Laman

Sabtu, 11 September 2010

Luna: Semua Saya Beli Kok


Tersangka kasus video mesum, Luna Maya, terlihat gembira seusai merayakan Lebaran bersama Ariel 'Peterpan' di ruang tahanan Bareskrim Polri. Keluar dari pintu depan Bareskrim Mabes Polri, Luna terlihat berjalan santai menuju parkiran mobil sekitar pukul 16.20 WIB.

"Ariel sehat kok. Aku gak masak, aku beli kok. Semuanya aku beli. Aku datang sendiri (didampingi manager Vitalia Ramona) karena semua cuti," ucap Luna yang tadi siang membawa donat sembari memberikan senyum di Mabes Polri, Jumat (10/9/2010).

Luna yang datang menaiki mobilnya, Mini Cooper berwarna merah dengan nomor polisi B 110 UNA, datang ke Mabes Polri pukul 14.00 WIB. Luna mengaku bahagia bisa bertemu Ariel. Menurut Luna, kedua orangtua Ariel belum datang untuk membesuk anak bungsunya itu.

"Pastilah Ariel salat, kagak mungkin nggak. Pastinya senang dan bahagia lah. Mungkin besok keluarga Ariel datang. Aku datang ke sini inisiatif saja," ujar Luna Maya yang memakai kerudung.(

Tyson Bakal Dapat Anak Ke-8 dari Specer


Mike Tyson mendapat kesempatan lagi untuk menjadi seorang ayah, karena beberapa bulan mendatang istrinya akan melahirkan. Menurut laporan RadarOnline.com, mantan juara dunia sejati kelas berat tersebut akan mendapat bayi laki-laki.

Situs gosip Amerika Serikat tersebut mengatakan, istri Tyson, Lakiha (Kiki) Spicer, sedang hamil lima bulan. Artinya, wanita berusia 33 tahun tersebut akan memberikan anak kedelapan bagi Tyson.

Sebelumnya, pada Mei 2009, Tyson kehilangan seorang anak perempuan bernama Exodus. Gadis mungil berusia 4 tahun tersebut meninggal dunia akibat kelalaian Tyson dalam memberikan pengawasan, karena lehernya terjerat mesin latihan kebugaran, treadmill.

Ibu Exodus, yang namanya tidak pernah diberitakan, yang menemukan putrinya tersebut. Dia langsung menelepon 911 ketika melihat Exodus sudah sekarat di ruang bermain rumah mereka yang terletak di Phoenix. Meskipun sudah diberikan pertolongan maksimal, tetapi nyawa Exodus tak terselamatkan.

Kurang dari dua minggu setelah kejadian tragis tersebut, Tyson menikahi Spicer. Acara pernikahan pria berusia 44 tahun, yang dulu mendapat julukan "Leher Beton" tersebut, dengan Spicer, berlangsung tertutup di hotel Las Vegas Hilton.

Dalam sebuah penampilannya di acara "The View" pada bulan Mei, Tyson mengatakan bahwa dia "benar-benar melarat dan hancur."

"Tetapi saya memiliki sebuah kehidupan yang menyenangkan, saya memiliki seorang istri yang hebat, yang peduli dengan saya," ujarnya. "Saya benar-benar hancur tapi saya bahagia. Itu baru saja terjadi."

"Saya tidak patut mendapatkan istri yang saya miliki ini; saya tidak pantas memiliki anak-anak yang saya miliki, tetapi saya memilikinya, dan saya sangat berterimakasih," tambah Tyson.

Tyson pertama kali menikah pada tahun 1989, dengan aktris Robin Givens. Sayang, bahtera rumah tangga mereka hanya bertahan setahun, karena Givens mengaku tidak bisa mempertahankan kebersamaan mereka.

Dalam sebuah wawancara di "20/20" pada tahun 1998, Givens mengatakan bahwa selama delapan bulan usia pernikahannya dengan Tyson, hidupnya "tersiksa, seperti berada di neraka, lebih buruk dari apa yang pernah dibayangkannya."

Setahun berselang, Tyson memutuskan untuk menikah lagi dengan Monica Turner. Lagi-lagi, biduk rumah tangganya pecah dan karam, karena pernikahan mereka berakhir pada 2003. Turner menggugat cerai Tyson pada Januari 2002 karena menuduh suaminya itu berzinah.

Tak ingin terus mengalami kegagalan dalam membangun sebuah rumah tangga, Tyson melakukan sebuah komitmen saat menikahi Spicer. Dia berjanji, wanita yang sebentar lagi akan memberikannya seorang anak laki-laki itu merupakan wanita terakhir yang dinikahinya.

Edan, 102 Pria-Wanita Ini Nekat Bugil


Ada-ada saja ulah manusia yang ingin menjadi populer dan terkenal di seluruh dunia. Di Essex, Inggris ada 102 pria dan wanita nekat telanjang bulat.

Namun, ke 102 pria dan wanita yang bugil-gil ini tidak berbuat mesum. Mereka datang di taman bermain Adventure Island, di Southend naik rollercoaster, ingin mengukir sejarah dan masuk world record.

Rupanya ke-102 pria wanita bugil ini berhasil mematahkan rekor lama, yang diukir 22 pria-wanita bugil, yang bermain rollercoaster di taman bermain Alton Towers, di Staffordshire pada 2004.

Ulang Tahun Ke-61 Presiden Dapat Kejutan ...

Pada Kamis (9/9/2010) ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono genap berusia 61 tahun. Presiden dikatakan merayakan hari ulang tahunnya bersama keluarga dengan mengucap syukur di kediamannya di Puri Cikeas Indah, Bogor.

"Beliau hanya ingin mengucapkan rasa syukur. Tak ada seremoni dan acara khusus," terang Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (9/9/2010).

Kendati demikian, Julian mengatakan, seluruh jajaran staf Rumah Tangga Kepresidenan sempat membuat kejutan kecil kepada Presiden pada pergantian hari. Semua staf Rumgapres mengucapkan selamat ulang tahun kepada Presiden.

