Laman

Jumat, 07 Januari 2011

KEPERJAKAAN VOKALIS SLIPNOT HILANG UMUR 11 TAHUN

JAMBI EKSPRES:

Vokalis grup Slipknot, Corey Taylor (37), telah mengungkapkan salah satu rahasia dalam hidupnya yang menurutnya memalukan. Akunya, ia kehilangan keperjakaannya pada usia 11 tahun oleh seorang baby sitter.

Kata Taylor, ia sudah berhubungan seks jauh sebelum usia legal yang diberlakukan bagi para warga Iowa, Amerika Serikat, untuk melakukan hal itu. Ia pun mengaku, pasangan pertamanya, seorang baby sitter, sangat brengsek karena menginginkan "tidur" dengan seorang anak laki-laki belia.

Taylor mengaku pula merasa begitu malu sesudah pengalaman itu sehingga ia menghindari hubungan seks selama dua tahun. "Saya amat malu mengatakan bahwa saya kehilangan keperjakaan ketika saya berusia 11 tahun.... Itu saya lakukan dengan seorang baby sitter yang sangat brengsek dan amat memalukan, jauhkan hal itu!" tuturnya kepada majalah Kerrang. "Walaupun demikian, menurut saya, saya tak melakukannya (berhubungan badan) dengan sangat baik pada kali pertama itu," lanjutnya.

Setelah itu, "Saya tidak lagi melakukannya hingga saya berusia 13 tahun. Namun, menurut saya, kemudian saya melakukannya dengan sedikit lebih baik. Saya harap begitu," tuturnya lagi.

HARTA NURDIN HALID YANG TERUNGKAP WAH''

JAMBI EKSPRES:


Ketua Umum PSSI Nurdin Halid kembali menjadi pergunjingan hangat di Tanah Air sejak pergelaran putaran final Piala AFF 2010. Dalam turnamen sepak bola negara-negara Asia Tenggara yang kembali gagal dijuarai Indonesia itu, nama Nurdin sering terdengar dicemooh oleh suporter. Suara-suara suporter meminta Nurdin untuk turun dari jabatan yang diembannya selama bertahun-tahun.

Namun, Nurdin bukanlah orang sembarangan. Meski sering diminta untuk turun, kursi jabatannya tak jua goyah. Banyak pihak menilai sokongan finansial dan politik yang kuatlah yang membuat Nurdin tak urung mampu dijungkalkan. Berapa sebenarnya harta kekayaan Nurdin?

Dari penelurusan di pusat pelaporan harta kekayaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), didapatkan data bahwa mantan anggota Komisi IX dari Fraksi Golkar itu terakhir kali melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 29 April 2002. Ketika itu total harta kekayaan Nurdin menembus angka Rp 8,15 miliar.

Nurdin, dari data yang diakses di pojok antikorupsi gedung KPK tercatat memiliki sembilan petak tanah dan bangunan senilai Rp 6,05 miliar yang berada di Jakarta dan Makassar. Seluruh tanah diakuinya diperoleh dari hasil sendiri.

Di Jakarta, pada 2002 pria kelahiran Bone, 17 November 1958 itu memiliki lahan seluas 388 meter persegi di kawasan Jakarta Selatan. Nilai lahan itu pada 2002 mencapai Rp 401 juta. Sementara di Makassar, dia diketahui memiliki tanah seluas 1.200 meter persegi yang pada tahun itu bernilai Rp 1,27 miliar.

Nurdin juga tercatat memiliki logam mulia seharga Rp 318 juta. Ada juga lahan perkebunan yang nilainya ditaksir mencapai Rp 150 juta. Tak cukup sampai di situ, Nurdin juga memiliki simpanan kekayaan di bank. Simpanannya mencapai Rp 106,7 juta. Dalam data yang terakses itu, Nurdin juga diketahui memiliki utang Rp 270 juta. Dikurangi utang, harta kekayaan tak bergerak Nurdin hingga 2002 mencapai Rp 8.155.227.699.

Untuk kendaraan, Nurdin tercatat memiliki dua Mercedes Benz keluaran tahun 2000 yang pada 2002 dihargai Rp 425 juta dan Rp 551 juta. Ia juga memiliki sebuah Honda Odyssey seharga Rp 179 juta. Namun, kembali harus diingat, rincian harta kekayaan itu beserta taksiran nilai jualnya adalah nilai kekayaan Nurdin pada sembilan tahun silam.

Sedangkan kini, tak ada yang mengetahui berapa sebenarnya harta Nurdin. Pasalnya sejak dirinya menjadi Ketua Umum PSSI, Nurdin tidak mempunyai kewajiban melaporkan LHKPN. Alasannya, banderol penyelenggara dan pejabat negara tak lagi disandangnya.

CEWEK ABG 15 TAHUN MENGHILANG

JAMBI EKSPRES:

Seorang anak perempuan baru gede (ABG) menghilang dari rumah pamannya di Kwitang, Jakarta Pusat. Oleh sang paman, hilangnya sang keponakan dilaporkan ke Polsektro Senen, Jumat (7/1/2011) sore.

Perempuan ABG itu bernama Lenta Sitompul (15). Dia baru empat bulan menumpang tinggal di rumah pamannya, Max A Gumalang (55), yang tinggal di Jalan Raya Kwitang, Senen, Jakpus.

Kepada wartawan, Max mengatakan bahwa Lenta hilang sejak Kamis kemarin sekitar pukul 12.00. Istri Max memperoleh kabar dari warga setempat bahwa Lenta dibawa pergi oleh seorang lelaki bertato, saat Lenta berada di Taman Gunungagung, Jalan Prapatan.

Mendengar itu, Max bersama istrinya mencari keponakannya itu, yang datang ke Jakarta untuk melanjutkan sekolah di tingkat SMA. “Saya sudah nyari kemana-mana mulai dari stasiun sampai terminal, tetapi tidak menemukan," kata Max.

Menurut Max, anak bungsu dari tujuh bersaudara asal Kota Medan tersebut tidak banyak kegiatan dan kurang bergaul di luar rumah. ”Keluar rumah juga kalau ngasuh anak saya yang paling kecil. Jadi kalau dibawa kabur sama teman kenalannya nggak mungkin, karena dia sendiri baru di sini dan belum punya banyak teman,” tegasnya.

Saat hilang, Lenta mengenakan kaos polos dan celana panjang jins warna hitam. “Dia juga selama di Jakarta saya beri HP untuk berkomunikasi, tapi sampai sekarang HP-nya nggak bisa dihubungi,” imbuh Max.

Dengan laporannya itu, Max berharap keponakannya bisa ditemukan. Dia juga meminta masyarakat yang melihat keponakannya yang berambut lurus itu untuk segera memberitahukan kepada polisi.

Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Metro Senen Ajun Komisaris Asep Suparman yang dihubungi wartawan mengatakan belum mengetahui adanya laporan korban penculikan di wilayahnya tersebut. "Dari siang saya ada di kantor sampai malam begini nggak dapat laporan itu. Anggota saya juga belum memberitahukan adanya laporan tersebut," katanya.

BOS NOKIA HENGKANG

JAMBI EKSPRES:

Bajak-membajak karyawan di antara perusahaan-perusahaan teknologi kelas dunia tidak ada habis-habisnya. Kali ini mantan kepala pengembangan MeeGo di Nokia, Ari Jaaksi, dipastikan hengkang ke HP untuk menangani pengembangan Palm.

Kemungkinan bahwa Ari Jaaksi kini menangani Palm dapat dilihat dari statusnya di profil LinedIn. Disebutkan bahwa kini ia menjabat Senior Vice President Hewlett-Packard (HP) di San Francisco Bay Area. Namun, link alamat situs webnya diarahkan ke Palm.com.

Belum lama ini Palm telah diakuisisi oleh HP. Platform WebOS buatan Palm akan dikembangkan untuk smartphone, tablet, netbook, dan perangkat mobility lainnya. Jika benar Ari Jaaksi menangani Palm, ini bisa dikatakan merupakan pembalasan.

Sebab, sebelumnya Nokia lebih dulu membajak Peter Skillman, mantan desainer Palm, yang kini menangani pengembangan antarmuka MeeGo, proyek kerja sama Nokia dan Intel. Nah, dengan dua orang yang bertukar tempat tersebut, mana yang lebih sukses, MeeGo atau Palm?

DELL TUTUP UNIT BISNIS NYA

JAMBI EKSPRES:

Secara mengejutkan Dell menutup salah satu unit bisnisnya, Communication Solution Group, yang memproduksi smartphone dan tablet. Penutupan tersebut diumumkan seiring dengan berakhirnya jabatan Ronald Garriques, yang memimpin unit bisnis tersebut.

Menurut informasi yang dilansir situs Wall Street Journal, Kamis (18/11/2010), produk yang dihasilkan unit bisnis tersebut selanjutnya dipindahkan ke semua unit bisnis lainnya. Dell menyatakan, Ron Garriques juga tetap akan bersama Dell sampai Januari 2010 dan sebagai konsultan hingga akhir 2011. Ron Garreques adalah mantan eksekutif Motorola yang digaet Dell untuk mengembangkan unit bisnis produk konsumer. Di bawah kepemimpinannya, Dell berhasil meraih pangsa pasar konsumer, namun tak kunjung mendapat keuntungan signifikan.

Penutupan unit bisnis tersebut cukup mengagetkan di saat Dell tengah berekspansi dari bisnis intinya selama ini yakni berjualan komputer. Sejak Michael Dell kembali menjadi CEO pada 2007, ia mengarahkan perusahaan tersebut untuk mengambil ceruk pasar media penyimpan dan perangkat konsumer. Namun, sayangnya bisnis Dell di pasar konsumer belum juga sukses dan terus merugi.

Dell telah melaporkan total pendapatannya di pasar konsumer sebesar 2,9 miliar dollar AS selama kuartal yang berakhir Juli dan rugi 21 juta dollar AS. Total pendapatannya ini turun dari 3,2 miliar dollar AS dari kuartal sebelumnya dan relatif tak naik dibanding kuartal yang sama tahun lalu.

Tablet Streak merupakan produk terakhir yang dihadilkan unit bisnis tersebut. Peluncurannya sempat tertunda setahun. Meski penjualannya tinggi, Michael Dell tidak puas. Lalu bagaimana nasib perangkat konsumer Dell? Juru bicara Dell mengatakan penutupan unit bisnis tersebut karena perangkat seperti ponsel dan lainnya kini telah berkembang tidak sekedar untuk pasar konsumer tapi juga ke pasar enterprise dan usaha kecil menengah. Penggabungan akan meningkatkan posisi produk Dell di semua ceruk pasar. Jadi, jangan khawatir.

SANGSI DARI FIA MERUPAKAN KARPET MERAH LPI

JAMBI EKSPRES:


Liga Primer Indonesia (LPI) tidak sedikit pun gentar dengan ancaman sanksi dari FIFA. LPI justu menganggapnya berkah karena dengan begitu, LPI memiliki kesempatan berdialog dengan otoritas sepak bola dunia tersebut.
Berkah bila kami mendapatkan sanksi. Itu menjadi karpet merah buat LPI menuju dialog dengan FIFA
-- Abi Hasantoso, Juru Bicara LPI

"Selama yang menyatakan bukan Presiden FIFA dan Sekjen, LPI mengabaikannya," kata Juru Bicara LPI Abi Hasantoso saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/1/2011) malam.

Sebelumnya, FIFA melalui Direktur Keanggotaan dan Pengembangan FIFA Thierry Regenass mengancam akan memberikan sanksi bila LPI tetap bergulir.

"Kami belum menerima laporan resmi apa pun tentang hal ini, tetapi liga itu kemungkinan akan mulai berjalan besok. Kami sadar akan situasi tersebut dan bila (liga) itu tetap berjalan, hal itu akan ditangani Komite FIFA dan sanksi akan diberikan," kata Regenass seperti yang dilansir Reuters.

Abi justu menyambut dengan tangan terbuka bila FIFA benar-benar menjatuhkan sanksi. Pasalnya, kata Abi, sanksi tersebut bisa menjadi pintu dialog antara LPI dan FIFA.

"Berkah bila kami mendapatkan sanksi. Itu menjadi karpet merah buat LPI menuju dialog dengan FIFA," katanya.

AMBISI AMAZONE

JAMBI EKSPRES:

Amazon.com kian gencar berekspansi. Kali ini, Amazon ingin menancapkan kukunya di pasar produk bayi dan merchandise. Sebagai bukti, Amazon menyetujui nilai akuisisi untuk membeli Quidsi Inc. Asal tahu saja, Quidsi merupakan pemilik dari Diapers.com dan Soap.com. Nilai akuisisi ini mencapai 500 juta dollar AS.

Selain itu, Amazon juga akan mengambil alih sejumlah utang dan obligasi Quidsi yang nilainya diperkirakan mencapai 45 juta dollar AS. Rencananya, akuisisi ini ditargetkan selesai pada bulan Desember.

Dengan mengakuisisi Quidsi, ada beberapa keuntungan yang bakal didapat Amazon. Di antaranya, manajemen pergudangan yang baik dan biaya pengiriman yang murah. Sebelumnya, Chief Executive Officer Amazon Jeff Bezos juga mengakuisisi Zappos.com Inc pada tahun lalu senilai 1,2 miliar dollar AS. Akuisisi ini ditujukan untuk ekspansi penjualan baju dan sepatu sehingga bisa bersaing dengan provider e-commerce lainnya, seperti EBay Inc.

"Ini merupakan ladang bisnis Amazon. Namun, mereka tidak memimpin di bisnis tersebut. Pada saat Amazon melihat ada perusahaan yang mendominasi produk tertentu, mereka masuk dengan cara membelinya," ujar Colin Dillis, analis BGC Partners LP, di New York.

JUAL SAHAM 1,3 MILIAR DOLLAR

JAMBI EKSPRES:

Untuk kali pertama sejak memiliki saham Microsoft Corporation tujuh tahun lalu, Steve Ballmer, Chief Executive Officer Microsoft, melepas 49,3 juta sahamnya senilai total 1,3 miliar dollar AS. Badan Pengawas Pasar Modal Amerika Serikat atau SEC menyebutkan, Ballmer menjual sahamnya secara bertahap, masing-masing pada Rabu (3/11/2010) sebayak 21,87 juta saham, Kamis 14,35 juta saham, dan Jumat 13,12 juta saham.

Dengan penjualan saham tersebut, saat ini Ballmer masih memiki 358,91 juta saham perusahaan perangkat lunak itu dengan nilai 9,64 miliar dollar AS atau 4,2 persen dari total kepemilikan saham Microsoft. Rencananya, hingga akhir tahun nanti, ia akan kembali melego sahamnya total hingga 75 juta saham atau mengurangi 18 persen kepemilikannya di Microsoft.

Tetap berkomitmen Ballmer menegaskan, ia menjual sebagian sahamnya di Microsoft untuk memecah investasinya ke tempat lain dan membantu rencana pajaknya. "Ini hanya masalah finansial pribadi, bukan berarti saya tidak percaya lagi dengan kinerja Microsoft," ujarnya.

Maklum, aksi Ballmer menjual sahamnya itu sempat menyulut spekulasi soal adanya ketidakberesan di Microsoft. "Meski ini masalah finansial pribadi, saya ingin mengklarifikasi untuk mencegah spekulasi," kata dia. Pemegang saham terbesar kedua di raksasa software yang bermarkas di Redmond, Washington, ini mengatakan, dia sangat senang dengan produk-produk baru Microsoft dan teknologinya bepotensi memberikan perubahan bagi kehidupan banyak orang di muka Bumi. "Saya tetap berkomitmen untuk Microsoft dan akan menyukseskannya," kata Ballmer.

Dalam pertemuan dengan karyawan bagian teknologi bulan lalu, Ballmer juga mengatakan, dia sama sekali tidak ada rencana untuk mundur dari Microsoft dalam waktu dekat. Catatan saja, Ballmer pertama kali bergabung dengan Microsoft pada 1980. Waktu itu, ia menjabat sebagai manajer bisnis. Sejak 2002, Ballmer memegang tampuk pimpinan tertinggi selaku CEO menggantikan Bill Gates yang pensiun.

Gates merupakan pendiri Microsoft sekaligus pemilik saham terbesar perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia tersebut. Ia mengantongi 621 juta saham atau 7,2 persen saham Microsoft. Secara berkala, Gates menjual 1 juta hingga 3 juta saham untuk membiayai yayasan amal miliknya. Contoh, pekan lalu, salah satu orang paling kaya sejagad ini melepas sekitar 3 juta sahamnya senilai 54,5 juta dollar AS.

SUKSES BISNIS TAK CUKUP DENGAN UANG

JAMBI EKSPRES:


Perkembangan industri digital di indonesia menjadi sorotan dalam seminar "The Next Big Thing, Investment in Indonesia Digital Market", Jumat (5/11/2010) di Hotel Kempinski, Jakarta.

Beberapa pembicara hadir dalam seminar tersebut. Di antaranya, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Michael Smith Jr. selaku Director of Global Initiative Yahoo dan Sarah Lacy dari Techcrunch.com. Seminar ini terselenggara berkat kerjasama Semut Api Colony Brand Maketing Communication, Daily Social dan Kompas.com.

Salah satu hal yang menarik ada komentar Michael Smith tentang perilaku masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi barang dagangan. "Indonesia adalah konsumen terbesar produk-produk yang tidak diproduksi di Indonesia," ungkap pria yang akrab disapa Smithy itu.

Dalam konteks produk digital, kebanyakan orang di Indonesia masih menjadi konsumen dari web-web luar negeri. Smithy mencontohkan, dalam menggunakan Facebook, Indonesia menjadi ketiga terbesar di dunia tapi belum mampu mebuat produk serupa yang bisa dikonsumsi orang Indonesia sendiri.

Menurut Smithy, Indonesia sebenarnya memiliki peluang untuk mengubah hal tersebut. "Indonesia berpeluang sebab memiliki populasi dan talenta serta kemampuan bahasa yang baik. Selain itu, internet adalah satu bidang yang menempatkan Indonesia di BRICi (Brazil, Rusia, India, China, Indonesia)," terangnya.

Untuk memanfaatkan peluang tersebut, Smithy mengungkapkan lima hal yang perlu diperhatikan. "Yang perlu diperhatikan adalah kemampuan untuk menakar atau how to scale social, mobile, e-commerce, dan investasi," jelas Smithy. Ringkasnya adalah faktor-faktor yang mampu menunjang bisnis digital itu sendiri.

Sementara itu, Sarah Lacy mengungkapkan beberapa pandangannya tentang hal-hal yang mungkin bisa membangun bisnis digital di Indonesia. Ia menggarisbawahi kemauan mewujudkan sebuah ide yang sudah dimiliki. Ia mengatakan, "Ide saja itu bukanlah hal yang genius. Kegeniusan adalah kemampuan kita untuk mewujudkan ide."

Ia juga mengungkapkan, pembangunan bisnis digital menjadi sebuah bisnis besar sangat tergantung pada pelayanan, bukan iklan. Menurutnya, iklan saja tidak akan membawa pelaku bisnis digital menjadi sukses dan menghasilkan uang besar.

Akhirnya, menanggapi tentang kebutuhan dalam membangun bisnis digital, Sarah mengatakan, "Kebutuhan yang seharusnya adalah mentorship, bukan hanya uang untuk modal."

BARU HITUNGAN BULAN

JAMBI EKSPRES:

Ary dan enam orang kawannya tidak pernah menyangka bahwa proyek iseng mereka berbuah penghargaan SparxUp Award, penghargaan bagi digital start up lokal yang kreatif. Padahal proyek iseng mereka yang bernama Kartumuu.com itu baru diluncurkan sekitar tiga bulan yang lalu.

"Kita benar-benar nggak nyangka, benar-benar," ujar salah satu penggagas Kartumuu.com, Ary Kristyanto usai menerima penghargaan SparxUp Award di FX, Sabtu (6/11/2010) malam. Kartumuu.com mendapat penghargaan SparxUp untuk kategori Best Social Network dan posisi ketiga untuk Best of The Best SparxUp Award.

Situs jejaring sosial berlogo hewan sapi itu kata Ary memiliki konsep kirim mengirim kartu. Berawal dari ide mengekspresikan pesan melalui gambar kartu yang dikirim lewat situs jejaring sosial Twitter atau surat elektronik. "Jadi kita mengirim pesan berupa kartu untuk teman kita. Update statusnya lewat kartu," kata Ary.

Hingga kini, pengguna Kartumuu mencapai ratusan orang. Mereka berasal dari golongan umur 25-30 tahun. Ke depannya, Ary dan kawan-kawan berniat memperluas platform, yang semula hanya mungkin melalui Twitter akan diperluas sehingga dapat melalui Facebook dan memiliki versi mobile.

Kemudian, lanjut Ary, pihak Kartumuu.com akan memungkinkan publik mendesain kartunya sendiri. "Kalau saat ini desain kartu kan dari kita. Ada tim desainnya," katanya. Kemudian, jika Anda pernah membuka Kartumuu.com, maka akan tampak konten yang serba Indonesia. Bahasa yang digunakan pun bahasa Indonesia, tidak seperti situs jejaring sosial Facebook atau Twitter. "Memang sengaja, target culture kita Indonesia. Mereka lebih suka Indonesia. Untuk pertama memang, kan small is the new big," papar Ary.

Selain bahasanya yang unik, desain web Kartumuu.com terbilang unik. Didominasi warna hijau, dengan logo sapi hitam-putih yang lucu. Menurut Ary, nama Kartumuu.com memang diambil dari nama sapi. kata "Muu" dengan dobel "U" berarti "Sapi" dalam bahasa Itali. "Tadinya kita mau Kartumu saja, tapi standar ya. Mangkanya diganti jadi Kartumuu. Muu itu artinya Sapi dalam bahasa Italia," kata Ary.

400.000 BUKU SEJARAH EROPA

JAMBI EKSPRES:

Perpustakaan nasional Austria telah meneken kontrak senilai 30 juta euro dengan raksasa internet asal AS, Google, untuk mendigitalisasi 400.000 buku-buku yang bebas hak cipta atau copyright-free. Buku-buku tersebut merupakan koleksi sejarah Eropa dalam 400 tahun terakhir.

Johanna Rachinger, Kepala ONB Library, menyebut hal ini sebagai 'langkah penting' lantaran perpustaaan Austria merupakan satu dari lima perpustakaan yang menyimpan koleksi terbesar dari abad 16-19. Jika dihitung, koleksi buku tersebut tak kurang dari 120 juta halaman.

Di bawah kesepakatan dengan Google, nantinya Google akan mengongkosi digitalisasi koleksi perpustakaan Austria yang menghabiskan sekitar 50-100 euro per buku. Pihak perpustakaan menyatakan, tanpa adanya pendanaan eksternal, hal ini tidak bisa terwujud.

Google akan mulai memindai pada tahun 2011 di Bavaria dan diperkirakan akan rampung dalam 6 tahun. Hanya saja, Google tak akan punya hak eksklusif terhadap buku-buku yang sudah di-scan tersebut. Nantinya, semua koleksi tersebut bisa diakses melalui situs ONB di www.onb.ac.at, Google Books Library di books.google.fr, maupun kewilayahan Eropa di www.europeana.eu.

Google telah memindai jutaan buku untuk membikin perpustakaan digital maupun toko buku online. Sayangnya, proyek macam ini sering terganjal kontroversi dari hak cipta, anti-trust dan isu privasi.

Hitung punya hitung, Google sudah memindai 12 juta buku dari 40 perpustakaan, termasuk Universitas Stanford dan Harvard di AS, dan juga Universitas Rome dan Florence di Italia.

GOOGLE RAMAIKAN DUNIA MODE

JAMBI EKSPRES:

Ekspansi bisnis Google terus merambah ceruk pasar baru. Kali ini, raksasa internet tersebut berusaha menggaet konsumen wanita dengan meluncurkan situs

Situs ini menyediakan ruang bagi setiap orang membuat toko online sendiri sesuai gaya pakaian yang dia sukai. Peranan utama Google dalam situs web ini tetap pada search engine. Fitur search engine-nya membantu pengguna untuk mencari barang apa saja yang cocok sesuai minat setiap pengguna.

"Dalam fashion, ada banyak pilihan. Situs ini harusnya dapat menyajikan semuanya," kata Munjal Shah, direktur manajemen produk Google, seperti dilansir AFP, Kamis (18/11/2010). Kehadiran situs web ini adalah hasil akuisisi Google terhadap Like.com.

Selain menampilkan koleksi setiap pengguna, Boutiques.com juga menyajikan koleksi yang dibahas tokoh-tokoh terkenal, seperti selebriti, desainer, dan blogger fashion. Sayangnya, untuk sementara layanan toko online hanya tersedia untuk pengguna di AS dan situs ini khusus untuk koleksi fashion perempuan.

60 TRILIUN DI TOLAK

JAMBI EKSPRES:

Tawaran senilai 6 miliar dollar AS dari Google Inc, ternyata belum juga meluluhkan hati para pemegang saham Groupon Inc. Sumber yang tahu persis proses negosiasi kedua perusahaan tersebut membisikkan, Groupon menolak pinangan Google.

Perusahaan yang menjual kupon diskon ini lebih memilih menjual saham melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di pasar modal.

Sumber lain di Groupon menyatakan, Chief Executive Officer (CEO) Groupon Andrew Mason sebagai pemegang saham terbesar khawatir dengan arah strategi perusahaannya di bawah manajemen baru. Ia juga cemas dengan masa depan Groupon dan para karyawannya. Itu sebabnya, Mason menolak tawaran Google.

Catatan saja, Google membeli Groupon untuk kemudian dijadikan kendaraan pendongkrak keuntungan dari penjualan kupon via online. Perusahaan perdagangan elektronik ini memang menawarkan segala jenis kupon diskon, mulai dari makan malam di kapal pesiar sampai potongan harga tusuk gigi.

Tak mengherankan, Google menawarkan harga yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari nilai akuisisi DoubleClick Inc pada tahun 2008 lalu yang sebesar 3,2 miliar dollar AS. "Google jelas ingin masuk ke pasar lokal melalui Groupon," kata Aaron Kessler, analis ThinkEquity LLC.

JUAL MUSIK ONLINE SIAPA YANG BELI ?

JAMBI EKSPRES:
Senin, 6 Desember 2010 | 13:17 WIB


Perusahaan gabungan atau joint venture antara PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dan SK Telecom Korea meluncurkan layanan toko musik online yang beralamat di . Melalui situs tersebut, pengguna dapat mengunduh file musik sesukanya baik dengancara langganan maupun membeli satuan serta mendengarkan lagu secara streaming.

Lagu-lagu yang diunduh dapat dimainkan di mana saja baik PC, ponsel, maupun MP3 player. Ada pilihan file DRM (Digital Right Management) yang hanya dapat dimainkan di player yang mendukung maupun lagu-lagu berformat MP3 tergantung pilihan konsumen. jenis lagu yang disediakan terdiri atas lagu-lagu Indonesia maupun international.

MelOn menawarkan paket sesuai keinginan pengguna dengan pilihan denominasi (pecahan) per 7 hari, per 15 hari, atau per bulan. Paket-paket yang ditawarkan adalah Paket Unlimited Download + Streaming, Paket MP3 Download + Streaming, Paket Unlimited Download, Paket Unlimited MP3, Paket Streaming, dan Paket Ala Carte.

Untuk berlangganan, konsumen harus mendaftar menggunakan nomor ponsel Telkomsel dan TelkomFlexi. Pada awal peluncuran produk ini, MelOn melayani pelanggan Telkomsel dan TelkomFlexi. Pelanggan umum akan dilayani pada akhir bulan Desember melalui melalui e-payment iVASPay dan pada awal tahun depan melalui online banking BCA dan Mandiri. Begitu aktif, pengguna akan mendapat masa free trial dan dapat langsung menikmati layanan download lagu tanpa batas secara gratis selama sebulan.

MelOn juga memperkenalkan MelOn Player, sebuah aplikasi pemutar lagu yang dapat di-download lalu digunakan di PC. Dengan MelOn player, pengguna bisa melakukan aktifitas search, streaming, download dan membuat playlist. MelOn Player dapat didownload di link

Menyadari bahwa pengguna tanah air sangat terhubung dengan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter, MelOn menyediakan fans page sehingga pengguna MelON (Meloners) dapat berinteraksi satu sama lain dan mendapat update info terbaru dari MelOn. Tidak berhenti sekedar untuk berinteraksi, melalui website MelOn, pengguna dapat sharing album kesukaannya di profile Facebook masing-masing.

DAT CENTER INDONESIA TERLETAK DI SINGAPURA

JAMBI EKSPRES:

Bagi perusahaan atau organisasi yang punya banyak data yang harus disimpan dan dikelola, data center merupakan tulang punggung yang sangat penting. Sekali kerja data center terganggu akan berdampak kepada potensi kerugian yang harus ditanggung. Belum lagi soal keamanan data yang harus menjadi prioritas pengelolaan.

Menyadari pentingnya mengetahui data center yang berkualitas, sejumlah profesional teknologi informasi dari berbagai perusahaan di Indonesia melakukan kunjungan ke data center kelas dunia. Peserta umumnya para profesional yang bertanggung jawab terhadap infrastruktur IT di perusahaan/organisasi seperti dari Bank Indonesia, Bank Jatim, Citra Sari Makmur, Badak NGL, Askes, Reasuransi Indonesia, dan lainnya. Kali ini, kegiatan yang digagas Sharing Vision, lembaga konsultan IT dari Bandung, dilakukan di salah satu data center di Singapura.

Menurut kepala Sharing Vision, Dr Dimitri Mahayana, data center yang menjadi tujuan kunjungan di Singapura menjadi contoh yang tepat karena tak sedikit perusahaan-perusahaan IT ternama yang mempercayakan pengelolaan data centernya di sana. Perusahaan data center tersebut merupakan penyedia data center terbesar dunia dan berpusat di AS.

"Sembilan dari sepuluh perusahaan konten internet global menggunakan," kata Dimitri di sela-sela workshop dan kunjungan ke data center tersebut, Kamis (2/11/2010) di Singapura. Data center yang menjadi tujuan studi banding itu melayani antara lain Google, Facebook, Yahoo!, Microsoft, IBM, dan sebagainya.

Kunjungan dilakukan singkat hanya sekitar satu jam, Kamis sore, data center kedua yang dibangun perusahaan data center terbesar di Negeri Singa. Peserta diajak melihat-lihat infrastruktur yang dibangun di sana. Mereka melihat bagian utama data center dari fasilitas pembangkit listrik, switching, pendingin, hingga tempat rak data disusun.

Data Center tersebut telah menggunakan arsitektur data center teranyar. Tinggi ruangan data center pun tidak main-main karena mencapai 9 meter. Sementara rak data 1,6 meter di atas lantai dan rungan di antaranya sebagai pendingin yang akan mendorong panas ke atas sehingga data center bisa bekerja optimal dengan suhu stabil.

Sebagai data center tingkat tier-3, keamanan sangat ketat diberlakukan di sana. Selama dalam gedung, pengunjung dilarang memotret. CCTV pun dipasang di semua sudut ruangan dan merekam secara real time dipantau dari ruang kontrol. Sensor asap dan api dipasang di sepanjang ruangan serta sensor gerak untuk mendeteksi pihak yang secara ilegal mencoba masuk.

Kunjungan ini cukup mengejutkan dan keuntungan tersendiri bagi para peserta. Pasalnya, tidak semua data center mengizinkan kunjungan serupa kecuali kepada para konsumennya.

TOKO E-BOOK GOOGLE MENANTANG

JAMBI EKSPRES:

Google mengikuti jejak Amazon dan Apple dengan meluncurkan toko buku elektronik (e-book) sendiri yang diberi nama Google Editions. Layanan Google Edition diharapkan akan diluncurkan di Amerika Serikat akhir tahun ini. Google menyatakan peluncuran Google Editions secara internasional dilakukan tahun depan.

Wall Street Journal melaporkan, toko online itu memungkinkan para pengguna mengunduh jutaan buku secara gratis. Mereka juag dapat mengunduh e-book berbayar untuk e-book reader, komputer atau smartphone mereka akan membayar 80 persen dari harga terendah edisi cetak. Google Editions merupakan bagian dari proyek besar Google Books.

Google telah memulai upaya ambisius mereka dalam mendistribusikan e-book dengan memindai lebih dari 150 juta buku dan membuatnya bisa diakses secara online melalui situsnya. Perusahaan mesin pencari itu mengatakan telah mengubah sekitar 10 persen koleksi mereka dalam bentuk digital.

Para pakar mengatakan langkah Google bisa mengganggu pasar e-book. Amazon saat ini mendominasi, dengan perkiraan dua pertiga pangsa pasar. Para pengguna produk ebook reader keluaran Amazon, Kindle, hanya bisa mengunduh buku dari situs Amazon. Meskipun mereka juga bisa dibaca pada berbagai macam perangkat yang mengoperasikan aplikasi Amazon Kindle.

Apple juga sudah memiliki iBook Store yang dapat diakses melalui iPad dan iPhone buatannya. Sementara Google memiliki platform Android untuk tablet dan smartphone yang diproduksi banyak vendor.

Menurut Forrester Research, penjualan buku digital di seluruh dunia diperkirakan mencapai sekitar 966 juta dollar AS tahun ini. Sementara para ahli memperkirakan bahwa perangkat e-book akan terjual kira-kira 15 juta unit tahun ini. Toko buku online seperti iBook Store, Amaqzon, dan Google Editions bisa memperpanjang garis hidup penerbit independen dan penjual buku untuk berjuang tetap hidup di era digital.

ASUS MELEBARKAN SAYAP

JAMBI EKSPRES:

Di penghujung tahun ini, ASUS Foundation bekerja sama dengan Institute for Information Industry (III) dari Taiwan mengumumkan dibukanya tambahan tujuh digital opportunity center (DOC) tersebar di Thailand dan Indonesia. Sejak 2008, ASUS Foundation dan III telah ikut serta menjadi bagian dari proyek APEC Digital Opportunity Center (ADOC) 2.0, yang memberikan edukasi digital bagi wanita dan anak-anak kurang mampu di kawasan APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation).

"Kami merasa terhormat untuk membantu lembaga non-profit dalam kegiatan yang mulia ini. Mereka adalah pahlawan yang sebenarnya, dengan mencoba meningkatkan kehidupan masyarakat, dan kami berharap dapat memberikan kesempatan lebih untuk belajar secara elektronik bagi semua orang di wilayah ini," kata Ivy Lee, Chief Operation Officer dari ASUS Foundation dalam siaran persnya, Selasa (30/11/2010).

Di Indonesia, ASUS Foundation dan III mempersiapkan pembukaan lima DOC, dua di antaranya difasilitasi oleh Yayasan Budha Tzu Chi Wiyata yang telah diresmikan pada hari ini, Selasa (30/11/2010). Dilanjutkan dengan peresmian dua DOC bertempat di Universitas Syiah Kuala yang akan diresmikan pada Kamis, 2 Desember 2010 di , Banda Aceh. Kemudian satu DOC bertempat di Orangutan Information Centre (OIC) yang akan diresmikan pada Jumat, 3 Desember 2010. Sedangkan di Thailand, pada 1 Desember secara resmi akan dibuka dua DOC, bertempat di dalam kamp Mae La dan Umpieum Mai. Digital opportunity center di kawasan APEC kini sudah tersebar lebih dari 60 lokasi.

Selama dua tahun terakhir, kolaborasi ini telah menjangkau lebih dari 15.000 orang, dan akan terus melanjutkan gerakan ini untuk membantu memberikan kesempatan pembelajaran elektronik (e-learning) bagi mereka yang tidak memiliki akses ke komputer. Di lokasi DOC tersebut akan dilengkapi dengan PC all-in-one dan notebook terbaru ASUS untuk mereka yang belum familiar dengan komputer.

KANTOR CERDAS HEMAT ENERGI

JAMBI EKSPRES:

Melalui kerja sama dengan Cisco dan Azbil, Fujitsu menawarkan penerapan konsep kantor cerdas (smart office) yang senantiasa terhubung, hemat energi, dan ramah lingkungan kepada pasar Indonesia. Solusi tersebut diperlihatkan pada konferensi Cisco Summit 2010 pekan lalu.

Fujitsu adalah mitra global Cisco untuk berbagai implementasi solusi infrastruktur. Dalam solusi kantor cerdas ini, Fujitsu menyediakan jasa implementasi dan teknologi peranti keras dan peranti lunak.

Cisco menyediakan infrastruktur berbasis IP (Internet Protocol) sedangkan Azbil menyediakan sensor, pengendali (controller) dan Building Automation System (BAS).

"Integrasi yang erat antara kecanggihan fasilitas real estate dengan solusi TI mengubah bagaimana gedung perkantoran dirancang,dibangun, dikelola dan digunakan menjadi satu lingkungan terkonvergensi yang cerdas," kata Achmad S. Sofwan, Chief Operating Officer Fujitsu Indonesia.

Achmad mengatakan melalui kombinasi teknologi dan layanan teknologi informasi Fujitsu bisa pelanggan bisa menerapkan konsep smart office yang selalu terhubung. Selain itu juga lebih hemat listrik sehingga mengurangi emisi karbon dan memangkas biaya.

Pendekatan Fujitsu dalam penerapan smart office adalah menyatukan seluruh komponen koneksi komunikasi–baik itu data dan suara dengan manajemen gedung yang sebelumnya terpisah sehingga lebih mahal dan menciptakan pulau-pulau sistem.

Integrasi berbagai komponen tersebut memanfaatkan teknologi IP sebagai infrastruktur yang diatasnya dikembangkan dengan BAS dan berbagai peranti akses dan aplikasi seperti "Facility Management," "Maintenance Management," dan "IT Network Management."

Hasilnya adalah konvergensi data, suara, video, konferensi video, intercom, video monitoring, peringatan dini, alarm dan bel serta berbagai macam fungsi pengendalian gedung.

APAKAH MOUSE TIDAK BERGUNA LAGI ?

JAMBI EKSPRES:

Melihat ratusan foto yang tersimpan di laptop, pekerjaan yang kelihatan menyenangkan tetapi sebenarnya cukup melelahkan. Bagaimana tidak, tangan harus berpegal-pegal ria mengklik berkali-kali atau menempel di laptop.

Kini, Sony menawarkan solusinya. Sony meluncurkan produk terbarunya, Vaio Y Series, komputer jinjing yang menawarkan tampilan luar yang menarik sekaligus performa yang baik. Peluncuran dilakukan di Atrium Mal Kelapa Gading 3, Jumat (26/11/2010). Dengan komputer ini, melihat ratusan gambar menjadi lebih mudah.

"Kami cukup lambaikan tangan saja untuk melihat gambar berikutnya atau sebelumnya," kata Wilsam Tanto, VAIO Evangelist Product Marketing Department.

Jadi, dengan komputer jinjing ini, untuk melihat gambar Anda cukup membuka media gallery yang sejak dahulu menjadi fitur VAIO. Setelah membuka gambar pertama, untuk melihat gambar selanjutnya Anda cukup melambaikan tangan ke kanan, sementara untuk melihat gambar sebelumnya cukup melambaikan tangan ke arah sebaliknya.

"Itu mampu dilakukan sebab VAIO Y Series memiliki teknologi yang disebut Casual Gesture Control," kata Wilsam.

Teknologi tersebut mampu mendeteksi perintah berupa bahasa tubuh pengguna lewat webcam yang terintegrasi dengan komputer jinjing ini.

Dikatakan Wilsam, teknologi tersebut juga bisa digunakan untuk membuka data musik dan video. Untuk membuka data musik, misalnya, lambaian tangan ke kanan dan ke kiri bisa digunakan untuk membuka data selanjutnya dan sebelumnya.

Untuk perintah pause tinggal menampakkan tangan ke webcam, persis seperti ketika mengucapkan selamat tinggal pada seseorang. Untuk perintah play cukup ulang bahasa tubuh yang digunakan untuk pause.

VAIO Y Series memiliki ukuran layar lebar 11,6 inci dengan resolusi 1366 x 768. CPU yang digunakan adalah Intel Core i3-380UM prosesor 1,33 GHz. Komputer jinjing ini memiliki berat 1,46 kilogram. Untuk mendukung kebutuhan gaya, komputer ini tersedia dalam dua warna yang elegan, yakni hitam dan merah marun.

PENENTU KUALITAS PELAYANAN

JAMBI EKSPRES:

Kualitas bagian layanan dan dukungan terhadap konsumen merupakan komponen penting yang menentukan kepercayaan konsumen terhadap sebuah perusahaan. Makanya, semua perusahaan berlomba-lomba mencapai level terbaik.

Dalam industri teknologi, pengakuan Technology Services Industry Association (TSIA) menjadi incaran. Karena itu, saat mendapatkan penghargaan Excellence in Service Operations dari TSIA, HP langsung mengumumkannya, Senin (22/11/2010) lalu.

TSIA memberikan penghargaan kepada HP atas keunggulannya dalam menyediakan layanan dan dukungan teknik terbaik untuk notebook dan business desktop PC di wilayah Asia Pasifik dan Jepang. Ini merupakan pengakuan pertama bagi HP di wilayah ini, sekaligus juga menjadi produsen PC pertama yang memperoleh pengakuan ini di tahun 2010.

"Pengakuan bergengsi ini menjadi bukti atas komitmen HP yang senantiasa terus meningkatkan pengalaman pelanggan di seluruh Asia Pasifik dan Jepang," ujar Karthikeyan Srinivasan, Vice President, Customer Experience & Warranty Services, HP Personal Systems Group, Asia Pasifik dan Jepang dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Sertifikasi TSIA terdiri dari evaluasi menyeluruh terhadap layanan telefon, layanan langsung dan operasional layanan web untuk pelanggan. Auditor dari TSIA melakukan review terhadap prosedur dan kebijakan manajemen. Operasional HP support kemudian dikomparasikan dengan hampir 300 pencapaian terbaik di industri ini, meliputi komitmen eksekutif, talent management, teknologi dan support tools, serta operation metrics. Proses audit yang ketat dan akurat telah dilakukan oleh tim yang terdiri dari eksekutif yang berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang layanan.

IKLAN INDONESIAA MENINGKAT DI GOOGLE

JAMBI EKSPRES:

Perusahaan agen iklan internet asal Indonesia meraih penghargaan dalam The Googlies 2010 Event Award yang diadakan di Singapura pada 9 Desember 2010. Penghargaan diterima oleh DGtraffic yang mengalahkan pesaing lainnya dari negara Asia Tenggara dalam menyabet gelar The Best Agency of The Year di bidang Online Education Market and SME 2010.

DGtraffic merupakan biro search engine marketing (SEM) bersertifikasi Google Advertising, yang melayani jasa pemasangan Google AdWords, Google Maps, Google Analytics, dan Search Engine Optimization. "Kemenangan DGtraffic di event ini membawa reputasi positif, khususnya image bahwa Indonesia di mata Google memiliki kemampuan yang tak kalah dengan Singapura dan negara besar di Asia Tenggara lainnya," ucap Head of Global Brands and Multi Nastional Companies Andi Silalahi, Selasa (14/12/2010) di Jakarta.

Penghargaan yang diraih DGtraffic dilatarbelakangi penilaian Google terhadap DGtraffic. Bagi mereka, DGtraffic cukup berhasil dalam mensosialisasikan program Google AdWords di kalangan korporasi dan juga usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. "Google melihat, DGTraffic memiliki potensi yang sangat besar untuk membantu pebisnis UKM yang diyakini sebagai tulang punggung perekonomian setiap negara. Melalui program Google AdWords, para pemilik bisnis berskala kecil merasa sangat terbantu dalam bisnis mereka," ucap Andi.

Ia menjelaskan, meski baru berusia muda dan menjadi perusahaan SME pertama di Indonesia, DGtraffic telah menerima animo masyarakat, terutama pebisnis UKM Indonesia yang begitu besar terhadap layanan Google AdWords. "Kami ingin membantu lebih banyak lagi pemilik UKM serta perusahaan multinasional melalui layanan Google yang disediakan, antara lain Google AdWords, Google Maps, dan Google Analytics, serta banyak lagi, dalam rangka menciptakan global brand di bisnis mereka," pungkas Andi.

CEO TERBAIK AMERIKA

JAMBI EKSPRES:

CEO Apple Steve Jobs terpilih sebagai "CEO of the Decade" versi Marketwatch atas kesuksesannya membawa Apple menjadi perusahaan teknologi terbesar di dunia. Steve Jobs terpilih sebagai "CEO of the Decade mengalahkan kandidat lainnya yakni CEO Amazon Jeff Bezos dan CEO Google Eric Schmidt.

Jobs disebut sebagai orang yang paling berjasa menyelamatkan industri rekaman dengan memperkenalkan konsep industri musik melalui iPod dan iTunes. Bahkan Marketwatch membandingkan perannya dengan penemu bohlam Thomas Alfa Edison dan penemu telepon Alexander Graham Bell maupun Walt Disney.

"Ia telah merevolusi perangkat genggam dan teknologi layar sentuh dengan iPhone," tulis Russ Britt di Marketwatch. " Dan dia mungkin mengantarkan era baru komputasi PC dengan gadget terbarunya iPad," lanjut dia. Orang yang sempat keluar dari Apple tersebut selama ini dianggap sebagai yang paling berjasa saat kembali dan berhasil mengeluarkan Apple dari kebangkrutan menjadi sukses besar.

Dengan kesuksesan tersebut, Apple pun kini menjadi perusahaan yang sahamnya moncer di bursa karena terus menanjak. Ibaratnya, seorang investor yang menanam modal di Apple sebesar 1000 dollar AS pada akhir tahun 2000, nilainya akan berlipat ganda menjadi 43.000 dollar AS saat ini.

Pada Mei lalu, nilai kapitalisasi pasar Apple melampaui Microsoft yang selama ini menduduki puncak perusahaan teknologi. Kalau tahun 2000 nilai kapitalisasi pasarnya 5 miliar dollar AS, saat ini mencapai 291,9 miliar dollar AS.

HABIS LAGU DISAMBUNG BUKU

JAMBI EKSPRES:

Penjualan buku elektronik (e-book) mendadak melojak luar biasa tingginya. International Digital Publishing Forum (IDPF) yang bermarkas di Toronto, Kanada, menyebutkan pada kuartal 1 tahun 2010 total pendapatan penjualan buku elektronik mencapai 91 juta dollar. Naik pesat dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya, yang “hanya” mencapai 25,8 juta dollar. Kemudian pada kuartal 3 – 2010 mengalami peningkatan dan menembus angka 119,7 juta dollar. Inilah rekor menembus perolehan di atas 100 juta dollar pertama kali sejak tren buku elektronik pertama kali diumumkan pada 2002. Total jendral tahun ini mengalami kenaikan sampai 193 persen. Di sisi lain, penjualan buku berbasis kertas justru mengalami penurunan. Menurut mashable.com dibandingkan tahun lalu telah mengalami drop sampai 7,8 persen. Buku-buku fiksi dewasa dan anak-anak jatuh 8 persen.

Portal retail penjual buku seperti Amazon.com maupun Barnes & Noble melihat indikasi naiknya berbagai jenis buku elektronik tidak saja dari pengarang terkenal. Namun juga buku-buku dari pengarang biasa. Sementara itu, Apple Corp. menyebutkan pula bahwa penjualan e-book yang ditawarkan lewat Apps Store khususnya setelah merilis iPad, mencapai 30 persen dari keseluruhan kategori aplikasi. Persentase ini bahkan sedikit mengungguli download game alias top category.

Tren pembelian e-book memang tidak lepas dari hadirnya perangkat e-book reader juga tablet internet yang salah satunya memiliki fitur e-reader yang lebih impresif ketimbang pembaca buku digital biasa. Tidak heran jika Amazon.com kemudian harus menjual sendiri perangkat Kindle yang telah muncul dalam beberapa varian yang dijual rata-rata seharga 200 dollar (atau sekitar Rp 1,8 juta) dalam rangka mendorong bisnis inti mereka, menjual buku digital. Hal sama juga dilakukan oleh Barnes & Noble yang setahun silam sudah menyatakan menjual perangkat bernama NookColor, namun baru belakangan ini percaya diri untuk merilis gadget seharga 245 dollar (atau sekitar Rp 2,2 juta) itu.

Harga dua perangkat ini memang lebih murah ketimbang iPad – yang di Indonesia dijual di kisaran Rp 6,5 juta. Namun iPad juga terus terdongkrak. Bahkan Steve Jobs pun merasa bahwa gadget ciptaannya itu telah menjadi buah karya yang tiada tanding. Kindle dan NookColor (yang menggunakan OS Android versi 2.1) memang beda spesifikasi teknis dengan iPad. Namun ketika dijual oleh sebuah retail buku, maka ceritanya menjadi lain.

Samsung Electronics mempunyai cara berbeda dengan, namun melakukan misi serupa. Sejak menggebrak dunia dengan merilis Samsung Galaxy Tabs, strategi yang dilancarkan bukan semata menggembar-gemborkan perangkatnya yang multifungsi ketimbang iPad, lantaran memiliki kemampuan telekomunikasi seluler. Namun lebih mencanangkan budaya baca buku, majalah, juga koran melalui Galaxy Tabs. Beberapa novel berbahasa Inggris bisa dinikmati dari perangkat ini melalui menu e-reader.

Di China, Hanwang, vendor ini berani menginvestasikan 30 juta renminbi (RMB) untuk mengembangkan perangkat Hanvon, e-book store, dan membeli konten baru.

Buku menjadi bagian penting dalam kehidupan umat manusia. Tak heran bila Google dalam moda pencariannya (Google search) lantas memasukkan menu “Buku” setara dengan pencarian Web, Gambar, Peta, Berita, dan Terjemahan. Dengan kata lain, industri buku tidak pernah tutup usia. Formatnya saja yang berubah, dari tradisional menjadi digital.

Pertumbuhan e-book juga dipengaruhi oleh faktor harga. Hampir kebanyakan buku elektronik dibanderol lebih murah ketimbang versi tradisional. Sebuah buku elektronik yang dijual di situs www.ebookmall.com bisa hanya mencapai separuh dari harga versi cetak. Sebagai contoh buku best seller karya Anne Stuart bertajuk “Breathless” setebal 384 halaman, versi cetak dijual rata-rata seharga 15,95 dollar, sementara lewat e-book hanya dibanderol 7 dollar.

Harga Relatif

Apa yang membuat para publisher maupun retail berani menjual dengan harga murah?

Sepele saja. Lewat digital, ongkos cetak dan kertas dipangkas. Biaya pengiriman atas buku yang seringkali berkali lipat ketimbang biaya bukunya sendiri, dipotong. Secara keseluruhan cost buku menjadi lebih hemat, namun dengan tidak mengurangi biaya-biaya seperti copy rights dan lain-lain.

Hal sama juga terjadi pada saat situs lokal yang menjajakan aneka buku dan majalah, www.virtualxbook.com. Pengelola situs buku elektronik ini juga menawarkan sampai separuh harga untuk sebuah buku. Namun, model transaksi yang ditawarkan oleh Virtual x-book tak memakai payment gateway, namun sistem poin. Setiap buku beda poin. Buku “Rembulan di Padang Cinta” setebal 260 halaman karya Fahri Asiza dibanderol 36 poin untuk versi cetak, versi digital (on-line) 26 poin, sementara untuk sewa –dengan waktu terbatas- 14 poin.

Pembeli harus menjadi member situs ini sebelum bisa menikmati. Sedangkan untuk membeli buku, sebelumnya harus memiliki voucher yang bisa diisi-ulang. Perbandingan harga versi cetak dan digital (sebesar 10 poin) bisa menjelaskan mengapa versi digital atau elektronik lebih murah.

Toh begitu memang tak semua buku bisa dijual miring. Apalagi untuk buku-buku yang hard sale. Sebut saja buku “Eat, Pray, Love” karya Elizabeth Gilbert yang versi e-book di www.ebooks.com dijual seharga 15 dollar (atau sekitar Rp 135 ribu) untuk semua platform (iPad, ePub, PDF reader, dan Microsoft Reader). Padahal di retail biasa dijual seharga Rp 75.000,-

Peluang pengarang muda

Buku versi digital bagaimana pun dibuat untuk juga lebih mengatasi pembajakan yang lebih masuk akal. Hampir semua digital publisher telah membuat sistem proteksi dengan beberapa cara. Yang paling umum adalah dengan membuat kode anticopy-paste maupun antiprint. Bahkan ada pula yang hanya memberlakukan satu kali kesempatan download untuk satu buku. Apapun caranya, setidaknya cara ini lebih menjanjikan ketimbang yang terjadi pada buku tradisional – yang sampai sekarang tak mampu menolak pembajakan karya cipta.

Pertumbuhan buku digital jelas menjadi kabar gembira bagi para pengarang, khususnya pengarang muda dan pemula. Setidaknya mereka memiliki peluang lebih besar untuk menjual karyanya lewat opsi lain, sekaligus membongkar sulitnya pengarang baru untuk menembus industri buku yang selama ini sangat didominasi oleh publisher tertentu.

Memang, bermunculan publisher baru yang koleksi bacaannya tak kalah sohor. Namun, industri ini tetaplah membutuhkan konsep seleksi materi lantaran terbeban oleh biaya produksi yang tak sedikit. Karena itulah kadang industri ini seperti tak berpihak pada seorang pemula sekalipun. Bahkan cenderung memilih karya tertentu yang telah teruji lewat media blog sebagai cara untuk melakukan uji pasar.

