JAMBI EKSPRES:
Yenny Wahid
Politik
Yenny-Gus Dur Serupa Mega-Bung Karno?
Apa yang dilakukan Yenny Wahid serupa dengan yang dilakukan Megawati.
Yenny Wahid
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih terbelah dalam dua kubu setelah sekian lama berlalu. PKB 'Gus Dur' yang tidak diakui pemerintah bahkan telah menggelar muktamar pekan lalu yang menghasilkan penunjukkan Yenny Wahid sebagai ketua umumnya.
Hal ini dinilai pengamat politik M Qodari sebagai ancaman serius bagi PKB kubu Muhaimin Iskandar.
"PKB Gus Dur yang kini dipimpin oleh Yenny adalah ancaman serius bagi Muhaimin Iskandar. Yenny Wahid sebagai anak biologis Gus Dur diyakini mampu meneruskan apa yang sudah dilakukan oleh Gus Dur," ujar pengamat politik dari IndoBarometer, M Qodari, kepada radar jambi.
Menurutnya, modal sosial PKB sejak awal memang berada di tangan Gus Dur. Karena Gus Dur-lah sebenarnya tokoh sentral dan sosok yang dikagumi oleh anggota PKB. "Kini, Yenny Wahid tinggal menyalurkan aspirasi massa fanatik Gus Dur," jelas Qodari.
Direktur Eksekutif IndoBarometer itu mengatakan, apa yang dilakukan Yenny saat ini bisa dibilang serupa dengan yang dilakukan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Yenny sama seperti Megawati. Megawati juga bisa membesarkan PDIP karena masyarakat masih memandang Soekarno," imbuh Qodari.
Ancaman bagi Muhaimin, lanjut Qodari, bahkan bukan sekedar Yenny. Massa NU yang awalnya kompak berada di bawah satu bendera yaitu PKB, kini menjadi rebutan partai-partai lain karena PKB sendiri terpecah.
Oleh karena itu, simpul Qodari, hampir bisa dipastikan suara PKB akan semakin menurun pada pemilu berikutnya. "Itulah ancaman nyata bagi Muhaimin," tutup Qodari.
Laman
Rabu, 02 Februari 2011
HORE..... GITA KDI MENJADI ANGGOTA DPR TERMUDA DARI PKB
JAMBI EKSPRES:
Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Gita KDI
Politik
Gita KDI Resmi Jadi Anggota DPR
Gita KDI, kini menyandang predikat baru. Anggota DPR.
Rabu, 2 Februari 2011, 17:26 WIB
Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Gita KDI (Antara/ Ismar Patrizki)
Gitalis Dwi Natarina atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gita KDI, hari ini resmi dilantik menjadi anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa. Perempuan muda kelahiran 1985 ini menggantikan almarhum Cecep Syafrudin yang meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Berdasarkan urutan hasil pemilu legislatif 2009, Gita yang satu daerah pemilihan dengan Cecep, memperoleh suara tepat di bawah Cecep. Gita mewakili daerah pemilihan Garut dan Tasikmalaya. Kini ia diplot untuk duduk di Komisi XI DPR yang membidangi sektor kesehatan ketenagakerjaan, dan pendidikan.
"Luar biasa. Ini merupakan dunia baru bagi saya. Mudah-mudahan saya mampu menjadi wakil rakyat yang amanah," kata Gita usai acara pelantikan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Gita mengaku sudah mendapat arahan dari Ketua FKB. "Kemarin saya juga sudah ikut rapat kerja," imbuhnya.
Gita menyatakan, Ketua FKB Marwan Ja'far berharap agar dirinya dapat melakukan tugas dengan baik selama di DPR. Namun dia tak bisa janji akan melepaskan karirnya di dunia hiburan selama menyandang jabatan sebagai wakil rakyat.
"Itu kan sudah hobi ya. Lagipula saya masih terikat kontrak. Jadi saya harus mengikutinya," tutur wanita yang menjadi juara pertama kontes dangdut di periode kedua itu.
Selain Gita, Ketua DPR Marzuki Alie juga melantik Ketut Sustiawan sebagai anggota DPR menggantikan almarhum Setia Permana, anggota Fraksi PDIP yang meninggal dunia saat perahu rombongan Komisi III DPR diterjang ombak di Bunaken, Manado, beberapa waktu lalu.
Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Gita KDI
Politik
Gita KDI Resmi Jadi Anggota DPR
Gita KDI, kini menyandang predikat baru. Anggota DPR.
Rabu, 2 Februari 2011, 17:26 WIB
Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Gita KDI (Antara/ Ismar Patrizki)
Gitalis Dwi Natarina atau yang lebih dikenal dengan sebutan Gita KDI, hari ini resmi dilantik menjadi anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa. Perempuan muda kelahiran 1985 ini menggantikan almarhum Cecep Syafrudin yang meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Berdasarkan urutan hasil pemilu legislatif 2009, Gita yang satu daerah pemilihan dengan Cecep, memperoleh suara tepat di bawah Cecep. Gita mewakili daerah pemilihan Garut dan Tasikmalaya. Kini ia diplot untuk duduk di Komisi XI DPR yang membidangi sektor kesehatan ketenagakerjaan, dan pendidikan.
"Luar biasa. Ini merupakan dunia baru bagi saya. Mudah-mudahan saya mampu menjadi wakil rakyat yang amanah," kata Gita usai acara pelantikan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Gita mengaku sudah mendapat arahan dari Ketua FKB. "Kemarin saya juga sudah ikut rapat kerja," imbuhnya.
Gita menyatakan, Ketua FKB Marwan Ja'far berharap agar dirinya dapat melakukan tugas dengan baik selama di DPR. Namun dia tak bisa janji akan melepaskan karirnya di dunia hiburan selama menyandang jabatan sebagai wakil rakyat.
"Itu kan sudah hobi ya. Lagipula saya masih terikat kontrak. Jadi saya harus mengikutinya," tutur wanita yang menjadi juara pertama kontes dangdut di periode kedua itu.
Selain Gita, Ketua DPR Marzuki Alie juga melantik Ketut Sustiawan sebagai anggota DPR menggantikan almarhum Setia Permana, anggota Fraksi PDIP yang meninggal dunia saat perahu rombongan Komisi III DPR diterjang ombak di Bunaken, Manado, beberapa waktu lalu.
KOIN UNTUK PRITA DAN KOIN UNTUK SBY IBAS ANGKAT BICARA
JAMBI EKSPRES:
Edhie Baskoro Yudhoyono
Politik
Ibas: Aksi Koin untuk SBY Penghinaan
"Opini yang berkembang saat ini sudah jauh di luar konteks."
Rabu, 2 Februari 2011, 09:43 WIB
Edhie Baskoro Yudhoyono
Saat memberikan arahan dalam Rapim TNI dan Polri, Jumat 21 Januari 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan motivasi kepada 156 perwira tinggi yang hadir di situ. Presiden menyebutkan bahwa tambahan tunjangan untuk TNI dan Polri sudah diberikan.
Presiden menegaskan bahwa,"Soal kesejahteraan prajurit dan anggota Polri, ini bukan retorika, janji-janji kosong. Ini bukan kebohongan," kata SBY. Dalam kesempatan itu, SBY juga menyebutkan bahwa gaji Presiden sudah tujuh tahun tidak naik. (Baca selengkapnya pernyataan presiden di sini)
Istana menegaskan bahwa dalam forum itu, Presiden sesungguhnya hendak memberi motivasi kepada para perwira, tapi yang berkembang di masyarakat seolah-olah Presiden meminta kenaikan gaji.
Sejumlah politisi Partai Demokrat membantah keras bahwa Presiden menuntut kenaikan gaji. Sejumlah para menteri juga menegaskan hal yang sama. Belakangan soal gaji ini berkembang terus, sejumlah politisi di Senayan memprakarsai pengumpulan koin untuk menambah gaji Presiden.
Putra Presiden SBY, yang juga Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau atau Ibas. menilai tindakan penggalangan koin untuk Presiden sebagai bentuk penghinaan simbol negara.
"Opini yang berkembang saat ini sudah jauh di luar konteks. Substansi pernyataan presiden bukan masalah kenaikan gaji melainkan cara presiden memotivasi TNI dan Polri untuk meningkatkan kinerjanya. Kontroversi yang berkembang sudah salah arah," kata Ibas dalam rilis yang diterima VIVAnews, Rabu 2 Februari 2011.
Inti pembicaraan SBY, lanjutnya, terkait kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai dan masyarakat. "SBY konsisten untuk memprioritaskan pegawai menengah ke bawah," tambah Ibas.
Di menjelaskan, selain konsisten untuk memprioritaskan peningkatan gaji untuk pegawai negeri selama lima tahun terakhir, sejak 2005 hingga 2010, pemerintah juga meningkatkan gaji guru, Polri, serta TNI. Selain itu, gaji ke-13 pegawai negeri juga tetap dipertahankan.
Sebelumnya, Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, menilai aksi pengumpulan koin itu telah melecehkan kepala . Tindakan itu, katanya, bisa dipidana.
Reaksi sama dari Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi yang mengaku sangat tersinggung. Presiden, kata Sudi, sama sekali tidak melontarkan keluh-kesah soal gajinya saat berpidato di hadapan para pimpinan TNI/Polri beberapa waktu lalu. "Mereka (pengumpul koin) salah menafsirkan. Mereka itu tidak mendengar apa yang disampaikan Presiden dalam rapim TNI/Polri," kata Sudi.
Edhie Baskoro Yudhoyono
Politik
Ibas: Aksi Koin untuk SBY Penghinaan
"Opini yang berkembang saat ini sudah jauh di luar konteks."
Rabu, 2 Februari 2011, 09:43 WIB
Edhie Baskoro Yudhoyono
Saat memberikan arahan dalam Rapim TNI dan Polri, Jumat 21 Januari 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan motivasi kepada 156 perwira tinggi yang hadir di situ. Presiden menyebutkan bahwa tambahan tunjangan untuk TNI dan Polri sudah diberikan.
Presiden menegaskan bahwa,"Soal kesejahteraan prajurit dan anggota Polri, ini bukan retorika, janji-janji kosong. Ini bukan kebohongan," kata SBY. Dalam kesempatan itu, SBY juga menyebutkan bahwa gaji Presiden sudah tujuh tahun tidak naik. (Baca selengkapnya pernyataan presiden di sini)
Istana menegaskan bahwa dalam forum itu, Presiden sesungguhnya hendak memberi motivasi kepada para perwira, tapi yang berkembang di masyarakat seolah-olah Presiden meminta kenaikan gaji.
Sejumlah politisi Partai Demokrat membantah keras bahwa Presiden menuntut kenaikan gaji. Sejumlah para menteri juga menegaskan hal yang sama. Belakangan soal gaji ini berkembang terus, sejumlah politisi di Senayan memprakarsai pengumpulan koin untuk menambah gaji Presiden.
Putra Presiden SBY, yang juga Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau atau Ibas. menilai tindakan penggalangan koin untuk Presiden sebagai bentuk penghinaan simbol negara.
"Opini yang berkembang saat ini sudah jauh di luar konteks. Substansi pernyataan presiden bukan masalah kenaikan gaji melainkan cara presiden memotivasi TNI dan Polri untuk meningkatkan kinerjanya. Kontroversi yang berkembang sudah salah arah," kata Ibas dalam rilis yang diterima VIVAnews, Rabu 2 Februari 2011.
Inti pembicaraan SBY, lanjutnya, terkait kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai dan masyarakat. "SBY konsisten untuk memprioritaskan pegawai menengah ke bawah," tambah Ibas.
Di menjelaskan, selain konsisten untuk memprioritaskan peningkatan gaji untuk pegawai negeri selama lima tahun terakhir, sejak 2005 hingga 2010, pemerintah juga meningkatkan gaji guru, Polri, serta TNI. Selain itu, gaji ke-13 pegawai negeri juga tetap dipertahankan.
Sebelumnya, Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, menilai aksi pengumpulan koin itu telah melecehkan kepala . Tindakan itu, katanya, bisa dipidana.
Reaksi sama dari Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi yang mengaku sangat tersinggung. Presiden, kata Sudi, sama sekali tidak melontarkan keluh-kesah soal gajinya saat berpidato di hadapan para pimpinan TNI/Polri beberapa waktu lalu. "Mereka (pengumpul koin) salah menafsirkan. Mereka itu tidak mendengar apa yang disampaikan Presiden dalam rapim TNI/Polri," kata Sudi.
HANYA BERFOTO DI FACEBOOK TENTARA ISRAEL DI PECAT
JAMBI EKSPRES:
Tentara Wanita Israel Berpose di Facebook (AP)
Mejeng di FB, Tentara Wanita Israel Dikritik
Dengan senyum lebar, Eden Aberjil berpose di depan 4 tawanan asal Palestina di Tepi Barat.
Seorang mantan tentara Israel mengunggah foto fenomenal di laman Facebook-nya. Foto tersebut tidak akan bermasalah jika tanpa latar belakang sejumlah tawanan Palestina yang ditutup matanya.
Di dalam foto, sang wanita tersenyum dengan seragam tentaranya. Sementara empat tawanan Palestina berada di belakangnya dengan mata tertutup dan tangan terikat tali. Sontak saja, foto ini langsung menuai kritik tajam dari para pejabat militer Israel dan Palestina.
Sejumlah blog dan website berita di Israel ramai-ramai memajang dua foto wanita tersebut. Pada foto lainnya, sang tentara berpose duduk persis di samping salah satu tawanan Palestina. Dia memandangi tawanan tersebut sementara tawanan pria hanya bersandar, menatap ke bawah dengan mata tertutup kain.
Juru bicara otoritas Palestina, Ghassan Khatib, langsung angkat bicara dan mengecam dua foto tersebut. "Ini menunjukkan mentalitas mereka yang sesungguhnya. Mereka seakan-akan bangga telah menginjak-injak penduduk Palestina di atas tanahnya sendiri. Ini tidak adil dan tidak bermoral," cetusnya.
Foto wanita yang disinyalir bernama Eden Aberjil, tentara Israel Selatan asal Ashdod, ini pun menuai kritik dari militer Israel. "Ini adalah foto memalukan," ujar Kapten Barak Raz, juru bicara militer Israel. "Selain masalah keamanan informasi, ini juga menyinggung pelanggaran serius terhadap moral dan kode etik kami. Saya membayangkan, dia pasti akan segera diseret ke mahkamah militer," tandasnya pada AP Television News, Selasa 17 Agustus 2010.
Hingga kini, belum jelas apakah tentara tersebut akan menerima hukuman tersebut. Pasalnya, ia kini telah selesai melakukan wajib militernya.
Menarik untuk diketahui, foto-foto tersebut sempat meninggalkan komentar beberapa teman tentara wanita yang disembunyikan identitasnya sampai kini. "Kamu sangat seksi dengan pose seperti itu," tulis temannya.
"Aku masih belum yakin apakah dia (tawanan di dalam foto) punya akun Facebook," jawab Aberjil merespons temannya. "Kalau ada, aku harus men-tag-nya di foto itu!"
Sayang, Aberjil belum dapat merespons pertanyaan reporter hingga Senin kemarin.
Peristiwa ini mengingatkan kita pada penguasaan tentara Israel di Tepi Barat Palestina. Kejadian serupa bukan pertama kalinya muncul di situs media sosial. Baru-baru ini sekelompok prajurit tempur Israel ditegur karena mengunggah video gerakan tarian di sela patroli di kota Hebron, Tepi Barat, ke situs YouTube.
Tentara Wanita Israel Berpose di Facebook (AP)
Mejeng di FB, Tentara Wanita Israel Dikritik
Dengan senyum lebar, Eden Aberjil berpose di depan 4 tawanan asal Palestina di Tepi Barat.