Apa ada kado khusus untuk Presiden? "Kado ada, tapi tidak perlu dieksposlah. Kado utamanya adalah pemberian perhatian yang benar-benar tulus," kata Julian.

Ia mengatakan, di hari ulang tahun ini, Presiden dan keluarga menghabiskan waktu di Cikeas. Informasi dari Biro Pers dan Media Istana Kepresidenan, SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono hanya dijadwalkan menghadiri tablig akbar di Masjid Istiqlal pada pukul 19.00 mendatang.

Sementara itu, politisi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, mengatakan, jajaran pengurus partai juga belum memiliki acara khusus pada hari ulang tahun SBY, yang juga bertepatan dengan ulang tahun kesembilan Partai Demokrat.

"Ini kan bulan puasa. Besok sudah hari raya. Jadi, belum ada. Sampai saat ini baru ucapan selamat dari masing-masing kader saja," kata Sutan ketika dihubungi Kompas.com.

Partai Demokrat, sambung Sutan, baru akan menggelar perayaan ulang tahun SBY, yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina di partai tersebut, setelah Lebaran usai. Namun, soal detailnya, Sutan belum dapat membeberkannya.

Ulang Tahun Presiden Ruhut Doakan SBY dari Gunung Sinai

Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku menyempatkan diri berdoa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang tepat pada Kamis (9/9/2010) berulang tahun ke-61, di Gunung Sinai, Jerusalem.

Ruhut mengatakan, saat ini dirinya dan keluarga tengah berziarah ke Jerusalem hingga tanggal 16 September mendatang. "Aku turut mendoakan Pak SBY dari Jerusalem," kata Ruhut ketika menghubungi Kompas.com dari Jerusalem, Kamis (9/9/2010).

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Presiden genap berusia 61 tahun pada hari ini. Presiden merayakan hari ulang tahunnya bersama keluarga dengan mengucap syukur di kediamannya di Puri Cikeas Indah, Bogor. "Beliau hanya ingin mengucapkan rasa syukur. Tak ada seremoni dan acara khusus," terang Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha ketika dihubungi, pagi tadi.

Kendati demikian, Julian mengatakan, seluruh jajaran staf Rumah Tangga Kepresidenan sempat membuat kejutan kecil kepada Presiden pada pergantian hari. Semua staf Rumgapres mengucapkan selamat ulang tahun kepada Presiden.

Begitu pula Bang Ruhut rupanya....

Berdoa dari Gunung Sinai Inilah Doa Ruhut buat SBY...


Tak hanya berdoa di Gunung Sinai, Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul pun mengaku mengirimkan pesan singkat (SMS) berisi doa untuk ulang tahun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang jatuh pada hari ini, Kamis (9/9/2010).

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Ruhut mengatakan, dirinya dan keluarga tengah berziarah ke Jerusalem hingga tanggal 16 September mendatang. "Aku turut mendoakan Pak SBY dari Jerusalem," kata Ruhut ketika menghubungi Kompas.com dari Jerusalem, Kamis (9/9/2010).

Berikut petikan SMS yang dikirimkan Ruhut kepada SBY:

"Bapak dan Ibu SBY Yth. Di Puncak Gunung Sinai ini, aku dan keluarga sengaja datang Berdoa untuk Bapak SBY Presiden RI dan Ibu Negara Ibu Ani SBY, pemimpin yang sangat aku kagumi. Selamat Ulang Tahun yang ke-61 Ketua Dewan Pembina Partai Demokratku, partai yang dicintai oleh rakyat Indonesia. Semoga sukses selalu menyertai Bapak SBY di dalam riak gelombang samudera kehidupan ini. Maturnuwun Wass."

Soal Pernyataan Politik KontraS: TNI Harus Konsisten

Terkait kasus tulisan opini Adjie Suradji, anggota TNI Angkatan Udara berpangkat kolonel, di Harian Kompas tentang pemimpin, keberanian, dan perubahan, Koordinator KontraS Usman Hamid mengatakan, memang ada hak-hak yang dibatasi.

"Hak berpendapat dijamin sebagai hak asasi manusia universal. (Ini) dijamin konstitusi RI. Tapi hak ini adalah hak bersyarat. Standar universalnya tak sempurna," kata Usman, Kamis (9/9/2010) kepada Kompas.com.

Terkait anggota TNI, ada batasan-batasan yang harus dipatuhi, tidak terkecuali Adjie. Batas itu misalnya, tak boleh berpendapat di luar ijin atasan, baik atasan organis TNI atau pemegang otoritas sipil.

Batasan lainnya, misalnya, ikut dalam demonstrasi politik, membentuk serikat buruh & mogok, menjadi anggota atau pengurus parpol, dan bahkan menggunakan hak pilih, sejauh dibutuhkan untuk mencegah konflik kepentingan dan netralitas politik di era transisi.

Usman mengatakan, hak Adjie untuk berpendapat dibatasi untuk alasan-alasan tertentu, seperti mencegah insubordinasi, menjaga profesionalisme, integritas dan disiplin. Sementara itu, hak anggota TNI yang tak boleh dibatasi adalah terkait agama, suku atau ras, warna kulit, orientasi atau afiliasi politik, latar pendidikan dan kondisi fisik.

Kendati demikian, Usman meminta batasan memberikan pernyataan politik dijalankan secara konsisten oleh TNI. "Pembatasan hak harus diterapkan kepada semua anggota TNI, termasuk di level komando seperti KSAD, Pangdam sampai Panglima yang pernah secara terbuka menolak penyelidikan Komnas HAM. Jadi, siapapun anggota aktif TNI tak boleh memberi pernyataan politik," katanya.

Sebelumnya, kemarin, Presiden SBY menyatakan, prajurit dan perwira TNI tak memiliki ruang untuk menyerang atasan, baik atasan organik maupun atasan dalam skala nasional. "Hal ini karena bertentangan dengan sumpah prajurit dan UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI," kata Presiden seusai berbuka bersama dengan pemimpin redaksi media massa di Istana Negara, Rabu kemarin.

Pembakaran Al Quran Presiden Surati Obama

Dalam hitungan jam, sebuah aksi pembakaran Al Quran yang dimotori pemuka agama Kristen denominasi di Amerika Serikat, Terry Jones, akan digelar di Florida, AS.

Hari pembakaran Al Quran ini bertepatan dengan peringatan serangan 11 September. Terkait hal ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dikatakan telah menyurati Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Kamis (9/9/2010) subuh. Pada surat tersebut, Presiden meminta Obama untuk memastikan rencana itu tak terlaksana.

"Tindakan pembakaran tersebut akan dapat memunculkan kerawanan internasional," kata Juru Bicara Presiden Bidang Luar Negeri Faizasyah.

Kata Faiza, Presiden menggarisbawahi bahwa Indonesia dan AS telah aktif menjembatani Dunia Barat dengan Dunia Islam. Pembakaran tersebut, kata Presiden seperti dikutip Faiza, menjadikan upaya yang telah dibangun selama ini menjadi sia-sia.

Sebelumnya, penentangan atas rencana tersebut juga disuarakan organisasi keagamaan. Terakhir, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam Habib Rizieq Syihab meminta seluruh umat Islam di seluruh dunia untuk tidak membalas aksi tersebut. "FPI menyerukan umat Islam agar tidak terprovokasi melakukan pembalasan sehina yang mereka lakukan. Dalam ajaran Islam, membakar kitab suci umat apa pun adalah perbuatan keji dan hina. Jadi, tidak boleh ada kitab suci agama apa pun yang dibakar," kata Habib pada acara dialog di kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Jakarta, awal September lalu.

FPI mendesak Pemerintah Amerika Serikat dan pemimpin-pemimpin gereja di seluruh dunia agar menggunakan kewenangannya untuk mencegah dan melarang rencana tersebut. "Kami juga mendesak Pemerintah Indonesia bersama dengan negara Islam lainnya agar melakukan langkah-langkah konkret untuk menekan Pemerintah AS agar tidak membiarkan rencana jahat tersebut terjadi," kata Habib.

Sementara itu, rohaniwan Katolik Romo Frans Magnis Suseno mengatakan, umat Kristiani wajib menghormati keyakinan umat lain. "Menghina buku suci agama lain tak hanya menghina agama sendiri, tetapi juga menghina semua agama. Buku-buku yang suci bagi orang lain perlu kita hormati," kata Romo Magnis pada sebuah kesempatan.

Pidato Pembakaran Al Quran Pak SBY, Gimana soal Ahmadiyah dan HKBP?

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat (10/9/2010) siang, menyampaikan sikapnya soal rencana pembakaran Al Quran oleh pendeta Terry Jones di Florida, Amerika Serikat.

Presiden yang didampingi sejumlah tokoh agama dan sejumlah anggota Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II menyampaikan, pembakaran kitab suci agama apa pun dan juga perusakan rumah ibadah serta kekerasan adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan.

Sikap Presiden langsung mendapat respons di dunia maya. Di situs jejaring sosial Facebook dan Twitter, Presiden ditantang untuk juga menyampaikan sikap yang sama terkait aksi kekerasan yang menodai kebebasan beragama di negeri sendiri.

Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam "kicauannya" di Twitter berujar, "Konpers SBY soal pembakaran Al-Quran membuktikan komitmennya soal pluralisme sangat parsial dan diskriminatif. Dia diam soal Ahmadiyah dan HKBP. Terlalu politisi."
SBY berani enggak bikin jumpa pers mengecam pembakaran gereja di Indonesia, kekerasan terhadap Ahmadiyah, kebebasan beragama, kebebasan membangun rumah ibadat di Indonesia?

Burhanuddin merujuk pada dua peristiwa kekerasan di Indonesia yang dialami oleh jemaah Ahmadiyah dan jemaat Huria Kristen Batak Protestan. Karena perbedaan pandang soal teologi, sejumlah rumah dan masjid jemaah Ahmadiyah diserang warga. Sementara itu, peristiwa HKBP merujuk pada konflik antara warga Bekasi dan jemaat HKBP menyangkut pendirian gereja.

Komentar yang sama juga dilontarkan seorang pengguna Twitter, Romanus Sumaryo. Ia menulis, "Terhadap niat Terry Jones SBY bisa imbau keras PBB untuk bertindak. Terhadap kasus-kasus ormas anarkis di dalam negeri bisakah dia mengimbau dirinya sendiri?"

Di Facebook, pidato Presiden juga tak luput dari komentar. Seorang Facebooker, Widyaputranto, menulis di update status-nya, "SBY berani enggak bikin jumpa pers mengecam pembakaran gereja di Indonesia, kekerasan terhadap Ahmadiyah, kebebasan beragama, kebebasan membangun rumah ibadat di Indonesia? Jangan cuma numpang isu untuk kepentingan pencitraan aja...giliran urusan pencitraan cepet banget reaksinya...langsung pidato...."

Namun, tak semua aktivis dunia maya mengkritik. Ada juga yang mendukung. "Mantap Pak! Jangan kecolongan wibawa lagi," ujar pengguna Twitter, Dennnnn, mengomentari sikap Presiden yang berbicara langsung dengan Sekjen PBB.

Bisa Melewati Pagar Istana Sujud Syukur Sampai Dahi Iim Memar Jumat, 10 September 2010 | 15:22 WIB


Pria itu seakan tidak peduli dengan kerasnya lantai conblok di gerbang masuk Sekretariat Negara, Jalan Majapahit, Jakarta, Jumat (10/9/2010). Begitu berhasil menerobos pintu gerbang, dia pun langsung melakukan sujud syukur. Saking bergembira dan bersemangatnya, dahi pria itu tampak memar.

Dia adalah Iim Junaedi, warga Pekojan 3, Jakarta Barat. Iim mengaku sengaja melakukan sujud syukur setelah berhasil melewati gerbang sekretariat Negara. Perasaan sedikit pusing tidak dipedulikannya demi bisa menghadiri acara silahturahmi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara.

"Itu karena saya saking terharunya. Namanya juga gembira. Ini pertama kalinya saya ke sini," ungkap Iim saat ditemui Tribunnews.com, Jumat (10/9/2010).
'Memburu' Presiden SBY
Masuk Lewat Jeruji, Kejepit, Kecebur Got
KOMPAS.com/Caroline Damanik
Seorang anak diperbolehkan masuk lewat jeruji pintu gerbang Istana Negara, Jumat (10/9/2010) siang. Warga terus berdesak-desakan di depan pintu gerbang untuk mengikuti open house Lebaran dengan Presiden SBY dan keluarga.

Macam-macam saja tingkah warga yang hendak mengikuti open house Lebaran bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga, Jumat (10/9/2010). Mereka rela berdesak-desakan di depan gerbang Istana Negara tempat acara akan berlangsung.

Tidak sedikit para ibu yang membawa anak-anak bayi dan balitanya juga turut berdesakan. Peluh membanjiri tubuh mereka. Tangisan anak-anak dan teriakan warga berbaur menjadi satu.

Paspampres pun memilih untuk mengutamakan perlindungan anak dan balita dengan memperbolehkan mereka masuk melalui jeruji pintu gerbang, atau menggendong batita dan balita lewat atas pagar.

Seorang anak bernama Pela pun terus menangis di dalam kawasan Istana karena ibu dan bapaknya tertinggal di luar. Sementara itu, tak sedikit pula ibu-ibu dan pemudi yang terjepit karena terdesak kemudian berteriak.

Lagi-lagi karena desak-desakan, seorang ibu akhirnya tercebur ke got di luar pintu gerbang. Pakaian ibu yang berjilbab ini pun kontan basah kuyup.

Pintu gerbang sempat dibuka kembali dengan besaran satu orang sekitar pukul 14.15. Namun, keributan kembali terjadi karena warga berdesak-desakan. Akhirnya, pintu ditutup kembali.

Beberapa waktu kemudian, Paspampres pun menyampaikan bahwa kuota warga yang bisa masuk sudah penuh. Namun, warga tak juga percaya. Mereka tetap menunggu di depan pintu gerbang dan masih berdesakan.

Silaturahim dengan Presiden Waduh, Belasan Orang Pingsan di Istana


Belasan warga, terutama kaum perempuan, jatuh pingsan di pintu gerbang Istana, Jumat (10/9/2010), karena berdesak-desakan.

Saking antusiasnya untuk bersilaturahim dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga, mereka rela menahan haus dan panas sehingga mengalami dehidrasi.

Mereka mengalami lemas setelah pihak Istana membuka pintu gerbang untuk ketiga kalinya. Massa yang berdesakan di pintu gerbang saling dorong dan tidak sedikit yang jatuh dan terinjak. Tangis dan teriakan berbaur jadi satu.

Asih yang datang dari Sunter bersama adik dan teman-temannya dibopong oleh Paspampres setelah tumbang akibat dorong-dorongan dengan warga lainnya dan kehausan. Dia pun dibawa ke pos penjaga terdekat. "Saya datang sama adik-adik saya. Sekarang mereka enggak tahu di mana," katanya kepada Kompas.com.

Kaum ibu dan pemudi lainnya yang juga tumbang karena lemas dirawat begitu saja di trotoar. Diberi minum dan diberi waktu istirahat. Mereka ngotot masuk karena ingin bersilaturahim dengan Presiden dan keluarga. Selain itu, mereka mendengar kabar bahwa akan mendapatkan uang atau "angpau" sebesar Rp 300.000.

'Open House' di Istana Narti: Katanya Pak SBY Ngasih Rp 300.000


Iim Junaedi, warga Pekojan 3, Jakarta Barat, mengetahui acara silahturahim dengan Presiden SBY dari pemberitaan. Iim pun bertekad menghadiri acara tersebut, Jumat (10/9/2010).

"Katanya ada acara silaturahmi dengan Pak SBY. Dan katanya dikasih imbalan," katanya.

"Namanya butuh, Mas," tegas Iim saat ditanya apakah karena janji imbalan itu yang membuatnya sujud syukur saat berhasil masuk.

Narti, warga Pulogadung, Jakarta Timur, menyebutkan, katanya Presiden bakal memberikan "angpau" sebesar Rp 300.000. Disinggung sumber informasi tersebut, Narti mengatakan, "Dari denger-denger aja," ujar Narti yang sudah tiba di depan gerbang Setneg sejak pukul 11.00 WIB.

Pemudik yang Tewas Sudah 144 Orang


Jumlah korban tewas akibat mudik Lebaran 2010 terus bertambah. Polisi mengatakan, dari sejak dimulainya Operasi Ketupat pada 3 September lalu hingga H-1 arus mudik, ada 144 korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas di 8 Polda prioritas, yaitu Polda Lampung, Polda Banteng, Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Tengah, Polda DIY, Polda Jatim, dan Polda Bali.

"Jumlah korban akibat kecelakaan meninggal 144 dari jumlah kecelakaan 743," ujar Kabid Penum Polri Kombes Marwoto Soeto di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/9/2010). Klasifikasi usia para korban tewas didominasi mereka yang berumur 21-31 tahun.

Ditambahkan Marwoto, ada 481 orang yang mengalami luka ringan dan 198 luka berat. Kerugian material mencapai Rp 2,3 miliar.

"Kecelakaan didomininasi oleh kendaraan roda dua 76 persen. 155 kecelakaan. Mobil penumpang 40 kasus kecelakaan, kecelakaan mobil bus 22, mobil barang 34, dan kecelakaan kendaraan tidak bermotor sembilan kasus," paparnya.

Pihak kepolisian mengimbau agar pemudik dapat memerhatikan keselamatan mereka di dalam perjalanan. "Mereka ya harus hati-hati. Baik yang menggunakan jalur utama maupun alternatif. (Jangan lupa) mengurangi kecepatan karena memang ada kondisi jalan yang rusak," imbuhnya.

Terima Kasih Islam


Kalau orang Indonesia mengucapkan terima kasih, secara eksplisit memang mengatakan bahwa dia telah menerima kasih, entah besar entah kecil, dari rekan bicaranya.

Demikian pula kalau saya ucapkan terima kasih kepada Islam, secara sadar saya sampaikan bahwa saya, sebagai non-Muslim, telah menerima kasih dari Islam di tengah bangsa Indonesia ini.

Kasih itu lebih dari sekadar pemberian. Kasih itu menghidupkan karena ada tiga unsur penting di dalamnya, yaitu penghargaan, penerimaan, dan pengakuan. Penghargaan terkait dengan apresiasi terhadap kelebihan seseorang. Penerimaan lebih terkait dengan kekurangan yang ada. Sementara itu, pengakuan bukan sekadar recognition, melainkan sebuah peng-aku-an, kesempatan untuk sungguh menjadi ”aku”, menjadi pribadi dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Bisa dikatakan bahwa kalau dua unsur pertama berada dalam dimensi ruang, unsur ketiga itu menempatkan dua unsur pertama dalam dimensi waktu. Ada proses di dalamnya.

Kasih Islam

Warga Indonesia sudah sepantasnya berterima kasih kepada Islam. Dalam pengalaman hidup di Indonesia ini, harus diakui bahwa kasih Islam itu pulalah yang telah berperan besar membentuk bangsa ini. Ada banyak alasan, tetapi dalam tulisan singkat ini, hanya beberapa hal yang bisa disebutkan.

Alasan berterima kasih kepada Islam yang pertama tentu saja karena dalam sejarah bangsa ini, Islam tampak menghargai atau mengapresiasi peran elemen masyarakat lain dalam membangun negeri.

Islam menghargai kebhinekaan. Karya-karya sosial dari agama lain, setidaknya yang dialami gereja Katolik, diberi tempat yang layak. Pun, warga non-Muslim yang berpotensi sangat diapresiasi.

Kedua, Islam pun telah menunjukkan toleransi yang besar pada keberagaman. Perlu diingat, toleransi bermakna menanggung kekurangan orang lain. Ini sejajar dengan pengalaman diterimanya agama-agama lain hidup berdampingan dengan Islam.

Meski dalam beberapa hal tidak sama dengan ajaran Islam, keberadaan agama-agama lain diterima di Indonesia, negara dengan jumlah umat Muslim terbesar di dunia.

Bahkan, Islam di Indonesia mau mengorbankan cita-cita menjadikan negeri ini negeri Islam dengan menerima Pancasila. Selanjutnya, dalam kehidupan sehari-hari pun tidak sedikit yang masih mau memberi ucapan pada hari raya kami.

Pengalaman panjang hidup di tengah umat Muslim di Indonesia, dengan penghargaan dan penerimaan itu, membuat kami yang bukan pemeluk Islam sungguh merasa menjadi bagian dari Indonesia.

Sebagai umat Katolik, saya merasa tidak didiskriminasi dan mampu mengaktualisasikan semboyan kami: seratus persen Katolik, seratus persen Indonesia.

Kami sungguh menjadi Katolik dan sekaligus sungguh menjadi warga Indonesia. (Tidak ada niat tersembunyi di balik semboyan itu untuk seratus persen meng-katolik-kan Indonesia.) Itulah pengalaman kami di-aku-i. Itu pulalah alasan ketiga kami berterima kasih kepada Islam di Indonesia.

Memang, dalam proses berinteraksi selama ini, kadang terjadi salah paham atau gesekan. Pengalaman itu terasa menyakitkan meski tetap bisa dipandang sebagai sebuah risiko dari suatu proses pendewasaan bersama. Kami, atau setidaknya saya, tetap berusaha mensyukurinya. Bagaimanapun, kasih tidak selalu berasa manis.

Kasih yang fitri

Pengalaman nyata hidup di tengah umat Muslim di bumi Indonesia tadi, setidaknya sampai hari ini, menjadi bukti bahwa pada dasarnya Islam, seperti yang sering saya dengar, adalah rahmatan lil’alamin, rahmat untuk semesta alam. Kalau kami merasa di-aku-i, itu karena kami merasa sungguh hidup. Islam telah menjadi rahmat, menjadi rohima, sebagai kasih yang menghidupkan.

Untuk perjalanan bangsa ke depan, tentu saja kami tetap berharap bahwa jiwa Islam sebagai rahmatan lil’alamin tetap dapat diwujudkan supaya bangsa yang sangat beragam ini tetap dapat hidup damai berdampingan.

Memang, harus diakui, harapan ini disampaikan di tengah sedikit kekhawatiran bahwa rahmat yang selama ini kami rasakan menjadi pudar.

Pernyataan Din Syamsuddin, Ketua Presidium Inter Religious Council yang adalah juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, bahwa kerukunan beragama sekarang ini cenderung menurun terkait dengan penghalangan oleh sebagian umat pada umat beragama lain dalam beribadat (Kompas, 28/8/2010) mencerminkan juga kekhawatiran kami.

Memang, pernyataan itu juga didasari oleh kekerasan yang dialami oleh sebagian jemaat non-Muslim, yang sebagian terjadi atas nama Islam. Karena itu, pada hari yang sangat istimewa bagi Islam ini, kami—selain mengucapkan selamat Idul Fitri dan sekaligus mengucapkan banyak terima kasih kepada Islam dan umatnya—tetap berharap bahwa jiwa Islam sebagai agama yang memberi kehidupan tetap dapat terus diwujudkan, bukan hanya untuk umatnya, melainkan juga untuk seluruh isi semesta alam.

Konkretnya, untuk Indonesia, wujud Islam sebagai rahmatan lil’alamin yang kami harapkan adalah Islam seperti yang pernah kami alami, Islam yang ramah. Dalam Islam yang penuh toleransi dan mau duduk bersama untuk berunding, kami merasa dihargai, diterima, dan diakui.

Di situlah kami merasa hidup. Di situlah kami mengalami Islam sebagai rahim kasih sayang. Semoga, selepas Idul Fitri, kasih Islam di tengah bangsa ini bisa makin mewujud dan menghidupkan.

Selamat Idul Fitri! Berkah Allah selalu melimpah.

Siap Jadi Negosiator Konflik RI-Malaysia JK: Malaysia Lakukan Kesalahan Besar

Mantan Wakil Presiden M Jusuf Kalla menyatakan siap jika diminta untuk menjadi negosiator dalam penyelesaian konflik antara Indonesia dan Malaysia.

"Kalau memang pemerintah meminta saya untuk menjadi negosiator dalam menyelesaikan konflik, saya siap kapan saja," ungkapnya di kediamannya di Makassar, Selasa (7/9) malam.

Menurut dia, kesiapan dirinya kapan saja dibutuhkan itu memang sudah seharusnya dilakukan sebagai warga negara karena persoalan tersebut menyangkut kepentingan nasional, baik di bidang ekonomi, politik, maupun sosial.

Jusuf Kalla yang akrab disapa JK itu mengatakan, pada dasarnya, konflik antara Indonesia dan Malaysia bisa diselesaikan dengan cara yang lebih santun. "Untuk menyelesaikan konflik ini memang dibutuhkan ketegasan dari pemerintah. Namun, dalam hal ini tegas tidak berarti harus dilakukan dengan cara keras," ujarnya.

Selain itu, JK juga menyatakan bahwa untuk menyelesaikan konflik tersebut, perlu dilihat asal mula permasalahan secara proporsional. Ia menegaskan, pihak Malaysia bersalah dalam hal melakukan penahanan dengan menggunakan borgol kepada petugas perikanan Indonesia.

"Dalam hal ini, Malaysia memang melakukan kesalahan besar karena langsung menindak petugas perikanan Indonesia tanpa ada alasan yang jelas," tandasnya.

Di lain pihak, perlu dilihat juga dengan jelas titik koordinat wilayah penangkapan nelayan asal Malaysia tersebut. "Ini berarti petugas pengawas tersebut juga harus bisa bertanggung jawab atas tindakannya yang menyatakan bahwa nelayan asal Malaysia telah melanggar wilayah teritori Indonesia," jelasnya.

Ganyang Malaysia?

Unjuk rasa menentang Malaysia mengenai masalah perbatasan masih terus saja bermunculan di banyak tempat. Para pengunjuk rasa umumnya terdiri dari generasi muda.

Pola unjuk rasa mereka umumnya membakar bendera Malaysia sembari menuntut agar Pemerintah Indonesia bersikap lebih ”tegas” karena menganggap bahwa harga diri dan kedaulatan bangsa telah diinjak oleh negeri jiran tersebut.

Cukup banyak yang bahkan menuntut agar kita kembali ”mengganyang” Malaysia seperti pada tahun 1960-an, malah kalau perlu berperang. Apa yang sebenarnya kita ketahui tentang zaman konfrontasi itu?

Istilah ”konfrontasi” dipopulerkan Menteri Luar Negeri Soebandrio pada 20 Januari 1963. Sikap bermusuhan terhadap Malaysia kemudian dipertegas oleh Presiden Soekarno lewat diumumkannya perintah Dwi Komando Rakyat (Dwikora) pada 3 Mei 1963.

Isinya, selain perintah untuk memperkuat ketahanan revolusi Indonesia, seluruh rakyat juga diperintahkan membantu perjuangan rakyat Malaya, Singapura, Sarawak, dan Sabah untuk menghancurkan Malaysia. Indonesia menganggap pembentukan Federasi Malaysia yang didalangi Inggris sebagai upaya nekolim (neokolonialisme dan imperialisme) membentuk sebuah negara boneka.

Adapun istilah ”Ganyang Malaysia” dilahirkan Bung Karno. Presiden pertama RI itu sangat gusar ketika dalam demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur pada 17 Desember 1963 para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek- robek foto Soekarno, dan membawa lambang Garuda Pancasila ke hadapan PM Malaysia waktu itu, Tunku Abdul Rahman, dan memaksanya menginjak lambang Garuda tersebut.

Insiden itu membuat Bung Karno murka. Ia pun berpidato:

”Kalau kita lapar itu biasa. Kalau kita malu, itu juga biasa. Namun, kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar! Kerahkan pasukan ke Kalimantan, hajar cecunguk Malayan itu! Pukul dan sikat, jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak Malaysian keparat itu.”

”Doakan aku, aku akan berangkat ke medan juang sebagai patriot bangsa, sebagai martir bangsa, dan sebagai peluru bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.”

”Serukan, serukan ke seluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini. Kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.”

”Yoo... ayooo... kita ganyang. Ganyang Malaysia! Ganyang Malaysia! Bulatkan tekad. Semangat kita baja. Peluru kita banyak. Nyawa kita banyak. Bila perlu satoe- satoe!”

Rencana nekolim

Dibakar oleh pidato Bung Karno melalui radio itu (waktu itu radio merupakan media utama informasi), gerakan Ganyang Malaysia pun meledak ke seluruh negeri. Pendaftaran sukarelawan terjadi di mana-mana. Semangat bangsa saat itu memang sedang melambung setelah keberhasilan kita membebaskan Irian Barat pada tahun 1962.

Waktu itu, secara militer Indonesia merupakan negara terkuat di Asia Tenggara, terutama berkat persenjataan yang dibeli dari Uni Soviet. Semangat antinekolim juga sangat tinggi. Inggris pada tahun 1960-an itu masih merupakan kekuatan global.

Sebenarnya, Indonesia (dan Filipina) secara resmi setuju menerima pembentukan Federasi Malaysia apabila mayoritas rakyat di daerah yang akan dilakukan dekolonisasi menyetujui lewat referendum yang diorganisasi PBB. Namun, sebelum hasil referendum diumumkan, pembentukan Malaysia sudah diresmikan pada 16 September 1963, sesuatu yang dianggap Indonesia sebagai bukti rencana nekolim untuk terus mengangkangi Asia Tenggara.