Buku digital tidak memerlukan konsep seleksi awal. Siapapun bisa menulis dan mengemas jadi buku. Sementara itu proses pengemasaannya pun selesai sampai di tingkat digitalisasi, entah menggunakan format PDF, e-pop, atau format lain. Publisher digital juga kerap tak mau repot. Virtual X-book umpamanya, mereka menerima karya apapun, yang penting siap masuk “etalase” dalam bentuk jadi. Dalam hal ini, proses pencetakan yang biasanya makan waktu bisa dieliminir. Dengan kata lain, ketika buku Anda jadi saat ini, maka saat itu pula buku Anda bisa segera dijual.

Karena pengurangan beberapa beban biaya itu pula, umumnya kontrak kerjasama antara publisher digital dengan pengarang menjadi lebih mudah dan cepat. Bahkan, seorang pengarang diberikan akses untuk memperoleh perkembangan penjualannya secara rutin. Dan, tentu saja pengarang bisa melakukan klaim ke publisher ketika masa pembayaran tiba.

Industri telekomunikasi

Dalam konteks industri telekomunikasi sekarang ini, ketika operator menjalankan bisnis aplikasi sebagai bagian dari mengembangkan pendapatan dari sisi data plan, hasil riset yang ditampilkan oleh Apple, IDPF, maupun pengalaman yang diterapkan oleh beberapa publisher digital seperti Amazon.com atau e-book.com, maupun situs lokal Virtual X-book mustinya akan melengkapi bisnisnya.

Begitu banyak buku lokal yang dapat diterjemahkan ke bahasa asing agar tersebar secara global, atau bacaan lawas yang bisa di-daur-ulang, pun menghimpun pengarang muda yang jumlahnya amat luar biasa. Sumber daya ini adalah “harta” luar biasa. Dengan kata lain, operator mugkin saja melebarkan usaha menjadi “publisher digital” lewat aplikasi yang ditawarkan.

Bedanya dengan bisnis lagu, bisnis buku digital hanya berhadapan dengan publisher tradisional. Sementara, bisnis lagu, selain berpas-pasan dengan lagu yang dikemas dalam CD oleh perusahaan rekaman yang –bahkan- telah “menyerahkan” bisnis intinya kepada operator, juga ringback tone (yang kebetulan jadi bisnis operator), penjualan lagu digital versi full track, dan MP3 bajakan yang entah dari mana asal muasalnya.

Perusahaan bernama txtr GmbH yang bermarkas di Berlin, yang bergerak pada bisnis e-reading menyebutkan operator bisa memperoleh beberapa keuntungan dari bisnis e-book yang mereka sebut ekselen ini. Pertama, model bisnis ebook tidak akan mengkanibal income dari voice dan data plan. Bisnis ini juga sangat mudah ditawarkan maupun digunakan oleh pelanggan, bahkan sangat mungkin dibuat penawaran secara kontrak (prabayar atau pascabayar). Terakhir, pelanggan dapat terus berpartisipasi secara aktif misalnya untuk meng-up date buku terbaru yang secara otomatis meningkatkan penggunaan akses jaringan.

China Mobile, operator terbesar di China bahkan telah mencanangkan bisnis e-book sebagai langkah baru. Bersama content provider, operator dengan setengah milyar pelanggan ini menyiapkan konsep bernama bisnis 3G eBook. Sempat pula ditegaskan pembagian keuntungan 40 banding 60 persen antara operator dengan content provider (juga publisher). Portal ebook bernama Shanda and Founder sudah tertarik, bahkan juga mengemas format musik, game, dan lainnya untuk mendukung program ini. Tak heran bila operator kompetitor, China Unicom dan China Telecom pun berkemas mengikuti jejak sang incumbent.

Industri buku elektronik tampaknya akan mengikuti jejak industri musik, di mana operator sekarang menjadi “komandan”-nya. Apalagi toko aplikasi digital sudah didirikan oleh, setidaknya tiga operator GSM di Indonesia. Saat itulah, Anda bisa menjelajah konter buku digital di supermarket bikinan operator, cukup dengan membawa tablet internet atau ponsel pintar.

CIO DI ERA WIKILEAKS

JAMBI EKSPRES:

Oleh Ninok Leksono

Seperti sering kita baca, dalam perusahaan modern yang kiprah bisnisnya banyak menggeluti, atau bertumpu pada, informasi, ada posisi yang tidak kalah penting dibandingkan CFO (chief financial officer), yakni CIO (chief information officer). Mereka berdua ada di bawah CEO (chief executive officer) yang mengendalikan keseluruhan operasi perusahaan.

Dalam dunia perbankan, yang kini juga banyak menyediakan layanan elektronik berbasis internet, tanggung jawab CIO amat besar. Ia harus menjamin keamanan transaksi, juga keamanan sistem informasi perusahaan yang amat sensitif. Maklum saja, upaya pembobolan rahasia bank, juga pembajakan transaksi, tak pernah surut.

Selama ini, kejar-mengejar antara pihak yang mengamankan dan pihak yang ingin menjebol bisa diibaratkan permainan komedi putar, selain terus terjadi, sulit dikatakan mana sebenarnya yang ada di depan (atau yang lebih unggul).

Dalam lingkup perusahaan, selain tugas pokok mengamankan informasi, untuk CIO kini muncul tugas baru. Didorong oleh munculnya perkembangan baru, CIO kini tidak saja berdimensi ”information”, tetapi juga ”innovation”, sehingga CIO adalah chief innovation officer.

Seperti dikemukakan Kelly Tan (The Business Times, 6/12), hal yang kini kritikal bagi pemimpin bisnis adalah mengetahui bagaimana teknologi potensial bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan efisiensi lebih tinggi, juga memanfaatkan sumber daya secara lebih baik.

Tentang ”I” dalam CIO sendiri dijelaskan, dewasa ini memang muncul pemaknaan baru, yaitu dari informasi menjadi inovasi.

Jadi, pemahaman baru ini benar-benar memperluas lingkup tanggung jawab seorang CIO. Padahal, upaya penyusupan (hacking), atau penyusupan dengan tujuan jahat (cracking), situs-situs lembaga bisnis atau pemerintahan semakin marak.

Kejadian sekitar pembocoran rahasia Pemerintah AS oleh WikiLeaks memuncaki upaya pembobolan informasi rahasia yang bisa direnungkan para CIO.

Dari sisi keamanan Kejadian WikiLeaks memang mengguncangkan berbagai sendi tentang penanganan informasi dan juga tentang hakikat kerahasiaan. Dalam konteks diplomasi dan hubungan antarnegara, ulasan di harian ini telah menyinggung beberapa dari hal itu.

Yang termasuk baru boleh jadi tentang makna dan derajat kerahasiaan. Dari kawat- kawat rahasia yang dibocorkan situs WikiLeaks, salah satunya menyebut tentang pertikaian antara perusahaan pencari internet Google dan Pemerintah China. Dari apa yang dialami oleh anggota Komite Tetap Politbiro, Li Changchun, yang mendapati dirinya termasuk yang banyak dikritik setelah ia mencari di Google tentang profil dirinya, tokoh ini pun lalu menyimpulkan bahaya yang dimunculkan oleh internet terhadap kelangsungan kekuasaan rezim Komunis di China. Namun, dari pengalaman itu juga terungkap, betapa internet memungkinkan seorang seperti Li bisa melakukan hacking untuk mendapatkan info rahasia yang tersimpan di komputer rivalnya, khususnya AS. (Lihat International Herald Tribune, juga The Wall Street Journal, 6/12)

Di era Perang Dingin, spion-spion merah banyak dikisahkan beraksi di Washington, umumnya dengan menyaru sebagai diplomat. Hal itu masuk akal juga dilakukan oleh spion Barat di Moskwa. Sulit dipastikan, praktik spionase sudah tidak ada lagi dewasa ini.

Dapat juga ditambahkan, dalam Pameran Kedirgantaraan Le Bourget di Paris tahun 1993, AS tak memamerkan produk canggih karena mengeluhkan banyaknya praktik spionase industri di arena akbar tersebut. Informasi ini juga menggarisbawahi satu fakta, bahwa spionase sebenarnya tidak terbatas dalam urusan politik dan keamanan, seperti yang digambarkan dalam berita pembocoran WikiLeaks, tetapi juga untuk rahasia produk teknologi.

Kini ketika banyak laptop atau produk IT dengan merek Amerika seperti iPad dibuat dengan komponen yang dipasok dari sejumlah negara, atau produk tersebut dibuat di pabrik yang pekerjanya multinasional, bisa dipertanyakan, ”apanya lagi yang masih rahasia”?

AS disebut memang masih amat merahasiakan pembuatan pesawat tempur siluman (stealth) Raptor F-22. Memang ada yang menyebut, di antara pekerja yang terlibat dalam proyek F-22 juga berasal dari negara lain, tetapi terhadap staf ini diterapkan persyaratan kepegawaian yang amat ketat, termasuk dengan siapa ia bergaul dan kapan atau ke mana bisa cuti. Itu satu upaya untuk mencegah kebocoran rahasia.

CIO pemerintahan Untuk lingkup perusahaan, peran CIO bertambah banyak dengan adanya pergeseran dan perluasan makna ”I”. Untuk lingkup negara, peran CIO juga dipastikan semakin menantang.

Dalam ranah olah intelektual, pembahasan tentang kemungkinan perang robotik di Dewan Riset Nasional pekan silam memang menyinggung isu ini.

Dalam beberapa hal, kerahasiaan informasi telah diolok-olok karena apa yang dianggap rahasia toh ternyata banyak yang bisa dibobol. Akan tetapi, seperti dikatakan oleh Redaktur Pelaksana Majalah Time Richard Stengel, satu kenaifan bahkan berbahaya kalau beranggapan dunia akan menjadi tempat lebih aman tanpa ada rahasia sama sekali (Time, 13/12).

Dalam kaitan inilah CIO dalam level negara memikul peran dan tanggung jawab yang cukup pelik.

Tampaknya, statistik yang memperlihatkan adanya upaya menutup Kesenjangan Digital—yang antara lain diperlihatkan oleh meningkatnya jumlah pengguna internet atau jumlah pemilik laptop atau ponsel— tidak memadai lagi. Masih bisa dipertanyakan, untuk apa gadget dan pengetahuan IT tersebut, dan apakah ada di antara jago ICT di Tanah Air yang telah menangkap arah perkembangan yang ada dewasa ini dan mempersiapkan diri untuk memenuhi panggilan tugas baru yang dimunculkan oleh perkembangan baru tersebut?

APLIKASI DI CHROME WEB STORE

JAMBI EKSPRES:

Ambisi Google untuk menguasai pasar browser internet terus dilakukan dengan menambah nilai tambah Chrome. Dalam konferensi pers, Rabu (7/12/2010) di San Francisco, AS, Google mengumumkan browser versi teranyar dan toko online yang dirancang khusus untuk aplikasi-aplikasi yang berjalan di atas browser tersebut.

"Tahun ini, jumlah pengguna Chrome meningkat tiga kali lipat dari 40 hingga 120 juta orang. Kecepatan adalah yang dicintai banyak orang pada Chrome, dan kami selalu bekerja agar browser makin cepat," tulis Google dalam blog resminya.

Versi terbaru Chrome menggunakan mesin JavaScript V8 yang diklaim dapat mendongkrak kecepatan akses dua kali lipat ketimbang versi sebelumnya. Google juga membenamkan fitur Google Instant ke dalam Omnibox di Chrome sehingga pengguna kini dapat melihat hasil pencarian secara langsung di bawah toolbox saat pengguna mengetikkan sesuatu.

Dengan kecepatan akses internet lewat broser semakin cepat, Google pun mendorong berbagai jenis aplikasi bisa berjalan di browser. Google pun mendahului browser lain dengan menyediakan toko online yang mengumpulkan aplikasi, ekstenis, theme, dan program tambahan untuk dijalankan secara online lewat browser. Toko online ini juga memberi kesempatan kepada pengembang pihak ketiga untuk menambah penghasilan dengan menjual aplikasi buatannya.

"Hari ini, Chrome Web Store terbuka untuk bisnis. Para pengembang telah mulai mengunggah aplikasi buatannya dan kami berharap jumlah terus bertambah dari waktu ke waktu," ujar Google dalam pernyataannya. Saat ini, toko aplikasi tersebut baru tersedia untuk pengguna di AS, namun Google akan terus merambah ke negara lainnya dan menggunakan transaksi dengan nilai tukar bermacam-macam mulai tahun depan.

Toko online ini juga diluncurkan bersamaan dengan diumumkannya pre beta Chrome OS. Google mengembangkan sistem operasi berbasis web tersebut yang akan mulai dibenamkan dalam berbagai merek notebook dan PC tahun depan. Chrome OS dirancang untuk memberikan pengalaman baru bagi para pengguna untuk mengakses aplikasi langsung dari web dan mendapat update secara otomatis tanpa menggunakan aplikasi yang ter-install di komputer.

TIGA JUTA BUKU DI GOOGLE

JAMBI EKSPRES:

Google Inc terUs merangsek ke pasar bisnis perdagangan online atawa e-commerce. Perusahaan mesin pencari internet terbesar di dunia ini, Selasa (7/12/2010) atau Senin (6/12/2010) waktu Amerika Serikat (AS), meluncurkan toko buku digital bertajuk Google eBookstore.

Kehadiran Google eBookstore sekaligus menantang dominasi Kindle milik Amazon.com yang saat ini menguasai dua pertiga pasar buku elektronik di Negeri Uwak Sam. Sedikitnya, ada 3 juta judul buku yang bisa diunduh secara gratis di Google eBookstore. Dan, ratusan ribu judul buku lainnya yang dapat dibeli secara online melalui layanan toko buku digital ini.

"Semua perpustakaan Anda ada di sana, kapan saja Anda bisa membacanya," kata Direktur Teknik Google eBookstore James Crawford ke Reuters. Buku-buku tersebut berasal dari kerjasama Google dengan 4.000 penerbit di AS, termasuk HarperCollins Publishers dan Random House Group Ltd. "Ini adalah pasar yang berkembang pesat, dan ada banyak ruang di pasar buku elektronik untuk kami dan para pesaing," kata Scott Dougall, Direktur Produk Manajemen Google Bookstore.

Jeannie Hornung, Juru Bicara Google, menambahkan, layanan ini dapat dibaca menggunakan berbagai software e-readers. Layanan ini juga dapat diakses menggunakan komputer personal, smartphone, dan komputer tablet bersistem operasi Google Android, iOS Apple, dan sistem operasi lainnya.

Selain menggandeng penerbit buku skala besar, Google berkongsi dengan penjual buku di AS yang tergabung dalam American Booksellers Association. Namun, Hornung menyatakan, penerbit akan mendapat bagi hasil yang lebih besar ketimbang pihak lain dari setiap buku yang terjual.

Sandeep Aggarwal, analis Caris & Co, menyatakan, tak mudah bagi Google eBookstore mematahkan dominasi Kindle yang memiliki koleksi 757.000 judul buku yang bisa dibeli secara online. la memperkirakan, Kindle bisa meraup omzet hingga 5,32 miliar dollar AS di 2012, naik ketimbang 2010 yang 2,81 miliar dollar AS. Pesaing berat Google lain nya adalah Apple Inc, yang merilis layanan serupa awal tahun ini melalui iPad.

ANIMASI YANG TERSEOK

JAMBI EKSPRES:

Direktur Tunas Indonesia Kreatif Ferie Budiansyah mengungkapkan sulitnya membuat film animasi. Ia dan beberapa rekannya tengah membuat film animasi tentang peristiwa Bandung Lautan Api. ”Kendalanya banyak, terutama pendanaan. Belum ada sponsor. Padahal, sudah ditawarkan ke berbagai pihak,” katanya.

Proposal, misalnya, sudah disampaikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, badan usaha milik negara (BUMN), dan operator seluler. Kalau terealisasi, lanjut Ferie, Bandung Lautan Api (BLA) direncanakan menjadi film animasi panjang pertama di Indonesia yang diputar untuk bioskop-bioskop. Film itu berkisah tentang tiga bocah berlatar belakang berbeda. Bocah Belanda, pribumi, dan Tionghoa disatukan dalam dunia bermain.

Peristiwa BLA yang berlangsung pada Maret 1946 diceritakan dari sudut pandang ketiga anak yang belum mengerti, mengapa perang bisa memisahkan dan memorakporandakan persahabatan mereka. ”Sejauh ini, belum ada respons positif, tetapi saya akan terus coba tawarkan ke investor-investor. Kalau sumbernya dari tanggung jawab sosial perusahaan, bisa saja,” kata Ferie.

Taksiran biaya produksi film sekitar Rp 2 miliar. Jumlah itu belum termasuk biaya pemasaran sekitar Rp 2 miliar. ”Kalau ditambah yang lain-lain bisa sekitar Rp 5 miliar. Makanya, saya minta teman-teman ikut membantu. Kalau penyanyi, misalnya, bisa menyumbang lagu,” katanya.

Ferie menambahkan, biaya perangkat lunaknya saja sekitar Rp 30 juta. Karena itu, ia berencana menggunakan open source untuk mengefisiensikan biaya. Hambatan itu belum termasuk sulitnya mengumpulkan data, wawancara, dan survei. Wawancara tiga pelaku BLA sudah dilakukan.

”Masih perlu sekitar lima orang lagi. Kami juga harus menghimpun komunitas dan usaha animasi. Jumlahnya pasti tidak sedikit,” katanya.

Ferie sendiri ikut menanyakan para pejuang yang ikut terlibat dalam BLA. Itu pun dilakoninya dengan biaya dari kocek sendiri. Ferie menyebut rencananya sebagai proyek militan. ”Tim inti saja hanya lima orang. Kalau dianggap proyek gila, ya memang benar begitu,” ujarnya.

Meski demikian, Ferie tetap optimistis mengerjakan film berdurasi sekitar 75 menit untuk penonton semua umur itu. ”Saya mengunggah potongan filmnya ke internet. Kalau dukungan sudah sangat banyak, tetapi baru lisan dan doa,” selorohnya.

ANIMASI ALA INDONESIA

JAMBI EKSPRES:

Oleh Dwi Bayu Radius dan Cornelius Helmy


Para animator di , Bandung, Jawa Barat, menyelesaikan proses pembuatan animasi di ruang kerjanya, Jumat (12/11/2010). Potensi masa depan animasi di Indonesia semakin maju dan didukung oleh sumber daya yang masih muda.

Dunia animasi yang di layar kaca terlihat menyenangkan dan gemerlap itu sebenarnya menyimpan kegetiran pekerjanya. Di balik layar, usaha animasi terengah-engah bertahan dengan perlengkapan kerja seadanya dan modal pas-pasan. Di Kota Bandung, Jawa Barat, misalnya, tidak ada studio animasi yang tak butut.

Di kantor Kojo Anima, Jalan Terusan Tubagus Ismail Indah, Bandung, proses mengisi suara tokoh film dilakukan di mushala. Kalau sedang tidak ada yang shalat, ruang berukuran hanya sekitar 3 x 3 meter persegi itu jadi studio kecil. Di sudut ruang yang sempit teronggok gulungan karton, meja kecil, dan potongan koran. Tidak ada lagi ruang yang memadai di sana sehingga mushala pun harus dijadikan studio.

Usaha animasi dijalankan di rumah kecil. Di beberapa bagian cat temboknya sudah mengelupas. Demikian pula di bagian utama dalam rumah. Semua peralatan yang digunakan masih sederhana. Perlengkapan paling modern, yakni komputer desktop biasa sebanyak tujuh unit.

Di kantor Acintyarupa Karya Nagaya, film animasi juga lahir dari ruang pengap. Pembuatan karya animasi hanya dilakukan di ruang kontrakan berukuran 4 x 4 meter persegi yang disesaki oleh delapan orang dengan senjata andalan seperangkat komputer. Sebenarnya ada satu ruang kosong lagi yang dikelola oleh Acintyarupa Karya Nagaya. Namun, hingga kini belum bisa dipakai karena masih menunggu perangkat komputer yang lain.

"Baru bulan September lalu kami pindah ke sini. Sebelumnya, kami menumpang di kantor animasi milik teman. Kami menyewa dua ruangan ini sebesar Rp 30 juta per tahun dengan uang kas kantor. Hanya satu ruangan yang bisa kami pakai. Satu ruangan lainnya untuk menyimpan barang dan tempat shalat," kata salah seorang pendiri Acintyarupa Karya Nagaya, Andri Kharisma Putra.

Selain itu, karena menyewa ruangan yang merupakan bagian rumah tinggal, keterbatasan daya listrik juga memengaruhi kinerja mereka. Dengan daya sebesar 2.200 volt ampere (VA) saja, hanya delapan komputer yang bisa mereka operasikan. Untuk menambah perangkat lain rasanya belum memungkinkan karena khawatir listrik rumah akan mati ketika peralatan baru dipasang.

"Kami pernah mencoba memasang peralatan baru untuk proses pembuatan dan editing animasi. Hasilnya, lampu semua rumah mati karena dayanya tidak memungkinkan lagi," kata Andri.

Namun, usaha animasi tetap bertahan. Tanpa dukungan dan subsidi pemerintah, sebagian tak sudi gulung tikar karena idealisme. Kojo Anima sudah membuat lebih dari 150 film animasi. Film-filmnya pun selalu bermuatan lokal.

Pendiri Kojo Anima, Andriansyah, mengaku harus menomboki usaha animasi dari bisnisnya yang lain. Ia menjalankan pabrik kaleng dan bisnis konstruksi di Jakarta. Padahal, biaya membuat film animasi tidak murah. Setiap episode membutuhkan dana Rp 30 juta-Rp 50 juta dengan durasi 30 menit. Perlengkapan sederhana untuk membuat setiap film diselesaikan hingga tiga bulan.

"Maka, tidak heran jika kualitas film animasi lokal masih kerap dibanding-bandingkan dengan produk asing," tutur Andriansyah.

Meski demikian, permintaan dari stasiun televisi untuk membuat film yang lebih bagus justru membuat ia bersemangat. Bahkan, rasa nasionalismenya tumbuh dari membuat film animasi lokal. Pola hidup, budaya, dan bahasa animasi lokal akan lebih dekat dengan penonton, terutama anak-anak.

"Saya keburu kecemplung. Demi mengembangkan dunia animasi Indonesia, saya sudah habis uang dan waktu," paparnya.

Sementara Andri mencontohkan animasi tiga dimensi berseri berjudul Tumaritis buatan tim Acintyarupa Karya Nagaya. Cerita tentang kehidupan Cepot, Semar, Gareng, dan Dawala itu kini telah dibuat dalam enam film demonstrasi pendek dengan total durasi 24 menit per episode. Tumaritis diklaim memiliki keunggulan dalam kualitas gerak, cerita, dan karakter yang kuat serta menjual.

"Rata-rata pembuatan film episode dengan kualitas yang dinamis biasanya membutuhkan biaya Rp 40 juta hingga Rp 50 juta per episode," katanya.

Sementara film-film animasi asing terus menggempur. Upin dan Ipin dari Malaysia, misalnya, begitu digemari anak-anak Indonesia. Belum lagi Dora The Explorer, Spongebob Squarepants, dan The Penguins of Madagascar dari Amerika Serikat. Andriansyah mencontohkan, animasi Malaysia lebih maju karena pemerintahnya mendukung dengan menyalurkan dana untuk industri itu.

"Kalau dipikir-pikir, sebenarnya kualitas animasi Indonesia tidak kalah. Hanya, industri animasi sulit berkembang karena pasarnya tidak tersedia," katanya.

Animator asal Bandung, Ivandra Witnando (32), mengatakan, keunggulan animator Indonesia terlihat saat jasa mereka digunakan di Malaysia. Gaji animator pemula Indonesia di Malaysia sekitar 12 juta per bulan.

"Mereka tidak segan membayar mahal karena mengetahui tenaga animator Indonesia bisa mendukung pengembangan animasi. Kualitas animasi yang baik memberikan nilai ekonomi bagi swasta. Negara juga diuntungkan saat animasi itu laku di pasaran," kata Ivan.

Andriansyah tetap membuat film meski tidak ada stasiun televisi yang mengorder. Jika sudah rampung, film baru ditawarkan ke stasiun-stasiun televisi. Film yang belum ditayangkan disimpan dulu.

"Kita kerap menganggap remeh karya bangsa sendiri. Karena itu, film animasi Indonesia belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri," katanya.

Andriansyah hanya berharap animasi lokal lebih sering ditayangkan agar masyarakat sadar terhadap film buatan dalam negeri. Dampak lain, industri juga berkembang dengan penjualan cendera mata tokoh-tokoh animasi. Cendera mata itu seperti mug, kaus, mainan anak-anak, dan poster.

Pengamat multimedia dan komunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Suhono Supangkat, mengatakan, potensi animasi di Indonesia masih membutuhkan banyak perhatian. Saat ini arus animasi Indonesia masih berjalan secara sporadis dan berjalan masing-masing. Langkah sinergis antara pemerintah sebagai pemegang kebijakan, swasta sebagai pemegang modal, dan animator sebagai senimannya belum tertata dengan baik.

"Dibutuhkan niat dan semangat kebersamaan semua pihak untuk membangun animasi yang tidak hanya mampu menghasilkan nilai ekonomi, tetapi juga menampung kreasi kreatif masyarakat," kata Suhono.

PENCARI PRODUK

JAMBI EKSPRES:

Tak usah repot-repot membuka situs belanja satu demi satu kalau hanya ingin mencari barang yang diinginkan. Mencari lewat mesin search engine Google mungkin jalan keluar yang selama ini banyak dilakukan orang. Namun, hasilnya belum tentu sesuai harapan. Saat ini, ada situs lokal yang khusus menyediakan layanan pencarian barang-barang yang sedang ditawarkan sejumlah situs e-commerce.

Coba saja layanan di PriceArea.com. Situs ini melihat perkembangan online shopping dan situs-situs e-commerce di Indonesia yang mencapai ratusan hingga ribuan toko online. PriceArea menggunakan sebuah mesin penjelajah situs (web crawler) untuk mengindeks seluruh produk dari situs-situs toko online atau marketplaces secara otomatis dan real time.

Kemudian, layanan pencariannya akan menghadirkan sebuah situs mesin pencari belanja untuk membantu calon pembeli menemukan penawaran barang dan harga dengan mudah, cepat dan akurat. Bahkan, klasifikasi barang tertentu sesuai kisaran harga yang diminta bisa ditampilkan.

Situs ini juga dirancang khusus agar dapat menjadi alat bantu bagi pedagang retail, pemilik toko online dan situs marketplace dalam aktifitas pemasaran online. Para pengusaha dapat mengirimkan seluruh barang jualan, meningkatkan merek, meningkatkan pengunjung kedalam situs hingga mendapatkan pelanggan baru. Selain sebagai mesin pencari belanja, PriceArea juga menyediakan halaman khusus agar para anggotanya dapat membangun komunitas jejaring belanja, seperti bertukar informasi belanja dan informasi lainnya seputar aktivitas berbelanja.

Pada tanggal 13 Oktober 2010, PriceArea.com yang didirikan Andry Suhaili mendapat suntikan investasi dari East Ventures, sebuah perusahaan dari Singapura yang berfokus di investasi pada perusahaan-perusahaan start up. East Ventures juga mendukung proses inkubasi PriceArea.com sebagai mesin pencari belanja nomor satu di Indonesia. Berangkat dengan visi membidik jaringan global, saat ini PriceArea.com baru melayani pasar Indonesia.

BROSUR DISKON

JAMBI EKSPRES:

Siapa yang tidak suka dengan promo diskon? Setiap kali akan membeli barang atau mencari jasa apapun, potongan harga selalu yang diharapkan. Bahkan, ada sebagian orang yang membeli barang-barang tertentu saat ada diskon besar-besaran.

Nah, merchant mana saja yang sedang memberi diskon kini bisa dilihat di internet dalam satu web saja. Nama layanannya Brosurku.com. Situs ini bertujuan menjadi one stop browsing site untuk pengunjung yang mencari semua informasi diskon yang sedang ditawarkan. Situs ini menampilkan brosur secara utuh dalam bentuk file gambar sesuai yang diterbitkan merchant dalam media cetak.

"Dengan banyaknya promosi-promosi dan event-event di Indonesia yang menyebar diberbagai percetakan-percetakan, membuat orang tua dan teman-teman kami sulit untuk mencari yang mereka ingin carikan. Akhirnya muncul ide untuk menkonsolidasikan semua ini di mana semuanya berkumpul dan berkomunitas di satu tempat saja, brosurku.com. Jadi secara singkat, brosurku.com adalah website portal yang menampung brosur-brosur, promo-promo, dan event-event yang ada di Indonesia," kata Rudy Setiawan yang menggagas layanan ini bersama Heru Setiawan dan Handoko Sudjarwo.

Selain menampilkan brosur dari kliennya, Brosurku.com juga mendorong interaksi yang dinamis di antara konsumer dan produsen dalam bentuk feedback, polling, dan lain-lain. Pengunjung dapat melihat-lihat promo berdasarkan kota, kategori, maupun tingkat rekomendasi. Target konsumen yang coba dibidik adalah kaum muda sampai kaum tua mulai usia 14 tahun.

Di situs ini juga tersedia fitur check in. Anggota brosurku bisa sewaktu-waktu check-in promo yang telah mereka lihat atau yang telah dipakai sehingga secara tidak langsung memberi tahu teman-temannya. Ada juga fitur Map-It! berupa peta interaktif dengan menggunakan Google Maps untuk melihat promo-promo yang ada di sekitar daerah tersebut dan sekalian mencari jalur menuju lokasi promo. Pengguna juga dapat melakukan follow, atau mengikuti promo yang dilihat teman-temannya. Favorit adalah fitur untuk menandai perusahaan-perusahaan sebagai favorit agar mendapat informasi setiap kali ada promo.

Saat ini Brosurku.com baru dapat diakses melalui browser di desktop. Namun, mulai tahun depan direncanakan akan tersedia dalam bentuk aplikasi untuk Blackberry, iPhone, dan Android. Brosurku.com merupakan salah satu pemenang SparxUp Award untuk kategori Best Portal. SparxUp Award merupakan kompetisi digital start up business pertama kali di Indonesia yang digagas Semut Api Colony, Kompas.com, dan Daily Social.

JEJARING SOSIAL UNTUK FITNESS MANIA

JAMBI EKSPRES:

Kini telah hadir sebuah jejaring sosial untuk para fitness mania. SixReps.com saat ini mengklaim merupakan satu-satunya jejaring sosial di Indonesia yang ditujukan bagi siapa saja yang menyukai olahraga, membentuk badan, maupun menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.

SixReps.com menyajikan modul-modul fitness untuk membantu penggunanya membentuk tubuh dan mendapatkan berat badan ideal, memotivasi diri dan temannya, bahkan menemukan sesama fitness mania. Di layanan ini, pengguna dapat membuat profil mengenai diri mereka dan minat mereka dalam olahraga fitness. Bahkan pengguna dapat memanfaatkan bantuan untuk membuat program latihan yang sesuai berdasarkan tujuan mereka melakukan olahraga fitness yang terdapat di dalam profil.

Fitur yang diungulkan adalah built-in database berisi program latihan fitness untuk semua otot di tubuh kita yang dilengkapi oleh foto dan video untuk setiap gerakannya sehingga akan sangat membantu para pemula di dunia fitnes yang ingin memulai berlatih.

Para pengguna SixReps dapat mengikuti kompetisi yang diadakan di dalam SixReps serta membuat group bersama teman-teman yang lain sesuai minat masing-masing. Sebagai fitness social network, pengguna SixReps bisa saling memotivasi temannya, berbagi perkembangan program fitness-nya, dan berbagi bersama teman-teman yang sedang menjalani program yang sama.

Denny Santoso, Founder & CEO SixReps.com, mengatakan bahwa SixReps ini dibuat dengan tujuan awal membentuk sebuah komunitas pencinta olahraga fitness secara online. SixReps.com dibuat dengan mengutamakan replikasi user experience kehidupan nyata dalam merancang dan mengembangkan SixReps agar para penggunanya lebih mudah melakukan aktivitasnya di dalam SixReps semudah di kehidupan nyata.

"Berlatih fitness akan lebih mudah dengan jejaring sosial karena pengguna bisa saling memotivasi, berbagi tips dan mengajak semua orang yang ingin berolahraga atau tetap sehat untuk melakukannya bersama-sama. Ini akan memberi hasil yang lebih optimal karena ada teman seperjuangan," kata Denny.

SixReps.com hadir sebagai jejaring sosial khusus bagi para fitness mania, yang dilengkapi dengan semua fitur yang dibutuhkan penggunanya untuk mencapai goal fitness dengan cepat dan efektif. SixReps adalah sebuah project yang terus dikembangkan dengan senantiasa mendengarkan masukan dari para penggunanya untuk menciptakan jejaring sosial yang menyenangkan dan berguna bagi penggunanya.

"Tahun depan SixReps.com berencana untuk meluncurkan module online competition. Seperti apa itu, tunggu aja tanggal mainnya", kata Denny. Untuk mendaftar menjadi pengguna, Anda bisa membuka www.SixReps.com. Semua fasilitas di dalam SixReps.com diberikan secara gratis.

BRAND UNTUK PEMULA

JAMBI EKSPRES:

Apa sih yang dibutuhkan para start up alias para pemula di bidang bisnis digital agar usaha yang dikelolanya dikenal dan mendatangkan profit? Salah satunya adalah branding produk yang kuat sehingga masyarakat aware dengan produk. Tapi, bagaimana branding harus dilakukan?

Daniel Surya, Chairman SE Asia of DM IDHolland - Global Brand Identity Network dan pria yang berada di balik pembuatan logo BNI 46 mengatakan, tiga hal yang paling penting dalam branding adalah mind (konsep), behavior (perilaku dalam mengelola) dan visual (desain / pengemasan).

"Mind-nya atau konsepnya itu sangat penting. Mau desainnya bagus tapi kalau konsepnya tidak jelas, itu tidak bisa," Daniel. Ia mencontohkan upaya untuk mempromosikan pariwisata Indonesia dengan semboyan "Visit Indonesia" yang menurutnya kurang efektif, sebab tagline itu kurang mengena dan mendeskripsikan Indonesia sebagai tujuan wisata.

Dalam membuat konsep, ia mengungkapkan tentang pentingnya diferensiasi. Diferesniasi akan membuat konsumen tertarik dengan produk tertentu. Seperti ketika mempromosikan tujuan wisata pantai misalnya, katanya, semua pantai akan tampak sama sehingga dalam menjual pantai tertentu, perbedaan pantai yang dipromosikan harus bisa terlihat.

Dalam mengkonsep dan membuat diferensiasi, Daniel mengatakan, "Jangan pernah mengkomunikasikan sesuatu yang sudah wajib. Fokus pada diferensiasinya. Misalnya, tak perlu mengatakan perusahaan Anda punya komitmen, karena itu bisa berarti bahwa perusahan Anda belum punya komitmen, diferensiasinya juga tidak jelas."

Selanjutnya, Daniel mengatakan bahwa konsep harus bisa diwujudkan dalam perilaku pengelolaan, terwujud dalam identitas tingkah laku. Salah satu contohnya adalah memastikan konsep yang dimiliki dipahami oleh setiap elemen pengelola perusahaan sehingga mereka mampu mewujudkannya dalam perilakunya, misalnya dalam pelayanan konsumen.

Hal lain yang akan membantu dalam menyampaikan konsep dan membantu branding adalah desain atau pengemasan. Daniel mengungkapkan, "Desain bisa mengkomunikasikan ide anda dengan baik." Ia mencontohkan bahwa banyak produk bisa dikenal luas hanya dengan desain logonya, tanpa perlu mencantumkan teks yang menuliskan nama produk.

Dari ketiga hal yang disampaikannya, ia menekankan pentingnya konsep dan diferensiasi. "Kalau punya diferensiasi, sukses bisa berawal dari situ. Jadi, selalu start with the big idea," katanya. Untuk itu, pelaku bisnis web perlu mengidentigfikasi dengan baik diferensiasinya, sebab banyak yang punya diferensiasi tapi tak menyadarinya.

Tentang awal membangun bisnis web sendiri, pembicara lain yaitu Calvin Hadiardja - Creative Director of Studio Kudos, sebuah perusahaan yang berbasis di New York mengatakan bahwa ide bisa saja berasal dari pihak lain. "Sekarang ini jamannya copy paste. Ide kadang tak perlu original, just try to be good," ungkapnya.

Public relation beda dengan advertising

Sementara itu, Dian Noeh Abubakar, Vice President of Weber Shandwick Indonesia mengatakan bahwa membangun branding dan public awareness diperlukan langkah-langkah public relation. langkah-langkah tersebut menurutnya lebih efektif, lebih murah dan bisa dilakukan oleh siapapun yang terlibat dalam bisnis.

"Fokus public relation berbeda dengan advertising. Fokusnya bukan mengatakan kelebihan-kelebihan produk kita, tetapi membuat orang membicarakan tentang produk yang kita miliki," jelasnya. Ia menekankan, hasil-hasil dari langkah public relation memang tidak akan diraih dengan segera namun dalam jangka panjang.

Ia mengamati, banyak pihak melakukan langkah public relation lewat social media. Menurutnya, hal yang sama seharusnya juga bisa dilakukan lewat media-media mainstream sehingga bisa dibaca oleh kalangan yang lebih luas dan masyarakat akan lebih aware.

Publikasi lewat media besar menurutnya tergantung pada soal pesan yang disampaikan. "Kunci dari public relation adalah pesan. Untuk bisa masuk ke media besar, maka pesannya harus jelas. Pastinya, apa yang dilakukan harus inspiring, bermanfaat dan jelas pesannya," terangnya.

Public awareness tentang produk bisa dirasakan ketika beberapa artikel mengenai produk telah dipublikasikan di media massa. "Kelihatannya memang langkah tersebut tidak terlihat. Namun, hal itu bisa terlihat ketika tiba-tiba artikelnya keluar di media tertentu," jelas Dian.

Kunci dalam langkah public relation adalah menyampaikan pesan yang tepat dengan cara yang tepat pula. Selain itu, menurut Dian, langkah public relation harus bisa memenuhi tujuannya, yaitu membangun loyalitas, kepercayaan dan awareness. Dian percaya, langkah public relation sangat dibutuhkan oleh para start up dalam bidang bisnis digital.

Pentingnya branding diungkapkan dalam pertemuan #StartupLokal Meetup ke-8 yang bertema Brand Image di Kantor Microsoft Indonesia, Gedung Bursa Efek Jakarta, Kamis (1/12/10) yang lalu. #StartupLokal adalah komunitas yang didirikan para pelaku start up business yang umumnya bergerak di bisnis digital. Hadir dalam acar tersebut beberapa pihak dari advertising agency dan para pelaku start up dalam bidang bisnis digital.

TIGA FAKTOR KUNCI AKUISISI DAN INVESTASI

JAMBI EKSPRES:

Salah satu masalah yang paling sering dibicarakan oleh pelaku bisnis digital startup adalah soal akuisisi. Sebuah startup yang diakusisi setidaknya telah membuktikan kualitasnya karena dipercaya investor. Apa saja yang membuat sebuah startup layak diakuisisi? Pertanyaannya kemudian, apakah bisnis digital yang dirintis harus rela diakuisisi? Kemudian, apa saja keuntungan jika diakuisisi? Apakah masih bisa menjalankan visi misi awal saat bisnis telah diakuisisi?

#StartupLokal Meetup v.9 yang berlangsung Kamis (6/1/2011) malam di Blacksteer fX Entertainment Center mendiskusikan masalah akuisisi tersebut. Mengusung tema "Acquitition, Take It or Leave It", pertemuan ini menghadirkan beberapa pembicara yakni Satya Witoelar, pentolan Koprol yang kini diakuisisi Yahoo!, Antonny Liem, COO PT Merah Cipta Media, dan Willson Cuaca, CEO Apps Foundry and Managing Partner in East Ventures.

Willson Cuaca menguraikan beberapa hal yang dilihat investor saat hendak mengakuisisi sebuah bisnis digital. Hal-hal tersebut berguna bagi para startup yang ingin mengembangkan bisnis dengan melirik kemungkinan akuisisi atau mengejar investasi dari luar.

"Tiga hal penting yang biasa kita lihat sebelum mengakuisisi bisnis adalah orang yang mengelolanya, produk yang dihasilkan, dan potensi pasar yang bisa disasar," jelas Willson. Produk yang dihasilkan menurutnya harus bisa dipakai banyak orang sehingga potensi pasarnya besar.