Seorang mantan tentara Israel mengunggah foto fenomenal di laman Facebook-nya. Foto tersebut tidak akan bermasalah jika tanpa latar belakang sejumlah tawanan Palestina yang ditutup matanya.
Di dalam foto, sang wanita tersenyum dengan seragam tentaranya. Sementara empat tawanan Palestina berada di belakangnya dengan mata tertutup dan tangan terikat tali. Sontak saja, foto ini langsung menuai kritik tajam dari para pejabat militer Israel dan Palestina.
Sejumlah blog dan website berita di Israel ramai-ramai memajang dua foto wanita tersebut. Pada foto lainnya, sang tentara berpose duduk persis di samping salah satu tawanan Palestina. Dia memandangi tawanan tersebut sementara tawanan pria hanya bersandar, menatap ke bawah dengan mata tertutup kain.
Juru bicara otoritas Palestina, Ghassan Khatib, langsung angkat bicara dan mengecam dua foto tersebut. "Ini menunjukkan mentalitas mereka yang sesungguhnya. Mereka seakan-akan bangga telah menginjak-injak penduduk Palestina di atas tanahnya sendiri. Ini tidak adil dan tidak bermoral," cetusnya.
Foto wanita yang disinyalir bernama Eden Aberjil, tentara Israel Selatan asal Ashdod, ini pun menuai kritik dari militer Israel. "Ini adalah foto memalukan," ujar Kapten Barak Raz, juru bicara militer Israel. "Selain masalah keamanan informasi, ini juga menyinggung pelanggaran serius terhadap moral dan kode etik kami. Saya membayangkan, dia pasti akan segera diseret ke mahkamah militer," tandasnya pada AP Television News, Selasa 17 Agustus 2010.
Hingga kini, belum jelas apakah tentara tersebut akan menerima hukuman tersebut. Pasalnya, ia kini telah selesai melakukan wajib militernya.
Menarik untuk diketahui, foto-foto tersebut sempat meninggalkan komentar beberapa teman tentara wanita yang disembunyikan identitasnya sampai kini. "Kamu sangat seksi dengan pose seperti itu," tulis temannya.
"Aku masih belum yakin apakah dia (tawanan di dalam foto) punya akun Facebook," jawab Aberjil merespons temannya. "Kalau ada, aku harus men-tag-nya di foto itu!"
Sayang, Aberjil belum dapat merespons pertanyaan reporter hingga Senin kemarin.
Peristiwa ini mengingatkan kita pada penguasaan tentara Israel di Tepi Barat Palestina. Kejadian serupa bukan pertama kalinya muncul di situs media sosial. Baru-baru ini sekelompok prajurit tempur Israel ditegur karena mengunggah video gerakan tarian di sela patroli di kota Hebron, Tepi Barat, ke situs YouTube.
MENIPU JANDA 5 MILIAR RUPIAH LEWAT FACEBOOK
JAMBI EKSPRES:
Warga Liberia Tipu Janda Rp5 M Lewat Facebook
Tersangka kemudian membuat akun di Facebook dengan nama Josh.
Rabu, 2 Februari 2011, 21:08 WIB
Facebook
Keberadaan situs jejaring sosial seperti Facebook kini menjadi media paling populer dan digandrungi setiap orang, mulai sekadar mencari teman hingga jodoh. Namun, di sisi lain, Facebook kerap menjadi alat bagi pelaku kejahatan untuk melakukan aksinya, seperti penipuan.
Bahkan, berbagai modus kejahatan melalui Facebook mulai berkembang. Yang tergolong baru yakni penipuan yang mengincar janda-janda melalui situs jejaring sosial.
Seperti yang terjadi pada RN, perempuan pengusaha kaya yang tertipu oleh lelaki berkewarganegaraan Liberia berinisial MRGG (45). Akibatnya, RN tertipu hingga Rp5 miliar.
"Pelaku, MRGG, memang mengincar para perempuan, terutama janda yang memiliki akun Facebook," kata Kepala Satuan Cyber Crime Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, AKBP Hermawan, di Jakarta, Rabu 2 Februari 2011.
Modus yang dilakukan pelaku, menurut dia, awalnya sebatas perkenalan dengan tersangka. Singkat cerita, korban yang merupakan janda itu, kemudian meminta pelaku mengenalkannya dengan seorang pria untuk dijadikan istri.
Untuk lebih meyakinkan korban, tersangka kemudian membuat akun di Facebook dengan nama Josh. Di Facebook itu, tersangka memasang foto-foto lelaki berkulit putih yang bertampang keren dan gagah. Hal itu dilakukan agar korban merasa yakin dan memilih untuk segera berkenalan.
Tidak hanya itu, Hermawan melanjutkan, pelaku juga memasang foto lelaki kulit putih itu bersama anaknya. Upaya itu untuk memperlihatkan seolah-olah pria yang penyayang anak, sehingga korban tertarik.
Setelah itu, korban dan tersangka menjalin komunikasi yang intensif melalui chatting. Tersangka pun mengeluarkan rayuan gombalnya agar mendapatkan semua keinginannya. Bahkan, tersangka berjanji akan menikahi korban, meskipun keduanya tidak pernah bertemu sekali pun.
Tersangka kemudian mengaku membutuhkan uang banyak karena harus masuk ke rumah sakit. Bahkan, pelaku meminta anak kecil untuk berteriak meminta tolong kepada korban, melalui handphone. "Itu dilakukan agar korban semakin percaya," ujar dia.
Karena merasa iba dan mulai mencintai pelaku, korban akhirnya mempercayai dan rela mengeluarkan uang senilai total Rp5 miliar.
"Uang itu ada yang sebagian ditransfer ke bank di Thailand dan ada yang diambil langsung oleh tersangka dengan berpura-pura menjadi kurir 'Josh'," jelas dia.
Karena merasa telah tertipu, korban kemudian melaporkan perbuatan tersangka ke Polda Metro Jaya pada Januari 2011.
Polisi akhirnya berhasil mengamankaan tersangka di rumahnya di Centex, Ciracas, Jakarta Timur pada Rabu 2 Februari 2011. Dari tersangka, polisi menyita uang tunai senilai total Rp260 juta terdiri atas mata uang euro, bath, dolar AS, dan rupiah.
Selain itu, polisi menyita sebuah laptop, iPad, dan sejumlah handphone.
Tersangka, menurut Kasat, telah melakukan aksinya sejak 2006. Hal itu dikuatkan adanya beberapa bukti transfer uang ke rekeningnya sejak 2006.
Polisi menduga, kegiatan penipuan tersangka merupakan sindikat. Hingga kini, polisi masih mengejar satu teman tersangka berinisial Br yang pernah melakukan penipuan modus sama senilai Rp8 juta terhadap wanita janda asal Indonesia. "Teman-temannya ada di Indonesia, Bangkok, dan Malaysia," ujarnya.
Selain itu, pihaknya akan mengeluarkaan red notice bagi daftar pencarian orang (DPO) yang berkewarganegaraan Liberia tersebut. Tersangka yang kini ditahan juga akan dicekal.
Untuk mengantisipasi modus kejahatan itu, Kasat meminta kepada masyarakat pengguna Facebook untuk tidak mudah menambah atau selektif jika ada seseorang yang ingin berteman melalui jejaring sosial itu. "Jangan add orang yang belum dikenal. Bisa jadi itu para pelaku kejahatan yang tengah mengincar korbannya," tuturnya.
Warga Liberia Tipu Janda Rp5 M Lewat Facebook
Tersangka kemudian membuat akun di Facebook dengan nama Josh.
Rabu, 2 Februari 2011, 21:08 WIB
Keberadaan situs jejaring sosial seperti Facebook kini menjadi media paling populer dan digandrungi setiap orang, mulai sekadar mencari teman hingga jodoh. Namun, di sisi lain, Facebook kerap menjadi alat bagi pelaku kejahatan untuk melakukan aksinya, seperti penipuan.
