya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Minggu (31/10/2010). Warga meminum air kelapa sementara bantuan air bersih belum tiba. Mereka pun masih menggunakan air kotor karena sulitnya mendapatkan air bersih untuk kebutuhan MCK.

PADANG, Para pemungut sumbangan dengan alasan membantu korban gempa dan tsunami Mentawai, Sumatra Barat diminta mengumumkan hasil dan penyalurannya ke publik, agar masyarakat yakin bantuannya tepat sasaran.

"Jangan sampai keadaan ini dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan memungut sumbangan di jalanan mengatasnamakan bantuan untuk korban gempa dan tsunami Mentawai padahal untuk kepentingan pribadi atau kelompok," kata Koordinator Posko Lumbung Derma Peduli Gempa dan Tsunami Mentawai, Yoseph Sarogdog di Padang, Jumat (5/11/2010).

Menurut Yoseph, mengumumkan hasil sumbangan ke publik itu penting sehingga masyarakat mengetahui sumbangan yang mereka salurkan dapat membantu korban di Mentawai.

Dengan demikian, kepercayaan publik terhadap lembaga atau organisasi yang memungut sumbangan tersebut tetap terjaga di masa yang akan datang.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dengan aksi penggalangan dana yang marak dilakukan belakangan ini.

Meski demikian, bukan berarti masyarakat tak boleh memberikan sumbangan.

"Kita justru sangat berharap agar masyarakat turut serta membantu korban di Mentawai, tapi lihat juga lembaga yang menjadi penyelenggaraan aksi tersebut. Bisa saja aksi itu dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi dan sumbangan yang diperoleh justru tak tepat sasaran," katanya.

Menurutnya, dalam hal ini juga diperlukan peran serta pemerintah untuk melakukan pendataan terhadap organisasi tersebut serta melakukan koorndiasi penyaluran kepada korban.

"Langkah ini pasti bisa meminimalisasi penipuan," ujarnya.

Selain itu, ia juga mengapresiasi peran masyarakat yang ikut peduli dengan korban gempa 7,2 SR disertai tsunami di Mentawai, 25 Oktober 2010.

"Kita terus mendukung penggalangan dana yang dilakukan sejumlah organisasi, tapi kita tentu juga berharap bantuan yang dihimpun itu dapat disalurkan kepada korban," katanya.

Ia menambahkan, Posko Lumbung Derma juga akan mengakomodir penyaluran bantuan kepada korban gempa di Mentawai dengan menyerahkan bantuan ke posko Lumbung Derma, Jalan Kampung Nias I Nomor 30 C, kota Padang atau melalui rekening Bank Syariah Mandiri Nomor 15-300-17171 atas nama Lumbung Derma.

Pantauan di sejumlah titik di kota Padang, penggalangan dana oleh siswa dan mahasiswa masih dilakukan antara lain di persimpangan By Pass-Kampus Unand, Persimpangan Jalan Thamrin-Aziz Chan dan Simpang Empat Rumah Sakit Aisiyah, Padang.

"Rencananya aksi akan dilakukan sampai, Minggu," kata Dika, salah seorang pelajar yang ikut memungut sumbangan di persimpangan Jalan Thamrin-Aziz Chan.

PMI LAKUKAN PENYEMPROTAN DI MENTAWAI

JAMBI EKSPRES:
Bencana Mentawai
Jumat, 5 November 2010 | 22:29 WIB
Residents walk through an area devastated by the earthquake and tsunami in the Malakopa village, Mentawai Islands, West Sumatra Province November 1, 2010. Officials said the death toll from a tsunami that hit the remote western Mentawai islands on Monday is now at least 400.

PADANG, PMI akan melakukan penyemprotan desinfektan di sekitar lokasi bencana tsunami yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat.

"Kita berencana melakukan penyemprotan desinfektan di beberapa lokasi terjadinya tsunami yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai," kata Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat Arifin M Hadi di Padang, Jumat (5/11/2010).

Dia mengatakan, pihaknya akan mendatangkan alat penyemprotan dari Jakarta serta kebutuhan lainnya terkait rencana tersebut.

"Jika semua alat sudah datang, tim akan segera melakukan penyemprotan desinfektan bagi warga Mentawai," katanya.

Menurutnya, penyemprotan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyakit yang ditimbulkan akibat terjadinya gelombang tsunami di Mentawai.

"Penyemprotan dilakukan karena mulai timbul bau busuk yang diduga berasal dari mayat yang tertimbun dalam lumpur disebabkan genangan air laut," katanya.

Pihaknya juga akan melakukan vaksinasi bagi tim SAR yang masih melakukan pencarian terhadap korban tsunami.