Willson yang perusahaannya telah berinvestasi di Tokopedia.com dan Urbanesia.com menambahkan, "Sekarang yang harus disiapkan adalah, apakah produk kalian ada yang memakainya. Kemudian target user-nya bagaimana, ada feedback tidak dari user. Lalu setelah itu, bagaimana rencana pengembangan bisnisnya."

Menurutnya, pemilik startup harus fokus ke produk dan jangan terlalu terbuai untuk fokus kepada cara menghasilkan uang atau me-monetize produknya. Sebab, begitu fokus untuk mencari uang, pengembangan produk bisa mandeg dan membuka peluang pesaing untuk mengejar.

Ia mengatakan investor seringkali tak langsung melihat apakah dalam waktu cepat perusahaan yang akan diakuisi segera menghasilkan uang. Contohnya, Tokopedia. Sejak diakuisisi sampai saat ini, Tokopedia belum menghasilkan revenue atau keuntungan sepeserpun.

Namun, potensi market yang berhasil digarap mengalami peningkatan pesat. Sebelum diakuisisi, cerita Willson, Tokopedia hanya memiliki anggota kurang dari 10.000 orang. Begitu diakuisisi, dalam beberapa bulan, penggunanya naik menjadi sekitar 70.000 orang dan yang menarik transaksi jual beli di Tokopedia naik dari sekitar Rp 300 juta menjadi Rp 2,5 miliar setiap bulannya.

Inilah potensi pasar yang menarik buat investor. Bayangkan saja, 70.000 orang menghasilkan transaksi 2,5 miliar. Sementara, pengguna internet Indonesia saat ini saja mencapai 45 juta orang menjadi potensi market yang masih sangat besar. Meski revenue masih nol, potensi pasar yang besar bikin giler investor dan akan menjadi fokus saat ini adalah menggapai market tersebut.

Seperti orang kawin

Tapi, tidak semua startup sukses dilirik investor apalagi mendapat tawaran akuisisi. Menurut, Antonny yang juga menjadi Managing Director Klix Digital, pendekatan antara startup dengan investor seperti halnya pasangan yang akan kawin.

"Proses akuisisi dan investasi itu seperti kawin. Jadi, kita juga harus melihat karakter pelaku bisnisnya. Konsep bisnis, produk yang dihasilkan dan prospek pasar memang penting, tapi orangnya juga enggak kalah penting," ujar dia.

Hal tersebut juga dikatakan Satya Witoelar yang berbagi pengalaman akuisisi Koprol oleh Yahoo. Mirip orang mau kawin, pihak yang akan diakuisisi harus bisa melihat dahulu apa yang akan disasar oleh pihak yang mengakuisisi. Setelah itu, perlu dilihat kemungkinan perkembangan bisnis setelah diakuisisi serta berbagai keuntungan lainnya.

Satya mengatakan, sebelum Koprol diakuisisi oleh Yahoo, ada berbagai pertimbangan yang dilihat. Misalnya tentang karyawan, bagaimana posisi mereka setelah diakuisisi. Hal yang menyangkut kesejahteraan karyawan dan fasilitas yang mendukung pekerjaan karyawan juga merupakan faktor yang mesti dilihat. Intinya bagaimana dengan nasib Koprol setelah diakuisisi.

"Saat Yahoo! akan mengakuisis Koprol mereka ingin mengembangkan produk yang cocok untuk emerging market. Tapi tidak hanya produknya yang mereka inginkan. Yahoo juga ingin mengetes kemampuan sumber daya di Indonesia," ujar Satya. Pertimbangan tersebut yang membuat Koprol merasa cocok dan mau diakuisisi.

Ia memandang proses akuisisi perlu. Sebab, tak bisa dipungkiri, bisnis digital startup membutuhkan modal dan resource pendukung yang cukup untuk bisa terus dijalankan. "Saat sebelum diakuisisi, kita kere banget waktu itu," kata Satya. Sayangnya, Satya tak berkenan memberikan nominal akuisisi yang mungkin bisa jadi pertimbangan bagi para start up lainnya.

Namun menurutnya, sebelum proses akuisisi, pebisnis tak bisa hanya melihat permasalahan uang yang ditawarkan. Hal lain yang harus dilihat adalah sejauh mana visi misi bisnis pada awalnya bisa di-support. "Dalam proses akuisisi kita minta rencana dan produk kita didukung. Apa yang kita mau harusnya bisa terwujud setelah proses akuisisi," jelasnya.

Meski kemudian merasa bahwa dirinya menjadi seperti karyawan sekarang, Satya merasa sejauh ini apa yang diberikan Yahoo! sesuai dengan apa yang diharapkan. Diakuinya, pekerjaannya di Koprol kini terasa lebih ringan bahkan bisa liburan, namun ia punya kesempatan lebih besar untuk mengembangkan ide-ide baru di perusahaan berskala global. Inilah bonus atau boleh dikatakan mimpi yang mungkin dirasakan para penggagas Koprol saat ini karena bisa belajar dari perusahaan yang besar.

ANTARA ACEBOOK DAN INDONESIA JATAH SUDAH DI EMBAT SINGAPURA

JAMBI EKSPRES:

Oleh Dimitri Mahayana Saat ini, dengan jumlah lebih dari 400 juta Facebookers aktif di dunia, 25 persen di antaranya mengakses melalui telepon seluler. Angka ini dua kali lebih aktif dari akses melalui komputer personal/laptop. Di sisi lain, lebih dari 100 operator telekomunikasi di 60 negara di dunia, telah mempromosikan mobile Facebook untuk layanan mereka.

Berdasarkan riset kami, Indonesia adalah negara urutan ke-3 ditinjau dari keaktifan Facebooker-nya. Saat ini, lebih dari 47 persen pengguna internet di dalam negeri mengakses situs tersebut. Jumlah Facebooker aktif di Indonesia mencapai 18,9 juta, dengan trafik menempati posisi ke-8 dunia.

Melihat potensi pasar yang demikian dahsyat, secara ekonomi, sudah seharusnya situs jejaring sosial terbesar ini mendekati pelanggan agar respon lebih cepat dirasakan. Pendekatan ini juga berarti berbagi rejeki dengan daerah-daerah lokal di mana pelanggan berada.

Pertanyaannya kemudian, dengan jumlah pelanggan sebanyak ini, mengapa Facebook tidak meletakkan data center atau kolokasi (collocation) di Indonesia? Ada apa gerangan? Ini tentu amat merugikan bagi Indonesia; yakni, hilangnya kue bisnis, dan kedua, kebutuhan bandwidth koneksi internet internasional terus meningkat.

Coba mari kita hitung bersama. Saat ini, dengan jumlah "ummat" begitu besar, Facebook dikabarkan mempunyai 60 ribu web server, dengan pengeluaran mendekati Rp 500 miliar di tahun 2010 guna biaya sewa. Jika kita anggap setiap user aktif mempunyai space yang sama, berarti tiap user mendapat alokasi biaya sewa data center sebesar Rp 1.250 per tahun. Jika demikian, jatah sewa data center untuk Facebooker Indonesia adalah sebesar Rp 23,6 miliar per tahun!

Itu baru satu situs. Belum dengan Twitter, Friendster, BlackBerry, Yahoo, Google, dll. Rumor menyebutkan Facebook meletakkan data center-nya di Singapura. Tentu, di samping situs buatan Mark Zuckerberg ini, top internet site lainnya melakukan duplikasi data di negeri jiran ini. Otomatis, ini mendorong ketertarikan semua industri global untuk collocation di sana. Maka, betapa untungnya Singapura dan betapa ruginya Indonesia.

Ada empat dugaan mengapa Singapura lebih dipilih ketimbang Indonesia untuk hunian data center. Pertama, national security-safety. Harus diakui, tingkat keamanan dan iklim investasi di negeri ini belum setinggi negara tetangga kita.

Kedua, kualitas data center di Indonesia masih tertinggal, baik dari sisi konfigurasi bangunan maupun manajemen operasi. Inilah yang sebenarnya menjadi faktor kunci.

Data Sharing Vision menunjukkan kebutuhan data center oleh industri global rata-rata tier-3. Maksudnya data center dengan segala infrastruktur pendukungnya mempunyai redundansi sebanyak (N+1), sehingga jika data center membutuhkan 2 cooling system dalam operasinya, maka data center tersebut akan mempunyai 3 cooling system. Disamping itu, tier-3 mempunyai multiple path untuk distribusi power dan cooling meski hanya satu saluran yang aktif. Ini membuat proses perawatan dapat dilakukan tanpa mengganggu operasional. Dengan ketentuan di atas, tier-3 mempunyai availability sebesar 99,96 persen atau hanya 1,6 jam waktu down yang diperbolehkan selama satu tahun.

Guna melihat seperti apa data center kelas dunia, sangat penting bagi kita untuk belajar dan melakukan studi banding langsung ke data center paling top di dunia. Itulah yang melandasi Sharing Vision melakukan workshop Visiting World Class Data Center di Singapura pada 2-3 Desember mendatang.

Ketiga, belum jelasnya konsep pemasaran negara dan strategi pemasaran industri teknologi informasi nasional. Menurut data www.datacentermap.com, tercatat ada 9 data center di Indonesia yang dikomersialkan. Konon, dari 9 data center tersebut ada yang telah mendekati tier-3, namun cara pemasarannya ke industri global belum terdengar jelas.

Ini patut disayangkan, perhitungan Sharing Vision menunjukkan pasar layanan data center di Indonesia pada tahun 2011 mencapai sekitar Rp 1,5 triliun. Sebab, kian banyak perusahaan di Indonesia yang sadar pentingnya data center dan data recovery center dengan infrastruktur memadai.

Keempat, ketidakpastian regulasi. Ini bisa kita lihat dari perbandingan implementasi WiMax di Indonesia dengan keberanian pemblokiran layanan BlackBerry di Arab Saudi, misalnya. Empat faktor inilah yang membuat Facebook dkk masih memilih Singapura sebagai tempat kolokasi, meski pengguna di Indonesia jauh lebih besar.

Ironis, memang. Dengan demikian, jelas adanya pesan tulisan ini, "Mari tingkatkan pengelolaan dan kualitas data center nasional seraya meningkatkan pasar data center nasional, agar tercipta keseimbangan aliran bandwidth dalam dan luar negeri yang akan menyejahterakan Indonesia!"

Penulis, Dimitri Mahayana, adalah pendiri sekaligus chief lembaga riset telekomunikasi dan informasi berbasis di Bandung, Sharing Vision, dan Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB.

LONJAKAN HEBAT DATA DI INTERNET

JAMBI EKSPRES:

Dunia telekomunikasi kian melebarkan "sayap" tidak hanya pada sektor komunikasi lewat suara ataupun teks. Perpaduan antara telekomunikasi dan internet, seperti pernah diungkapkan Presiden Direktur Telkomsel Sarwoto Atmosutarno, akan menjadi tren menarik pada tahun ke depan.

Faktanya, menurut ABI Research, lalu lintas suara dan data pada akhir 2010 oleh pengguna mobile menghasilkan lebih dari 3,7 miliar gigabyte. Lima tahun kelak, pada 2015, diperkirakan akan mencapai 20,4 miliar gigabyte.

Jake Saunders, VP untuk Forecast, lembaga riset pada ajang Huawei Asia Pacific CTO Forum keempat yang berlangsung di Hongkong, tempo hari bilang, "Pada tahun 2012, sekitar 2,6 miliar gigabyte untuk trafik jaringan yang dihasilkan di wilayah Asia Pasifik akan melebihi gabungan total trafik jaringan mobile dari Eropa Timur, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika."

Indikasinya, menurut Suanders, "Semua orang menyukai ponsel pintar dan kemudahan yang ditawarkan seperti mengirim e-mail, menginstal aplikasi game, mengakses Facebook, dan mengikuti gosip bintang film favorit mereka di Twitter."

Jika melihat peningkatan lalu lintas ini, rasanya para operator (bersama pendukungnya) perlu melakukan persiapan optimal. Sebab, penggunaan industri seluler telah menampakkan perubahan yang signifikan. Huawei melihat pertumbuhan internet bergerak sangat membutuhkan ketersediaan dan koordinasi antara terminal, pipa, dan cloud platform yang juga tengah menjadi tren.

Tak heran jika Presiden LTE Network Product Line up Huawei Technologies, Weimin Ying, menyebutkan bahwa tanpa hal itu semua, produk bernama ponsel pintar atau tablet internet hanya akan menjadi sebuah alat atau mainan orang dewasa yang mahal semata. Dengan kata lain fungsinya tak bisa digunakan secara optimal.

"Industri mobile broadband sedang menghadapi masa transformasi yang menyeluruh. Layanan cloud computing akan semakin meningkat. Sementara konsumen memerlukan layanan dan mobilitas yang stabil. Karena itu, industri harus mampu mengatasi permintaan konsumen dan menampung layanan mobile broadband yang meningkat sampai 500 kali," ujarnya.

Lantas apa yang harus dilakukan operator di masa mendatang?

Ying menyebut tiga kunci utama, yaitu melakukan investasi ke teknologi terbaru seperti LTE secepatnya untuk meningkatkan efisiensi spektrum. Kedua, memperluas sumber spektrum. "Dan menyediakan infrastruktur yang tepat sehingga menjangkau ke daerah-daerah hotspot," ujarnya.

Lonjakan pemakaian jaringan seluler untuk kebutuhan data memang makin besar. Di sisi lain, tampaknya operator lokal juga sedang dilanda dilema, antara mengucurkan investasi yang besar untuk menyediakan jaringan LTE dan apa yang diharapkan untuk mengisi jaringan ini kelak.