Bahkan, berbagai modus kejahatan melalui Facebook mulai berkembang. Yang tergolong baru yakni penipuan yang mengincar janda-janda melalui situs jejaring sosial.
Seperti yang terjadi pada RN, perempuan pengusaha kaya yang tertipu oleh lelaki berkewarganegaraan Liberia berinisial MRGG (45). Akibatnya, RN tertipu hingga Rp5 miliar.
"Pelaku, MRGG, memang mengincar para perempuan, terutama janda yang memiliki akun Facebook," kata Kepala Satuan Cyber Crime Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, AKBP Hermawan, di Jakarta, Rabu 2 Februari 2011.
Modus yang dilakukan pelaku, menurut dia, awalnya sebatas perkenalan dengan tersangka. Singkat cerita, korban yang merupakan janda itu, kemudian meminta pelaku mengenalkannya dengan seorang pria untuk dijadikan istri.
Untuk lebih meyakinkan korban, tersangka kemudian membuat akun di Facebook dengan nama Josh. Di Facebook itu, tersangka memasang foto-foto lelaki berkulit putih yang bertampang keren dan gagah. Hal itu dilakukan agar korban merasa yakin dan memilih untuk segera berkenalan.
Tidak hanya itu, Hermawan melanjutkan, pelaku juga memasang foto lelaki kulit putih itu bersama anaknya. Upaya itu untuk memperlihatkan seolah-olah pria yang penyayang anak, sehingga korban tertarik.
Setelah itu, korban dan tersangka menjalin komunikasi yang intensif melalui chatting. Tersangka pun mengeluarkan rayuan gombalnya agar mendapatkan semua keinginannya. Bahkan, tersangka berjanji akan menikahi korban, meskipun keduanya tidak pernah bertemu sekali pun.
Tersangka kemudian mengaku membutuhkan uang banyak karena harus masuk ke rumah sakit. Bahkan, pelaku meminta anak kecil untuk berteriak meminta tolong kepada korban, melalui handphone. "Itu dilakukan agar korban semakin percaya," ujar dia.
Karena merasa iba dan mulai mencintai pelaku, korban akhirnya mempercayai dan rela mengeluarkan uang senilai total Rp5 miliar.
"Uang itu ada yang sebagian ditransfer ke bank di Thailand dan ada yang diambil langsung oleh tersangka dengan berpura-pura menjadi kurir 'Josh'," jelas dia.
Karena merasa telah tertipu, korban kemudian melaporkan perbuatan tersangka ke Polda Metro Jaya pada Januari 2011.
Polisi akhirnya berhasil mengamankaan tersangka di rumahnya di Centex, Ciracas, Jakarta Timur pada Rabu 2 Februari 2011. Dari tersangka, polisi menyita uang tunai senilai total Rp260 juta terdiri atas mata uang euro, bath, dolar AS, dan rupiah.
Selain itu, polisi menyita sebuah laptop, iPad, dan sejumlah handphone.
Tersangka, menurut Kasat, telah melakukan aksinya sejak 2006. Hal itu dikuatkan adanya beberapa bukti transfer uang ke rekeningnya sejak 2006.
Polisi menduga, kegiatan penipuan tersangka merupakan sindikat. Hingga kini, polisi masih mengejar satu teman tersangka berinisial Br yang pernah melakukan penipuan modus sama senilai Rp8 juta terhadap wanita janda asal Indonesia. "Teman-temannya ada di Indonesia, Bangkok, dan Malaysia," ujarnya.
Selain itu, pihaknya akan mengeluarkaan red notice bagi daftar pencarian orang (DPO) yang berkewarganegaraan Liberia tersebut. Tersangka yang kini ditahan juga akan dicekal.
Untuk mengantisipasi modus kejahatan itu, Kasat meminta kepada masyarakat pengguna Facebook untuk tidak mudah menambah atau selektif jika ada seseorang yang ingin berteman melalui jejaring sosial itu. "Jangan add orang yang belum dikenal. Bisa jadi itu para pelaku kejahatan yang tengah mengincar korbannya," tuturnya.
Langganan:
Postingan (Atom)