Laman

Selasa, 05 Oktober 2010

BELANDA GELAR PENGADILAN HAM SBY BATAL KE BELANDA

JAMBI EKSPRES:

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meyakini, kunjungannya ke Belanda yang semula dijadwalkan akan berlangsung pada 6-8 Oktober 2010 akan menjadi tidak enak menyusul disidangkannya dugaan kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) Indonesia di Maluku dan Papua oleh Pemerintah Belanda.

Dengan alasan itu, Presiden lantas memutuskan untuk membatalkan rencana kunjungannya ke Belanda. "Tadi Bapak Presiden menyampaikan langsung kepada anggota delegasi bahwa kunjungan kenegaraannya batal dilakukan karena bersamaan dengan dimulainya pengadilan pelanggaran HAM, di antaranya menyangkut kasus di Maluku dan Papua," kata seorang pejabat di lingkungan Istana Kepresidenan kepada Kompas melalui sambungan telepon, Selasa (5/10/2010).

Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan keputusan pembatalan rencana kunjungan terhadap semua anggota delegasi yang dijadwalkan bertolak hari ini. "Selain tidak enak, kondisi tersebut diyakini Presiden akan mengganggu kerja sama yang akan dilakukan antara Indonesia dan Belanda.

Saat berita ini diturunkan, Presiden tengah memberikan penjelasan langsung kepada media di ruang VIP Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

BELANDA BILANG TIDAK KENAL RMS

JAMBI EKSPRES:
Pemerintah Belanda menegaskan kepada Pemerintah Indonesia bahwa Belanda tidak mengenal keberadaan kelompok Republik Maluku Selatan (RMS) yang mengancam akan menangkap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat melakukan lawatan ke Belanda pekan depan.

"Dalam menanggapi pernyataan John Wattilete yang menyebut dirinya sebagai Presiden RMS, Pemerintah Belanda telah menegaskan kepada Pemerintah Indonesia, melalui KBRI di Den Haag, bahwa mereka tidak mengenal (recognize) RMS," kata staf khusus Presiden bidang luar negeri Teuku Faizasyah dalam pesan singkatnya di Jakarta, Minggu (3/10/2010).

Menurut Faiza, pernyataan itu kemungkinan hanyalah publisitas RMS. Pemerintah Belanda, kata Faiza, juga menegaskan bahwa dalam kunjungan kenegaraan ke Belanda, Presiden RI akan mendapatkan imunitas dan pengamanan penuh.

Sementara itu sebelumnya sebagaimana dilaporkan sejumlah media daring Kelompok RMS meminta agar Presiden RI Yudhoyono ditangkap saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Negeri Belanda, 5-9 Oktober.

Tuntutan penangkapan itu disampaikan melalui kort geding (prosedur dipercepat) ke pengadilan, demikian Presiden RMS John Wattilete yang juga seorang advokat dalam pernyataan di Teletext televisi publik NOS, Sabtu (2/10/2010).

Wattilete juga menginginkan agar Presiden RI menjelaskan di mana mantan Presiden RMS Soumokil dimakamkan. Gerakan separatis RMS berhasil ditumpas oleh TNI pada 1952, dua tahun setelah RMS diproklamirkan oleh Dr. Christiaan Robert Steven Soumokil pada 25 April 1950.

Soumokil berhasil meloloskan diri dan meneruskan gerilya sampai akhirnya berhasil ditangkap pada 1962 dan empat tahun kemudian dia dieksekusi mati.

Aksi kelompok RMS dalam pengasingan itu merupakan sinyal bagi Jakarta dan Den Haag, agar peristiwa yang menodai kunjungan Presiden Soeharto di 1970 tidak terulang.

Saat itu RMS beraksi, menduduki Wisma Duta RI dan menyandera penghuninya.

SBY AKAN KE DENHAG BILA SIDANG DI TUNDA

JAMBI EKSPRES:

Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, terkait penundaan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Belanda pada detik-detik terakhir, mengatakan, sebenarnya delegasi Indonesia tetap tak keberatan berkunjung ke negeri kincir angin tersebut jika persidangan pelanggaran HAM di Indonesia ditunda.
Kalau seandainya di-postpone, di-pending, misalnya tiga hari lagi, atau ketika kita kembali ke Tanah Air, itu tidak masalah.
-- Julian Aldrin Pasha

"Kalau seandainya di-postpone, di-pending, misalnya tiga hari lagi, atau ketika kita kembali ke Tanah Air, itu tidak masalah," kata Julian kepada para wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (5/10/2010).

Kabar dipercepatnya persidangan HAM, kata Julian, diterima Pemerintah Indonesia pada Selasa ini. Kabar disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dari Den Haag. Pengadilan tersebut diajukan warga negara Belanda dan juga beberapa organisasi, termasuk Republik Maluku Selatan atau RMS.

Mereka menuntut agar Presiden RI ditangkap atas pelanggaran HAM di Indonesia. Pengadilan, kata Julian, berlangsung di sebuah pengadilan negeri di ibu kota Belanda tersebut. Pemerintah, sambungnya, telah mengetahui soal persidangan tersebut.

Namun, pemerintah tak menduga bahwa persidangan tersebut dipercepat sehingga bertepatan dengan kunjungan SBY, yang bertujuan mempererat kerja sama di bidang ekonomi, pariwisata, dan pendidikan itu. "Ini tak sekadar demo biasa. Ini jadi implikasi yang kita harus lihat secara lebih dalam," kata Julian.

JANGAN SAMPAI DI KIRA PRESIDEN TIDAK BERANI

JAMBI EKSPRES:

Wakil Ketua DPR Pramono Anung menyesalkan pembatalan lawatan Presiden SBY ke Belanda, Selasa (5/10/2010). Ia menilai, kunjungan Presiden atas undangan Ratu Beatrix ini akan menjadi sejarah bagi hubungan bilateral kedua negara.
Pembatalan ini akan membuat dunia global berpikir ada sesuatu. Saya masih berharap Presiden tetap berangkat karena menyangkut harga diri. Kalau hanya alasan ada pengadilan yang digelar, bisa dipolitisasi internasional, dikira karena Presiden tidak berani.

Oleh karenanya, Pramono berharap Presiden tetap bertandang ke Belanda agar alasan pembatalan tidak dipolitisasi di dunia internasional. "Pembatalan ini akan membuat dunia global berpikir ada sesuatu. Saya masih berharap Presiden tetap berangkat karena menyangkut harga diri. Kalau hanya alasan ada pengadilan yang digelar, bisa dipolitisasi internasional, dikira karena Presiden tidak berani hadir," kata Pramono, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/10/2010).

Selain itu, Pramono juga mempertanyakan kinerja tim Presiden yang merancang lawatan tersebut. Jadwal pengadilan pelanggaran HAM Maluku dan Papua di Pengadilan Den Haag, menurutnya, pasti sudah bisa diketahui jauh-jauh hari.

"Kenapa baru di saat akan berangkat baru dibatalkan? Siapa sih yang mengatur perjalanan, kok waktunya bersamaan dengan pengadilan HAM Belanda," ujar politisi senior PDI Perjuangan ini.

KOMISI 1 DPR AKAN PANGGIL MENLU DAN BIN

JAMBI EKSPRES:
Bendera Belanda

Merespons pembatalan lawatan Presiden SBY ke Belanda, Komisi I akan memanggil Kepalda Badan Intelijen Negara Sutanto dan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Anggota Komisi I, Yorrys Raweyai, mengatakan, alasan pembatalan karena waktu kunjungan bertepatan dengan digelarnya pengadilan pelanggaran HAM Maluku dan Papua di Pengadilan Den Haag tak bisa diterima.
Alasan pembatalan karena waktu kunjungan bertepatan dengan digelarnya pengadilan pelanggaran HAM Maluku dan Papua di Pengadilan Den Haag tak bisa diterima.

Semestinya hal itu sudah diketahui sebelumnya oleh Kementerian Luar Negeri. "Keberangkatan Presiden kan bukan serta-merta, tapi melalui proses panjang secara terintegrasi, ada BIN, TNI, Kementerian Luar Negeri, dan lain-lain. Komisi I akan mencari tahu apa alasan mendasar, mengapa tiba-tiba beliau membatalkan itu. Kami akan panggil Kepala BIN, Menlu. Tidak mungkin ke luar negeri tanpa persiapan," ujar Yorrys di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/10/2010).

Pembatalan menjelang keberangkatan Presiden dianggap janggal. Lagi pula, menurut Yorrys, tidak mungkin Presiden dan rombongan akan dihadang kelompok RMS yang mengungkapkan ancaman tersebut. "RMS itu kecil, enggak ada apa-apanya," kata dia.

Presiden, dalam jumpa persnya di Bandara Halim Perdanakusuma, mengungkapkan, alasan harga diri bangsa membuat dirinya memutuskan membatalkan keberangkatan. Jika Belanda menunda persidangan yang menuntut pertanggungjawaban Pemerintah Indonesia itu ditunda, Presiden bersedia melanjutkan seperti rencana semula.

BELANDA SEBENAR NYA JAMIN KESELAMATAN SBY

JAMBI EKSPRES:

Pemerintah Belanda sebenarnya sepenuhnya menjamin keamanan dan keselamatan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang akan berkunjung ke Belanda pada 6-8 Oktober 2010. Jaminan dari Pemerintah Belanda itu disampaikan Minister Counsellor Pensosbud KBRI Denhaag, Firdaus Dahlan, dalam keterangannya, Selasa (5/10/2010).

Namun, jaminan tersebut tak mengurungkan Presiden untuk membatalkan kunjungan tersebut terkait dengan adanya ancaman John Wattilette yang mengaku sebagai Presiden Republik Maluku Selatan (RMS) di pengasingan. Saat kunjungan Presiden ke Belanda, ada kabar bahwa pengadilan HAM di Maluku dan Papua akan digelar. Pengadilan ini diajukan RMS terhadap Pemerintah Indonesia.

Menurut Firdaus Dahlan, Pemerintah Belanda sekali lagi mempertegas posisinya untuk tidak mengakui adanya RMS. Ia mengatakan, Dubes RI untuk Kerajaan Belanda, JE Habibie, telah menghubungi para sahabatnya di lingkungan elite politik di Belanda yang intinya memberikan jaminan penuh terhadap keselamatan Presiden RI saat berkunjung ke Belanda.

Jaminan ini disampaikan secara langsung menteri kehakiman Belanda kepada Dubes JE Habibie yang menegaskan setidaknya dua hal penting terkait kebijakan pemerintah Belanda. Pertama, Pemerintah Belanda sepenuhnya menjamin keamanan dan keselamatan Presiden RI saat berkunjung ke Belanda pada 6-8 Oktober 2010. Kedua, Pemerintah Belanda sekali lagi mempertegas posisinya untuk tidak mengakui adanya RMS.

Posisi Pemerintah Belanda di atas juga dipertegas oleh PM Balkenende yang memberikan garansi bahwa tidak akan terjadi apa-apa selama lawatan presiden RI ke Belanda. Menurut Dubes Habibie, Pemerintah RI sudah mendapatkan jaminan tertinggi dari Pemerintah Belanda terhadap keselamatan presiden RI termasuk posisi tegas Pemerintah Belanda untuk tidak mengakui RMS.

BELANDA TIDAK MENGHORMATI INDONESIA

JAMBI EKSPRES:

Ketua Komisi I DPR RI Mahfuz Sidiq mengungkapkan, pihaknya mendukung pembatalan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Belanda dan menilai negara itu tidak menghormati Indonesia.

"Pemerintah Belanda tidak memiliki rasa hormat. Bagaimana hal ini dibiarkan prosesnya? Ini tidak masuk akal, mempermalukan tamunya yang diundang," kata Mahfuz Siddiq di Jakarta, Selasa (5/10/2010), terkait dengan pembatalan kunjungan Presiden RI.

Pemerintah Belanda dianggap membiarkan RMS mengajukan tuntutan ke Pengadilan Internasional di Den Haag terkait HAM, bahkan ada pernyataan untuk menangkap Presiden RI yang akan berkunjung ke Belanda.

"Ini bukan masalah keamanan Presiden. Saya yakin Pemerintah Belanda akan mampu mengamankan itu. Tapi ini masalah harga diri," katanya.

Ia juga meminta agar pemerintah melakukan tindakan lanjutan untuk memberikan tekanan kepada Belanda agar menghormati Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Ini tidak bisa dibiarkan. Ini harusnya menjadi sinyal yang kuat bagi mereka untuk menghormati NKRI. Kalau Pemerintah Belanda memang ingin bersahabat, maka pengadilan Den Haag tidak akan memproses tuntutan RMS itu," katanya.

Ia menyatakan, pihak Belanda juga tidak bisa terus-menerus memberikan kelonggaran dukungan kepada RMS bila memang menghormati Indonesia. "Untuk mereka lebih menghormati eksistensi NKRI dan tidak memberikan ruang siapa pun yang ingin mengusik NKRI," katanya.

BATAL KE BELANDA BUKAN SOAL KE AMANAN NAMUN HARGA DIRI

JAMBI EKSPRES:
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddieq mendukung pembatalan keberangkatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Belanda.
RMS ini merupakan gerakan separatis, dan kita tahu selama ini NKRI adalah harga mati.
-- Mahfudz Siddieq

Menurut Mahfudz, bukan persoalan keamanan yang dipermasalahkan karena secara official Pemerintah Belanda akan memberikan keamanan yang menjadi kewajiban mereka.

"Tetapi, ini lebih dari persoalan harga diri bangsa. Kenapa? Karena RMS ini merupakan gerakan separatis, dan kita tahu selama ini NKRI adalah harga mati," kata Mahfudz di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Selasa (5/10/2010).

Seperti kita ketahui selama ini, banyak aktivis dan pemimpin RMS bergerak bebas di negeri Belanda, mereka membangun jaringan, penggalangan dana, lobi-lobi politik, termasuk melakukan tuntutan ke pengadilan Den Haag agar Presiden Indonesia ditangkap.

"Jadi, menurut saya, ketika ada semacam pembiaran dan memberi ruang yang luas kepada RMS dan pengadilan yang sedang berjalan saat ini yang menginginkan supaya SBY ditangkap. Ini kan sama saja akan dibenturkan," papar Mahfudz.

Menurutnya, jangan sampai SBY datang ke sana kemudian dihadapkan dengan RMS di pengadilan Den Haag, jelas ini masalah martabat, bukan keamanan.

"Bayangkan kepala negara diundang Ratu Belanda, Presiden datang ke sana dan dihadapkan dengan orang Indonesia yang menamakan kelompok separatis," ungkap Mahfudz.

MPR: SBY Mengambil Langkah Bijak

JAMBI EKSPRES:

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Lukman Hakim Saifuddin menilai, sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membatalkan kunjungan kenegaraan ke Belanda sudah tepat. Langkah SBY justru arif dan bijaksana dalam menyelamatkan muka Indonesia di mata dunia.
Kita berpandangan yang ini keputusan yang bijak dan arif.
-- Lukman Hakim Saifuddin

"Kita berpandangan yang ini keputusan yang bijak dan arif karena Presiden lebih memprioritaskan kepada harga diri bangsa," kata Lukman Hakim Saifuddin di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (5/10/2010).

Menurut Politisi asal PPP ini, Presiden Yudhoyono menerapkan kaidah yang mencegah hal-hal destruktif daripada semata-mata mencapai kemaslahatan. "Ini sesuatu yang harus menjadi skala prioritas dalam menjalani hubungan diplomatik antar negara," ungkapnya.

Lukman mengemukakan, pilihan menunda kunjungan tersebut juga bukan semata menunjukkan ketakutan atas proses pengadilan HAM di Den Haag, Belanda. "Pembatalan ini sebagai penghormatan SBY terhadap proses hukum karena kalau dia datang akan ada pro dan kontra di Belanda," katanya.

Batal ke Belanda Fadjroel: Sikap SBY Kekanak-kanakan

JAMBI EKSPRES:

Sikap Presid
RUMGAPRES/ABROR RIZKI
ILUSTRASI Presiden Susilo Bambang Yudhoyono jogging
en Susilo Bambang Yudhoyono yang tiba-tiba membatalkan rencana lawatannya ke Belanda karena tuntutan Republik Maluku Selatan (RMS) untuk menangkap SBY dinilai sebagai tindakan yang kekanak-kanakan dan menyedihkan.
Baru digertak oleh sekelompok orang saja sudah begini. Bagaimana jika menghadapi persoalan yang lebih besar lagi.
-- Fadjroel Rachman

Direktur Soegeng Sugema School of Governance yang juga Koordinator Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi (Kompak), Fadjroel Rachman, menilai bahwa tindakan tersebut sepatutnya tidak dilakukan seorang SBY lantaran ketakutan dibidik kelompok RMS yang telah melayangkan kasus pelanggaran HAM ke pengadilan Belanda.

Fadjroel melihat, SBY sebagai seorang Presiden mengalami ketakutan berlebih yang tidak sepantasnya dimiliki seorang kepala negara.

"Ini sebetulnya menunjukkan sikap kekanak-kanakan SBY yang sangat-sangat menyedihkan. Baru digertak oleh sekelompok orang saja sudah begini. Bagaimana jika menghadapi persoalan yang lebih besar lagi. Ini tidak pantas dilakukan oleh seorang pemimpin bangsa yang katanya berdaulat," ujar Fadjroel saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (5/10/2010) malam.

Pengamat politik itu juga menyayangkan sikap SBY selama ini yang sering mengeluhkan hal-hal yang sepatutnya biasa dialami para pemimpin. Sebut saja saat bagaimana SBY curhat soal rencana teroris yang mengincarnya. Ia menilai, sebagai seorang yang menjadi leader dan pemimpin, SBY seharusnya sudah sadar bakal menjadi incaran dan lain sebagainya.

"Setiap pemimpin, apalagi pemimpin negara, pasti punya konsekuensi seperti itu. Tapi kita tidak pernah mendengar Obama ataupun Ahmadinejad mengeluh dan curhat kepada rakyatnya perihal apa yang dialaminya. Padahal saya yakin tekanan dan tantangan mereka mungkin lebih besar lagi," ujar Fadjroel.

Fadjroel khawatir, sikap pemimpin yang seperti itu malah akan membuat kondisi bangsa secara keseluruhan akan semakin terpuruk dalam ketakutan yang mencekam. Kekacauan terjadi di mana-mana dan rakyat tidak percaya terhadap pemimpinnya.

"Jika rasa takut seorang pemimpin disampaikan kepada rakyatnya, maka imbasnya akan semakin besar. Itu yang tidak disadari seorang SBY. Ini sangat menyedihkan," ujarnya.

SBY JADI BERITA HANGAT DI BELANDA

JAMBI EKSPRES:
Batalkan Kunjungan Kenegaraan
SBY Jadi Berita Hangat di Belanda
Selasa, 5 Oktober 2010 | 20:47 WIB
Edityawarman/ Presidensby.info
Presiden SBY saat memberikan keterangan pers di Ruang VIP Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (5/10/2010) siang terkait pembatalan kunjungan ke Belanda.

Pemberitaan penundaan kunjungan kenegaraan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono ke Belanda mulai menghiasi media Negeri Kincir Angin hari ini, Selasa (5/10/2010). Radio Netherlands Worldwide mengangkat judul "Bezoek Yudhoyono aan Nederland plots geschrapt".

Diberitakan di media ini, alasan Presiden SBY menunda kunjungannya karena masalah keamanan berkaitan pengadilan HAM di Denhaag yang diajukan oleh Presiden RMS John Wattilete di pengasingan. John Wattilete meminta pengadilan HAM menangkap Presiden SBY atas tuduhan pelanggaran HAM di Maluku.

"Presiden Indonesia menunda kunjungan kenegaraan ke Belanda sampai ada keputusan sidang kilat pengadilan yang diajukkan RMS," demikian diberitakan RNW.

Kepada Radio Nederland, duta besar Indonesia di Belanda Yunus Habbie, mengatakan, apabila pengadilan Den Haag menolak tuntutan penahanan tersebut, maka Presiden SBY akan berangkat malam ini juga ke Belanda.

Menurut duta besar Habibie, penundaan ini berkaitan dengan sidang kilat pengadilan Den Haag, atas permohonan wakil Republik Maluku Selatan yang menuduh Presiden ikut bertanggung jawab terhadap masalah HAM di Maluku.

"Adalah tidak enak bagi Presiden kalau ia divonis, kalau sidang kilat ini dibatalkan maka Presiden Indonesia masih bisa berangkat ke Belanda," ujar duta besar Habibie.

Duta besar Indonesia menyatakan ia sudah menghubungi Menteri Kehakiman Hirsh Balin dan Pemerintah Belanda. Menteri Kehakiman Belanda menyatakan tidak ada ancaman apapun terhadap Presiden SBY. Duta besar Habibie yakin Presiden Indonesia tidak akan ditangkap, namun vonis pengadilan secara psikologis tetap saja akan mengganggu hubungan kedua negara.

Sebelumnya, pengadilan di Den Haag akan mengadili tuntutan yang diajukan RMS tentang penangkapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hal ini dikatakan seorang juru bicara pengadilan.

Untuk diketahui, John Wattilete menghendaki agar SBY ditangkap saat Presiden berkunjung di Belanda. Wattilete mengajukan gugatan terhadap pemerintah Belanda.

Sedianya, SBY dan Ibu Ani Yudhoyono akan berada di Belanda dalam rangka kunjungan kenegaraan sampai Jumat mendatang. Wattilete berpendapat pengadilan akan mengeluarkan putusan sebelum atau selama kunjungan berlangsung. Menurut Wattilete, Presiden Indonesia harus ditangkap karena pelanggaran HAM dan penganiayaan berat.

RMS AKUI MEMBIDIK SBY DI BELANDA

JAMBI EKSPRES:
RMS Akui Membidik Kunjungan SBY
Selasa, 5 Oktober 2010 | 20:53 WIB
AFP
Anggota Republik Maluku Selatan (RMS) mengibarkan bendera pada 26 April 2010 di Apeldoorn, Belanda.

Sejak jauh hari kelompok Republik Maluku Selatan (RMS) mengetahui rencana kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Belanda. Karena itu, RMS sengaja mengajukan gugatan pelanggaran ke pengadilan bertepatan kedatangan Presiden Yudhoyono.

"Hal itu sangat logis. Kami juga tahu akan kedatangan SBY. Makanya kami ajukan kasus itu bertepatan dengan rencana SBY ke Belanda," kata Juru Bicara RMS, Wim Sopacua, saat dihubungi wartawan dari Jakarta, Selasa (5/10/2010).

Wim membenarkan kasus dugaan pelanggaran HAM oleh pemerintah Indonesia telah diajukan ke pengadilan di Belanda. Dan sidang pertama kasus itu digelar bertepatan dengan kunjungan Presiden Yudhoyono.

"Itu memang dimungkinkan di Belanda. Itulah rule of law di sini," ujar Wim. Namun, hingga kini belum ada keputusan pengadilan Belanda yang akan menangkap Presiden Yudhoyono.

Wim menjelaskan, dasar RMS mengajukan kasus pelanggaran HAM ke pengadilan di Belanda, karena SBY orang yang paling bertanggung jawab atas penyiksaan aktivis RMS oleh Densus 88 di Maluku pada Juni 2007.

"Densus 88 adalah alat negara. Dan setelah penelitian yang objektif dari Amnesty dan Human Rights Watch, ternyata mereka melakukan penganiayaan. Sebagai pimpinan tertinggi, kami ingin SBY bertanggung jawab," jelasnya.

RMS beranggapan SBY bertanggung jawab atas instruksi penindakan penari Cakarlele di hadapan Presiden Yudhoyono. "Dalam pernyataan publik yang direkam berbagai media, (SBY) juga menginstruksikan polisi untuk menindak para penari Cakalele," jelasnya.

KUNJUNGAN YANG BATAL KE BELANDA BISA JADI LELUCON INTERNASIONAL

JAMBI EKSPRES:
Batalkan Kunjungan ke Belanda
Sikap SBY Bisa Jadi Lelucon Diplomatik
Selasa, 5 Oktober 2010 | 21:02 WIB
RUMGAPRES/ ABROR RIZKI
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Teguh Juwarno mempertanyakan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membatalkan kunjungan luar negeri ke Belanda. Presiden sepatutnya, tidak perlu merasa takut atas tuntutan yang berlangsung di pengadilan Den Haag, Belanda. Apalagi, SBY merupakan tamu negara yang siap bertemu dengan Ratu kerajaan Belanda.

"SBY memakai paspor diplomatik yang kebal hukum.Jadi kalaupun SBY disalahkan pengadilan dia kebal secara diplomatik dan dilindungi berdasarkan konvensi internasional yang sudah diratifikasi semua negara," ujar Teguh kepada Tribunnews.com di Jakarta, Selasa (5/10/2010).

Teguh mengemukakan, langkah SBY ini akan menjadi gunjingan dunia internasional atas penundaannya ke Belanda. Apalagi, alasan penundaan hanya beralasan gugatan Republik Maluku Selatan yang menuntut agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ditangkap dalam kunjungannya di Belanda.

"Preseden ini bisa menjadi lelucon diplomatik yang akan jadi gunjingan di kancah hubungan internasional," ucapnya.

SBY BATAL KE BELANDA 'BERKCALAH PADA AHMADINEJAD

JAMBI EKSPRES:

Pembatalan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Belanda dengan alasan gangguan dari gerakan Republik Maluku Selatan (RMS) dinilai sebagian pihak berlebihan. Menurut Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Teguh Juwarno, Presiden tak perlu bersikap hingga melakukan pembatalan.

Anggota Komisi I DPR RI ini mengatakan, SBY bisa berkaca pada sikap Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad yang juga menerima perintah pengadilan di Jerman, Belgia, Amerika Serikat untuk segera ditangkap karena mengingkari keberadaan holacaust atau pembantaian Yahudi oleh nazi.

"Ahmadinejad ternyata masih bisa kemana-mana sebagai kepala negara. Bahkan pidatonya di PBB menjadi kebanggaan warga Iran di tanah airnya," tuturnya.

Menurutnya, SBY sepatutnya tidak perlu merasa takut atas tuntutan yang berlangsung di pengadilan Den Haag, Belanda. Apalagi, SBY merupakan tamu negara yang siap bertemu dengan Ratu kerajaan Belanda. SBY memakai paspor diplomatik yang kebal hukum. Jadi kalaupun SBY disalahkan pengadilan dia kebal secara diplomatik dan dilindungi berdasarkan konvensi internasional yang sudah diratifikasi semua negara.

Atas peristiwa tersebut, Teguh akan mempertanyakan kinerja jajaran Kemenlu, atase pertahanan dan intelijen di Tanah Air. "Presiden dan jajaran harus memberikan keterangan yang jelas, tegas, dan komprehensif kepada publik mengapa hal ini sampai terjadi," imbuhnya.

LAGI-LAGI TKI DI SIKSA SAMPAI BUTA

JAMBI EKSPRES:

Seorang tenaga kerja wanita asal Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Hariyatin (32) mengalami kebutaan permanen akibat sering disiksa majikannya di Arab Saudi.

"Saya sering disiksa majikan, karena hal-hal yang yang tidak jelas. Mereka tidak peduli dengan kondisi saya," kata Hariyatin yang ditemui saat lapor ke Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar, Selasa (5/10/2010).

Hariyatin yang datang dengan suami dan anaknya tersebut mengaku, sikap majikannya sangat keras.

Ia tidak diberi ampun, bahkan tidak diberi gaji sesuai dengan perjanjian. Ia bahkan dipekerjakan sehari semalam, tanpa istirahat.

Hariyatin juga mengaku, majikannya tidak menyepakati kerja mulai ia tiba di Arab Saudi.

Sesuai dengan kontrak, ia seharusnya bekerja kepada Umi Hayya. Namun, oleh Umi Hayya ia diminta untuk bekerja di rumah anaknya yang bernama Fatma.

Selama di rumah Fatma ini, berbagai siksaan sering ia dapatkan. Siksaan itu ia alami selang empat bulan dirinya tinggal di tempat tersebut.

"Siksaan bukan hanya di tangan. Mata saya juga dipukul dengan selang air, hingga kini saya tidak dapat melihat," katanya dengan sedih.

Selain mengalami siksaan fisik, dan tidak mendapatkan gaji sesuai dengan kesepakatan, Hariyatin juga mengaku tidak diberikan makanan yang layak.

Dalam sehari, ia hanya makan satu kali, itupun dengan makanan seadanya. Ia mengaku bingung hendak melarikan diri.

Selain dikurung di dalam rumah, ia juga tidak mempunyai akses dengan teman lainnya, karena semua akses seperti telepon sengaja ditutup.

Karena kondisinya yang sudah parah, dimana kedua matanya juga terluka, majikannya Fatma akhirnya memulangkannya.

Ironisnya, saat pulang pun, ia juga tidak dipulangkan sebagaimana layaknya. Ia pulang dititipkan temannya yang rumahnya di Jawa Timur.

"Saya dititipkan oleh teman yang rumahnya juga di Jawa Timur. Saya juga tidak diberi gaji utuh, hanya setengah saja," katanya.

Hariyatin sendiri mengaku berangkat bekerja ke Arab Saudi melalui PJTKI PT Kemuning Bunga Sejati tahun 2006 lalu secara resmi. Ia bekerja di Arab Saudi selama 3,5 tahun.

Ia sudah minta pertanggungjawaban dari PJTKI yang memberangkatkan. Namun, tidak mendapat tanggapan, sehingga memutuskan melapor ke dinas.

Dengan melapor ke Dinas Tenaga Kerja ini, ia berharap dibantu untuk meminta hak-haknya. Ia meminta, agar PJTKI bertanggungjawab dengan mengembalikan kesehatan matanya.

"Harapannya PJTKI bisa bertanggungjawab menyembuhkan mata saya. Saya juga minta, majikannya saya mendapatkan hukuman setimpal," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penempatan Pelatihan dan Produktivitas Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Blitar Yudi Priono berjanji akan menindaklanjuti laporan ini.

Pihaknya akan memeriksa berbagai dokumen yang dimiliki Hariyatin ini, termasuk ia berangkat secara resmi atau ilegal.

"Kami akan melihat dulu berkas yang ia bawa, apakah berangkat legal atau ilegal. Kami bisa menindaklanjuti laporan ini, jika ia berangkat secara legal, namun kami kesulitan jika ia berangkat ilegal," kata Yudi.

BELANDA INGIN HAPUSKAN BEBAN SEJARAH DI INLANDER

JAMBI EKSPRES:

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan berada di Belanda pada 6-9 Oktober 2010 untuk kunjungan kenegaraan atas undangan Ratu Belanda, Beatrix.

Kunjungan Presiden ke negeri kincir angin itu tertunda empat tahun karena menurut Juru Bicara Kepresidenan Bidang Hubungan Luar Negeri, Teuku Faizasyah, Ratu Beatrix sebenarnya telah melayangkan undangan pada 2006.

Kunjungan Presiden Yudhoyono ke Belanda yang pertama kali sejak dua masa pemerintahan itu, menurut Faiza, bermakna penting untuk menghilangkan beban sejarah, sekaligus menandai kedewasaan hubungan kedua negara.

Faiza mengakui hubungan bilateral Indonesia dengan bekas penjajahnya itu sampai saat ini terganjal secara psikologis karena realitas sejarah yang dipandang berbeda oleh kedua pihak.

Namun, Indonesia-Belanda telah lama berupaya mempererat hubungan dengan menyamakan cara pandang. Ditandai dengan kehadiran Menteri Luar Negeri Belanda Bernard Bot pada perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2005.

Bernard Bot juga telah menyampaikan pengakuan secara de facto atas kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Pengakuan tersebut akan diperkuat oleh dokumen tertulis yang bakal ditandatangi Indonesia dan Belanda tentang pengakuan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Ini akan menyudahi berpuluh tahun pengingkaran Belanda yang hanya mengakui penyerahan kedaulatan kepada Indonesia di Istana Dam, Amsterdam, pada 27 Desember 1949 setelah pelaksanaan Konferensi Meja Bundar.

Pengakuan tertulis yang akan ditandangani Presiden Yudhoyono dan Pemerintah Belanda awal Oktober 2010 itu, kata Faiza, telah lama dirundingkan kedua negara sejak 2009.

Pengakuan yang diharapkan menghilangkan beban sejarah itu pun akan ditindaklanjuti dengan penandatanganan perjanjiaan kemitraan komprehensif antara Indonesia dan Belanda agar kedua negara semakin mempererat dan memperluas kerjasama di masa depan.

"Yang signifikan adalah penandatanganan perjanjian komprehensif. Karena kedua negara ini bisa melihat ke depan, tidak lagi terseret-seret oleh beban sejarah dan menunjukkan kedewasaan hubungan kedua negara," jelas Faiza.

Perjanjian kemitraan komprehensif itu pun telah melalui masa persiapan cukup lama sejak disepakati pada 13 Juni 2006 oleh menteri luar negeri kedua negara saat itu, Hassan Wirajuda dari Indonesia dan Bernard Bot dari Belanda.

Saat itu kedua menteri saling mengunjungi dan bertatap muka secara intensif guna menyusun hubungan kedua negara yang berbagi sejarah cukup panjang di belakang, namun ingin melongok jauh ke depan.

Perjanjian kemitraan intensif bertujuan mengembangkan dan memperdalam berbagai aspek hubungan bilateral antara Indonesia dan Belanda yang meliputi segala bidang, mulai politik dan keamanan, ekonomi, hingga sosial budaya.

Bernard Bot saat itu menilai perjanjian yang tercapai sebagai perubahan dalam hubungan antara kedua negara untuk tidak lagi melihat ke belakang pada apa yang sudah terjadi, melainkan memandang ke depan guna mencari tahu apa yang bisa dilakukan guna memperbaiki hubungan yang sudah terjalin baik antara Indonesia dan Belanda.

Bot kala itu juga mengakui peran penting Indonesia dalam forum internasional sebagai negara demokratis yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Indonesia merupakan negara Islam terbesar dengan lembaga-lembaga demokratisnya. Ini menandakan bahwa Islam adalah agama perdamaian, katanya.

"Apabila negara-negara seperti Belanda dan Indonesia bisa bekerjasama, kami bisa menunjukkan kepada negara-negara lain di dunia bahwa di masa mendatang kami ingin membangun kerja sama antar agama. Selain itu, kami juga ingin menunjukkan bahwa benturan antar peradaban itu tidak perlu," katanya.

Malah sebaliknya, Belanda bisa bekerjasama untuk dunia yang damai, tutur Bot ketika mengunjungi Indonesia pada 2006.

Atas peran Bot dalam meningkatkan hubungan bilateral Indonesia-Belanda selama menjabat Menlu Belanda pada 2003-2007, pemerintah Indonesia pun menganugerahkan Bintang Mahaputra kepada Bot pada Oktober 2009.

Penghargaan sejenis juga diberikan Indonesia kepada dua warga Belanda lainnya pada kunjungan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda ke Den Haag pada Oktober 2009, yaitu anggota Komisi Luar Negeri Belanda Hans Van Balen, dan Presiden Organisasi Kemasyarakatan Jacques Zeno Brinj.

Hubungan Baik


Di bidang ekonomi, Indonesia dan Belanda selama periode 2004-2008 berhasil menaikkan volume perdagangan sebesar 17,38 persen meskipun sempat menyusut akibat krisis keuangan global dari 4,142 miliar dolar AS pada 2008 menjadi 3,405 miliar pada 2009.

Pada 2008, Belanda merupakan investor asing terbesar keempat di Indonesia setelah Inggris, Jerman,dan Perancis dengan nilai 89,9 juta dolar AS yang meliputi 34 proyek.

Dalam pertemuan Komisi Bersama Kerjasama Ekonomi Bilateral Indonesia-Belanda yang digelar pada Maret 2010, kedua pihak sepakat mengatasi hambatan kerjasama perdagangan dan investasi, khususnya peraturan yang diterapkan terhadap komoditi Indonesia ke Belanda dan Uni Eropa serta mengatasi hambatan investasi Belanda di Indonesia.

Dibukanya kembali rute penerbangan Garuda Indonesia Jakarta-Amsterdam sejak 2010 diharapkan memperlancar hubungan ekonomi kedua negara, sekaligus meningkatkan potensi pariwisata.

Kerjasama tersebut melengkapi kemitraan Indonesia dan Belanda yang sangat intensif di bidang pendidikan.

Belanda memusatkan kerjasama dengan Indonesia, salah satunya adalah di bidang pendidikan dengan menyediakan dana sebesar 30,8 juta Euro untuk beasiswa pendidikan tinggi pada periode 2006-2011. dengan cara itu, negeri kincir angin tersebut menjadi salah satu tujuan utama mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan di luar negeri.

Bantuan itu masih ditambah dengan dana yang disalurkan Belanda melalui Bank Dunia guna memperbaiki pendidikan dasar dan meningkatkan kualitas kebijakan pemerintah di bidang pendidikan yang pada 2006 saja nilainya masing-masing 24 juta Euro dan 22 juta Euro.

Kebijakan Anti Islam

Belanda saat ini mengalami perubahan konstalasi politik pasca Pemilu terakhir karena partai berkuasa, yaitu Kristen Demokrat (CDA) hanya meraih posisi keempat sebanyak 13,6 persen.

Posisi pertama diraih Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi (VVD) sebanyak 22,5 persen, disusul Partai Buruh (PvDA) sebanyak 19,6 persen, dan Partai Kebebasan (PVV) 15,5 persen.

Kesepakatan untuk menyusun kabinet minoritas Belanda telah tercapai yang terdiri atas anggota VVD dan CDA yang mendapatkan dukungan eksternal dari PVV pimpinan tokoh kontoversial Geert Wilders yang selama ini dikenal berhaluan antiIslam dan antiimigran.

Dengan demikian, kabinet minoritas VVD-CDA harus bertopang pada dukungan PVV untuk mencapai mayoritas di parlemen sehingga Wilders yang pernah menuai protes luas akibat memproduksi film "Fitna" yang bernada antiIslam diperkirakan akan mempengaruhi kebijakan pemerintahan Belanda.

Keterlibatan Wilders dalam kabinet Belanda tidak hanya dikhawatirkan oleh kelompok Muslim di Belanda, namun juga oleh Partai Buruh yang menilai kekuasaan PVV terlalu besar dengan tanggung jawab yang tidak sepadan.

Sepekan sebelum kunjungan Presiden Yudhoyono ke Belanda, Duta Besar Indonesia untuk Belanda, Junus E Habibie, dalam wawancara yang dimuat surat kabar terkemuka Belanda, "Financieele Dagblad," menyatakan kekhawatirannya atas keterlibatan Wilders dalam kabinet Belanda.

Apabila Kabinet baru Belanda itu mengikuti garis politik yang keras terhadap Islam, kata Habibie, maka hal tersebut bisa mempersulit hubungan dengan Indonesia.

Pernyataan Habibie itu menyulut kemarahan Wilders yang mengatakan seorang duta besar tidak pantas mengutarakan hal tersebut.

Wilders pun mendesak Menteri Luar Negeri demisioner Maxime Verhagen guna mempertanyakan kepada Habibie apakah pernyataan tersebut bersifat pribadi atau mewakili Pemerintah Indonesia.

"Jika benar itu atas nama pemerintah Indonesia, harus ada konsekuensi diplomatik yang diambil supaya orang Indonesia tidak terlalu nyaring bernyanyi," kata Wilders dalam Financieele Dagblad.

Verhagen pun menemui Habibie yang menghasilkan persetujuan bahwa Habibie menarik kembali pernyataannya dan agar kedua pihak tidak membesar-besarkan masalah tersebut.

Faiza pun mengatakan polemik antara Habibie dan Wilders telah berakhir dan sama sekali tidak mempengaruhi rencana kunjungan kenegaraan Presiden Yudhoyono pada 6-9 Oktober 2010 karena pemerintah Belanda amat menantikan kedatangan Yudhoyono dan telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambutnya.

