Laman

Tampilkan postingan dengan label BERITA JAMBI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BERITA JAMBI. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 26 Februari 2011

PERNIKAHAN JENINFER-IRFAN BACHDIM TUNGGU WAKTU

JAMBI EKSPRES:

Pernikahan Jennifer-Bachdim Tinggal Tunggu Waktu
Jennifer Kurniawan dan Irfan Bachdim

Bagi para wanita pengagum pesepakbola Irfan Bachdim, tampaknya harus siap-siap patah hati. Ya, pasalnya Jennifer Kurniawan, sang kekasih, mengklaim bahwa hubungan mereka akan berakhir di pelaminan.
Ya tentu kami akan menikah
-- Jennifer Kurniawan, kekasih pesepakbola Irfan Bachdim

"Ya tentu kami akan menikah," tegas Jennifer usai menjadi bintang tamu program musik Dahsyat di Studio 1 RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (24/2/2011).

Namun, lanjut model berkewarganegaraan Jerman tersebut, ia dan kekasihnya belum menentukan waktu yang tepat untuk menunaikan keinginannya itu. "Saya enggak tahu kapan rencana itu akan dilangsungkan. Kami belum punya tanggal pastinya," jelas Jennifer.

Satu yang pasti, Jennifer yakin pernikahannya dengan Bachdim bukanlah sebatas angan-angan. "Pastinya rencana itu di kemudian hari akan diwujudkan," tuntas Jennifer.

FIFA BAHAS JATAH PIALA DUNIA 2014 DI BRAZIL

JAMBI EKSPRES:
Klub Spanyol Pimpin Raihan Pendapatan dari Penjualan Pernak pernik

Sabtu, 26 Februari 2011

FIFA Bahas Jatah Piala Dunia Pekan Depan

FIFA, pekan depan, akan mengambil keputusan mengenai jatah tiap benua untuk Piala Dunia 2014 yang akan digelar di Brasil.

Saat Amerika Selatan menuntut satu tempat tambahan, CONCACAF juga menuntut hal yang sama dan Asia menolak jika jatah mereka dikurangi maka petermuan dua hari yang akan digelar di Zurich pada 2-3 Maret mendatang akan menghadirkan perdebatan yang panas di komite eksekutif FIFA.

Conmebol atau zona Amerika Selatan tengah melobi FIFA agar tidak menghitung Brasil yang lolos otomatis sebagai tuan rumah Piala Dunia dan memberikan mereka satu jatah tambahan.

Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) Mohamed Bin Hammam, bulan lalu, mengatakan wilayahnya berharap mendapatkan jatah yang sama seperti kala Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Kala itu, Asia mendapatkan jatah 4,5. Australia, Korea Utara, Korea Selatan, dan Jepang lolos mewakili Asia sementara Bahrain takluk di babak playoff melawan wakil Oceania Selandia Baru.

Presiden CONCACAF Jack Warner yang mewakili Amerika utara, tengah dan Karibia mengatakan wilayahnya menuntut mendapatkan empat jatah langsung. Selama ini CONCACAF mendapat jatah 3,5. Pada Piala Dunia 2010, Costa Rica kalah dari Uruguay di babak playoff.

Masalah jatah ini merupakan masalah sensitif bagi negara-negara anggota FIFA. Pada 2003, delegasi Oceania meninggalkan ruang sidang setelah FIFA ingkar janji dan batal memberikan mereka satu jatah langsung. Juara zona Oceania harus berhadapan dengan negara yang menduduki posisi lima kualifikasi Piala Dunia zona Conmebol.

FIFA meski belum memenuhi keinginan Oceania untuk mendapatkan satu jatah di Piala Dunia memberi kemudahan dengan membuat juara Oceania berhadapan dengan peringkat lima zona Asia ketimbang zona Amerika Selatan

KALAU DEMOKRAT KHAWATIR CUKUP KELUARKAN PKS SAJA

JAMBI EKSPRES:
PKS_tidak_akan_Dikeluarkan_dari_Koalisi
Ketua DPP PKS Nasir Djamil
Arbi_Sanit_Ganti_PKS_dengan_Gerindra
Jika SBY khawatir akan berhadapan dengan partai besar seperti PDI Perjuangan dan Golkar di DPR, SBY lebih baik mengeluarkan PKS saja dari anggota koalisi sektariat gabungan (setgab) dan menggantinya dengan Gerindra.

"Kalau pemerintah takut raksasa akan menjadi lawan di DPR, yaitu Golkar dan PDI Perjuangan, ya PKS di-out," kata [engamat politik asal Universitas Indonesia Arbi Sanit saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/2). Menurutnya, selama ini partai itu dinilai paling konsisten melawan pemerintahan SBY. Padahal tujuan dari dibentuknya koalisi setgab sendiri adalah untuk mengawal pemerintahan SBY hingga 2014 nanti.

Arbi menjelaskan dengan keluarnya PKS, pemerintah dapat mengisi kekosongan ini dengan memasukkan partai Gerindra. "Kalau PKS gak ada kan ada gantinya kemasukan Gerindra. Itu sudah besar sekali, kalau Golkar di dalam, masuk Gerindra enggak ada bedanya," jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan kalau Presiden tidak segera mengambil keputusan, hal ini akan mempengaruhi posisi Demokrat pada pemilu 2014. Ini juga akan menunjukkan ketidakberhasilan pemerintahan SBY.

"Waktunya hanya tinggal 3,5 tahun, selama ini kinerjanya terganggu karena permintaan koalisi yang mengganggu pemerintahan dan menteri dalam bekerja," pungkasnya.


PKS tidak akan Dikeluarkan dari Koalisi
Sabtu, 26 Februari 2011 17:19 WIB 1 Komentar 0 0

PKS_tidak_akan_Dikeluarkan_dari_Koalisi

Ketua DPP PKS Nasir Djamil

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil menyakini kalau partainya tidak akan dikeluarkan dari koalisi sekretariat gabungan (setgab) pendukung pemerintah SBY-Boediono.

"Saya enggak percaya SBY mau mengeluarkan PKS gara-gara hak angket," kata Nasir Djamil saat ditemui di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (26/2).

Wacana mendepak PKS terkait rencana partai Demokrat untuk melakukan evaluasi terhadap sikap politik partai-partai di setgab yang tidak sepakat dalam pengusulan hak angket pajak di DPR.

Menurutnya, hal tersebut tergantung pembicaraan Presiden SBY dengan pimpinan partai koalisi. Nasir juga menyakini kalau dewan pembina partai Demokrat itu tidak mungkin memutuskan hal itu secara sepihak.

"Saya punya keyakinan bahwa SBY, punya itikad baik menjaga kepemimpinan SBY-Boediono tahun 2014," imbuhnya.

Meski demikian, PSK juga mengaku siap kalau memang akan dikeluarkan dari koalisi. Nasir menegaskan partainya punya harga diri. "PKS punya harga diri. Kalau memang dikeluarkan tentu kita siap," tandasnya.

SINGAPURA MERAIH PENGHARGAAN SEBAGAI KOTA TERHIJAU DI ASIA




JAMBI EKSPRES:



Negeri Singa yang kian Menghijau
Sabtu, 26 Februari 2011 20:53 WIB 0 Komentar 0 0

KOMITMEN dan konsistensi dalam mengelola sumber daya alam secara lestari, mengantarkan Singapura menjadi kota terhijau di Asia.

Singapura di akhir pekan terasa semarak. Belasan layangan hias mengudara di antara tempias jingga pancaran mentari di penghujung senja.

Keceriaan terpancar dari wajah para pemain ketika meyaksikan layangan mereka menukik, meliuk dan menari mengikuti hembusan angin.

Belasan layangan hias itu mengudara dari Marina Green Roof. Salah satu tempat favorit warga Singapura saat mengisi liburan di akhir pekan.

Taman seukuran hampir setengah luas lapangan sepak bola itu juga dipadati pengunjung lainnya. Mereka asyik bercengkarama bersama kolega sambil berlesehan di hamparan rumput hijau.

Marina Green Roof berada di atap sebuah komplek galeri berlantai tiga di kawasan Bendungan Marina (Marina Barrage). Bendungan senilai Rp1,5 triliun ini menjadi salah satu sumber bahan baku air bersih dan memasok sekitar

30% kebutuhan Singapura.

Marina Green Roof multi-fungsi. Disamping sebagai peredam panas matahari sehingga menghemat penggunaan pendingin ruangan, areal terbuka hijau ini berfungsi sebagai tempat rekreasi.

Jadi, selain merasakan manfaat air hasil olahan, masyarakat bisa menikmati keuntungan lain dari keberadaan bendungan, yakni sebagai sarana hiburan. Sebab, di kawasan ini juga tersedia beragam wahana permainan air.

"Ini salah satu cara mengedukasi masyarakat dan meningkatkan nilai tambah dari pemanfaatan sumber daya air. Sesuai moto kami Water for All: Conserve, Value, Enjoy" kata Deputi Senior Direktur Pengembangan Industri, Badan Utilitas Umum Singapura (PUB) Michael Toh.

Swasembada air

Bendungan Marina menjadi reservoar atau tandon air terbesar di Singapura, dengan luas kawasan mencapai 10 ribu hektare (ha) atau hampir seperenam luas negara tersebut. Fungsi utama bendungan yang berada di muara ini sebagai pengendali banjir dan sumber air tawar hasil penyulingan (desalinasi) air laut.

Singapura dalam beberapa tahun terakhir memang tengah bergiat menggarap berbagai potensi sumber daya air. Sejumlah skema kebijakan diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, yang sampai saat

ini hampir separuhnya masih dipasok dari Malaysia.

Keseriusan itu juga ditunjukan melalui pembangunan instalasi air daur ulang, Changi Water Reclamation Plant. Instalasi ini mengolah air limbah rumah tangga dan industri agar dapat dimanfaatkan kembali seperti semula.

Changi Water Reclamation Plant menggunakan bioreaktor dalam proses pemurnian air dan memilik stasiun pompa di Akedalam 72,5 meter di bawah permukaan tanah.

"Instalasi ini berdiri di kawasan seluas 32 ha dan berkapasitas produksi 800 ribu M3 per hari," kata Asisten Direktur Changi Water Reclamation Plant Yong Wei Hin, saat ditemui di lokasi, Senin pekan lalu.

Produk akhir Changi Water Reclamation Plant kemudian didistribusikan ke sejumlah industri pengolahan air bersih dan air dalam kemasan. Terdapat lima pabrik yang siap menampung air daur ulang tersebut. Produk kelima pabrik ini dikenal dengan sebutan Newater.

"Newater memenuhi 30% kebutuhan air nasional. Pada 2060, direncanakan kapasitas mereka akan ditingkatkan hingga tiga kali lipat sehingga mampu memenuhi 50% kebutuhan air di Singapura," jelas Wei Hin.

Salah satu industri penghasil Newater berada satu lokasi dengan Changi Water Reclamation Plant di Changi. Industri milik The Sembcorp ini beroperasi sejak Juli 2009 dan berkapasitas produksi 228 ribu M3 atau 50 juta galon per hari. Industri ini diklaim sebagai pusat pemanfaatan air daur ulang terbesar di dunia.

The Sembcorp Newater Plant mengunakan teknologi ultraviolet dan reverse osmosis untuk memproduksi air bersih dan siap diminum. Mereka memiliki 6.270 tabung membran mikrofiltrasi dan 13.860 tabung membran reverse osmosis yang terkoneksi secara terpadu, sehingga menghemat kapasitas pemasangan hingga 98%.

Semua perangkat mereka dioperasikan secara otomatis dan hanya ada dua petugas yang bekerja di setiap shift. Mereka memonitor sistem yang beroperasi selama 24 jam sehari.

Singapura harus berpacu menuju swasembada air guna melepaskan ketergantungan terhadap Malaysia. Pemerintah setempat menargetkan negara ini mampu memenuhi semua kebutuhan air mereka pada 2061. Bersamaan berakhirnya seluruh kontrak perdagangan air dengan Malaysia.

Konservasi dan upaya menuju swasembada air di Singapura mulai menampakan hasil. Mereka kini mampu memenuhi lebih dari separuh kebutuhan air sendiri.

Singapura juga memelihara dan membangun beberapa kawasan resapan air dan areal terbuka hijau. Ruang publik itu tersebar di berbagai pelosok kota dan di antara gedung pencakar langit. Begitupula, hutan kota dan pohonpeneduh di kanan dan kiri jalan, dibiarkan tumbuh hingga kedua tajuk mereka bertemu.

Kota ramah lingkungan

Keberhasilan Singapura dalam membangun kota yang ramah lingkungan mengundang perhatian dan decak kagum dunia internasional. Predikat kota terhijau atau paling ramah lingkungan di Asia salah satu bukti pengakuan internasional terhadap prestasi mereka.

Penghargaan itu hasil riset dalam Asian Green City Index, yang diumumkan di Singapura pada Senin pekan lalu (14/2). Singapura secara meyakinkan mampu mengungguli 21 kota besar lainnya di Asia, yang masuk dalam penilaian. Kota ini dinilai berhasil terutama dalam menerapkan efisiensi pengelolaan air dan limbah.

"Emisi CO2 di Singapura yang mencapai 7,4 ton per kapita masih berada di atas rata-rata kota di Asia (4,6 ton per kapita). Namun, saya yakin Singapura mampu mengatasi tantangan ini," kata anggota Dewan Direksi Siemens AG Barbara Kux.

Keyakinan Kux ini sangat beralasan mengingat komitmen dan inisiatif Pemerintah Singapura dalam melestarikan lingkungan, sangat kuat. Sejak merdeka pada 1965, mereka secara berkesinanambungan melakukan berbagai upaya dan inovasi guna mewujudkan keseimbangan ekosistem.

"Komitmen itu tidak pernah mengendur tetapi justru semakin terfokus pada bidang utama, seperti (pengelolaan) air, limbah dan efisiensi energi," tegas Kepala Staf Pembangunan Berkelanjutan Siemens AG tersebut.

Asian Green City Index adalah sebuah penelitian yang dilakukan lembaga riset independen, Economist Intellegence Units (EIU) dan disponsori Siemens. Penelitian ini juga melibatkan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi (EOCD), Bank Dunia, dan jaringan pemerintah lokal Asia, CityNet.

"Studi tentang kota-kota di Asia menunjukkan satu hal (menarik), yakni pendapatan tertinggi tidak selalu berarti tertinggi pula dalam mengonsumsi sumber daya alam,” ungkap Kepala Riset Asian Green City dari EIU Jan Friederich.

Kriteria kota ramah lingkungan dalam dalam penelitian ini meliputi penggunaan energi dan produksi karbon dioksida, sistem transportasi, penggunaan lahan dan bangunan serta pengolahan limbah. Selain itu, pengelolaan air bersih, sanitasi, kualitas udara, dan tata kelola lingkungan juga menjadi indikator penilaian.

"Sebagain besar kota di Asia memiliki kesadaran dan kebijakan komprehensif mengenai (pengelolaan) lingkungan. Perbedaan mereka hanya terletak pada kemampuan melaksanakan dan menegakkan aturan tersebut," jelas Friederich.

MEDIA : KAMI RINDU DENGAN ORANG SEPERTI JK

JAMBI EKSPRES:

Kami Harus Mencari Orang Seperti JK

Sabtu, 26 Februari 2011 | 19:23 WIB

Haryanto/Presidensby.info Presiden SBY saat menyampaikan arahan pada pembukaan Raker Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (P3EI) di Istana Bogor, Senin (21/2/2011) pagi. Raker diikuti menteri-menteri ekonomi, gubernur, dan pimpinan BUMN.

Sudah lebih dari enam tahun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memimpin negara Indonesia. Selama itu pula, pers diakui terus memberikan kritik kepada pemerintahan SBY.

"Kami membongkar isu-isu persoalan rakyat, seperti Ujian Nasional, kenaikan harga BBM, Pansus Beras di DPR dan sebagainya," kata Direktur Pemberitaan dan Program MetroTV, Suryopratomo, di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (26/2/2011).

Suryopratomo justru mempertanyakan, titik manakah yang menjadi konflik antara pemerintah dan pers. "Tidak ada," tegas dia.

"Pak JK (Jusuf Kalla) selalu tampil. Dia penuhi undangan kami dan berdebat habis-habisan sampai selesai," kata Tommy, sapaan Suryopratomo.

Pria yang datang ke Mabes Polri dengan kemeja biru itu mengatakan, keluarnya pernyataan boikot media dari Sekretaris Kabinet Dipo Alam membuktikan adanya ketidakmampuan pemerintah dalam melakukan komunikasi yang baik dengan media massa. Dia menduga, ketidakcakapan pemerintah tersebut karena faktor JK.

"Sekarang kami harus mencari orang seperti JK, orang yang mampu berkomunikasi baik dengan media," ujarnya.

Kasus Boikot Media
Sejumlah Narasumber Batalkan Janji
Penulis: Adi Dwijayadi | Editor: Hertanto Soebijoto
Sabtu, 26 Februari 2011 | 19:42 WIB


Sekretaris Kabinet Indonesia Bersatu II Dipo Alam (kiri) memberikan klarifikasi atas pernyataannya tentang rencana pemboikotan media yang menjelek-jelekkan pemerintah di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Kamis (24/2/2011). Dipo Alam menolak meminta maaf dan siap menghadapi somasi terkait dengan pernyataannya tersebut. Hadir dalam diskusi tersebut antara lain Wakil Ketua Dewan Pers Bambang Harymurti (kanan) dan pengamat komunikasi politik Universitas Indonesia, Effendi Gazali.

Sejumlah narasumber MetroTV dikabarkan membatalkan kehadiran mereka dalam salah satu program acara. Ada juga narasumber yang membatalkan perjanjian untuk sesi wawancara.

"Ada beberapa undangan dan mereka yang konfirmasi untuk wawancara, misalkan program News Maker, meminta di-cancel di menit-menit akhir," ungkap Direktur Pemberitaan dan Program MetroTV Suryopratomo, Sabtu (26/2/2011) di Jakarta.

Pria yang akrab disapa Tommy itu enggan berspekulasi soal alasan yang membuat narasumber tidak jadi memenuhi undangan atau janjinya. Yang pasti, saat menyampaikan ketidakhadiran di waktu mendesak itu, narasumber tersebut mengaku ada agenda lain dan meminta ditunda sampai satu hingga dua pekan.

Suryopratomo mengatakan, Media Group akan tetap kritis dan tidak punya agenda apa pun, entah suka atau tidak suka, terhadap pemerintah. "Kekritisan itu bukan masalah apriori, tetapi semua berdasarkan fakta di lapangan," kata pria berkacamata itu.

"Itu dalam rangka kontrol dan di situlah media mengambil peranan," ujar Tommy.

DIPO ALAM: MENILAI RI GAGAL = MATA KALONG

JAMBI EKSPRES:



Sekretaris Kabinet Dipo Alam menilai gerakan politik dari pengamat dan pendemo yang menilai Indonesia menuju negara gagal sebagai orang-orang yang terjangkit wabah mata kalong.

"Kasihan mereka bak orang terjangkit wabah mata kalong. Mata kalong di malam hari, dalam kegelapan, matanya melek terang memangsa serangga. Mata kalong terbatas pandangannya hanya pada kegelapan, namun di siang hari yang terang benderang kalong menjadi rabun pandangannya, tidak bisa melihat indahnya Indonesia," kata Dipo dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA, di Jakarta, Kamis malam.

Menurutnya, mereka hanya melihat Indonesia dari hal-hal yang buruk, yang sesungguhnya merupakan pencitraan gerakan politik mereka.

"Itulah seperti mereka melihat Indonesia kini, mereka hanya bisa melihat yang gelap-gelap saja dari Indonesia, yang sebenarnya pencitraan gerakan-gerakan politik mereka yang berharap SBY bisa diolengkan sekarang juga," jelasnya.

Ia menilai, gerakan-gerakan tersebut berorientasi kekuasaan yang tidak sabar bahwa Pemilu dan Pilpres yang akan datang baru terjadi pada tahun 2014.

"Jadi, ketika di pagi dan siang hari semua makhluk bekerja keras, para kalong itu tidur tidak berbuat apa-apa, seperti mereka yang bisanya hanya mengkritik saja, tapi tak tahu solusi. Solusinya ya satu, bagaimana bisa berkuasa sekarang juga," katanya.

Dipo berkeyakinan bahwa gerakan-gerakan itu tidak mau mengakui bahwa ada kemajuan yang sudah dicapai oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Yudhoyono, baik di bidang demokrasi, ekonomi, dan pengurangan kemiskinan sekalipun belum sempurna.

"Ada yang sudah dicapai dan ada yang belum dicapai. Kalau dinilai Indonesia dikatakan menuju negara gagal di bawah SBY, tidak mungkin ia bisa terpilih lagi untuk term kedua dalam satu putaran di Pilpres 2009 dengan perolehan 61 persen dari 128 juta pemilih," ujarnya.

Menurutnya, substansi "anti-kebohongan" yang dikemukakan oleh tokoh lintas agama eksklusif dan badan pekerjanya yang ditujukan mengkritisi Yudhoyono sangat mudah diargumentasikan, karena banyak yang disebut mereka sebagai "kebohongan" bersifat kualitatif-relatif.

"Tujuannya memang politis, bukan gerakan moral, hanya ingin menegatifkan dan memperkecil kinerja yang telah dicapai oleh pemerintahan SBY."

Satu contoh, katanya, ketika membahas mengenai Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang makin berkembang secara kuantitatif dan kualitatif dan merupakan bagian upaya pemerintah menekan kemiskinan.

"Din Syamsudin bilang: apa itu KUR? dikampung saya ada juga `kur..kur` untuk panggil ayam. Ini dikemukakannya di Istana dalam mengritik di depan Presiden yang katanya ia ingin berdialog dari hati ke hati yang dimintanya ke Presiden," katanya.

Menghadapi kritik tersebut Dipo berkata, "Saya sendirian saja bisa menghadapi semua gagak hitam bersama serombongan badan pekerjanya, yang saling tunggang-menunggangi berpolitik praktis, dus bukan gerakan moral, menyanggah substansi yang dibilang sebagai kebohongan SBY."

"Syaratnya, mereka cabut dulu kesimpulan kata `bahwa SBY deviasi dan ingkar konstitusi UUD, karenanya melakukan kebohongan publik.` Kalau tidak percuma berdialog kalau berangkat dengan tuduhan seperti itu. Kalau mata mereka rabun di siang hari melihat kenyataan pengakuan mayoritas rakyat Indonesia, para investors, dan pengakuan dunia internasional mengenai kemajuan Indonesia di banyak bidang, ya ibaratnya mereka sudah terjangkit wabah penyakit mata kalong."

Selaku Sekretaris Kabinet, Dipo Alam bukan untuk pertama kalinya memberikan predikat tertentu pada gerakan yang menyebut presiden atau pemerintah berbohong, sebelum istilah "wabah mata kalong", ia pernah mengeluarkan istilah "gagak hitam" bagi para pemuka agama yang menyebut pemerintah berbohong.

DIPO ALAM: MENGANGGAB DIN SAMSUDIN,SYAFII MAARIF DAN ROMO BENNY GAGAK HITAM PEMAKAN BANGKAI

JAMBI EKSPRES:


Sekretaris Kabinet Dipo Alam membenarkan bahwa pihaknya memang menilai tokoh lintas agama ekslusif, seperti Din Syamsuddin, Syafii Maarif dan Romo Benny Susetyo, sebagai gagak hitam pemakan bangkai yang nampak seperti merpati berbulu putih.

"Amien Rais saja setuju mereka gagak hitam. Pak Amien bilang kepada saya, `Dipo kamu benar. Mereka itu memang gagak hitam`," katanya di Jakarta, Sabtu, mengomentari mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif, yang menyesalkan sikap Dipo Alam yang menyerang martabat para tokoh yang mengkritisi pemerintahan Presiden SBY.

Saat menyampaikan orasi politik pada deklarasi rumah pengaduan pembohongan publik di Gedung Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Solo, Jumat (11/2/2011), Syafii menyebut Dipo berpikir destruktif dan telah kehilangan hati nurani.

"Justru saya terpanggil hati nuraninya melihat ulah tokoh lintas agama yang melakukan kegiatan politik praktis dengan label gerakan moral," katanya membantah telah kehilangan hati nuraninya.

Dipo Alam menjelaskan bahwa dirinya selama ini diam. Aktivis mahasiswa tahun 1970-an itu mengaku baru "turun gunung" setelah melihat ada yang tidak beres dalam gerakan antikebohongan yang dimotori sejumlah tokoh lintas agama.

Seperti partai politik, kata Dipo, Syafii Ma`arif dkk mendirikan rumah pengaduan pembohongan publik seperti yang baru diresmikan di Solo.

"Itu `kan seperti PDIP yang membangun posko dan satgas dimana-mana. Kami hormati PDIP yang mendirikan posko di ujung jalan dan gang. Silahkan, namanya juga partai politik," katanya.

Dipo mempersilahkan kalau ada yang mau bikin rumah kebohongan dimana-mana. Tapi, katanya, jadikan dulu sebagai Ormas semacam Nasional Demokrat atau partai politik seperti PDIP. "Sekalian mereka mencalonkan diri sebagai calon presiden atau wapres pada 2014," ujarnya.

Dipo Alam menyindir Syafii Maarif dengan mengatakan bahwa mestinya tidak cukup puas dengan menjadi bintang iklan politik. Pada Pemilihan Presiden 2004, Syafie Maarif menjadi bintang iklan politik untuk Capres Jusuf Kalla. "Silahkan maju sebagai capres atau wapres pada Pemilu 2011, kalau mau," katanya.

Pada saat bertemu dengan mantan Ketua MPR dan pimpinan Muhammadiyah Amien Rais di acara perkawinan anak Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto, Dipo mengatakan, Amien sependapat dengan penilaiannya bahwa apa yang dilakukan oleh tokoh lintas agama ekslusif sudah keluar dari rel gerakan moral.


Membenarkan

Menjawab pertanyaan lain apakah Dipo Alam orang yang punya pemikiran destruktif seperti dikatakan Syafii Maarif, dengan tegas ia membenarkan.

"Saya memang destruktif kalau melihat kebohongan. Masa` gagak hitam pemakan bangkai menampilkan diri sebagai merpati putih. Ibarat pertandingan tinju, saya akan lawan terus sampai mereka terpojok di ring," katanya bersemangat.

Dipo menghargai pernyataan Syafii Maarif bahwa gerakan antipembohongan tidak pernah mengarah pada terjadinya pemakzulan kekuasaan. "Tapi berhentilah menggunakan label tokoh agama untuk berpolitik. Kalau mau mendirikan rumah kebohongan di setiap pojok jalan, jadilah partai seperti PDIP," katanya lagi.

KALAU UDAH NAFSU ML DI KERAMAIANPUN TIDAK MASAALAH

JAMBI EKSPRES:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0A38ck3oUq5wCOFiqfQ4aLIN8UpD3Et7nwwofXPeuwSmIDrfcj-lR-Tsx0Hg0cMFrNNCCP95LqJt8nmlPm76BscXl71OcPPlm-miolOKCShKI3jXGAN_cTF_3xyyTXlB3-HgGOmiBmOhC/s1600/1.jpg

ATLANTIS SEBUAH BENUA YANG HILANG

JAMBI EKSPRES:

Atlantis, Dongeng yang Logis
Dianggap benua yang hilang, Atlantis memancing aneka spekulasi ilmiah. Fakta atau mitos?
Jum'at, 25 Februari 2011, 19:39 WIB

Atlantis adalah misteri yang menggoda para ilmuwan, dan kaum spritualis untuk menelisik kembali peradaban maju manusia yang, konon, hilang. Setidaknya, ribuan buku telah ditulis ihwal legenda itu.

Pada mulanya adalah Plato (427-347 SM), filsuf Yunani, mencatat cerita soal benua hilang itu dalam dua karyanya,Timaeus dan Critias. Keduanya adalah karya terakhir Plato, yang ditulis pada 347 SM. Pada tahun sama pula Plato meninggal. Dikisahkan di kedua karya itu, Atlantis adalah kota dengan peradaban tinggi, dan teknologi sangat maju.

Atlantis, kata Plato, punya kekuatan maritim dahsyat, dan berada di depan "Pilar-pilar Hercules." Tanahnya subur, rakyatnya makmur. Dia semacam surga di bumi, yang wilayahnya meliputi barat Eropa hingga Afrika. Plato mengatakan, Atlantis hadir sekitar 9.000 tahun sebelum mazhab Solon, atau 9.600 tahun sebelum zaman Plato hidup.

Kejayaan Atlantis, kata Plato, mulai pudar setelah gagal menguasai Athena, negeri para dewa dan dewi. Petaka menimpa Atlantis sehingga pulau itu hilang ditelan laut dalam hitungan hari. Para penghuni yang selamat pergi mencari tempat baru. Atlantis akhirnya menjadi "surga yang hilang."

Memang, banyak orang ragu pada cerita Plato yang mirip dongeng itu. Tapi, seperti dijelaskan Alan Cameron dalam buku "Greek Mythography in the Roman World" terbitan Oxford (2004), mitologi adalah tiang bagi budaya elit bangsa Yunani. Meski banyak yang meragukan kebenarannya, tapi kisah itu bisa jadi refleksi peristiwa tertentu di masa lalu.

Atlantis, misalnya, menjadi diskusi menarik setelah zaman pencerahan. Ada bantahan, parodi, hingga penjelasan ilmiah. "Tampaknya hanya di zaman modern orang-orang menganggap serius kisah Atlantis," tulis Cameron.

Ada yang menyebut cerita itu diilhami kisah masa lalu, seperti letusan Gunung Thera atau Perang Troya. Atau simak juga klaim bahwa Plato terilhami sejumlah peristiwa kontemporer di masanya, seperti runtuhnya dinasti Helike pada 373 SM. Atau, gagalnya invasi militer Athena atas Pulau Sisilia pada perang tahun 415-413 SM.

Di awal peradaban moderen, kisah Atlantis itu dihidupkan kembali oleh para penulis aliran humanis di era Renaissance Eropa. Salah satunya Francis Bacon, yang menerbitkan esei berjudul "New Atlantis" pada 1627.

Dalam tulisannya, Bacon melihat Atlantis sebagai suatu masyarakat utopis yang dia sebut Bensalem. Letaknya di pesisir barat benua Amerika. Penulis lain tak mau kalah. Olaus Rudbeck, melalui tulisannya pada 1679, beranggapan Atlantis berada di negara kelahirannya, Swedia. Negara itu disebut Rudbeck sebagai awal lahirnya peradaban, termasuk bahasa.

Ilmuwan kenamaan Inggris, Sir Isaac Newton pun unjuk pendapat. Pada 1728, penemu teori gravitasi itu menerbitkan karya berjudul "The Chronology of the Ancient Kingdoms Amended." Newton juga penasaran mempelajari penjelasan mitologis terkait Atlantis.

Meski tak menyinggung khusus Atlantis, Newton memaparkan peristiwa bersejarah di sejumlah tempat, yang punya masa gemilang mirip Atlantis versi Plato. Misalnya, kejayaan Abad Yunani Kuno, Kekaisaran Mesir, Asuriah, Babilonia, Kuil Salomo, dan Kerajaan Persia.

Mitologi Atlantis juga membuat rezim Nazi di Jerman terusik. Pada 1938, seorang pejabat tinggi polisi khusus Nazi, Heinrich Himmler, kabarnya membentuk tim ekspedisi ke Tibet. Soalnya, ada cerita Atlantis itu dibangun bangsa Arya, nenek moyang orang-orang Jerman. Misi itu gagal. Keyakinan Nazi itu belakangan diragukan sejumlah ilmuwan.

Jejak di nusantara

Perburuan, dan spekulasi keberadaan Atlantis terus dicari sepanjang zaman. Sejumlah karya lahir, dan menunjukkan daerah tertentu diduga bagian dari Kejayaan yang Tenggelam itu.

Indonesia juga masuk dalam daftar spekulasi bagi para peneliti dan peminat mitologi Atlantis. Misalnya, Profesor Arysio Santos dari Brazil. Dia geolog dan fisikawan nuklir. Lalu, ahli genetika dari Oxford, Inggris, Profesor Stephen Oppenheimer. Keduanya menduga Indonesia adalah sisa-sisa Surga Yang Hilang itu.

Santos menampilkan peta wilayah Indonesia dalam bukunya yang terbit pada 2005, "Atlantis: The Lost Continent Finally Found." Benua hilang itu kemungkinan berada di sebagian Indonesia dan Laut China Selatan, demikian keyakinan Santos. Dalam karya itu, dia mengklaim telah melakukan riset perbandingan, seperti kondisi wilayah, cuaca, potensi sumber daya alam, gunung berapi, dan pola hidup masyarakat setempat.

Dalam buku itu, dia berhipotesis, wilayah nusantara dulunya adalah Atlantis. Bagi Santos, indikasi itu antara lain soal luas wilayah. Seperti dikatakan Plato, Atlantis “lebih besar dari gabungan Libya (Afrika Utara) dan Asia (Minor)”. Indonesia, oleh Santos, dianggap cocok dengan karakter geografi itu.

Video wawancara Santos di laman YouTube, menampilkan dia tak ragu bahwa Atlantis benar-benar ada, dan bukan sekedar mitos. Santos menjelaskan mengapa selama ini para ilmuwan gagal menemukan Atlantis, dan ragu akan keberadaan kota yang hilang itu. "Karena mereka mencarinya di tempat yang salah. Mereka mencarinya di Laut Atlantis," kata dia dalam wawancara di YouTube, seperti dimuat laman Hubpages.

Anggapan Atlantis berada di Samudera Atlantis, memang logis. Namun, itu bukan lokasi yang tepat. "Atlantis berada di Lautan Hindia [Indonesia], di belahan lain bumi," kata dia. Di belahan bumi timur itulah, peradaban bermula. Namun, kata dia, Samudera Hindia atau Laut China Selatan sebagai lokasi Atlantis hanya batasan. "Lebih pastinya di Indonesia," lanjut Santos.

Sebelum zaman es berakhir 30.000 sampai 11.000 tahun lalu, di Indonesia terdapat daratan besar. Saat itu permukaan laut 150 meter lebih rendah dari yang ada saat ini. Di lokasi itulah tempat adanya peradaban. Sementara, sisa bumi dari Asia Utara, Eropa, dan Amerika Utara masih diselimuti es.

Pulau-pulau yang tersebar di Indonesia dianggap sebagai puncak gunung, dan dataran tinggi dari suatu benua yang tenggelam akibat naiknya permukaan air laut, dan amblesnya dataran rendah di akhir Masa Es Pleistocene. Itu terjadi sekitar 11.600 tahun lampau. "Itu adalah rentang waktu sama dengan dipaparkan Plato dalam dialog ciptaannya saat menyinggung Atlantis," tulis Santos pada bagian pendahuluan di bukunya.

Berbeda dengan keyakinan para peneliti sebelum atau pada generasi Santos, dia pun optimistis bahwa Indonesia, yang disebut sebagai bekas peninggalan Atlantis, menjadi cikal bakal lahirnya sejumlah peradaban kuno.

Para penghuni wilayah yang selamat dari naiknya permukaan air laut dan letusan gunung berapi akhirnya berpencar mencari tempat-tempat. Mereka "pindah ke wilayah-wilayah yang kini disebut India, Asia Tenggara, China, Polynesia, Amerika, dan Timur Dekat," tulis Santos.

Penjelasan serupa juga dikemukakan penulis asal Inggris, Stephen Oppenheimer, dalam buku "Eden in The East: The Drowned Continent of Southeast Asia" (1998). Dia menulis suatu benua yang tenggelam akibat banjir bandang, dan naiknya permukaan air laut sekitar 7.000 hingga 14.000 tahun yang lampau.

Wilayah yang tenggelam itu berada di wilayah yang kini disebut sebagai Asia Tenggara. Oppenheimer menyebut benua tenggelam itu sebagai Sundaland. Para penghuni yang selamat saat itu lalu menyebar ke berbagai tempat hingga ke Eropa, membawa budaya dan pola hidup mereka. Itu sebabnya Oppenheimer berasumsi asal-usul ras Euroasia di Eropa bisa ditelusuri di Asia.

Oppenheimer pun yakin bahwa para penghuni Sundaland saat itu punya peradaban maju dari wilayah-wilayah lain. "Mereka sudah mengembangkan pola menyambung hidup, dari sekadar berburu binatang menjadi bertani, berkebun, mencari ikan, bahkan perdagangan melintas laut. Semua itu sudah dilakukan sebelum 5.000 tahun yang lampau," demikian penggalan asumsi dari Oppenheimer.

Sejarah selama ini mencatat induk peradaban manusia modern berasal dari Mesir, Mediterania dan Mesopotamia. Tetapi, menurut dia, nenek moyang dari induk peradaban manusia modern berasal dari tanah Melayu yang sering disebut Sundaland, atau Indonesia.

Apa buktinya? "Peradaban agrikultur Indonesia lebih dulu ada dari peradaban agrikultur lain di dunia," kata Oppenheimer dalam diskusi bedah bukunya di Jakarta, Oktober 2010. Tentu, pendapat ahli genetika dan struktur DNA manusia dari Universitas Oxford itu, memberi paradigma berbeda dari yang ada selama ini bahwa peradaban paling awal berasal dari Barat.

Berbeda dengan Santos, Oppenheimer tak langsung menyimpulkan Sundaland adalah Atlantis. Dia sendiri mengakui butuh penelitian lebih lanjut, dan berharap ada kerjasama dengan peneliti di Indonesia, untuk menjelaskan Sundaland adalah Surga yang Tenggelam itu. Tapi, Oppenheimer meyakini Sundaland di wilayah Nusantara itu punya peradaban sangat maju di masanya.

Ilmu semu?

Pendapat Santos dan Oppenheimer mengenai jejak Atlantis dan Indonesia sebagai bekas pusat peradaban itu di satu sisi mengundang pesona. Tapi tak semua pihak percaya atas klaim itu. Menariknya, justru ilmuwan Indonesia sendiri mengkritik pandangan dua pengamat asing itu.

Profesor Riset Astronomi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, meragukan cerita Atlantis itu. Bagi Djamaluddin, kisah Atlantis itu hanya sekadar cerita, dengan nilai ilmiah yang minim.

Dengan kata lain, penjelasan Atlantis yang dilontarkan para peneliti selama ini masuk dalam pseudosains, atau ilmu semu. "Ini bukan ilmiah. Ini pseudosains. Antara cerita dengan fakta ilmiah itu bercampur di sana," kata ilmuwan Indonesia, Thomas Djamaluddin, dalam perbincangan dengan VIVAnews beberapa waktu lalu.

Tapi kata Djamaluddin, Atlantis tak lebih dari sekadar cerita karangan Plato yang melegenda. "Kalau itu dijadikan fakta ilmiah sejarah geologi, Plato itu hanya berdasarkan pemahaman dia. Plato tak menyebutkan data," jelas Djamaluddin.

Peneliti lulusan lulusan Kyoto University, Jepang, itu juga menilai sejarah geologi tak memperlihatkan Indonesia adalah Atlantis. "Tulisan sejenis Santos ini sudah beredar lama. Itu hanya dugaan saja," ujarnya.

Bantahan lain, misalnya datang dari geolog senior dari BP Migas, Awang Satyana. Dalam satu acara bedah buku Santos, sekitar dua tahun silam, Awang mengatakan Santos tak mengajukan bukti dan argumentasi geologi.

Sundaland, kata Awang, adalah paparan benua stabil yang tenggelam 15.000 – 11.000 tahun lalu oleh proses deglasiasi akibat siklus perubahan iklim. “Bukan oleh erupsi volkanik. Erupsi supervolcano justru akan menyebabkan musim dingin dalam jangka panjang,” ujar Awang.

Bahkan soal migrasi manusia Sundaland ke sekujur bumi, kata Awang, berlawanan dengan bukti penelitian migrasi manusia modern secara biomolekuler.

Pakar geologi dari Universitas Padjajaran, Oki Oktariadi, mengingatkan dugaan lokasi Atlantis bukan hanya Indonesia. Ada banyak wilayah seperti Andalusia, Pulau Kreta, Santorini, Tanjung Spartel, Siprus, Malta, Ponza, Sardinia, Troy, dan lain-lain.

"Hasil penelitian terbaru oleh Kimura's (2007) menemukan beberapa monumen batu di bawah perairan Yonaguni, Jepang yang diduga sisa-sisa dari peradaban Atlantis atau Lemuria," demikian paparan Oktariadi dalam makalahnya yang berjudul "Benarkah Sundaland itu Atlantis yang Hilang?"

Walau kebenarannya masih diragukan, bagi Oktariadi, penelitian itu punya nilai positif bagi Indonesia. Setidaknya, negeri ini lebih dikenal di dunia internasional, khususnya di antara para peneliti di berbagai bidang. "Pemerintah Indonesia perlu menangkap peluang ini,” tulis Oktariadi.

BERBURU PIRAMIDA DI NUSANTARA

JAMBI EKSPRES:


Berburu Piramida Nusantara
Sekelompok orang menelisik peradaban tinggi masa silam. Ada bukit menyimpan piramida?
Jum'at, 25 Februari 2011, 19:29 WIB

Gunung Sadahurip, Garut Jawa Barat

Mentari nyaris berada di atas ubun-ubun, saat empat mobil menepi di pinggiran Jalan Raya Soreang – Cipatik, medio Februari 2011. Siang itu, Kampung Badaraksa yang terletak di lereng bukit, kedatangan tamu.

Rombongan itu menyusuri jalan kecil mendaki di tengah pemukiman penduduk, hendak menuju ke atas puncak Gunung Lalakon, yang terletak di Desa Jelegong, Kecamatan Kotawaringin, Kabupaten Bandung.

Dari Kampung Badaraksa yang berada di ketinggian sekitar 720 m di atas permukaan laut, mereka bergegas naik memutari bukit dari bagian selatan ke barat.

Sambil membawa berbagai peralatan dan beberapa gulungan besar kabel, rombongan membelah hutan gunung. Derap langkah kaki mereka seolah berkejaran dengan ritme suara jengkerik, dan tonggeret di kanan-kiri.

Tim yang terdiri dari sekelompok pemuda dan para peneliti itu, akhirnya sampai di puncak setinggi 988 meter dari permukaan laut.

Kabel direntang. Tim mulai memasang alat geolistrik yang mereka bawa. 56 sensor yang dipasangi altimeter (alat pengukur ketinggian) diuntai dari puncak bukit ke bawah lereng, masing-masing berjarak 5 meter, dicatu oleh dua aki listrik.

Alat-alat itu berfungsi mendeteksi tingkat resistivitas batuan, dan bisa digunakan menganalisa struktur kepadatan batuan hingga ratusan meter ke bawah. “Tujuan kami saat itu mengetahui apakah ada bangunan tersembunyi di dalam gunung,” kata Agung Bimo Sutedjo, kepada VIVAnews, di Jakarta, Selasa 15 Februari 2011.

***

Agung adalah Pendiri Yayasan Turangga Seta, organisasi yang punya hajat penelitian di gunung itu. Bak tokoh fiksi Indiana Jones, awak Turangga Seta memang punya kegemaran memburu jejak sejarah. Bukan atas hasrat memiliki, tapi mengungkap kegemilangan sejarah nenek moyang di masa lalu.

Komunitas itu berdiri sekitar 2004, digawangi oleh sekelompok profesional di berbagai bidang. Ada pengajar, kontraktor bangunan, pegawai negeri sipil, karyawan perusahaan swasta, juga mahasiswa. Beberapa di antara mereka punya kepekaan lebih terhadap kehadiran gaib, atau istilah keren mereka: parallel existence.

“Kami ini semua anak-anak MIT. Bukan Masachussetts Institute of Technology, tapi Menyan Institute of Technology,” kata anggota Turangga Seta Hery Trikoyo, bergurau. Sebab, dalam melakukan perburuan terhadap situs sejarah, kadang mereka mendapat sokongan informasi lokasi dari ‘informan tak kasatmata’.

Namun, karena dasarnya mereka adalah anak-anak yang mengenyam pendidikan tinggi, dorongan mereka membuktikan informasi tersebut, mengalir deras. Tak jarang para ‘arkeolog partikelir’ ini keluar malam-malam usai jam kerja, untuk menggali sebuah tempat demi membuktikan kebenaran hipotesa mereka.