Dari segi militer konfrontasi Indonesia-Malaysia, umum disebut sebagai undeclared war karena perang terjadi tanpa pernah didahului pernyataan perang. Inggris dan sekutunya (Malaysia, Australia, dan Selandia Baru) waktu itu memiliki sekitar 17.000 anggota pasukan di Kalimantan serta 10.000 anggota pasukan yang ada di Semenanjung Melayu.

Pertempuran kecil-kecilan (skirmishes) tentara Indonesia dengan Inggris terutama terjadi di perbatasan Kalimantan. Ada juga penyusupan tentara Indonesia di Semenanjung Malaysia.

Konfrontasi berakhir setelah Presiden Soekarno digantikan oleh Presiden Soeharto. Jumlah korban tewas di kedua belah pihak lebih besar berada di pihak Indonesia (sekitar 590 orang dibandingkan dengan Inggris, Australia, Selandia Baru yang hanya 114 jiwa).

Dalam rangkaian konfrontasi ini, sebuah insiden pernah terjadi antara Indonesia dan Singapura tatkala Singapura tetap menggantung dua prajurit marinir Indonesia yang tertangkap waktu menyusup ke Singapura meski Presiden Soeharto sudah mengirim utusan khusus agar hukuman itu diperingan.

Insiden itu lama terekam dalam ingatan kolektif bangsa, antara lain lewat syair yang dinyanyikan dalam permainan kim (main tebak angka berhadiah ala Minang yang kemudian dilarang karena dianggap judi). Bunyinya ”Lee Kuan Yew sangat kejam, membunuh dua pahlawan, nama Harun dan Usman”.

Semua peserta tebak-tebakan pun langsung mafhum, angka yang keluar adalah 68, yakni tahun terjadinya penggantungan itu.

Kini kedua pemerintah, Indonesia dan Malaysia, sepakat menyelesaikan insiden perbatasan melalui jalur diplomasi (soft power). Pemakaian kekerasan atau hard power dianggap tidak akan dapat memecahkan masalah.

Namun, perlu diingat, dalam penyelesaian suatu sengketa perbatasan, hard power sering diperlukan sebagai back-up dari diplomasi. Sengketa Irian Barat (Papua) dengan Belanda juga bisa dimenangkan dengan perpaduan kedua hal itu.

Publik mestinya masih ingat, sewaktu penyelesaian kasus sengketa Sipadan-Ligitan dengan Malaysia pada 2002, melalui Mahkamah Internasional pemerintah berusaha meyakinkan masyarakat bahwa kans kita menang fifty-fifty karena kita mempunyai bukti-bukti yang sahih tentang kepemilikan dua pulau tersebut.

Ternyata hasilnya jeblok. Kita kalah karena hanya satu hakim yang memenangkan dalih-dalih kita dan 16 lainnya menolak.

*Susanto Pudjomartono, Wartawan Senior

Independensi Kompolnas Kapolri: Ini "PR" Kapolri Baru

Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri, mengatakan, Polri mendukung rencana penguatan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) seperti yang diungkapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, kata Kapolri, penguatan itu menjadi tanggung jawab penggantinya nanti.

Kapolri seusai melaksanakan shalat Id di Mabes Polri, Jumat (10/9/2010), mengatakan, kemandirian Kompolnas diperlukan agar fungsi pengawasan kinerja Polri berjalan lebih optimal. "Nanti PR (pekerjaan rumah) Kapolri baru," kata dia.

Seperti diberitakan, Bambang akan memasuki masa pensiun pada Oktober 2010. Presiden telah menerima tiga calon pengganti Bambang dari pihak Kompolnas. Kapolri sendiri akan menyerahkan dua calon kepada Presiden setelah Idul Fitri 1431 H.

Jadi, Anda setuju Kompolnas dipisahkan dari Polri? "Iya, nanti arahnya ke sana. Anggaran nanti berdiri sendiri tidak seperti sekarang (masih dari Polri) sehingga kemandirian Kompolnas sebagai pengawas dan mitra polri ke depan akan lebih optimal," jawab Kapolri.

Seperti diberitakan, kerja Kompolnas kerap terjanggal peraturan. Seperti terkait proses pencalonan Kapolri yang menjadi salah satu fungsi Kompolnas, yakni memberikan rekomendasi kepada Presiden. Namun, kali ini Kapolri dan Kompolnas sama-sama menyerahkan calon Kapolri ke Presiden.

Aksi Pembakaran Al Quran SBY Bicara Langsung dengan Sekjen PBB



Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengambil langkah serius terkait adanya rencana aksi pembakaran Al Quran oleh kelompok pimpinan Pastor Terry Jones di Florida, Amerika Serikat, pada 11 September mendatang.

Presiden berharap rencana aksi tersebut dapat dicegah karena berpotensi mengancam perdamaian nasional. "Tadi pagi jam 9 saya bicara dengan Sekjen PBB Ban Ki Moon. Saya minta PBB untuk mengambil langkah-langkah yang tegas, proaktif, untuk mencegah dan menggagalkan rencana yang tidak bisa diterima akal sehat itu," kata Presiden saat menyampaikan sikapnya di halaman Istana Negara, Jakarta, Jumat (10/9/2010).

Pada kesempatan itu, Presiden didampingi tokoh agama dan tokoh politik di Indonesia. Ia menyerukan agar semua pemuka agama bersatu dan tidak terprovokasi akibat ulah dari oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Saya sungguh berharap, melalui mimbar ini, para pemimpin agama mesti bersatu, mencegah rencana yang tentu sangat tidak bermoral itu. Saya dengan tulus memberikan penghargaan dan saya mengucapkan terima kasih kepada pemimpin agama dan pemuka yang akhir-akhir ini tetap kompak dan bersatu, dan bertindak bersama untuk menyampaikan protes keras agar sekali lagi tindakan Terry ini tidak dilaksanakan. Ini contoh yang baik, ketika ada masalah yang sensitif, masalah itu harus dipecahkan secara jernih yang sehat dan terukur," katanya.

Presiden menegaskan, pembakaran kitab suci agama apa pun dan perusakan rumah ibadah serta kekerasan adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan.

Ke depan, sambung Presiden, pemerintah tetap bekerja dengan serius. Kepala Negara mengimbau, jika ada warga yang hendak berdemonstrasi terkait aksi ini, sebaiknya hal tersebut dilakukan dalam suasana damai. "Jangan terjadi benturan antarsesama. Kita satu, kita sama-sama peduli dan jangan sampai apa yang dilakukan Terry menjadi kenyataan," katanya.

Pernyataan SBY ini sebenarnya terlambat. Pasalnya, Jumat pagi ini, Jones telah membatalkan rencananya tersebut. Jones mengaku sudah membuat perjanjian dengan pemimpin Muslim yang memiliki rencana membangun pusat Islam di dekat Ground Zero. "Pemimpin Muslim itu setuju untuk memindahkan lokasi pembangunan menjauh dari Ground Zero," kata Jones sebagaimana warta CNN dan Reuters, Jumat

Dengar Baasyir Berdoa, Misbakhun Nangis

Hampir sebulan Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Abu Bakar Baasyir mendekam di rumah tahanan Mabes Polri. Selama rentang waktu tersebut, Baasyir mampu mencuri hati tersangka pemalsuan dokumen L/C Bank Century, Mukhammad Misbakhun.
Saya menangis setiap mendengar desahan tarikan napas dan doa beliau.
-- Misbakhun

"Saya menangis setiap mendengar desahan tarikan napas dan doa beliau," ujar Misbakhun kepada Tribunnews.com di Jakarta, Jumat (10/9/2010).

Menurut Misbakhun, menatap mata Baasyir seolah memandang orang alim yang zuhud dan istiqomah dalam ajaran Islam. "Beliau seorang muslim yang kaffa. Saya mencium aroma surga bersama beliau," katanya.

Misbakhun menilai, kedekatannya dengan Baasyir sebatas mempelajari ilmu agama. Kedekatan ini sekaligus sebagai rasa hormat anak muda kepada yang lebih tua.

Bagi seorang politisi yang duduk di Senayan, merayakan puasa dan Idul Fitri di penjara adalah sebuah kesempatan yang sangat monumental dan akan menjadi catatan sejarah yang indah dalam curriculum vitae. "Ini karena penjara telah menempa seseorang menjadi manusia tangguh," katanya.

"Hilang sudah ketakutan, makin kuat benteng keimanan dan makin b

Idul Fitri 600-an Orang Gagal Salami Presiden

Besarnya animo masyarakat dalam open house Lebaran di Istana Negara ternyata tak dapat tertampung seluruhnya. Kasubag Tata Usaha Theresia YI mengatakan sekitar enam ratus warga gagal bersilaturahim dan bersalaman dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga, Jumat (10/9/2010).
Ya kecewa lah, sudah jauh-jauh, sudah ngantre lama.
-- Yadi

"Yang enggak bisa salaman masuk itu ya sekitar 500 sampai 600-an lah," ungkapnya kepada Kompas.com, Jumat sore.

Mereka yang tidak bisa masuk akhirnya diminta pulang oleh Protokoler dan dipersilahkan keluar melalui pintu-pintu gerbang Istana. Kekecewaan pun menyelimuti raut masing-masing. Pasalnya, pihak Istana sudah membatasi arus masuk warga pada pukul 16.30. Namun, mereka tetap berhak memperoleh sekotak kue, berikut makanan ringan dan segelas air mineral.

"Ya kecewalah, sudah jauh-jauh, sudah ngantri lama," ungkap Yadi, salah satu warga yang gagal menyalam Presiden.

Menurut Theresia, tercatat tamu Presiden dari kalangan warga biasa yang diperbolehkan masuk mencapai 2.100 orang dewasa. Jumlah ini belum termasuk jumlah anak-anak yang dibawa oleh para orang tua.

Sementara itu, Kepala Biro Pers Rumah Tangga Kepresidenan DJ Nachrowi mengatakan jumlah warga yang bersalaman dengan Presiden mencapai 3.500 orang. Open house berlangsung dari pukul 15.00-17.30. Saat berita ini diturunkan, kawasan Istana sudah mulai lengang dari kerumunan warga.

Masalah Perbatasan Tantowi: RI-Malaysia, "Now or Never" Jumat, 10 September 2010 | 19:48 WIB


Saat ditemui di acara Open House di depan kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan teuku Umar no 28 Menteng, Jakpus, Jumat (10/9/2010), presenter yang sekarang menjadi anggota DPR-RI, Tantowi Yahya berharap bahwa bulan Ramadhan ini tetap membawa kebaikan bagi semua sektor kehidupan di Indonesia.
Bagi saya, penyelesaian konflik dengan Malaysia itu, now or never.
-- Tantowi Yahya

"Kita berharap bulan Ramadhan ini dan ke depannya akan membawa hal-hal yang baik bagi pemerintah, yang meliputi sektor politik, hukum, ekonomi, budaya, dan lain-lain. Tidak bisa hanya salah satu sektor saja yang diperhatikan," katanya.

Tantowi juga berharap akan ada perubahan radikal yang diambil pemerintah terkait hubungan RI-Malaysia. "Kita harus mengambil sikap, slowly, dan berani tegas. Karena bagi saya, penyelesaian konflik dengan Malaysia itu, now or never," ujar Tantowi.

Namun, baginya konflik RI-Malaysia bisa membawa arus persatuan bagi bangsa Indonesia sendiri. "Saya lihat sekarang ini tidak ada isu lain yang bisa membawa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, kecuali isu RI-Malaysia. Dengan adanya isu RI-Malaysia ini, masyarakat kita lebih bisa bersatu," katanya mengakhiri pembicaraan. (