Upaya menghilangkan beban sejarah di antara Indonesia-Belanda ternyata tidak mudah di tengah konstalasi global yang terus berubah. Kedewasaan kedua negara yang telah berbagi pengalaman sejarah amat panjang itu terus menerus akan diuji.

BERPROMOSI LEWAT MEDIA

JAMBI EKSPRES:

Aktivitas pencarian melalui online akan semakin berkembang jika digabungkan dengan social media. Dengan adanya penggabungan kedua hal tersebut, diharapkan brand akan menjadi lebih dekat dengan konsumen. Demikian disampaikan Google Head of Agency Relation SEA, Anand Tilak, dalam seminar "Digital Is Now", Senin (4/10/2010), di Hotel Dharmawangsa, Jakarta.

"Kegiatan searching dan social media harus melebur seperti join forces karena perkembangan social media kini semakin tumbuh orang menceritakan apa saja yang dilakukannya melalui social media," ujar Anand.

Ia mengungkapkan dengan penggabungan social media dalam search engine, konsumen akan semakin mudah menemukan produk yang mereka inginkan. Selain itu, akan semakin banyak informasi yang didapatnya.

Menurut Anand ada dua tipe pembeli produk yakni yang melakukan kegiatan seacrhing dan yang tidak. "Bagi konsumen tipe searcher dia akan memiliki info tentang produk yang lebih akurat, mempunya hasrat mengeluarkan uang dan untuk membeli produk tersebut dibandingkan dengan yang tidak," ujarnya.

Pengiklan menurut Anand telah menyia-nyiakan uangnya dengan memasang iklan di berbagai media. Padahal, yang terpenting adalah bagaimana brand lebih dekat dengan konsumen, salah satunya adalah dengan teknik pencarian. "Pencarian adalah spot 30 detik bagi marketing modern yang terjamin mencapai target dan terpercaya," ungkapnya.

Meski begitu besar dampaknya, Anand mengakui pendorong pertama konsumen untuk mencari info tentang produk adalah melalui iklan di media massa. "Jadi keduanya, baik offline campaign lewat media massa maupun online campaign (internet) harus digabungkan," ungkap Anand.

Oleh karena itu, kini brand harus memiliki strategi yang tepat kepada konsumennya. "Jangan sampai konsumen tidak menemukan produk Anda. Salah satu kuncinya memang perbanyak keyword. Makin banyak keyword bagus, kalau kurang itu tidak baik," ujar Anand.

TARAKAN TERTINGGI

JAMBI EKSPRES:
Ratusan warga Tarakan, Kaltim, Senin (27/9/2010), menyisir salah satu daerah untuk mencari pelaku pembunuhan, dengan membawa senjata tajam seperti tombak, parang dan lainnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan perdagangan Indonesia mengalami surplus dari bulan Januari hingga Agustus 2010. Surplus di bulan Agustus tercatat 1,49 miliar dollar AS.

Dengan demikian, surplus perdagangan dalam delapan bulan terakhir sudah mencapai 10,93 miliar dollar AS. "Ini mematahkan kekuatiran kita akan defisit perdagangan yang katanya akan berlanjut," tegasnya di kantor BPS, Jumat (1/10/2010).

Menurut Rusman, meski Indonesia kerap mengalami defisit antara impor dan ekspor, namun belum masuk ke perangkap defisit struktural. Rusman mengatakan defisit struktural ditandai dengan tipikal net-importer, artinya impornya selalu lebih besar dari ekspor.

"Kalau kita sekarang tarik jangka panjang, kita masih net-exporter. Memang satu bulan tertentu, kita bisa impor lebih besar, tapi kebanyakan ekspor lebih besar," tambahnya.

Jika dirinci dari segi komoditi, Rusman mengatakan Indonesia memang termasuk net-importer dalam komoditi migas. Karena pengadaan bahan bakar minyak didominasi pembelian dari impor. Sementara itu, dari segi non-migas, Indonesia termasuk

Ingin Latihan Mengurangi Karbo?

JAMBI EKSPRES:
Hingga kini, jika kita berbicara mengenai program diet sehat, karbohidrat masih menjadi topik yang sering diperdebatkan. Sebagian ahli berpendapat, karbohidrat atau karbo adalah pemicu utama kenaikan berat badan. Sementara pakar yang lain mengatakan, tak mungkin meniadakan karbo dalam asupan makanan sehari-hari.

Marla Heller, MS, RD, ahli gizi dari American Dietic Association, adalah pakar yang menyakini bahwa karbo tetap dibutuhkan oleh tubuh. ”Tubuh dan otak kita tetap memerlukan karbo untuk beraktivitas setiap hari. Pilihlah karbohidrat kompleks yang kaya serat agar kita dapat merasa kenyang lebih lama,” ujarnya.

Makanan yang tergolong karbohidrat kompleks adalah produk gandum utuh, kedelai, sayuran, serta buah-buahan. Ini adalah makanan dengan julukan karbohidrat baik. Orang yang rajin mengonsumsi makanan ini umumnya akan memiliki kadar gula darah yang normal. Adapun karbo yang buruk adalah makanan mengandung banyak gula atau pemanis buatan, serta kacang-kacangan yang telah diolah.

Solusi idealnya bagi kita yang tengah menurunkan berat badan adalah dengan menerapkan gizi seimbang. Perbandingannya, konsumsi karbohidrat dari makanan berkisar 50-60 persen dari total kalori, lemak sekitar 30 persen, dan sisanya adalah protein.

Pilihlah karbo yang nilai indek glikemiknya rendah, seperti nasi merah, produk gandum murni, jagung, sayur, dan buah-buahan, demikian anjuran dari Dr dr Saptawati Bardosono, MSc, Ketua Program Studi Doktor Departemen Ilmu Gizi FKUI dan Pengurus Pusat Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia. (Prevention Indonesia Online/Christina/Siagian Priska)

HATI-HATI CEK DAN GIRO KOSONG MAKIN BANYAK

JAMBI EKSPRES:

Penarikan cek dan giro kosong melonjak. Mengacu data Bank Indonesia (BI), tren peningkatan cek dan giro kosong terjadi sejak dua tahun lalu. Sepanjang Agustus 2010, total volume cek dan giro kosong mencapai 63.630 transaksi dengan nilai sekitar Rp 1,85 triliun. Angka ini meningkat dari Juli 2010 yang mencapai 58.077 transaksi dengan nilai Rp 1,59 triliun.

Pada bulan yang sama, data kliring penyerahan ke BI tercatat sebanyak 3.782.024 transaksi dengan nilai Rp 114,55 triliun. Artinya, rasio cek dan giro kosong terhadap kliring penyerahan mencapai 1,68 persen dari sisi volume dan 1,61 persen dari nilai.

Kepala Biro Sistem Pembayaran Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran BI Aribowo menambahkan, total volume cek dan giro kosong yang tercatat sejak awal tahun hingga 10 Agustus 2010 mencapai 448.863 transaksi dengan nilai Rp 13,23 triliun.

Dia mengakui, tren peningkatan cek dan giro kosong terus meningkat tiap tahun. "Mungkin sampai akhir tahun nanti, nominal dan nilainya juga akan meningkat melebihi akhir 2009," katanya kepada KONTAN, Jumat (1/10/2010).Namun, persentase pertumbuhan cek dan giro kosong turun ketimbang tahun 2008 dan 2009. Penyebab terbesar terjadinya cek dan giro kosong adalah mismatch. "Jadi, lebih unsur ketidaksengajaan. Misalnya karena saldo kurang," ujarnya.

Meski begitu, BI tetap memberikan sanksi kepada nasabah yang tiga kali memberikan cek atau bilyet giro kosong dalam waktu enam bulan di bank yang sama. Mereka akan masuk ke dalam daftar hitam nasional (DHN).

Per Agustus, terdapat 1.855 nasabah perorangan dan 417 badan usaha yang masuk DHN. Jumlah ini turun dari Juli 2010 yang mencapai 2.064 nasabah perseorangan dan 462 nasabah badan usaha.

UANG 52 JUTA RUPIAH DI TINGGALKAN DI ANGKOT

JAMBI EKSPRES:

Barang bukti hasil perampokan yang ditinggal di sebuah mobil angkutan umum di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (4/10/2010).

Uang sebesar Rp 52 juta yang diduga hasil kejahatan, ditinggalkan dalam sebuah mobil angkutan kota yang mangkal di Bundaran Aloha, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (4/10/2010).

Pelaku diduga sengaja meninggalkan uang itu karena ketakutan diburu polisi. Beberapa jam sebelumnya, uang itu dirampas pelaku dari tangan Maria Sutarni Cahyono (50), petugas Seksi Pembangunan Desa Betro, Sedati, Siodarjo.

Informasi yang dihimpun Surya, kejadian bermula saat Maria Sutarni Cahyono mengambil uang Rp 52 juta dari BRI Cabang Sedati. Bersama dua temannya, Jumrotul dan Janadi, Maria membawa uang yang dimasukkan tas jinjing berwarna cokelat itu ke Balai Desa Betro.

Senin sekitar pukul 14.30, aksi perampasan terjadi. Saat turun dari mobil, Maria bermaksud masuk ke balai desa seraya membawa uang dana pembangunan Desa Betro tersebut.

Saat itulah tiba-tiba dia ditabrak pria tak dikenal yang memakai helm tertutup. "Saya kaget. Jaketnya sempat saya tarik, tapi tidak kena,” katanya ketika dimintai keterangan oleh polisi.

Pelaku kabur sambil membawa tas berisi uang Rp 52 juta tersebut bersama kawannya yang menanti di atas sepeda motor. Maria dan beberapa warga berusaha mengejar, tetapi dua pria tersebut lolos.

Selain uang tunai Rp 52 juta, tas yang dirampas itu berisi empat buah buku tabungan, KTP, SIM, kartu debet, dan telepon seluler.

Maria kemudian melapor ke Markas Kepolisian Sektor Sedati. Pihak Polsek segera menyebar anggotanya sampai ke kawasan Aloha. Informasi mengeni kejadian ini juga diteruskan ke seluruh polsek jajaran Kepolisian Resor Sidoarjo.

Gerak-gerik Mencurigakan
Di tempat lain, Indar Subiarti, warga Desa Sawotratap, Gedangan, Sidoarjo, yang hendak naik angkot HO, melihat gerak-gerik orang mencurigakan. Sosok yang diduga pelaku perampasan uang ini naik angkot yang sama dengan Indar di Bundaran Aloha, sambil menenteng sebuah tas dan sebuah helm.

Namun, sebelum angkot berjalan, pria dengan rambut dikuncir ini tiba-tiba keluar dari angkot. Saat keluar dari angkot dia terburu-buru dan melihat kiri-kanan. Dia keluar, dan meninggalkan sejumlah barang yang dibawanya—tas, helm, dan jaket—di atas kursi angkot. Sebilah golok dibalut bungkus bahan kulit juga tertinggal.

Indar lalu memberitahu sopir angkot yang kemudian meneruskan ke Kepala Desa Sawotratap Sundayati. Tas tersebut kemudian dibawa ke Balai RT 2 RW 4 Desa Sawotratap. ”Kami melihat isinya untuk mengetahui pemiliknya,” ujar Sundayati.

Setelah tas dibuka, tampak uang Rp 52 juta, telepon seluler, dan sebuah dompet. Temuan itu pun diserahkan ke Polsek Gedangan. Selanjutnya temuan ini dicek silang dengan laporan kejadian yang masuk Polsek Sedati. Hasilnya, barang yang dilaporkan hilang sama dengan barang yang ditemukan dalam angkot HO.

”Pelaku diduga ketakutan karena tahu polisi sedang memburunya,” ujar Kasat Reskrim Polres Sidoarjo AKP Ernesto Saiser, Senin malam. Dia menduga, pelaku sudah membuntuti korban sejak awal.

Karena itulah pelaku langsung merebut sasaran berisi uang tersebut dan bergegas kabur. Namun, Ernesto belum berani memastikan apakah pelakunya orang dekat korban atau bukan. Dia menyatakan, polisi masih memburu para pelaku seraya melengkapi keterangan dari korban dan sejumlah saksi lain.

ANANG DI BLACKLIS

JAMBI EKSPRES:

Krisdayanti dan Anang Hermansyah
Bagi vokalis pop Krisdayanti, saat ini, mantan suaminya yang juga musisi Anang Hermansyah, hanyalah sepenggal kisah dari masa lalunya.

Hal itu akan segera dibuktikan kekasih pengusaha asal Dili, Raul Lemos, itu ketika ibu kandungnya berulang tahun pada 10 Oktober 2010. KD tak akan mengundang Anang.

"Ya, ampun itu udah zaman dulu banget kali," ujar Elsie Lontoh, sahabat yang juga kuasa hukum Krisdayanti saat dihubungi sejumlah wartawan via telepon selulernya di Jakarta, Senin (4/10/2010).

Tetapi, hal itu tak berlaku bagi Aurel dan Azriel, yang merupakan kedua buah hati hasil pernikahan KD-Anang. Adik kandung vokalis pop Yuni Shara itu tentu akan meminta anaknya untuk ikut merayakan kebahagian bersama nenek mereka.

"Kalau mau anak-anaknya datang, enggak perlu ngundang Anang kali. Bisa langsung ngundang, kok," kata Elsie.