Hingga kini, masih di lokasi masih mengeluarkan bau busuk yang rentan menularkan penyakit seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), dan diare kepada orang yang berada di sekitarnya.

"Para tim evakuasi harus diberikan vaksin ketahanan tubuh dan memakai masker agar tidak membahayakan kesehatan mereka," kata Arifin M Hadi.

Di tempat terpisah, Ketua PMI Sumbar Marlis Rahman di Padang, mengatakan, PMI akan membangun perumahan hunian sementara bagi warga yang dilanda tsunami di Kabupaten Mentawai.

"Perumahan hunian sementara (Huntara) yang akan dibangun sebanyak 1.566 unit bagi warga yang dilanda tsunami," katanya.

Dia menambahkan, saat ini PMI pusat telah mengirimkan 50 ribu lembar seng, dan peralatan-peralatan lainnya untuk mempercepat pembanguan rumah hunian.

"Kita telah memberikan bantuan uang tunai senilai Rp 5 juta per keluarga untuk membangun rumahnya. Pembangunan rumah hunian sementara ini kita targetkan siap sekitar dua bulan," kata Marlis Rahman.

MENTAWAI KEMBALI DI GOYANG GEMPA

JAMBI EKSPRES:
Jumat, 5 November 2010 | 23:00 WIB
Pusat gempa di Kepulauan Mentawai, Jumat (5/11/2010).

Gempa kembali menggoyang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Jumat (5/11/2010) malam. Meski menurut hasil pemantauan berkekuatan di bawah skala 5, goyangan gempa dilaporkan terasa cukup kuat.


Data yang dilansir Badan Geologi AS atau United States Geological Survey (USGS), gempa berkekuatan 4,8 skala magnitud pukul 22.21 WIB. Pusat gempa di perairan sebelah barat Pulau Sipora tepatnya pada koordinat 2,198 Lintang Selatan (LS) dan 99,320 Bujur Timur (BT) pada kedalaman 35 kilometer.

Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 7,2 skala Richter mengguncang Kepulauan mentawai pada 25 Oktober 2010 pukul 21.42. Lokasi gempa berada di 78 km barat daya Pagai Selatan Mentawai, Sumatera Barat, dengan kedalaman 10 km itu disertai tsunami. Data terakhir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar), korban tewas 431 orang dan hilang 88 orang.

BMKG
Sumber :

5 KEPUTUSAN PRESIDEN MENGENAI MERAPI

JAMBI EKSPRES:
Merapi Meletus

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

JAKARTA,

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan lima keputusan terkait penanganan letusan Gunung Merapi.

Berikut lima keputusan Presiden yang disampaikan di Kantor Presiden, Jumat (5/11/2010).

1. Kendali operasi tanggap darurat mulai hari ini satu komando berada di tangan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dibantu Gubenur DI Yogyakarta, Gubernur Jawa Tengah, Pangdam IV Diponegoro, Kapolda Jateng, dan Kapolda DIY.

2. Unsur pemerintah pusat diajukan, dipimpin Menko Kesra, untuk memastikan agar bantuan dari pemerintah pusat bisa lebih cepat, tepat, dan terkoordiansi lebih baik.

3. TNI saat ini telah melakukan persiapan. Akan dikerahkan satu brigade penanggulangan bencana, dipimpin brigadir jenderal. Brigade ini terdiri dari batalyon kesehatan, batalyon semi-tempur untuk konstruksi, batalyon infantri, batalyon marinir, serta batalyon perbekalan dan angkutan. Brigade TNI tersebut bertugas membangun fasilitas rumah sakit lapangan, di samping mengaktifkan fasilitas semua rumah sakit yang ada di daerah itu, serta membangun dapur-dapur umum. Brigade juga memobilisasi angkutan untuk mobilitas masyarakat dari satu tempat ke tempat lain. Koordinasi berada di bawah Kepala BNPB.

4. Polri dikerahkan dan menugaskan satuan tugas penanggulang bencana untuk mengatur lalu litas dan pengamaan kepada masyarakat. Satgas ini juga di bawah Kepala BNPB.

5. Presiden menugaskan Menko Kesra dibantu Gubernur DIY dan Gubernur Jateng serta para bupati daerah bersangkutan untuk membeli ternak para penduduk dengan harga pantas karena selama ini penduduk dinilai merasa berat meninggalkan rumahnya karena terbebani ternak mereka. Kalaupun ada yang membeli, harganya murah sekali.

LETUSAN GUNUNG TINGKATKAN CURAH HUJAN

JAMBI EKSPRES:
Sabtu, 6 November 2010 | 07:24 WIB
Mount Merapi volcano erupts spewing out towering clouds of hot gas and debris as seen from Wukirsari village in Sleman, near the ancient city of Yogyakarta, November 4, 2010. Mount Merapi has killed at least 42 people since it began erupting on October 26 and more than 70,000 people have been displaced, according to Indonesias National Disaster Management Board.

SINGAPURA, Para ilmuwan mempelajari lingkaran pada pohon untuk memperagakan ulang masa lalu bahwa sebagian besar letusan vulkanik dapat meningkatkan curah hujan di Asia Tenggara sehingga membalikkan persepsi umum bahwa gunung berapi sebagai bencana penghancuran.

Sejumlah penelitian pada masa lalu telah memperlihatkan letusan dahsyat yang dialami oleh Gunung Tambora pada 1815 dan Krakatau pada 1883, yang keduanya berada di Indonesia, telah menurunkan suhu udara dunia dan melenyapkan pepohonan.

Para peneliti di Pusat Pengamatan Bumi Lamont-Doherty di Universitas Columbia di Amerika Serikat ingin meneliti beberapa dampak pada musim di Asia karena hujan merupakan hal yang penting bagi tumbuhan dan kehidupan miliaran manusia.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam edisi jurnal Geophysical Research Letters, upaya tunggal untuk mengetahuinya adalah dengan merunut ke masa lalu.

Mereka mempelajari pertumbuhan lingkaran pepohonan yang umurnya beberapa abad dari sekitar 300 kawasan di penjuru Asia.

Mereka meneliti sejumlah dampak pada curah hujan dari sekitar 54 letusan pada 800 tahun lalu dengan mengukur pengaruh pertumbuhan pepohonan.

Pertumbuhan lingkaran yang kecil dan tipis menunjukkan curah hujan yang kecil dan jika hal itu sebaliknya maka menunjukkan curah hujan yang besar.

Lingkaran pohon menunjukkan di kawasan besar China selatan, Mongolia, dan daerah sekitarnya secara tetap masih kering dalam satu atau dua tahun setelah letusan besar gunung berapi, sementara daratan Asia Tenggara mendapatkan curah hujan lebih banyak.

Letusan gunung berapi menyebarkan kandungan belerang yang berubah menjadi partikel sulfat mikroskopis di atmosfir yang tinggi sehingga membiaskan cahaya matahari yang mempengaruhi pendinginan suhu udara di bumi dapat bertahan selama beberapa bulan ataupun tahun.

Penyiaran penelitian tersebut hadir di saat serangkaian letusan gunung Merapi di Pulau Jawa, Indonesia, meletus kembali pada Jumat dengan jumlah korban hampir mencapai 100 orang.

"Letusan tersebut, walaupun besar, belum dapat mempengaruhi suhu dunia," ujar sebuah keterangan media penelitian tersebut.

Kaitannya El Nino

Para peneliti yang diketuai oleh Kevin Anchukaitis dari badan pengamatan mengatakan, penelitian mereka tidak menilai kaitan erat antara atmosfir serta samudera dan juga tantangan peraga iklim yang ada.

"Kebanyakan peraga iklim yang ada menggabungkan gejala alam yang dikenal, seperti perubahan pada matahari dan atmosfir, telah memperkirakan bahwa letusan vulkanik dapat mengganggu musim dengan mengurangi jumlah curah hujan ke Asia Tenggara," ujarnya.

Sejumlah temuan, kata para peneliti, dapat membantu memperbaiki beberapa peraga berikutnya yang digunakan oleh para ilmuwan yang mencoba memahami seberapa jauh dampak global dari perubahan iklim dan pengaruh besar lainnya.

Sebagai contoh, mereka menjelaskan, mungkin terdapat kaitan erat antara dampak letusan dan fenomena cuaca El Nino serta La Nina, yang memicu kemarau atau banjir di beberapa bagian Asia dan Australia.

Peristiwa cuaca El Nino atau La Nina yang kuat dapat menangkal dampak letusan, mengurangi pengeringannya dan memberikan efek yang melembabkan atau sebaliknya, yang dalam kondisi tertentu, hal itu dapat memperburuk dampak yang menimbulkan bencana banjir atau kemarau yang parah.

Para ilmuwan juga mengatakan, penelitian mereka berguna sebagai peringatan atas kemungkinan dampak yang tidak disengaja mengenai rencana besar perbaikan bumi untuk mengurangi perubahan iklim, dengan membangun gunung berapi buatan yang bertujuan untuk mendinginkan suhu dengan memompa partikel sulfat ke atmosfir tertinggi.

BANJIR LAHAR MENGANCAM

JAMBI EKSPRES:
Sabtu, 6 November 2010 | 01:52 WIB
Banjir lahar dingin melewati Kali Kuning, Kelurahan Umbulharjo Kecamatan Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (3/11/2010). Lahar dingin mengalir akibat hujan deras di puncak Gunung Merapi.

Banjir lahar dingin mengancam warga lereng Merapi terutama di sekitar bantaran sungai menyusul hujan deras di puncak gunug tersebut, sabtu (6/11/2010) dini hari. Banjir itu diprediksi bakal menyusuri Sungai atau Kali Woro, Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Sat, Lamat, Senowo, Trising, dan Apu yang mengarah ke Sleman Klaten.


Menurut laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, ancaman bahaya Gunung Merapi dapat berupa awan panas dan lahar. Sehubungan masih tingginya aktivitas vulkanik Gunung Merapi dan status masih ditetapkan pada level awas, maka BPPTK merekomendasikan agar tidak ada aktivitas penduduk di daerah rawan bencana III, khususnya yang bermukim di sekitar alur sungai.

Selanjutnya BPPTK menginstruksikan segera memindahkan para pengungsi ke tempat yang aman di luar radius 20 km dari puncak Gunung Merapi. Masyarakat di sekitar Merapi agar senantiasa mengikuti arahan dari pemda setempat dalam upaya penyelamatan diri dari ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi.

Untuk mengantisipasi kemungkinan meluasnya kawasan awan panas, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi senantiasa berkoordinasi dengan pemda setempat. Terakhir masyarakat diminta tidak panik dan terpengaruh dengan isu yang beredar mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas Gunung Merapi dan tetap mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat yang selalu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

LAVA PIJAR MENGALIR KESEGALA ARAH

JAMBI EKSPRES:
Sabtu, 6 November 2010 | 03:12 WIB
Puncak Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar terlihat dari Dusun Gondang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Minggu (31/10/2010). Peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang meletus pada Selasa (26/10/2010) lalu mengakibatkan sedikitnya 32 orang meninggal dunia dan ribuan orang mengungsi.

Gunung Merapi belum tenang. Baru saja Sabtu (6/11/2010) sekitar pukul 01.20 menyemburkan awan panas dan lava pijar secara beruntun.

Erupsi tingkat sedang ini diawali semburan lava pijar kecil dan kemunculan titik api diam sejak pukul 00.00. Luncuran lava pijar dan awan panas mengarah ke selatan dan ke barat daya ke hulu Kali Senowo.

Dua truk polisi dikawal 50 personel Polda DIY saat ini bergerak ke arah Kaliurang guna mengevakuasi warga yang masih bertahan di perkampungan wilayah Cangkringan.

Semburan Merapi itu bisa disaksikan dari gerbang kampus UII Jalan kaliurang Km 15 yang juga berjarak sekitar 15 kilometer dari Merapi. Luncuran juga mengarah ke Kali Kuning di selatan.

Kawasan puncak saat ini diselimuti awan tebal dan kabut. Luncuran awan panas terjadi berkali-kali, bisa disaksikan juga dari arah Deles di Klaten

Bahkan luncuran beberapa detik lalu terlihat sangat besar mengarah ke selatan dan tenggara. Puncak kadang kelihatan, diselingi kabut dan awan. Arah angin sulit diperkirakan, tapi cenderung ke timur

BAIM WONG AKAN JADI RELAWAN DI DAPUR UMUM

JAMBI EKSPRES:
Sabtu, 6 November 2010 | 04:51 WIB
Baim Wong
Bencana alam Gunung Merapi di Yogyakarta membuat artis Muhammad Ibrahim atau yang populer dengan nama Baim Wong prihatin.


Putra Johnny Wong itu pun berencana untuk datang ke Kota Pelajar itu guna memberikan bantuan secara langsung. "Ketika saya lihat perkembangannya, asapnya banyak, pengungsi juga makin menjauh lagi. Tapi kalau saya bilang, kita harus bisa melakukan apa saja yang kita bisa lakukan," ujar Baim, saat ditemui di acara penggalangan dana untuk bencana di La Codefin, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (5/11/2010) malam.

Pemain film Pengantin Cinta itu mengatakan, keinginannya untuk ke Yogyakarta atas ajakan Chef Tatang. Di sana, ia berencana membantu Chef Tatang di dapur umum untuk menyiapkan makanan untuk para pengungsi bencana Merapi.

"Yang mengajak saya turun ke sana adalah chef, dia memasak di sana nanti. Dan saya ingin ikut membantu," ucap Baim.

Rencananya, Baim akan menempuh perjalanan menggunakan jalur darat. Pasalnya, hujan abu vulkanik yang turun akibat letusan Gunung Merapi menyebabkan penerbangan menjadi terganggu. "Kemungkinan besar akan menempuh jalan darat, setahu saya memang nggak bisa jalan udara," paparnya.