Setelah mereka menemukan benda sejarah yang mereka maksud, lalu mereka menimbunnya kembali, tanpa diketahui oleh masyarakat umum. “Kami khawatir bila diketahui banyak orang, malah diambil atau dicuri,” kata Agung.

Kali ini, kedatangan mereka ke Gunung Lalakon dalam rangka membuktikan teori mereka, bahwa ada sejumlah piramid di Indonesia. Salah satu informasi awal didapatkan dari tafsiran mereka terhadap relief Candi Penataran.

Turangga Seta percaya bahwa kebudayaan Nusantara lebih tua daripada Kebudayaan Sumeria, Mesir, atau Maya. Mereka haqul yakin Indonesia memiliki situs Candi atau Piramid yang lebih banyak dan lebih megah dari peradaban Mesir dan Maya.

“Ada ratusan piramid di Indonesia, dan tingginya tak kalah dari piramid Giza di Mesir yang cuma 140-an meter,” kata Agung. Meski masih harus diuji secara ilmiah, pandangan Agung senada dengan teori Profesor Arysio Santos, yang menyebutkan Indonesia adalah peradaban Atlantis yang hilang. (Baca juga Atlantis, Dongeng yang Logis)

Keyakinan ini tentu saja membuat banyak orang mengernyitkan dahi. Turangga Seta sempat memposting keyakinan mereka ihwal keberadaan piramid di Indonesia di sebuah forum online. lengkap dengan foto-fotonya. Hasilnya, mereka menuai cemoohan dan tertawaan. “Nanti, kalau semuanya terbukti, mereka tak bisa lagi tertawa,” kata Agung berapi-api.

Gunung Sadahurip Garut (Credit: Turangga Seta)


*** Batu Tapak, Gunung Paseban, di dekat Gunung Lalakon Bandung

Agung mungkin sedang sesumbar. Tapi, bisa juga tidak. Usai pengujian geolistrik di Gunung Lalakon, para peneliti yang datang bersama Agung Cs terbengong-bengong. Mereka adalah peneliti papan atas, beberapa adalah pakar geolog ternama, yang kredibilitasnya tak diragukan. Tapi karena datang atas nama pribadi, kehadiran mereka di sana tak mau diungkap.

Setidaknya, kekaguman mereka sempat diabadikan dalam sebuah rekaman video milik tim Turangga Seta. “Selama ini saya tidak pernah menemukan struktur subsurface seperti ini. Ini unnatural (tidak alamiah - red),” kata pakar geologi yang wajahnya sering terlihat di berbagai stasiun TV itu.

Lazimnya, sebuah lapisan tanah, atau lapisan batuan akan menyebar merata secara menyamping atau horizon. Tapi hasil uji geolistrik menyatakan terdapat semacam struktur bangunan yang memiliki bentuk seperti piramid, dan di atasnya terdapat lapisan batuan tufa dan breksi dengan pola selang-seling secara bergantian.

Pola batuan tufa dan breksi ini berulang secara melintang bukan mendatar, dengan kemiringan sama. “Seolah-olah piramid ini diurug, dan dibronjong secara sengaja, agar tak longsor,” kata Hery, yang berprofesi sebagai konsultan kontraktor bangunan.

Dalam lanjutan rekaman video berikutnya, pakar geologi tadi menunjuk sebuah bentukan berwarna biru. Dalam hasil uji geolistrik, warna biru menandakan sebuah tempat yang punya resistivitas paling rendah. “Ini mungkin semacam rongga yang bisa berisi air atau tanah lempung,” pakar geologi itu menerangkan. Dan bentukan tadi menyerupai semacam pintu .

Yang jelas, pakar geologi itu melanjutkan, kemungkinan besar temuan itu adalah struktur buatan manusia, karena proses alamiah sepertinya tak mungkin menghasilkan pola batuan semacam itu. “Ini jelas man-made,” kata dia.

VIVAnews sempat mengkonfirmasi pakar geologi yang turut dalam penelitian ke Gunung Lalakon bersama tim Turangga Seta. Awalnya ia menampik, dan mengatakan tak tahu menahu keberadaan struktur bangunan mirip piramid di bawah Gunung Lalakon. Tapi belakangan secara tersirat ia mengakui hal itu.
Abah Acu, tokoh masyarakat Kampung Badaraksa gunung Lalakon
“Saya no comment,” kata geolog kawakan Andang Bachtiar , Rabu 23 Februari 2011. Lebih jauh, Mantan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) mengatakan hasil itu masih belum bisa menyimpulkan apa-apa. Masih banyak hal yang perlu dibuktikan, kata Andang.

Tapi Andang kemudian mengaku, selain ke Gunung Lalakon di Bandung, juga ia mendampingi tim Turangga Seta menguji bukit serupa di daerah Sukahurip, Pengatikan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Menurut Agung, timnya sudah melakukan pengujian geolistrik dan uji seismik di 18 titik di beberapa tempat di Indonesia. Di Bandung dan di Garut, mereka mendapatkan hasil kurang lebih sama. Semua serupa: indikasi adanya sebuah struktur bangunan yang mirip piramid di bawah bukit.

Bedanya, di bukit piramid di Garut tak dijumpai adanya rongga seperti pintu, seperti halnya di Bandung. “Mungkin karena kami hanya mengujinya di salah satu bagian lereng bukit saja,” kata Hery Trikoyo. Sayang, Turangga Seta masih menutup rapat hasil uji mereka di tempat lainnya.

***

Turangga Seta mengklaim masih ada ratusan piramid lain yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satu pentolan Turangga Seta lainnya, Timmy Hartadi, dalam laman Facebook mereka mengatakan bahwa piramid-piramid itu tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. (Lihat Infografik)

Klaim penemuan sebuah piramid tersembunyi di dalam bukit, tak hanya terjadi di Indonesia. Klaim ini juga sempat muncul di Bosnia. Pada 2006, seorang pengarang bernama Semir Osmanagic mengklaim penemuan ini, dan sempat mengatakan mereka menemukan piramid tersembunyi di bukit Visocica, kota Visoko, yang terletak di barat laut Sarajevo.

Osmanagic mengatakan penggalian piramid itu melibatkan arkeolog dari Australia, Austria, Irlandia, Skotlandia dan Slovenia. Namun, beberapa arkeolog yang disebut Osmanagic menolak klaim tersebut.

Seperti dikutip dari situs Archaeology.org, arkeolog dari Kanada disebut Osmanagic, Chris Mundigler mengaku tak pernah mendukung, atau setuju bekerja di proyek tersebut. "Skema ini adalah sebuah kebohongan keji terhadap masyarakat awam, dan tak akan pernah mendapat tempat di dunia ilmu pengetahuan," kata pernyataan resmi dari Asosiasi Arkeolog Eropa.

Bagaimana dengan klaim piramid di Bandung dan di Garut? Secara geomorfologis, bentuk Gunung Lalakon di Bandung maupun Gunung Sadahurip di Garut memang memiliki bentuk yang mirip dengan piramid. Mereka memiliki empat sisi yang nyaris simetris.

Gunung Sadahurip Garut (Credit: Turangga Seta)

“Bentuknya kok begitu simetris ya? Lancipnya sangat simetris,” ujar arkeolog senior Profesor Edi Sedyawati, saat dijumpai VIVAnews di kediamannya di Jakarta, Rabu 23 Februari 2011.

Namun, kata Edi, klaim dan hasil uji geolistrik masih belum cukup untuk mendapatkan kesimpulan akhir. Langkah selanjutnya adalah penggalian percobaan pengambilan sampel dengan memuat sebuah test bed untuk mengetahui apa benar ada indikasi lapisan-lapisan budaya dan ada bekas-bekas perbuatan manusia atau tidak.

“Tapi ini harus betul-betul penggalian arkeologi yang meminta izin kantor suaka purbakala dan melibatkan arkeolog, karena harus ada pertanggung jawaban dan laporan, dari mili ke mili (milimeter--red)," kata Edi Sedyawati.

Turangga Seta pun tengah mengusahakan izin pengambilan sampel tanah di Gunung Lalakon kepada pihak pemda Jawa Barat. “Kami hanya perlu menggali tanah di lokasi, selebar sekitar 3-4 meter dengan kedalaman sekitar 3 meter,” kata Agung.

***

Batu Tapak, Gunung Paseban, di dekat Gunung Lalakon BandungGunung Lalakon dikelilingi beberapa bukit lain seperti bukit Paseban, Pancir, Paninjoan, Pasir Malang. Di bukit Paseban ada tiga buah batu, yang dua di antaranya terdapat telapak kaki manusia dewasa, dan telapak kaki anak-anak.

Menurut Edi, bila benar batu telapak itu peninggalan sejarah, kemungkinan ini berasal dari zaman megalithikum. Batu telapak juga sudah dijumpai di tempat lain, seperti prasasti Ciaruteun, peninggalan Raja Purnawarman dari kerajaan Tarumanegara. “Cap telapak kaki biasanya diabadikan sebagai monumen mengenang pemimpin suatu daerah,” kata Edi.

Cap kaki juga erat kaitannya dengan konsep Triwikrama atau tiga langkah yang berkembang di masa itu. Saat itu, mereka percaya bila seseorang hendak naik ke dunia dewa-dewa, mereka harus menjejak dengan keras agar dapat melompat tinggi sekali.

Sementara itu, di Gunung Lalakon juga terdapat beberapa situs batuan, seperti Batu Lawang, Batu Pabiasan, Batu Warung, Batu Pupuk, Batu Renges, Batu gajah, dan sebuah batu panjang yang terletak di atas puncak.

Abah Acu, tokoh masyarakat Kampung Badaraksa gunung LalakonMenurut Abah Acu, tokoh masyarakat Kampung Badaraksa, secara filosofis, Gunung Lalakon adalah perlambang sebuah lakon dari kehidupan manusia. Batu-batu tadi merepresentasikan berbagai lakon atau profesi yang dipilih oleh manusia.

Namun, keberadaan batu-batu tadi kerap disalahgunakan. Banyak orang datang ke tempat batu di Gunung Lalakon mencari pesugihan. Bahkan, menurut Jujun, tokoh agama Islam di tempat itu, dulu banyak orang datang ke Batu Gajah mencari ilham judi buntut. “Banyak pula yang berhasil menang,” kata Jujun.

Jujun menerangkan, di Gunung Lalakon secara rutin juga digelar acara ritual tolak bala, yakni dengan membuat nasi tumpeng kemudian dibagikan dan dimakan oleh penduduk. “Acara ini diadakan setiap tahun, biasanya setiap tanggal 1 Syuro.”

Berbeda dengan tradisi di Gunung Lalakon, masyarakat di sekitar Gunung Sadahurip relatif lebih ‘modern’. Menurut Nanang, warga Kampung Cicapar Pasir, kampung terdekat Gunung Sadahurip, di sana tak ada tradisi tolak bala. Masyarakat sekitar juga tak terlalu peduli dengan mitos gunung itu di masa lalu.

***

Pakar Sejarah dari Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Nina Herlina Lubis, mengatakan di Tatar Sunda yang meliputi Jawa Barat, Banten, DKI, dan sebagian Provinsi Jawa Tengah, terutama dataran tinggi seperti Banten Selatan, Cianjur, Sukabumi, Bandung, Garut, Kuningan, dan Bogor, banyak ditemukan peninggalan budaya megalitikum. Tinggalan-tinggalan itu di antaranya berupa batu menhir, bangunan berundak, batu lumpang, peti kubur batu, batu dakon, dan arca megalitik.

Namun, Nina menjelaskan, sejarah di Tatar Sunda tak mengenal bangunan piramid karena tak ada kebiasaan di Tatar Sunda membuat bangunan piramid dengan ketinggian hampir ratusan meter sebagai tempat suci. “Tempat suci di Tatar Sunda ini seringkali disebut multi-component sites atau situs berkelanjutan,” kata Nina melalui surat elektronik kepada VIVAnews.

Bila pada masa prasejarah tempat suci itu dikenal sebagai punden berundak-undak, tempat pemujaan leluhur, maka ketika budaya Hindu Budha (yang hidup pada masa Kerajaan Tarumanegara dan Kerajaan Sunda), tempat suci itu terus dipergunakan.

Hanya saja menhir dijadikan sebagai lingga, lalu bangunan berundak itupun diwujudkan dengan gunung yang di atasnya dibangun lingga. Saat Kerajaan Sunda runtuh, maka lingga pun diganti dengan nisan bagi makam tokoh yang dianggap keramat.

Saat diberitahu di bukit piramid Bandung maupun Garut ada makam yang dikeramatkan, serta adanya keluarga keturunan Syekh Abdul Muhyi, penyebar agama Islam di kawasan Priangan Timur, yang hidup dua abad setelah Kerajaan Sunda runtuh, Nina berusaha membuat konklusi dan analisa.

“Saya menduga bahwa bukit berbentuk piramid ini, adalah mandala (daerah pertapaan berupa dusun mandiri yang terletak di tempat terpencil), yang sudah tercampur dengan budaya yang datang kemudian (yaitu Hindu-Budha-Islam),” ujar Nina.

Namun untuk mengungkap apa sesungguhnya yang tersembunyi di balik bukit berbentuk piramid itu, kata Nina, para geolog harus bekerjasama dengan para arkeolog untuk melakukan ekskavasi (penyingkapan).

***

Cerita soal penemuan bukit berstruktur piramid ini rupanya telah sampai pula ke Istana Presiden. Seorang pejabat di lingkaran presiden, kepada VIVAnews mengaku telah dilaporkan ihwal riset itu. Untuk keterangan soal ini, dia minta tak disebutkan namanya, menimbang riset yang belum rampung.

“Ya, saya sudah lihat analisis geolistrik dan georadar-nya. Saya menyaksikannya dalam bentuk tiga dimensi. Menakjubkan, dan masih misterius. Tim riset itu dipimpin oleh para geolog terpercaya,” ujar si pejabat itu lagi, Rabu pekan lalu.

Tapi, pejabat itu tak mau menjelaskan detil penemuan. Sang geolog, ujarnya, belum mau diungkapkan ke publik. “Masih didalami oleh tim riset mereka, tetapi dari hasil yang ada, memang mencengangkan,” ujarnya.

Dia melukiskan, dari hasil geolisitrik tampak struktur berbentuk piramid di dalam bukit itu. Ada undak-undakan, mirip tangga menuju puncak piramid. Di bagian dasar, ada semacam pintu, dan tampak juga sesuatu yang mirip lorong di dalam piramid.

Dia menambahkan, para ahli itu percaya ada semacam struktur geologis tak biasa di dalam gunung menyerupai piramid itu. Para ahli geologi itu, kata si pejabat istana, mempertaruhkan kredibilitas keilmuan mereka. “Kita tunggu saja. Kalau riset dan pembuktian ilmiah sudah lengkap, pasti akan dibuka ke masyarakat”.

Mungkin inilah masa penantian yang cukup menegangkan. Adakah bukit piramid ini sekadar hoax piramid Bosnia yang berulang. Atau justru pengungkapan adanya peradaban besar di nusantara?

SMS DARI KORBAN GEMPA SELANDIA BARU ''MA AKU TERTIMBUN

JAMBI EKSPRES:

Dunia
SMS dari Reruntuhan Gempa
Pesan seorang mahasiswa tertimbun runtuhan gempa di Christchurch: "Ibu, aku terkubur".
Sabtu, 26 Februari 2011, 00:15 WIB

Gempa di Selandia Baru

Ratusan korban pada gempa bumi di kota Christchurch masih belum ditemukan, diduga masih tertimbun di reruntuhan bangunan. Seorang korban, sempat mengirimkan beberapa sms dan melakukan telepon kepada orang tuanya dari dalam reruntuhan, sebelum akhirnya sambungan terputus.

“Ibu, aku terkubur,” itulah bunyi SMS pertama yang diterima oleh ibu dari Louise Amantillo, 23, seorang mahasiswa dari Filipina yang terkubur di reruntuhan kampusnya.

Menurut laporan Associated Press, Jumat, 25 Februari 2011, Amantillo mengirimkan pesan-pesan singkat berisi keadaannya di tiap-tiap menit dia terkubur di bawah puing-puing sekolah bahasa The King’s Education, kota Christchurch, Selandia Baru.

Gempa berkekuatan 6,3 Skala Richter, Selasa lalu, meruntuhkan sekolah yang sebagian besar mahasiswanya berasal dari luar negeri tersebut, diantaranya berasal dari China, Jepang, Filipina, Thailand, Arab Saudi, Taiwan dan Korea. Sebanyak 120 mahasiswa dilaporkan saat ini masih terkubur di reruntuhan, tidak diketahui apakah masih hidup atau tidak.

“Ibu, saya tidak bisa menggerakkan tangan kanan saya,” tulis Amantillo lagi 40 menit kemudian. Diikuti oleh enam SMS berikutnya dalam satu jam, semuanya menceritakan kondisi memilukan dari Amantillo.

“Saya belum diselamatkan, sangat sakit.”

“Tidak ada tim penyelamat di sini.”

“Asapnya sangat tebal.”

Terakhir, Amantillo menelepon ibunya tersebut yang berada di Filipina tengah. “Tolong cepat,” ujar Amantillo kepada ibunya dengan suara lirih. Itu adalah kata-kata terakhir yang dikatakan olehnya. Tidak diketahui apakah Louise Amantillo masih hidup atau tidak, proses pencarian masih terus dilakukan.

“Suaranya bergetar, sepertinya dia ketakutan sekali. Saya tahu dia sangat kesakitan,” ujar Linda Amantillo, ibu dari Louise Amantillo, masih berharap putri kesayangannya tersebut masih hidup.

Proses pencarian korban di reruntuhan masih terus dilakukan. Dilaporkan, korban tewas telah mencapai hingga 113 orang. Terdata, masih terdapat 228 orang yang hilang dan belum diketahui keberadaannya. Para keluarga mahasiswa di Selandia Baru mulai berdatangan dari luar negeri, tanpa tahu kerabat mereka selamat atau tidak.

“Akan ada lebih banyak lagi keluarga yang menerima kabar buruk dalam hari-hari ke depan,” ujar Perdana Menteri Selandia Baru, Murray McCully.

“Ini bukan hanya tragedi bagi Selandia Baru, tragedi ini juga menimpa para keluarga di seluruh dunia,” ujarnya.

VIDEO: Gempa Mematikan Guncang Christchurch
Gempa terjadi di jam sibuk, saat warga bersiap beraktivitas usai istirahat siang.

Kota Christchurch, Selandia Baru, usai gempa bumi 22 Februari 2011

Selasa 22 Februari 2011 pukul 13.00 saat warga sedang Christchurch, Selandia Baru bersiap melanjutkan rutinitas usai jam istirahat, tiba-tiba lindu dengan kekuatan 6,5 skala Richter mengguncang.

Akibatnya mengerikan; bangunan-bangunan rubuh, puing-puingnya jatuh menimpa kendaraan dan orang-orang yang panik. Listrik dan saluran telepon mati, pipa air meledak dan airnya membanjiri jalanan. Christchurch dinyatakan dalam kondisi darurat. Walikota Bob Parker meminta penduduk menjauhi pusat kota yang porak-poranda.

Beberapa waktu kemudian, diketahui, gempa yang terjadi makan korban jiwa. Perdana Menteri Selandia Baru, John Key mengungkapkan setidaknya 65 orang tewas dalam bencana ini. Namun, itu baru data awal, dikhawatirkan masih ada korban yang tertimbun reruntuhan.

Perdana Menteri Key memperkirakan, korban jiwa berjatuhan karena musibah terjadi saat warga sedang beraktivitas. "Ini terjadi di jam sibuk. Banyak orang pergi bekerja dan anak-anak bersekolah."

Sementara, stasiun berita BBC melaporkan, gempa kali ini menimbulkan korban dan kerugian yang lebih besar dari yang terjadi di kota yang sama pada September 2010. Saat itu, Christchurch dilanda gempa berkekuatan 7,1 SR.

BALI TIDAK HANYA KUTA SAJA

JAMBI EKSPRES:
Jumat, 25 Februari 2011 | 19:23 WIB


Sistem pengairan subak dan terasering serta pupuk organik dari kotoran hewan diterapkan di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, Rabu



Wisatawan menikmati fasilitas kolam renang dengan panorama Samudera Hindia di Karma Kandara, Bali, Sabtu (22/1/2011). Resort yang terletak di atas tebing dengan panorama Samudera Hindia ini menerima penghargaan CNBC sebagai Best New Resort in Indonesia and Indonesias Best Development pada tahun 2009.


Beberapa industri pariwisata Bali sepakat untuk tidak hanya menjual destinasi-destinasi wisata yang sudah populer seperti Kuta, Seminyak, dan Nusa Dua. "Bali tidak overload, overload hanya di Bali Selatan. Wisatawan tidak tersebar di Bali bagian utara, barat, dan timur. Padahal ketiga destinasi ini berpotensi besar," tutur Director Sales and Marketing Bali Impressions, Wayan Suena dalam acara Bali Impressions Jakarta Road Show 2011 with Lion Air, di Redtop Hotel,di Jakarta, Kamis (24/2/2011). Wisatawan asing khususnya dari Eropa, lanjut Wayan, merupakan pasar terbanyak yang berkunjung ke Bali bagian barat, utara, dan timur. Ia menuturkan wisman Eropa merupakan tamu ong stay yang biasa mengambil paket wisata hingga 21 hari. "35 persen dari mereka turun di Jakarta. Lalu meneruskan dengan overland ke Bandung, Yogya, Bromo, lalu Bali barat, Bali utara, Bali timur, terakhir baru Kuta dan Nusa Dua. Di sini, mereka paling cuma 2-3 hari," tuturnya. Sementara itu, pasar domestik masih memfavoritkan bali bagian selatan. Karena itu, biro perjalanan wisata (BPW) Bali Impressions mengajak beberapa hotel, vila, dan tempat rekreasi di Bali untuk melakukan roadshow ke beberapa daerah di Indonesia untuk bertemu dengan BPW setempat. Mereka roadshow ke Bandung, Jakarta, Balikpapan, Makassar, dan daerah-daerah lain. "Rekan-rekan travel agent dari Jakarta tahu Bali tapi tidak banyak tahu Bali utara, Bali barat dan timur. Misalnya Pulau Menjangan, orang Eropa lebih tahu daripada orang Indonesia," ungkapnya.

APAKAH REVOLUSI LIBYA INI AKAN GAGAL ?

JAMBI EKSPRES:

Revolusi Libya
Khadafy Pidato Lagi, Merasa Sudah Menang

Sabtu, 26 Februari 2011 | 00:04 WIB
reuters Presiden Moammar Khadafy saat pidato di televisi pemerintah, Selasa (22/2/2011) waktu Tripoli.

Diktator Libya Moammar Khadafy kembali pidato, Jumat (25/2/2011) sekitar pukul 18.50 waktu Tripoli atau menjelang Sabtu (26/2/2011) WIB.

Khadafy pidato di hadapan massa pendukungnya di Green Square, Tripoli. Ia lagi-lagi menyerukan agar para pendukungya melindungi kepentingan minyak Libya. Pidatonya disambut gempita oleh ribuan pendukungnya.

Khadafy lantas juga sesumbar bahwa "Kita siap merayakan kemenangan atas musuh." Ia bahkan menghasut pendukungnya dengan mengatakan, "Kita akan berjuang jika mereka (musuh-musuhnya) menginginkan."


Libya Bergolak
Siapa Pun di Jalanan Ditembak, 2 Tewas

Sabtu, 26 Februari 2011 | 00:25 WIB
Reuters Para tentara di kota Tobruk di Libya bagian timur mengatakan, mereka tidak lagi mendukung Khadafy.

Pasukan yang setia kepada Presiden Libya Moammar Khadafy menembaki para pengunjuk rasa di beberapa wilayah ibu kota Tripoli, Jumat (25/2/2011).

"Pasukan keamanan menembak tanpa pandang bulu kepada para demonstran," kata seorang penduduk yang juga menyaksikan bentrok antara demonstran dan loyalis Khadafy. "Banyak yang mati di Sug al-Jomaa."

Penduduk di daerah timur lainnya, termasuk Ben Ashur dan Fashlum, serta distrik Ghut Ashaal, mengatakan, mereka juga menyaksikan penembakan terhadap siapa pun yang berada di jalanan. Seorang penduduk di Fashlum bersaksi, dua orang tewas di sana.

"Mereka menembak warga sipil tak bersenjata yang pergi setelah doa," kata seorang warga Ben Ashur. Selain itu, saksi lain juga mengatakan ada penembakan di Siyahia dan Janzour.

Personel keamanan pro-Khadafy dikerahkan di sekitar masjid untuk mencegah demonstrasi setelah shalat Jumat. Menurut sejumlah jemaah, para imam dalam khotbah Jumat yang teksnya ditentukan oleh pejabat, menyerukan agar warga "kembali ke stabilitas" serta mengakhiri "hasutan" dan "tindakan sabotase."


AS dan Uni Eropa Keroyok Diktator Libya

Kamis, 24 Februari 2011 | 02:33 WIB
Reuters Para pengunjuk rasa Libya, Selasa (22/2/2011), mengibarkan bendera yang dulu digunakan sebelum masa pemerintahan Khadafy di atas sebuah gedung yang hangus terbakar di kota Tobruk, di Libya timur, yang telah jatuh ke tangan para pengunjuk rasa.

Amerika Serikat dan Uni Eropa mengeroyok Libya yang dipimpin diktator Moammar Khadafy.

Perancis, misalnya, bersumpah, Rabu (23/2/2011), akan menjatuhkan sanksi kepada Libya karena tindakan brutal Khadafy terhadap para demonstran yang disebutnya sebagai kejahatan melawan kemanusiaan.

"Penindasan brutal dan berdarah yang terus berlangsung terhadap warga sipil Libya itu menjijikkan," kata Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dalam pernyataannya di Paris, Rabu.

"Komunitas internasional tidak bisa hanya sebagai penonton kekerasan masif terhadap hak asasi manusia ini," katanya.

Sementara itu, di Washington, juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, juga mengutuk serangan di Libya. "Kekerasan ini mengerikan, benar-benar tidak dapat diterima, dan pertumpahan darah harus dihentikan," katanya.

HASIL INPLAN YANG BIKIN SEKSI

JAMBI EKSPRES:

Wanita Cantik Toge, Payudara Seksi Toge Bikini Seksi [40 pict].. wekekekkkk.. inilah galeri foto cewek cantik toge , cewek seksi toge bikini seksi toge, wanita pemilik payudara seksi, payudara toge sebesar melon, toge dan segala macam aneka toge, hehehehe.. belel belel dah ada 40 foto hot wanita toge yang seksi buangetik bikin agan ngacaaaaiiiii.. hehehehe..

>