JAMBI EKSPRES:
Antisipasi Pencabulan, Penumpang Diminta Berkelompok
Rabu, 9 Februari 2011 | 16:22 WIB
Penumpang berjubel memadati bus Transjakarta koridor I Blok M-Kota.
Banyaknya pelecehan seksual di dalam bus transjakarta membuat Kepala Unit Pengelola Transjakarta Busway Muhammad Akbar mengimbau para perempuan penumpang mengantre dan memasuki bus secara berkelompok. Selain itu, kesadaran masyarakat untuk melapor saat terjadi tindak pelecehan juga perlu ditingkatkan.
"Kami mengimbau perempuan penumpang mengantre dan memasuki bus secara berkelompok, tidak sendiri-sendiri dan memencar di dalam bus. Hal ini bisa mengecilkan kesempatan pelaku pelecehan seksual beraksi," ujar Akbar, yang baru saja dilantik sebagai Kepala Unit Pengelola Transjakarta menggantikan DA Rini, Rabu (9/2/2011) di Balaikota Jakarta.
Akbar berjanji memprioritaskan kepentingan penumpang bus transjakarta. Tidak hanya para perempuan penumpang perlu membentengi diri dari aksi pria hidung belang, Akbar juga mengungkapkan bahwa peran serta masyarakat juga sama pentingnya.
"Para penumpang transjakarta harus berani dan peduli kepada penumpang lain," ucap Akbar.
Jika melihat atau mengalami aksi pelecehan, ia melanjutkan, korban atau penumpang lain seharusnya berteriak dan segera melapor kepada personel satuan tugas (satgas) di dalam bus.
"Kalau ada pelecehan, teriak saja. Segera lapor ke satgas di dalam bus. Bus segera dihentikan agar si pelaku dibekuk dan dibawa ke pihak berwajib," ucapnya.
Sebelumnya terjadi pelecehan seksual di dalam bus transjakarta jurusan Lebak Bulus-Harmoni pada Senin (7/2/2011). Mahasiswi bernama Eti (19) dicabuli seorang pria penumpang, Edi (43). Edi kedapatan menempelkan kemaluannya ke badan belakang Eti. Sontak penumpang yang melihat kejadian tersebut berteriak dan mencaci Edi. Edi akhirnya digelandang ke Polsektro Kebon Jeruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar