Laman

Sabtu, 11 September 2010

Aksi Pembakaran Al Quran SBY Bicara Langsung dengan Sekjen PBB



Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengambil langkah serius terkait adanya rencana aksi pembakaran Al Quran oleh kelompok pimpinan Pastor Terry Jones di Florida, Amerika Serikat, pada 11 September mendatang.

Presiden berharap rencana aksi tersebut dapat dicegah karena berpotensi mengancam perdamaian nasional. "Tadi pagi jam 9 saya bicara dengan Sekjen PBB Ban Ki Moon. Saya minta PBB untuk mengambil langkah-langkah yang tegas, proaktif, untuk mencegah dan menggagalkan rencana yang tidak bisa diterima akal sehat itu," kata Presiden saat menyampaikan sikapnya di halaman Istana Negara, Jakarta, Jumat (10/9/2010).

Pada kesempatan itu, Presiden didampingi tokoh agama dan tokoh politik di Indonesia. Ia menyerukan agar semua pemuka agama bersatu dan tidak terprovokasi akibat ulah dari oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Saya sungguh berharap, melalui mimbar ini, para pemimpin agama mesti bersatu, mencegah rencana yang tentu sangat tidak bermoral itu. Saya dengan tulus memberikan penghargaan dan saya mengucapkan terima kasih kepada pemimpin agama dan pemuka yang akhir-akhir ini tetap kompak dan bersatu, dan bertindak bersama untuk menyampaikan protes keras agar sekali lagi tindakan Terry ini tidak dilaksanakan. Ini contoh yang baik, ketika ada masalah yang sensitif, masalah itu harus dipecahkan secara jernih yang sehat dan terukur," katanya.

Presiden menegaskan, pembakaran kitab suci agama apa pun dan perusakan rumah ibadah serta kekerasan adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan.

Ke depan, sambung Presiden, pemerintah tetap bekerja dengan serius. Kepala Negara mengimbau, jika ada warga yang hendak berdemonstrasi terkait aksi ini, sebaiknya hal tersebut dilakukan dalam suasana damai. "Jangan terjadi benturan antarsesama. Kita satu, kita sama-sama peduli dan jangan sampai apa yang dilakukan Terry menjadi kenyataan," katanya.

Pernyataan SBY ini sebenarnya terlambat. Pasalnya, Jumat pagi ini, Jones telah membatalkan rencananya tersebut. Jones mengaku sudah membuat perjanjian dengan pemimpin Muslim yang memiliki rencana membangun pusat Islam di dekat Ground Zero. "Pemimpin Muslim itu setuju untuk memindahkan lokasi pembangunan menjauh dari Ground Zero," kata Jones sebagaimana warta CNN dan Reuters, Jumat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar