Laman

Kamis, 14 Oktober 2010

TNI' GADUNGAN DI TANGKAP

JAMBI EKSPRES:
Mengaku Anggota Batalyon Kesatria Jaya

JAMBI - Mengaku-ngaku sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), Dadang Ismanaf (23) yang tinggal di Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, kini harus mendekam di tahanan Mapolsekta Kotabaru.

Akibat ulahnya itu, Dadang yang berasal dari Desa Kototengah, RT 02, Kecamatan Tanahkampung, Kota Sungaipenuh, Kabupaten Kerinci, berhasil memperdayai tetangganya sendiri bernama Yulian (21), dengan melarikan sepeda motor Suzuki Shogun XP BH 2889 MN.

Jika melihat sekilas, mungkin orang akan percaya kalau Dadang adalah anggota TNI. Dengan modal rambut cepak dan tubuh sedikit kekar, Dadang pun dengan percaya diri mengaku kalau dia memang anggota TNI AD yang bertugas di Batalyon Kesatria Kasang Jaya.

Peristiwa itu terjadi Sabtu (9/10) lalu sekitar pukul 17.00. Saat itu, Dadang yang pernah kerja sebagai security di Mal Eksa di Kepulauan Riau itu, meminjam sepeda motor Yulian dengan dalih ada keperluan sebentar. Karena percaya dengan Dadang apalagi mengira kalau temannya itu adalah tentara, Yulian pun meminjamkan sepeda motornya tanpa curiga.

Setelah mendapatkan sepeda motor, Dadang menyerahkan sepeda motornya itu pada Adi. Oleh Andi, sepeda motor itu digadaikan dengan harga Rp 2 juta. Kecurigaan Yulian muncul karena sepeda motornya tak kunjung dikembalikan. Padahal, Dadang berjanji akan mengembalikan sepeda motornya pukul 20.00. Terakhir, dia mendapat informasi kalau Dadang yang baru tiga bulan di Jambi itu adalah tentara gadungan, dan sepeda motornya telah digadaikan.

Akhirnya kejadian itu pun dilaporkan ke Mapolsekta Kotabaru. Untuk menangkap Dadang, Yulian membuat janji ketemu pada Senin (11/10) pukul 22.00 di sebuah rumah Perumahan Bougenvile, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi. Pancingan itu termakan Dadang. Pada hari yang disepakati, Dadang pun datang. Ternyata, dia sudah ditunggu polisi yang langsung menggelandangnya ke Mapolsekta Kotabaru.

Kapolsekta Kotabaru AKP Ranefli Dian Candra, saat dikonfirmasi kemarin (13/10) membenarkan penangkapan itu. Katanya, Dadang juga pernah melakukan aksi serupa pada September. Modusnya sama, yaitu pura-pura menjadi anggota TNI dan meminjam sepeda motor. “Tersangka kini sudah kita tahan. Sementara rekannya masih DPO,” kata Ranefli.

Sepeda motor yang dilarikan Dadang saat itu katanya, jenis Yamaha RX King. Motor itu dijual di Kelurahan Thehok, Kecamatan Jambi Selatan. Sementara itu, Dadang sendiri mengaku belum sempat mendapat bagian dari aksinya yang kedua. “Yang pertama saya dapat Rp 1 juta,” katanya. Motor itu, katanya, digadaikan oleh Adi yang merupakan warga Kasang, Kecamatan Jambi Timur.

Dadang mengaku berpura-pura sebagai TNI, karena keinginannya masuk TNI yang tak pernah tercapai. “Sudah tiga kali saya tes Tamtama, tapi tidak pernah lulus,” katanya. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Dadan terancam hukuman lima tahun penjara sesuai dengan Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan.

KAJARI TEBO DI PERIKSA TERKAIT MAFIA KASUS

JAMBI EKSPRES:
Terkait Dugaan Mafia dan Makelar Kasus Pakan Ternak

Setelah mantan Kepala Kantor Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tebo Irwan Nefi, kemarin (13/10), giliran Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tebo Rahman Dwi Saputra diperiksa tim pengawasan Kejaksaan Agung (Kejagung) RI. Pemeriksaan berlangsung di ruang ekspos Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi sejak pagi hingga sore.

Pemeriksaan ini terkait laporan masyarakat pada Kejagung, tentang penanganan kasus pengadaan pakan ikan di Dinas Peternakan dan Perikanan Tebo tahun 2007-2008, dengan nilai proyek sebesar Rp 730 juta. Tak hanya kajari, sejumlah penyidik dan jaksa di lingkungan Kejari Tebo juga dimintai klarifikasi.

Meski tidak menyebutkan secara rinci, tim pengawasan kejagung yang dipimpin inspektur pengawasan BD Nainggolan, membenarkan pemeriksaan tersebut. Menurut Nainggolan, mereka mengklarifikasi tentang dugaan penyimpangan penggunaan pakan ternak Kabupaten Tebo. “Masih klarifikasi benar atau tidak ada penyimpangan dalam laporan tersebut,” katanya.

Pantauan Jambi Independent di Kejati Jambi kemarin, Kajari Tebo diperiksa sekitar pukul 10.00, lalu istirahat siang pukul 13.30, mereka meninggalkan ruang ekspos untuk makan siang. Pemeriksaan kembali dilakukan sekitar pukul 15.00 hingga 16.30. Tak ada komentar yang diberikan Kajari, dia menghindar dan meninggalkan gedung Kejati Jambi dengan mengendarai Honda Jazz. Sementara kasi-kasi di Kejari Tebo mengendarai Toyota Avanza silver BH 1208 CA.

Sebelumnya, tim itu memeriksa mantan Kepala Kantor Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tebo Irwan Nefi. Dia diperiksa berkaitan dengan laporan adanya dugaan makelar kasus dan mafia hukum dalam penanganan kasus pengadaan pakan ternak. Hal ini terkait dengan penundaan penahanan terhadap H Eka Wijaya selaku PPTK pada Dinas Peternakan dan Perikanan Tebo tahun anggaran 2007-2008.

Laporan tersebut menyebutkan, jika belum dilakukannya penahanan terhadap H Eka Wijaya, dikarenakan diduga ada kongkalingkong, mengingat status Eka Wijaya yang merupakan keponakan kandung Bupati Tebo. Salah seorang anggota tim pengawasan kejagung yang melakukan pemeriksaan kemarin, Ramaidag yang juga merupakan mantan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jambi, saat dikonfirmasi berusaha mengelak. Dia tidak bersedia memberikan keterangan atas kedatangannya ke Kejati Jambi. Ditanyai lebih lanjut Ramaidag mendorong.

“Jangan tanya saya, saya tidak tahu apa-apa, tanya saja dengan Pak Nainggolan,” katanya beberapa kali sambil meninggalkan gedung Kejati Jambi. Asnawi, Asisten Pengawasan (Aswas) Kejati Jambi, tak dapat mengelak lagi. Dia mengatakan kedatangan tim pengawasan tersebut memang untuk melakukan klarifikasi kasus di Kabupaten Tebo. “Selain pengawasan rutin, tim sekalian melakukan klarifikasi. Hari ini (kemarin, red) Kajari dan beberapa orang jaksa yang dimintai klarifikasi,” jelasnya.

Apa materi klarifikasi tim Kejagung itu? Aswas tak mau membeberkan hasilnya. Menurut dia, materi pemeriksaan adalah wewenang tim itu sendiri. “Saya tidak berwenang, yang jelas mereka menanyakan, kenapa begitu? Kenapa ini bisa begini?” katanya menolak merinci lebih lanjut.

KPK' BIDIK PEJABAT JAMBI DIBANYAK KASUS SALAH SATU NYA

JAMBI EKSPRES:
Terkait Kasus Damkar, Mantan Wali Kota dan Bupati Diperiksa

JAMBI - Para bupati, mantan bupati dan mantan wali kota di Provinsi Jambi yang terkait dalam proyek pengadaan mobil pemadam kebakaran (damkar) tahun 2004 lalu, harus siap-siap menghadapi proses hukum. Pasalnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai membidik pejabat di daerah yang terlibat dalam kasus ini, setelah menetapkan mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Hari Sabarno sebagai tersangka.

Kemarin (13/10), tiga penyidik dari KPK, Kompol Erwin Sinaga, AKP Dadan, dan AKP Brotoseno, sudah turun ke Jambi. Mereka akan memeriksa sejumlah bupati, mantan bupati dan mantan wali kota yang terkait dengan proyek bermasalah itu. Rencananya, pemeriksaan para pejabat dan mantan pejabat di Jambi itu dilakukan hingga Jumat (15/10) besok.

Yang mendapat giliran pertama diperiksa kemarin, adalah mantan Wali Kota Jambi Arifien Manap, mantan Kadis Damkar Kota Jambi Arifuddin Yasak, dan Bupati Tanjab Timur Abdullah Hich. Sementara ini, ketiganya masih diperiksa sebagai saksi atas tersangka, Hari Sabarno.

Pemeriksaan tersebut dimulai sekitar pukul 11.00. Tim penyidik KPK menggunakan empat ruangan penyidik Dit Reskrim Polda Jambi, untuk melakukan pemeriksaan. Di empat pintu tersebut, di tempel kertas bertuliskan “Ada Pemeriksaan, Mohon Tenang dan Tidak Diganggu”.

Yang pertama kali diperiksa adalah Arifien Manap dan Arifuddin Yasak. Sejatinya, ada satu orang lagi pejabat Kota Jambi bernama Rianto yang akan dimintai keterangan. Namun, Rianto mengira pemeriksaan dilakukan di Jakarta sehingga kemarin pagi dia bertolak ke gedung KPK, di Jakarta.

Arifien Manap diperiksa sekitar satu jam. Dia keluar dari salah satu ruang pemeriksaan sekitar pukul 12.00. “Sudah selesai,” katanya saat ditanya. Menurut Arifien, dia diperiksa sebagai saksi atas tersangka Hari Sabarno, dalam kasus mobil damkar. Arifien menjelaskan, dia mengetahui pemanggilan KPK pada Selasa (12/10) malam lalu.

Menurut dia, ini merupakan keempat kalinya dia diperiksa. “Sejak 2006, tiga kali (diperiksa) di Jakarta, nah baru kali ini di Polda (Jambi, red),” kata Arifien yang mengenakan setelah kemeja lengan pendek warna krem, dan celana dasar warna hitam.

Saat itu (pengadaan Damkar 2004), kata Arifien, pihaknya (Pemkot Jambi) hanya mendapat perintah dari Mendagri (Hari Sabarno, red), melalui radiogram yang dikirimkan pada 2002 lalu. “Kito diperintahkan ambil mobil damkar. Mau bagaimana lagi menolak,” katanya. Namun dia mengaku tidak tahu saat radiogram itu pertama kali dikirim ke Jambi.

Menurut dia, saat itu yang menerima radiogram adalah Sekda Kota Jambi yang masih dijabat oleh Hasan Basri Agus (HBA). Selanjutnya, katanya, HBA mendisposisikan radiogram itu ke Bappeda Kota Jambi. “Saya tahu ada radiogram itu, sejak kasus ini naik,” katanya. Menurutnya, mobil damkar itu dibeli pada 2004 sebanyak dua unit.

Dalam radiogram itu, memang sudah ditentukan spesifikasi mobil yang harus dibeli. Dan tiap daerah diperintahkan untuk menganggarkannya dalam APBD. “Dan yang punya mobil seperti itu, hanya satu perusahaan saja,” terangnya.

Ditanya apakah dia menerima fee (upah) dari pembelian mobil itu, Arifien mengaku tidak pernah menerima sepeser pun. Selain Kota Jambi, lanjut dia, ada tiga kabupaten yang melakukan pembelian. Yakni Batanghari, Tanjab Timur, dan Tebo.

Sementara itu, Arifuddin Yasak mengatakan, pembelian mobil tersebut dianggarkan pada APBD Perubahan 2004. Malah katanya, pada APBD Perubahan itu, pihaknya sama sekali tidak mengajukan pembelian mobil. “Kita mengajukan pembelian dua unit mobil standar pada APBD murni. Tapi ditolak dewan,” katanya.

Menurut Arifuddin, saat pengesahan APBD Perubahan itu, dua unit mobil sudah datang. “Mobil datang duluan, baru penawaran. Karena sudah dianggarkan, maka mau tak mau kita ambil,” katanya sambil mengatakan tidak ingat nilai pembelian mobil tersebut.

Sekitar pukul 14.30, giliran Bupati Tanjab Timur Abdullah Hich, tiba di Mapolda Jambi dengan menggunakan kendaraan Toyota Land Cruiser hitam BH 1952 TR. “Saya diperiksa kasus damkar,” ujarnya saat hendak masuk ruang pemeriksaan.

Ketika ditanyakan apakah Tanjab Timur saat itu mengajukan mobil Damkar, Hich menyatakan bahwa Pemkab Tanjab Timur tidak ada pengajuan. “Kita hanya diperintahkan untuk mengambil. Saat itu, kita mengambil satu unit mobil, nilainya sekitar Rp 1 miliar,” jelasnya.

Salah seorang penyidik KPK menolak untuk memberikan konfirmasi. “Saya hanya penyidik. Tidak berhak berkomentar apa-apa,” katanya. Terpisah, Dir Reskrim Polda Jambi Kombes Pol Dul Alim, membenarkan kedatangan tim penyidik KPK. Menurutnya, tim penyidik KPK itu datang dan melakukan koordinasi untuk melakukan pemeriksaan.

“Kita (Polda Jambi, red) hanya menyediakan tempat saja,” katanya. Mengenai materi pemeriksaannya, Dul Alim menolak untuk berbicara dengan alasan itu bukan kewenangannya.

Sementara itu, Humas KPK Johan Budi, juga belum memberikan komentar resmi terkait kedatangan tim KPK itu. Saat dihubungi ke nomor ponselnya, tidak ada jawaban. Begitu juga saat melalui short message service (SMS).

Sekadar mengingatkan, mantan Mendagri Hari Sabarno, beberapa waktu lalu telah resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan mobil damkar di beberapa daerah oleh KPK. Kasus dugaan korupsi damkar ini berawal dari radiogram Departemen Dalam Negeri bernomor 27/1496/Otda/ tanggal 13 Desember 2002 yang ditandatangani oleh Dirjen Otonomi Daerah Oentarto Sindung Mawardi. Di situ kepala daerah diminta membeli damkar pada rekanan yang telah ditentukan, yakni PT Istana Sarana Raya milik Hengky Samuel Daud.

BNN: JAMBI TARGET PENGEDAR NARKOBA

JAMBI EKSPRES:
Masuk Peringkat 18 Besar Se-Indonesia

JAMBI - Sebagai kota kecil, peredaran narkoba di Provinsi Jambi terbilang cukup tinggi. Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), Jambi masuk dalam 18 besar sebagai daerah peredaran narkoba terbesar di Indonesia. Direktur Desiminasi dan Informasi BNN RI, Brigjen HRM Kurniawan, mengatakan, Provinsi Jambi adalah salah satu target peredaran narkoba di Indonesia.

Menurut dia, pada tahun 2009, tercatat 241 kasus narkoba terjadi di Provinsi Jambi. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Jambi usia 10-59 tahun sebanyak 2.243.100 jiwa, maka dalam setiap 8.893 jiwa ada satu orang yang terkena narkoba. Sedangkan kasus narkoba di Indonesia sebanyak 44.267 kasus. Pada tahun 2010, BNN masih melakukan perhitungan angka kasus narkoba.

Kurniawan mengungkapkan, Provinsi Jambi jadi target peredaran narkoba karena letak wilayahnya yang stategis. Salah satunya terletak di antara perairan. Dia mencontohkan seperti Kabupaten Tanjab Barat yang merupakan pintu masuk Jambi yang terletak di daerah lautan dan berdekatan dengan negara-negara tetangga, seperti Singapura.

“Wilayah Jambi perlu dilakukan pengawasan yang ketat terkait peredaran narkoba,” katanya saat ditemui pada acara Workshop Penyuluhan Narkoba di Grand Hotel, kemarin (13/10). Menurut Kurniawan, untuk memerangi narkoba ini diperlukan dukungan masyarakat, selain tindakan preventif yang dilakukan pihak kepolisian.

“Kita minta dari diri sendiri untuk memerangi narkoba, karena narkoba adalah perusak kehidupan,” ungkapnya. Dari BNN sendiri terus melakukan penyuluhan kepada warga, khususnya yang belum terkena dampak narkoba. “Kita fokus sosialisasi kepada yang belum terkena,” imbuhnya.

Progam penyuluhan tersebut selalu dilakukan. Baik kepada masyarakat umum, para pelajar dan sebagainya. Ini program setahun sekali yang dilakukan keliling Indonesia dan Provinsi Jambi mendapatkan jatah penyuluhan tahun ini.

Hasil Survei BNN tahun 2008 menunjukkan penyalahgunaan narkoba dari kalangan pelajar maupun mahasiswa berada pada angka yang mengkhawatirkan. Dia juga mengungkapkan bahwa tindak pidana narkoba berdasarkan tingkat pendidikan terdapat kenaikan yang cukup signifikan

Pelaku tindak pidana narkoba dengan tingkat pendidikan akhir perguruan tinggi tercatat sebanyak 1.001 tersangka dari 44.694 tersangka secara keselurahan atau 2,24 persen dari total jumlah tersangka. ‘’Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan dengan persentase peningkatan sebesar 22,38 atau naik sebanyak 183 tersangka dari 818 tersangka, jelasnya .

Untuk itu, pihaknya perlu melakukan penyuluhan terhadap para pelajar dan mahasiswa. Tujuannya supaya terjadi penurunan peningkatan aktivitas narkoba. Pihaknya juga selalu bekerja sama dengan masyarakat, BNP yang ada di provinsi untuk memerangi narkoba dan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memfasilitasi pembangunan LP Narkoba. “Tergantung pemerintah setempat, apakah telah siap membuat LP Narkoba atau tidak,” katanya.

PENERIMAAN CPNS RAWAN SUAP


JAMBI EKSPRES:

Sering terjadinya kasus suap dalam penerimaan CPNS, disikapi oleh berbagai pihak untuk menghindari perilaku tak baik itu, agar sumber daya manusia (SDM) yang terjaring menjadi PNS layak dan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Tak tanggung-tanggung, untuk lolos dan diterima menjadi PNS, sering terjadi penyuapan dengan nilai puluhan juta rupiah.
Menanggapi itu, kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Tebo Izhar, saat dikonfirmasi Jambi Independent kemarin (8/10), mengatakan, saat ini pendataan CPNS menjadi PNS sesuai dengan jalur yang sudah ditetapkan. Jika memang terjadi penyogokan, itu dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Kita melakukan pendataan sesuai dengan jalur yang seharusnya. Karena diterima atau tidaknya seseorang menjadi CPNS, tergantung dari kemampuan masing-masing,” katanya.

Dijelaskan, sejauh ini untuk Kabupaten Tebo belum terjadi hal begitu, apalagi sampai diisukan untuk sampai puluhan juta rupiah untuk sogokan diterimanya sebagai PNS.

“Saya baru mendengar hal tersebut, dan jika memang ditemukan pihak BKD ataupun oknum yang melakukan penyuapan agar diterima, maka akan diberi sanksi sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

Selama ini, untuk pendataan dan penjaringan dilakukan Murni atas dasar kemampuan dan memenuhi persyaratan yang diajukan.
Aturan Baru Kepegawaian

PNS Bolos 1,5 Bulan, Dapat Sanksi Pecat

image

Mengacu peraturan pemerintah (PP) No 53/2010 tentang disiplin PNS, menurut Kepala Inspektorat Karanganyar, Samsi, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diketahui tidak masuk dengan akumulasi selama 1,5 bulan, yang bersangkutan bisa langsung dipecat.

''Sekarang peraturan (untuk PNS-red) ketat. Kalau diketahui tidak masuk 1,5 bulan tanpa alasan jelas, sanksinya pemberhentian dengan tidak hormat. Bukan hanya tidak masuk secara berturut-turut, tapi akumulai selama satu tahun,'' katanya kepada wartawan, minggu (18/7).

Menurutnya, sanksi tegas tersebut telah dicantumkan dalam PP No 53/2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil, yang merupakan pengganti PP No 30/1980. Terkait adanya aturan baru itu, pihaknya berharap PNS di lingkungan Pemerintah Karanganyar tidak lagi ada yang indisipliner. ''Kalau mengacu peraturan lama, untuk menghentikan PNS harus tidak masuk enam bulan berturut-turut,'' lanjutnya.

Samsi mengakui ketentuan baru bagi PNS itu belum disosialisasikan. Alasannya, pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat. Meski demikian, jika ditemukan adanya PNS indisipliner, pihak inspektorat akan tetap memproses sesuai dengan peraturan yang baru tersebut.

''Kalau ditemukan ada PNS yang indisipliner tetap diproses. Tapi penjatuhan sanksi menunggu juknis. Sebab peraturan ini mulai berlaku tahun 2010 ini,'' jelasnya.

Sanksi PNS
Dalam pasal 8 butir 9 PP No 53/2010 disebutkan bahwa PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan selama lima hari kerja akan mendapat sanksi berupa teguran lisan. Sementara PNS yang tidak masuk 6-10 hari kerja tanpa alasan menerima sanksi tertulis. Pernyataan tidak puas secara tertulis diberikan jika PNS tidak masuk kerja tanpa alasan selama 11-15 hari kerja.

Sementara menurut pasal 9 butir 11 peraturan yang sama, sanksi sedang diberikan kepada PNS yang tidak masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja sebagaimana diatur dalam pasal 3 butir 11, yakni penundaan kenaikan gaji berkala semala satu tahun bagi PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan selama 16-20 hari, penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun bagi PNS yang bolos kerja 21-25 hari serta penurunan pangkat setingkat bagi PNS yang bolos 26-30 hari kerja.

Sesuai pasal 10, sanksi berat berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun kepada PNS yang bolos kerja 31-35 hari. Sementara PNS yang menduduki jabatan struktural atau fungsional yang tidak masuk tanpa alasan 36-40 hari akan dipindah dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah dari jabatan sebelumnya.

Sanksi pembebasan jabatan bagi PNS yang menduduki jabatan struktural dan fungsional tertentu diberikan jika tidak masuk kerja tanpa alasan selama 41-45 hari kerja. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak hormat bagi PNS yang bolos selama 46 hari atau lebih.

GENJOT SEKTOR WISATA



JAMBI EKSPRES:
Sejumlah Lokasi Jadi Andalan

SUNGAIPENUH - Pemerintah Kota Sungaipenuh sebagai kota termuda di Provinsi Jambi, terus menggenjot sektor pariwisata untuk menunjang pendapatan asli daerah (PAD).

Penjabat Wali Kota Sungaipenuh H Akmal Thaib melalui Kepala Bagian Humas Setda Kota Sungaipenuh Ediyanto, kemarin (9/10) mengatakan, salah satu sumber PAD Kota Sungaipenuh yang tidak bisa dikesampingkan adalah bidang pariwisata. Untuk itu, sektor pariwisata harus terus dikembangkan.

Dijelaskan, ada beberapa objek wisata yang kini menjadi andalan kota yang memiliki motto Sahalun Suhak Salatuh Bdei ini. Antara lain, Bukit Kayangan dan Bukit Semancik. Selain masih ada lagi objek wisata Bukit Sentiong, water park, pasar tradisional pariwisata, objek wisata Bukit Tapan dan Taman Bunga Puti Senang.

Objek wisata Bukit Khayangan dan Bukit Semancik merupakan tempat strategis memandang panorama alam. Menurut dia, dari objek wisata itu, pengunjung bisa memandang Kota Sungaipenuh, Danau Kerinci, Gunung Kerinci, hamparan sawah yang membentang dan desa-desa tempat tinggal penduduk tertata di sepanjang pinggiran bukit hijau, dari ketinggian bukit.

Di Taman Bukit Khayangan dapat pula mendengar suara-suara siamang dan kicauan burung yang saling bersahutan pada pagi hari dan sore hari. Sedangkan objek wisata Bukit Sentiong merupakan tempat memandang dari ketinggian Kota Sungaipenuh di waktu sore dan malam hari. Letaknya masih di dalam pusat Kota Sungaipenuh.

Begitu pula dengan water park. Kota Sungaipenuh mempunyai banyak sumber mata air sehingga sangat cocok untuk membangun kolam renang yang dilengkapi water park. Selain itu, pembangunan pasar tradisional pariwisata juga sangat berpotensi dibangun di Kota Sungaipenuh.

“Pasar tradisional pariwisata khusus menjual barang-barang cenderamata yang berasal dari industri kecil warga di Kota Sungaipenuh,” tegas Ediyanto.

Lantas, bagaimana dengan Bukit Tapan? Diungkapkan pria berkopiah hitam ini, objek wisata Bukit Tapan menawarkan pemandangan yang sangat indah dengan udara yang sejuk dan memiliki potensi investasi. Begitu pula dengan objek wisata Taman Bunga Puti Senang yang terletak tidak jauh dari perkotaan, mudah dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan pemandangan yang dihiasi bermacam jenis bunga.

KASUS ALAT BERAT MERANGIN KIAN KABUR KADIS PU LOLOS KARNA ADA YANG SUDAH TERIMA SUAP

JAMBI EKSPRES:

Tanda Tangannya Dipalsukan, Pinjam Uang Alat Berat

Persoalan retribusi alat berat di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUP) Merangin kian kabur. Indikasinya, ada oknum Dinas PUP yang “bermain” dalam retribusi tersebut. Malah, seorang mantan Kadis PUP Merangin mengaku tanda tangannya pernah dipalsukan oleh oknum yang dimaksud.

Mantan Kadis PUP Merangin Jasmiwardi kemarin (7/10), mengaku tidak tahu pasti berapa berapa nilai sewa alat berat di PUP Merangin tahun 2009. Namun dia tak percaya jika dikatakan nilai retribusi sewa alat berat yang tersetor ke Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kas Daerah (DPKAD) Merangin, hanya sebesar Rp 168 juta.

“Meski tanpa ada alat berat baru, jelas tidak rasional. Seingat saya, dari hasil sewa alat berat yang dilakukan perusahaan di bawah pimpinan Mail atau akrab disebut Tuan Takur saja, kalau ndak salah mencapai Rp 500 juta lebih sepanjang 2009. Detailnya bisa tanya ke bendahara PUP Merangin bagian penerimaan dana, Salman Ayub. Dia tahu segalanya soal hasil sewa alat berat,” beber Jasmiwardi, dihubungi via ponselnya.

Bukan hanya itu, sambungnya, dia sempat kaget begitu tahu dalam audit BPK RI Perwakilan Jambi tahun 2009, ditemukan kejanggalan pada aliran dana alat berat. Dalam audit itu BPK menyebut, ada pencairan uang senilai Rp 113 juta untuk Kepala Dinas PUP Merangin. Bentuknya pinjaman. Kuitansi yang terlampir tertera tanda tangan Jasmiwardi selaku Kadis PUP Merangin kala itu.

Atas kasus itu, Jasmiwardi langsung mengklaim bahwa dirinya telah ditipu. Tanda tangan yang tertera dalam kuitansi peminjaman uang senilai Rp 113 juta tersebut, diakuinya bukan tanda tangannya sendiri. Tanda tangan itu palsu. Dia menduga Salman Ayub lah yang telah memalsukan tanda tangannya.

”Saya tahu itu. Yang pasti untuk mengetahui persoalan sewa alat berat tersebut, kuncinya ada pada Salman Ayub,” tandas Jasmiwardi, berulang kali.

Kabid Pendapatan Abdi Suryana DPKAD Merangin menerangkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Merangin dari sewa alat berat sepanjang 2009 yang masuk ke kas daerah, hanya senilai Rp 168 juta. Target sebenarnya senilai Rp 800 juta. Sedangkan 2010, yang masuk ke kas daerah baru senilai Rp 121 juta per Agustus lalu.

Salman Ayub, ketika dikonfirmasi mengenai dugaan tanda tangan palsu itu, langsung membantah. Bahkan, dia membantah sudah menerima uang senilai Rp 113 juta dari peminjaman dana retribusi alat berat tersebut.

”Saya sudah setor uang sewa alat berat tersebut ke kas daerah sesuai peruntukan sepanjang 2009 senilai Rp 168 juta. Temuan BPK senilai Rp 113 juta tersebut, uangnya belum saya terima dari pihak ketiga yang meminjam alat berat. Jadi salah besar jika uangnya saya makan,” jelasnya.

Terkait dugaan tidak rasionalnya uang sewa alat berat senilai Rp 168 juta sepanjang 2009, apalagi ada informasi adanya perusahaan milik Mail atau Tuan Takur sempat menyetor sewa alat berat dengan nilai Rp 500 juta lebih. Salman Ayub mengaku tidak pernah ada.

”Yang saya tahu hanya Rp 168 juta itu, tidak ada setoran dari Tuan Takur, apalagi sampai Rp 500 juta,” sangkalnya, mau memberi rincian penerimaan sewa alat berat tahun 2009 kepada Jambi Independent.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Merangin M Fuadi ketika dikonfirmasi mengaku, ada yang tidak beres pada birokasi sewa alat berat di tubuh Dinas PUP Merangin. Selain target PAD sepanjang 2009 dan 2010 tidak tercapai, dari laporan Bupati Merangin tercermin tidak transparannya laporan sewa alat berat yang dimiliki Dinas PUP Merangin.

”Bila perlu nanti usai APBD Perubahan dibahas, pihak terkait akan kita panggil guna memberi keterangan lebih lanjut. Disinyalir kuat terjadi penyimpangan,” tandasnya

ASVAN DESWAN AKAN BERDUET DENGAN SUKANDAR

JAMBI EKSPRES:

MUAROTEBO - Meski tahapan Pemilukada Tebo baru dimulai pada pertengahan bulan Desember nanti, namun suhu politik di daerah itu sudah makin memanas. Wacana mengenai pasangan yang akan maju semakin kencang mencuat ke permukaan.
Wacana yang teranyar, kini makin santer disebut-sebut ada tiga pasangan kandidat yang akan bersaing pada pemilukada nanti. Ketiga pasangan itu yakni duet Asvan Deswan-Sukandar, Yopi Muttalib-Wartono dan AM Firdaus-Sri Sapto Edy. Mereka diprediksi akan bersaing dalam perebutan kursi Bupati Tebo.

Namun Asvan Deswan membantah adanya wacana yang menyebutkan dirinya akan berpasangan dengan Sukandar. Sebab, hingga kini dia mengaku belum menjalin komunikasi politik dengan calon yang kini menjabat sebagai Wakil Bupati Tebo tersebut.

“Untuk saat ini belum, tapi tidak menutup kemungkinan di kemudian hari kami akan berpasangan. Sampai sekarang kami belum menjalin komunikasi. Saya masih menunggu dan memastikan partai pengusung terlebih dulu. Setelah itu baru akan dibicarakan mengenai pasangan,” kata Asvan kepada Jambi Independent, kemarin (13/10).

Senada dengan Asvan, Sukandar juga membantah adanya wacana yang menyebutkan dirinya akan berpasangan dengan Asvan. “Sampai hari ini saya hanya maju untuk nomor satu dan akan tetap nomor satu,” tegas Sukandar.

Mengenai pendamping, menurut dia, akan dikoordinasikan dengan pengurus partai pengusung nanti. “Jika partai pengusung menginginkan saya berpasangan dengan Asvan, bisa jadi kita akan berpasangan. Tapi, sejauh ini belum ada komunikasi politik yang terlalu jauh. Itu kan hanya wacana, semua kita serahkan kepada mekanisme partai pengusung,” katanya.

Pasangan lain yang juga santer disebut-sebut di Tebo saat ini adalah duet Yopi Muttalib-Wartono Trian Kusumo. Sebelumnya, Yopi yang kini merupakan anggota DPRD Provinsi itu pernah berpasangan dengan Wartono Trian Kusumo yang menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Tebo dan Wakil Ketua DPRD Tebo, pada Pemilukada Tebo 2006 lalu.

Ibarat sepasang kekasih, kabarnya duet ini akan kembali menjalin kasih setelah lama putus. Pada 2006 lalu, Yopi Muttalib maju menjadi calon bupati, sedangkan Wartono calon wakil bupati. Namun, ketika itu mereka gagal merebut kursi BH 1 WZ dan BH 5 WZ. Pemilukada Tebo 2006 lalu dimenangkan pasangan Madjid Mu’az dan Sukandar.

Kini beredar kabar duet ini akan diusung koalisi antara PDIP dan Partai Hanura. Wartono Trian Kusumo ketika dikonfirmasi, mengaku sudah mendengar adanya wacana yang menyebutkan dirinya akan berpasangan kembali dengan Yopi.

“Saya sudah dengar wacana itu. Tapi, hingga kini kita masih mengikuti mekanisme partai. Mengenai pasangan ataupun partai yang akan berkoalisi, masih terlalu jauh untuk dibicarakan,” katanya.

Wartono mengakui pernah berkomunikasi dengan Yopi. Tapi, belum sampai sejauh itu. ”Hanya komunikasi biasa. Sebagai ketua DPC, saya juga selalu melakukan komunikasi, bukan dengan Yopi saja,” terangnya.

Wartono juga membantah isu mengenai akan disandingkannya PDIP dengan Partai Hanura dalam Pilbup Tebo 2011 mendatang. ”Belum ada pembicaraan sejauh itu. Kini kita ikuti saja mekanisme partai yang masih dalam tahap verifikasi bahan. Tunggu saja nanti bagaimana kejutan yang terjadi,” katanya. Sementara itu, Yopi Muttalib belum dapat dikonfirmasi, karena telepon selularnya tidak aktif ketika ingin dikonfirmasi.

Sementara Sri Sapto Edy yang disebut-sebut akan berpasangan dengan AM Firdaus menyangkal isu tersebut. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Tebo ini secara tidak langsung menolak dipasangkan sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tebo berpasangan dengan Sekda Provinsi Jambi itu.

“Saya maju dalam Pemilukada Bupati Tebo sebagai calon bupati (cabup), bukan sebagai cawabup,” ujar Sapto. Dia juga membantah rumor yang menyebutkan dirinya telah dipanggil secara khusus oleh Bupati Tebo Madjid Mu’az, dan diminta berpasangan dengan Firdaus.

“Tidak benar isu itu. Sampai sekarang ini saya tidak pernah dipanggil secara khusus oleh Pak Bupati untuk membicarakan permasalahan tersebut,” tegasnya. Sapto malah menyebutkan bahwa isu semacam itu adalah black campaign (kampanye hitam) terhadap dirinya yang dilakukan oleh lawan-lawan politiknya untuk menghalangi dia maju sebagai cabup dalam Pemilukada Tebo nanti.

“Saya tidak akan membalas semua black campaign yang dilakukan kepada saya. Biarlah masyarakat menilai sendiri,” katanya, ketika ditanyakan.

SUWARNO SURINTA BIKIN KEJUTAN DENGAN MENYEBUTKAN CAWAKO KOTA JAMBI YANG MASIH LAMA

JAMBI EKSPRES:
Bakal Calon Wali Kota Jambi 2013-2018

PASAR - Suwarno cs, mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi bikin gebrakan baru. Dewan penasehat PDI Perjuangan Jambi itu, siang kemarin (13/10), menggelar jumpa pers dadakan. Dia menjelaskan, bahwa Tim Tujuh Pemenangan H SY Fasha SE ME, Calon Wali Kota Jambi 2013-2018 telah dibentuk.

Tugas pertama tim yang diketuai Suwarno Soerinta itu, meminta kesediaan Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Provinsi Jambi SY Fasha ME, ikut bursa Bakal Calon (Balon) Wali Kota Jambi pada Pilkada Kota 2013 nanti. “Awalnya dari bincang-bincang eks Tim Sembilan HBA, lama-lama berkembang,” kata Suwarno, kepada sejumlah wartawan, di Rumah Makan Alam Raya, Pasar Jambi, kemarin (13/10).

Ada beberapa faktor yang membuat Tim Tujuh, yakni Helmi Gazali (Wakil Ketua), Nasroel Yasir (Wakil Ketua), Jhoni IM (sekretaris), Nalom Siadari (wakil sekretaris), Usman Sulaiman (bendahara) dan Saman Abdul Latip (wakil bendahara), memilih Fasha sebagai Balon Wali Kota Jambi periode 2013-2018. Salah satunya, keberanian.

Fasha dinilai Tim Tujuh sebagai sosok yang berani, cekatan dan cepat mengambil keputusan. Selain itu, Ketua Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional (Gapeknas) Provinsi Jambi itu dikenal pula sebagai sosok yang rela berkorban.

“Jambi butuh orang yang berani, bukan orang pelupa. Kita mau Jambi lebih maju dari sekarang,” jelas Suwarno, diamini beberapa pengurus Tim Tujuh yang hadir pada jumpa pers itu.

Suwarno cs menegaskan, mereka yang tergabung dalam tim tujuh, semuanya bersifat individu pribadi. Tidak ada campur tangan partai dalam kepengurusan tim itu, “kita independen,” tegasnya.

Setelah dibentuk, tim itu akan bekerja sesuai relnya. Seperti Tim Sembilan pada pemenangan Hasan Basri Agus (HBA) lalu, tim pertama-tama akan meminta kesediaan calon. “Fasha mungkin belum tahu, tapi kita akan minta dia maju. Seperti HBA dulu,” jelasnya.

SY Fasha, dihubungi usai jumpa pers, enggan berkomentar banyak. Ditanya soal kesediannya maju pada Pilkada Kota 2013 nanti, dia terkesan bicara hati-hati. “Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas aspirasi dan kepercayaan yang telah diberikan Tim Tujuh (7),” ujarnya, diplomatis.

Meski begitu, usulan Tim Tujuh tetap jadi bahan pertimbangan bagi Fasha. “Saya akan berkoordinasi dengan keluarga dan partai saya (Golkar, red),” tandasnya.

SYAHIRSAH AKAN LAPOR PELANGGARAN PILKADA

JAMBI EKSPRES:
Dihadang saat Kampanye dan Disebut Pembohong

MUARABULIAN - Tim Syahirsah-Erpan berencana melaporkan perbuatan tidak menyenangkan saat berkampanye di Kecamatan Muarosebo Ulu, 9 Oktober lalu, ke panwaslu dan Polres Batanghari. Menurut mereka, perbuatan tidak menyenangkan itu dilakukan seseorang bernama Rendra.

Menurut Fhitoni, Ketua Tim Pemenangan Syahirsah-Erpan, Rendra mencegat rombongan Syahirsah tepat di Desa Sungai Ular. Dia menyerahkan surat yang menolak kehadiran Syahirsah karena dianggap pembohong dan tidak merealisasikan janji politiknya.

“Waktu itu kami sabar. Sebenarnya kami ingin sampai di sini. Walaupun tim kami sudah panas. Karena kami tetap ingin bersikap santun dan sederhana,” kata Fithoni, kemarin (13/10).

Namun, belakangan selebaran penolakan Syahirsah itu disebar ke masyarakat. Dia menilai ini sudah bukan murni dari masyarakat. Tapi telah diorganisir oleh pihak tertentu untuk menjatuhkan figur calonnya. “Karena itu dalam dua hari ini, kami akan membuat laporan tertulis ke panwas dan Polres Batanghari,” kata dia.

Padahal, lanjut Fhitoni, belum ada klarifikasi, janji politik mana saja yang tidak terealisasi. Namun, dia kemudian menyebar di Kecamatan Muarasebo Ulu.

Dia menilai apa yang dilakukan Rendra itu sudah menghalangi aktivitas kampanye dan membuat kata Syahirsyah pembohong secara tertulis. ”Ini juga pencemaran nama baik,” ujarnya.

Sebenarnya, kata Fhitoni, timnya sudah ribut sejak kejadian tersebut. Namun Syahirsah meminta untuk tetap tenang dan bersabar. Lantaran terus ditekan, pihaknya juga memiliki kesabaran. ”Makanya, kami sepakat untuk membuat laporan,” katanya.

Kapolres Batanghari AKBP Tjahyono, menilai pelanggaran yang terindikasi pidana pemilu akan dikaji di panwas. Jika memenuhi unsur akan diproses di Gakkumdu. Namun yang sifatnya pidana umum, Polres Batanghari bisa menindaklanjutinya langsung.

Sementara ini, menurut dia, belum ada kasus terkait indikasi pidana pemilu yang masuk ke Gakkumdu. ”Kalaupun ada kasus penangkapan ambulan. Tapi ini masih dikaji di panwas. Ini yang pertama,” katanya.

BATIK MILIK KANDIDAT BATANGHARI KEPERGOK PANWASLU

JAMBI EKSPRES:
Panwas Masih Lakukan Penyelidikan

BATANGHARI - Teka-teki siapa pemilik kain batik dalam mobil ambulans yang ditangkap warga di Simpang Selat, Desa Tanjung, Pemayung, Selasa (12/10) lalu, akhirnya terjawab. Ketua Tim Pemenangan Syahirsah-Erpan, Salim Jufri, mengakui batik tersebut adalah milik mereka.

Menurut Salim, kain batik tersebut bukan untuk dibagikan kepada masyarakat. Tapi, untuk relawan putri pasangan Syahirsah-Erpan di Desa Teluk, agar bisa digunakan pada kampanye akbar. ”Ini yang perlu diluruskan. Wajar kalau relawan dibagikan seragam sebagai simbol kalau mereka relawan kami,” katanya kepada wartawan saat menggelar jumpa pers, kemarin (13/10).

Soal penggunaan mobil ambulans, mantan Sekda Batanghari itu mengatakan hanya kebetulan. Bukan mereka yang mengarahkan. ”Mereka ini menumpang. Biasolah masyarakat desa, kebetulan tetanggo. Dak berpikiran mau menggunakan fasilitas negara,” ujarnya, berkilah.

”Karena merasa masih ada hubungan kekeluargaan dan searah perjalanan, maka barang itu dititipkan untuk disampaian ke salah satu timnya yang berada tidak jauh dari rumah sopir mobil ambulans itu,” jelasnya.

Menurut Salim, penjelasan ini sudah mereka sampaikan di panwas. Mereka menyerahkan sepenuhnya kepada panwas untuk mengkaji kasus tersebut. ”Yang jelas banyak pemberitaan yang simpang siur. Dak ado money politic (politik uang). Ini tim kami lah,” tegasnya.

Salim juga mengakui adanya surat untuk distribusi. Dia mennganggap itu bias, karena relawan pasangan Syahirsah-Erpan ada di beberapa TPS di desa tersebut. ”Jadi langsung kita bagi-bagi, supaya dibagi ke relawan yang dimaksud,” katanya.

Seperti diberitakan, Warga Desa Selat, Kecamatan Pemayung, berhasil menggagalkan pengiriman kain batik. Kain yang dibungkus di dalam karung itu diduga hendak disebarkan kepada masyarakat oleh salah satu kandidat dengan tujuan untuk mendapatkan dukungan dan simpati dari masyarakat.

Kain tersebut dibawa menggunakan mobil ambulans bernomor polisi BH 9035 BZ. Menurut sopir ambulans, berinisial MS, kain dan beberapa jenis barang, seperti makanan ringan dan rokok itu dibawa dari rumah salah seorang warga di komplek Perumnas, Muarabulian. Dia ditangkap warga saat parkir di Simpang Selat, tepatnya di depan SMPN 7 Batanghari.

Kapolres Batanghari AKBP Tjahyono S, mengaku sudah memfasilitasi pertemuan malam kemarin. Hasilnya, memang diakui itu milik salah satu calon. ”Ada card name (kartu nama), ada surat yang berisi distribusi batik,” katanya saat ditemui di kantornya, kemarin (13/10). Tjahyono mengaku masih menunggu hasil kajian dari panwas, apakah ada indikasi pidana pemilu atau tidak. ”Jika ada maka Gakkumdu (Penegakan Hukum Terpadu, red) siap memprosesnya,” katanya.

Terpisah, Panwas Kabupaten Batanghari hingga kemarin belum bisa memastikan siapa pemilik batik yang ditemukan warga Selasa (12/10) lalu. Saat ini, mereka masih melakukan penelusuran dan pemeriksaan saksi-saksi. ”Tadi malam (malam kemarin, red), kami memang sudah bertemu dengan seluruh tim. Ada dari KPU, Kapolres dan panwas. Kita belum membuat kesimpulan,” kata Ketua Panwas Batanghari Mustra, di kantornya, kemarin.

Untuk sementara, barang bukti kain batik itu dititipkan di Polres Batanghari, sambil menunggu penyelidikan di panwas. Memang temuan ini sudah dibuat laporannya. Dari pelapor ada, juga ada saksi dan barang bukti. Selanjutnya, panwas akan meminta klarifikasi kembali baik dari saksi dan pelapor untuk mengkaji apakah ada indikasi pidana pemilu atau tidak. ”Bahasa kita bukan pemeriksaan, tapi meminta klarifikasi,” ujarnya.

Sesuai aturan, panwas memiliki waktu tujuh hari untuk mengkaji kasus itu. Jika belum selesai, masih ada perpanjangan waktu tujuh hari lagi. ”Target kita secepatnya,” katanya. Dia mengaskan bahwa panwas sangat serius menindaklanjuti kasus tersebut.

KPU Siap Berhentikan PPS yang Terlibat

Di bagian lain, dugaan tidak netralnya penyelenggara pemilu juga mencuat bersamaan dengan penangkapan mobil ambulans berisi kain batik. Sebab, salah seorang petugas PPS Desa Teluk berada di lokasi kejadian saat penangkapan.

Terkait hal ini, Ketua KPU Batanghari Sanusi, berjanji akan memberikan sanksi tegas jika memang dugaan keberpihakan anggota PPS kepada salah satu calon terbukti. ”Kita masih meneliti. Kita sudah tahu ada petugas PPS ikut,” katanya. ”Jika memang terbukti, kita akan berhentikan anggota PPS tersebut. Kita tidak akan main-main terkait masalah ini, ” tegasnya.

SBY,KEJAR WAKTU KRI HASSANUDIN NGEBUT

JAMBI EKSPRES:
Kunjungan ke Wasior


KRI Hassanudin 366

Kapal Republik Indonesia (KRI) Sultan Hasanuddin-366, yang baru saja mengantar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan menemui para korban bencana banjir bandang Wasior, di Kabupaten Teluk Wondamo, Papua Barat, Kamis (14/10/2010) siang, ngebut kembali ke Manokwari.

"Kejar waktu, supaya tiba di Pelabuhan Manokwari, pukul 17.00 WIT," tandas seorang anak buah kapal KRI Sultan Hasanuddin-366 kepada Kompas di buritan kapal.

Dalam agenda yang diterima Kompas, pada pukul 19.00 WIT, Presiden dan rombongan diharapkan sudah tiba di Manokwari dan bermalam di Hotel Swiss Bell. Menurut pria berseragam biru tua asal Sulawesi itu, kecepatannya sudah di atas 25 knot. "RPM-nya baru 800," ujarnya lagi.

Sementara dari anjungan kapal, terdengar bunyi peringatan agar anak buah kapal dan penumpang berhati-hati karena kapal melaju dalam kecepatan penuh. "Dengan kecepatan seperti ini, kita hanya butuh waktu lima jam ke Manokwari. Kalau semalam hanya 9-10 knot sehingga memakan waktu sampai delapan jam dari Manokwari menuju Wasior," kata anak buah kapal itu lagi.

Sementara, KRI Fatahilla-361, yang berlayar setengah jam lebih cepat, satu jam kemudian tersusul oleh KRI Sultan Hasanuddin-366. Demikian pula KRI Achmad Yani yang berlayar satu setengah jam sebelumnya disusul pula oleh KRI Sultan Hasanuddin pada pukul 14.30 WIT atau pukul 12.30 WIB.

Kapal buatan Belanda tahun 2007 ini tercatat memiliki kecepatan maksimum sampai 28 knot. Kapasitas bahan bakar solarnya bisa mencapai 200 ton. "Akan tetapi, untuk acara ini, kita isi hanya 80 persen BBM-nya saja," tutur anak buah kapal yang lain.

ANGKA PENGGUNA NARKOBA TERUS MENINGKAT

JAMBI EKSPRES:

Angka pengguna narkoba pada kalangan remaja di Jakarta terus mengalami peningkatan yang tajam. Dalam lingkungan sekolah jumlahnya mencapai 45 persen. Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta membentuk nota kesapahaman untuk memasukkan penyuluhan dan pencegahan narkoba di dalam kurikulum pendidikan.

Wakapolda Brigjen Putut Bagusprasetyo mengatakan, kegiatan ini merupakan implementasi kebijakan Kapolri untuk membangun partnership building. Demi menjalin kerjasama dengan institusi pemerintah maupun masyarakat dalam melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkoba. “Ini merupakan upaya preventif untuk mencegah anak-anak muda atau usia produksif agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan, oleh Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Anjan Pramuka Putra. Menurutnya dari data yang ada pada tahun 2010, para pengguna narkoba di usia remaja atau produktif termasuk SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi di Jakarta sebanyak 45 persen. “Jumlah ini cukup mengkhawatirkan, untuk itu perlu adanya sebuah penyuluhan, pencegahan, serta dampak dari narkoba yang dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan,” jelas Anjan. Ia melanjutkan, dimasukkannya masalah penyuluhan dan pecegahan narkoba ke dalam kurikulum pendidikan, dinilai bisa meredam angka penggunaan narkoba di kalangan pelajar.

Seperti yang tertuang dalam UU No 35 Tahun 2009, pasal 60, dimana bahaya narkoba harus dimaksudkan ke kurimulum pendidikan dilingkungan sekolah. “Diharapkan jika sudah dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah baik negeri dan swasta, sekolah DKI Jakarta bisa jadi percontohan untuk provinsi lain,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto menyembut baik adanya nota kesepahaman tersebut. Ia menuturkan, dengan masuknya kurikulum bahaya narkoba dinilai dapat memberikan pencegahan kepada siswa akan dampak buruk dari narkotika. “Prinsipnya kita mencegah terus dan memberikan pemahaman kepada seluruh unsur pendidik dan siswa,” imbuhnya. Nantinya, sambung Taufik, kurikulum bahaya narkoba akan diberlakukan untuk tingkat SD, SMP, SMA di Jakarta. “Guru-guru juga akan diberikan pelatihan, dan tentunya akan dibuat modul-modul tentang bahaya narkoba, mulai dari pencegahan dan penyuluhannya,” tutupnya.

Motivasi Pemakaian

Motivasi dalam penyalahgunaan zat dan narkotika ternyata menyangkut motivasi yang berhubungan dengan keadaan individu (motivasi individual) yang mengenai aspek fisik, emosional, mental-intelektual dan interpersonal. Di samping adanya motivasi individu yang menimbulkan suatu tindakan penyalahgunaan zat, masih ada faktor lain yang mempunyai hubungan erat dengan kondisi penyalahgunaan zat yaitu faktor sosiokultural seperti di bawah ini; dan ini merupakan suasana hati menekan yang mendalam dalam diri remaja; antara lain: permasalahan keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-pindah, orang tua yang jarang di rumah dan sebagainya. Pengaruh lainnya adalah menipisnya nilai-nilai agama atau moral. Meningkatnya waktu luang dan tidak bisa memanfaatkan waktu luang tersebut salah satu faktor penting. Adanya faktor-faktor sosial kultural seperti yang dikemukakan di atas akan mempengaruhi kehidupan manusia dan dapat menimbulkan motivasi tertentu untuk mamakai zat. Pengaruh ini akan terasa lebih jelas pada golongan usia remaja, karena ditinjau dari sudut perkembangan, remaja merupakan individu yang sangat peka terhadap berbagai pengaruh, baik dari dalam diri maupun dari luar dirinya atau lingkungan.

Semua pihak yang terkait baik remaja, orangtua, guru, LSM, pemerintah ataupun yang peduli dengan anak dan remaja harus segera mengambil tindakan nyata untuk mencegah sampai tidak terlalu jauh lagi. Mungkin hari ini anak orang lain tetapi di kemudian hari tidak ada yang bisa menjamin bahwa anak kita juga tidak terjerat bahaya narkoba. Semua remaja harus bahu membahu mengingatkan temannya dan kalau perlu segera melaporkan kepada guru atau orangtua bila temannya kefapatan atau dicurigai sebagai pemakai. Kalau hal ini tidak diantisipasi akan mudah menjalar dan menular dengan cepat kepada sesama remaja yang lain di lingkunganya.
sumber http://korananakindonesia.wordpress.com/2010/06/06/keadaan-darurat-atau-siaga-remaja-jakarta-45-pemakai-narkoba/

REMAJA PENJUAL NARKOBA

JAMBI EKSPRES:

Satuan khusus narkoba di Kepolisian Resor (Polres) Ponorogo, Jawa Timur, Kamis menangkap tiga pelajar yang diduga terlibat sindikat penjualan obat terlarang jenis psikotropika.

Tiga remaja "ingusan" itu menurut data resmi pihak kepolisian masing-masing berinsial Dm (17), Ms (17), serta Bj (19), kata Kasat Narkoba Polres Ponorogo, AKP Mulyono, Kamis (14/10/2010).

Ia mengatakan, mereka kesemuanya masih berstatus pelajar di salah satu sekolah swasta setempat. "Selain di lingkungan sekolah dan kalangan pelajar lain, ketiga tersangka kami identifikasi kerap beroperasi di seputar bundaran Sukowati (Kota Ponorogo)," katanya.

Dari tangan para tersangka "cilik" tersebut, polisi menyita enam butir pil jenis SF dan uang senilai Rp 20 ribu. Dua pelaku di antaranya merupakan jaringan baru dalam sindikat peredaran psikotropika di Pacitan, namun satu tersangka lain (Ms) merupakan residivis yang telah dua kali keluar-masuk tahanan dalam kasus serupa.

"Orang pertama yang kami tangkap adalah Dm. Dari dia kami kemudian mengetahui jaringannya yang lain yang diduga berasal dari Madiun an Ponorogo," katanya.

Penangkapan itu sendiri bermula dari informasi dari warga. Polisi mendapatkan laporan bahwa di seputaran bundaran Sukowati sering dijadikan transaksi barang terlarang.

Berawal dari laporan itulah kemudian dilakukan penyidikan. Hasilnya, setelah dilakukan pengintaian selama dua hari, pihak kepolisian kemudian menangkap Dm di seputaran bundaran Sukowati.

Tidak berapa lama setelah itu, polisi terus berupaya mengembangkan penyelidikan hingga akhirnya menangkap dua pengedar narkoba lainnya, yakni Ms, warga jalan Margo Utomo di Kecamatan Siman serta Bj, warga desa Tegalsari, Kecamatan Jetis.

PASCA-OPERASI BAYI TAMPA KEPALA DI AWASI

JAMBI EKSPRES:


Tim medis Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi Semarang mengawasi ketat kondisi Firman Hidayat (dua bulan), bayi tanpa tempurung kepala yang berasal dari Kabupaten Wonosobo, pasca-operasi.

"Operasi sudah dilakukan pada Senin dan sampai saat ini kondisinya masih stabil," kata anggota tim bedah syaraf RSUP dr Kariadi Semarang yang menangani Firman, dr Gunadi, di Semarang, Selasa (12/10/2010).

Meskipun operasi terhadap Firman sudah dilakukan, kata dia, pihaknya masih melakukan pengawasan ketat terhadap kondisinya pasca-operasi untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Ia mengatakan, operasi terhadap anak pasangan Novia Karina (18) dan Frima Famadi (19) tersebut menggunakan teknik shunting, yakni dengan memasang alat semacam selang dari kepala ke perut.

Menurut dia, pemasangan alat tersebut untuk mengalirkan cairan yang mengumpul di otak ke dalam perut bayi malang itu sehingga bisa mengurangi tekanan pada kepala Firman seperti terjadi sebelumnya.

"Saat operasi, kami sudah berusaha secara maksimal untuk memasukkan semua cairan otaknya ke dalam tempurung kepala Firman, namun belum seluruh cairan otak yang berhasil dimasukkan," katanya.

Gunadi mengatakan, pihaknya saat ini memang masih mengkhawatirkan terjadinya penyumbatan di saluran tersebut. Sebab, penyumbatan bisa terjadi jika kadar protein cukup tinggi sehingga cairan mengental.

"Penyumbatan bisa saja terjadi jika cairan mengental. Karena itu, harus diimbangi dengan cukup minum dan jangan sampai kekurangan cairan. Kalau Firman minumnya termasuk kuat dan banyak," katanya.

Pasca-operasi, Firman ditempatkan di Ruang Perawatan Bedah Syaraf Nomor 27 dengan pengawasan intensif tim medis.

Namun, katanya, mata kirinya mengalami pembengkakan diakui tim medis sebagai efek dari operasi.

"Itu (pembengkakan mata) tidak apa-apa karena memang efek dari operasi yang memasukkan cairan otak sehingga menekan organ mata. Bengkak itu akan kempis dengan sendirinya dalam lima hari," katanya.

Selain itu, Gunadi mengatakan, perban di kepala Firman akan diganti setiap dua hari sekali dan dalam 20 hari perbannya akan dilepas. Kalau tidak ada komplikasi maka kondisinya akan terus membaik.

Ayah Firman, Frima Famadi, mengaku lega setelah anaknya menjalani operasi secara lancar.

Kondisi anaknya tersebut, katanya, jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelum operasi.

"Kami memang masih sedikit khawatir dengan kondisinya pascaoperasi, namun mudah-mudahan semuanya lancar," kata Firman didampingi istrinya, Novia, yang sedang meminumkan susu botol pada Firman.

Firman adalah anak pasangan Frima dan Novia, warga Desa Losari, Jaraksari, Wonosobo, yang dirujuk ke RSUP dr Kariadi Semarang pada Selasa (6/10/2010) lalu setelah menjalani perawatan di RSU Wonosobo.

BAYI BEREKOR TAMPA KEPURUNG KEPALA

JAMBI EKSPRES:


Bayi malang yang memiliki daging tumbuh menyerupai ekor sepanjang 3 Cm.
Warga Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, dihebohkan dengan kelahiran bayi yang dikabarkan memiliki ekor sepanjang tiga sentimeter, Rabu (13/10/2010).
Jika dia hidup bagaimana jika besar nanti, kalau kondisinya seperti itu. Dami, ayah si bayi malang

Kabar ini membuat warga berduyun-duyun mendatangi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mandor, tempat bayi tersebut dilahirkan.

"Sampai sekarang Puskesmas Mandor masih ramai, orang-orang dari desa lain juga datang untuk melihat bayi itu," ujar Mariwan, Warga Desa Sambora Kecamatan Toho.

Mariwan bahkan sempat mengabadikan kondisi bayi tersebut dengan kamera di telepon selulernya. Dia menuturkan, kondisi sang bayi mengerikan dengan ekor itu.

Kepala Puskesmas Mandor Sri Supartinah, yang dikonfirmasi Tribun Pontianak, menyesalkan isu yang berkembang. Dia membantah bayi tersebut mirip binatang dan mempunyai ekor.

"Bayi ini cacat, tidak memiliki tempurung kepala sehingga otaknya berada di luar. Mata dan hidungnya tidak sempurna. Sementara fisik lainnya seperti tangan dan kakinya juga tidak normal. Kami tidak bisa menyimpulkan kondisi bayi itu seperti apa," katanya.

Sri menuturkan, bayi dengan berat 3 kilogram tersebut terlahir dari rahim Asui (17) pada Selasa (12/10/2010) dini hari di Desa Stabar melalui bantuan bidan desa.

Agar tetap dalam keadaan stabil, pihak puskesmas meletakkannya dalam inkubator dengan batuan oksigen. Susu diberikan melalui selang ke mulut bayi malang ini.

"Kami sudah memberikan perawatan kepada bayi ini. Untuk memberinya susu terpaksa diberikan melalui selang," ujarnya.

Biaya perawatan bayi tersebut sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Landak melalui program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Hal ini karena perekonomian orangtuanya sangat memprihatinkan.

Mereka tinggal di rumah kecil berukuran 4 x 4 meter, beratapkan daun. Keduanya hanya mengandalkan hidup dari berladang dan menoreh getah.

Dami (22), ayah bayi unik tersebut, mengaku tidak pernah mempunyai firasat apa pun saat istrinya mengandung. Bahkan, istrinya rajin memeriksakan kandungannya ke bidan desa.

"Saya sedih melihatnya, ingin rasanya punya anak yang sehat seperti anak orang lain. Jika dia hidup bagaimana jika besar nanti, kalau kondisinya seperti itu," keluh Dami.

17 REMAJA BERLATIH DI MILAN

JAMBI EKSPRES:
http://www.primaironline.com/images_content/20091022Andi%20Malarangeng.jpeg
Andi Malarrangeng


Sebanyak 17 pemain muda sepak bola Indonesia meninggalkan Jakarta menuju Milan pada Rabu (13/10/2010) dini hari untuk mengikuti pelatihan selama dua minggu.


Pemain yang terpilih dalam program All Star Team Challenge AC Milan Junior Camp itu merupakan pemain yang lolos dari serangkaian seleksi program pembibitan dan pembinaan pemain dari kontribusi klub AC Milan bagi pengembangan sepak bola di tingkat global.

"Saat ini kami sedang transit di Dubai, menunggu keberangkatan ke Milan pada pukul 09:05 waktu Dubai," tulis Ricky Djoharti melalui pesan singkatnya seperti diterima Bidang Media PSSI Tubagus AP, Rabu (13/10/2010).

Ricky Djoharti adalah Managing Director PT Asia Sports Development, pemegang lisensi eksklusif AC Milan Camp untuk Indonesia. Ini merupakan salah satu program yang tengah merintis jalan menuju pemain kelas dunia. Program di markas salah satu klub terbaik dunia itu berjalan lebih dari sepuluh tahun dan telah dilaksanakan di 180 lokasi di 36 negara.

Program All Star Challenge AC Milan Camp untuk Indonesia dibuka oleh salah satu legenda AC Milan dan dunia Franco Baresi pada 12 Mei 2010 di Lapangan D, Senayan, Jakarta. Dari hasil rangkaian seleksi, terpilih sepuluh pemain yang berhak mendapatkan beasiswa untuk mengkuti AC Milan Camp di Bali pada 12 Juni hingga 10 Juli.

Dalam tahapan ini mereka harus bersaing dengan peserta lainnya yang telah mendaftar melalui program reguler untuk masuk "All Star Team" yang layak mengikuti proses selanjutnya, berlatih dan bertanding di Italia serta kesempatan direkrut AC Milan Academy.

Bibit-bibit muda yang terjaring dari AC Milan Junior Camp di Bali, sebelum diberangkatkan ke Milan, lebih dulu berkumpul di Jakarta pada 27 September hingga 12 Oktober lalu untuk mengikuti pelatihan dari Raffaele Paolino. Pemain juga berkesempatan berpamitan kepada Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga Andi Alfian Malarangeng dan Sekjen PSSI Nugraha Besoes.

Selama berada di Milan, ke-17 pemain The All Star Team AC Milan Challenge ini didampingi oleh pelatih Yeyen Tumena, mantan pemain nasional yang berkesempatan menjalani latihan di Italia dalam program PSSI Primavera, serta Ricky Djoharti sebagai manajer tim.

Ke-17 pemain dalam progam All Star Team AC Milan Junior Camp Challenge adalah:

Samuel Budi Santoso (14 tahun/Jakarta), James Kho, (16/Jakarta), Galih Dwi Jayanto (15/Bali), Richard Hidayat (15/Jakarta), Ferry Ferdiansyah (15/Bintan), Armando Mamangkay (15/Jakarta), Agus Setyawan (15/Bali), Arvie Nabiel (15/Jakarta), Eriyanto (14/Sukabumi), I Putu Angga Eka Putra (14/Bali), M Aek Nabara (14/Jakarta), David Nathan (14/Jakarta), Alberto Putra Miggliavacca (13/Bali), Albani Adiyasa Zachman (13/Jakarta), Nur Nugroho (12/Jakarta), Mahir Radja Satya Djamaoeddin (12/Jakarta), Adjani Yahya

Aida Saskia Beber Cinta Zainuddin MZ

JAMBI EKSPRES

Setelah lama bungkam, akhirnya penyanyi dangdut Aida Saskia, 25, buka mulut soal kedekatan khusus yang pernah terjalin dengan da’i kondang KH Zainuddin MZ.

Pelantun tembang Ayam Jago ini bersumpah bahwa yang dia beberkan seputar hubungan khususnya dengan Da’i Sejuta Umat itu benar adanya. “Saya mau minta maaf kalau selama ini saya hanya berdiam diri dan bukan untuk bermaksud bohong karena memang saya ada hubungan khusus dengan Pak KH Zainuddin MZ,” kata Aida Saskia ditemui di salah satu restoran di bilangan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa (5/10).

Perempuan kelahiran 1985 ini mengaku selama ini tidak buka mulut ke media karena dilarang oleh da’i kondang tersebut. “Akhirnya, saya memilih tutup mulut. Dan kenapa saya baru bicara sekarang, karena sudah tidak kuat lagi,” tuturnya seperti juga dikutip berbagai portal berita.

Diakuinya, perkenalan dengan Zainuddin bermula dari kegiatan anak pertama dari empat bersaudara ini saat mengisi acara organ tunggal di Puncak, Bogor. Kala itu, Aida masih kelas satu SMA.

“Perkenalan bermula saat di Bogor. Kebetulan saya diundang acara organ tunggal untuk menyanyi. Di situ saya dikasih tahu ada kiai sejuta umat mau datang. Setelah usai acara, saya ditawari makan sama beliau. Kebetulan kita duduk satu meja,” paparnya.

Gayung bersambut. Setelah perkenalan, Zainuddin meminta agar bisa datang ke rumah Aida. “Setiap pulang ceramah di Bogor, beliau selalu meminta agar bisa datang ke rumah saya dan selalu membawa tentengan. Pokoknya datang ke rumah saya setiap Selasa dan Kamis,” paparnya.

Pada akhirnya Aida menjalin hubungan khusus dengan Zainuddin MZ. “Beliau melamar saya dan berbicara kepada orangtua saya untuk meminta saya menjadi istrinya. Beliau ingin menikahi saya di Makkah,” ungkap Aida.

Namun, lamaran itu ditolak karena ia masih belia ketika itu. “Di saat beliau melamar, aku tolak karena masih ingin fokus sekolah dan karier. Apalagi, aku tak mau mengganggu orang yang sudah berumah tangga,” ujarnya.

Saat itu, Aida masih belum lulus SMA. Namun, karena sudah telanjur dekat, kata Aida, terjalin hubungan dengan Zainuddin selama satu tahun lebih. “Aku dekat selama satu tahun lebih. Dia suka gandeng tangan aku di jalan,” katanya.

Aida bahkan mengaku sering diajak menemani kiai kondang itu ke luar kota. “Saya sering diminta menemani beliau sampai menginap di luar kota. Jujur, saya malu karena itu bukan keinginan saya,” beber Aida yang pernah masuk dalam jajaran pengurus Departemen Seni dan Budaya Partai Bintang Reformasi (PBR), partai yang pernah dipimpin KH Zainuddin MZ.

Wanita yang kini berusia 25 tahun itu sebenarnya malu menguak kisah ini. “Saya merasa tertekan sendirian. Orangtua saya pun tidak tahu adanya hubungan ini. Saya pernah melakukan percobaan bunuh diri sampai lima kali. Saya sempat kabur dari rumah dua kali,” ujarnya.

Kabar hubungan KH Zainuddin dengan Aida ini sebenarnya sempat heboh di beberapa media infotainment beberapa tahun lalu. Namun, waktu itu meredup dengan sendirinya.

Pada Juli 2005 lalu, KH Zainuddin MZ sempat menanggapi isu dia menikahi Aida Saskia, yang ketika itu berumur 20 tahun. “Isapan jempol. Kasus lama, setahun yang lalu pernah diungkap dan enggak ada masalah. Hubungan pernikahan itu enggak pernah ada,” kata KH Zainuddin MZ yang saat itu menjabat Ketua Umum PBR.

Lantas mengapa Aida sekarang muncul dengan membawa cerita itu lagi? Aida yakin dirinya adalah korban. “Aku cuma tak ingin ada Aida-Aida lain jadi korban, apalagi sekarang nama dia (KH Zainuddin MZ) sedang naik lagi, aku tak ingin apa yang aku alami menimpa orang lain,” tegas lajang asal Bogor ini.

Aida menegaskan, tidak takut lagi mendapat tekanan dari siapa pun, bahkan siap menghadapi segala kemungkinan. nberkot

JAMBI EKSPRES:

Profil

Nama: Pasha 'Ungu' Tanggal lahir: 27 November 1979
Status: Duda Zodiak: Sagitarius
Lahir di: Donggala Debut: Album Laguku (2002)
Favorit: Lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, anak kelima dari enam bersaudara ini diberi nama Sigit Purnomo Syamsudin Said. Semenjak kecil dia sudah rajin belajar mengolah suara. Jika kemudian dia begitu menghayati lagu-lagu religi seperti dalam album Surgamu, itu karena semenjak belia dia sudah senang mengumandang adzan dan rajin melafalkan ayat-ayat suci Al Quran.
Lahir di Donggala, daerah penghasil kakao di Sulawesi Tengah, anak kelima dari enam bersaudara ini diberi nama Sigit Purnomo Syamsudin Said. Semenjak kecil dia sudah rajin belajar mengolah suara.

Jika kemudian dia begitu menghayati lagu-lagu religi seperti dalam album Surgamu, itu karena semenjak belia dia sudah senang mengumandang adzan dan rajin melafalkan ayat-ayat suci Al Quran.

Rajin mengikuti lomba adzan. Dan pernah menjadi juara II dalam Lomba Adzan se propinsi Sulawesi Tengah. Semenjak kemenangan itu, dia sudah dikenal sebagai si tukang adzan.

Setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) di Donggala, Sigit kemudian hijrah ke Jakarta. Dia kuliah di Akademi Bahasa Asing ABA-ABI. Sembari kuliah dia menekuni dunia model dan dunia musik. Sama-sama ditekuni, tapi karirnya di dunia model tidak secemerlang di dunia musik. Walau amat terbatas, Sigit dikenal sebagai penyanyi oleh kalangan mahasiswa.

Dan anak muda dari Donggala itu haqul yakin bahwa hidup dan masa depannya di dunia musik.Setelah dua tahun kuliah, dia memutuskan meninggalkan kampus. Lalu tekun di dunia musik.

Sesudah bersolo karir beberapa saat, dia bergabung dengan group band Ungu tahun 1999, yang saat itu masih tenggelam di papan bawah.

Grup band itu dibentuk tahun 1996 oleh tiga sekawan. Ekky sebagai gitaris, Michael sebagai vokalis dan Pasha Van derr Krabb si penabuh drum. Walau tidak begitu sohor, grup band ini memiliki penggemar.

Saat hendak manggung tahun 1997, Pasha Van derr Krabb menghilang dan digantikan oleh Rowman. Sigit Purnomo Syamsudin Said bergabung dengan kelompok musik ini tahun 1999.

Ketika bergabung itulah dia mengunakan nama Pasha, yang kemudian diimbuhi dengan Ungu. Nama itu dipakai untuk menggantikan nama Pasha Van derr Krabb yang sudah hengkang dari band ini.

Selain untuk mengenang Van derr Krabb, pergantian nama itu juga karena alasan srategi. Nama Sigit itu sama dengan nama dengan vokalis sebuah group band yang saat itu sedang sohor. Bila ngotot memakai nama Sigit, diduga nama itu akan redup oleh ketenaran si vokalis sohor itu.

Setelah soal nama itu beres, dalam formasi baru Ungu bergerak cepat. Mereka mengawali karir dengan menyumbangkan dua lagu pada album kompilasi Klik.

Setahun berselang, mereka mempersiapkan album sendiri. Disiapkan dengan serius, album ini tidak begitu sukses. Yang sukses adalah album kedua mereka yang mengusung titel Tempat Terindah.

Album yang dirilis Desember 2003 itu meledak dan terjual sejumlah 80 ribu keping. Semenjak itulah nama Ungu mulai sohor. Tahun 2005, band ini menjadi salah satu group musik yang berkolaborasi dengan Chrisye, dalam album terbarunya Senyawa. Sebuah hal yang membanggakan, oleh karena Chrisye sudah melambung namanya dalam blantika musik.

Pada tahun yang sama Ungu melempar album ketiga yang mengusung hit Demi Waktu. Album ini mendapat double platinum dan membawa Ungu sohor hingga negeri seberang, Malaysia.

Di negeri jiran itu album mereka menjadi rebutan empat perusahaan label untuk memasarkannya. Ungu lalu memilih SRC, sebuah perusahaan yang juga menaungi Siti Nurhaliza, penembang kondang dari negeri para datuk ini.

Sohor di negeri jiran, kian melambung di negeri sendiri. Anak-anak muda ini kian gemilang lewat Album Surgamu, yang diluncurkan jelang Ramadhan 2006.

Dan sepak terjang Unggu terus melebar. Album keempat mereka, yang bertajuk Untukmu Selamanya, dirilis di empat negara. Malaysia, Singapura, Hongkong dan Indonesia. Selama Ramadhan 1428, Ungu merilis mini album bertitel Para Pencari-Mu yang berkolaborasi dengan Jeffry Al Buchori, ustad kondang di tanah air.

Jika penghargaan menjadi salah satu tolok ukur di dunia musik, maka Ungu pantaslah disebut group band papan atas. Lihatlah rupa-rupa penghargaan yang mereka terima.

Pada anugerah MTV Indonesia 2006, Ungu masuk dalam 3 nominasi, yaitu Most Favorite Group/Band/Duo, Best Director dalam "Demi Waktu" Abimael Gandy, dan Video of the Year "Demi Waktu".

Ungu membuktikan ketangguhan dalam SCTV Music Awards 2007. Album SurgaMu yang diproduseri Trinity/Prosound membawa Ungu menjadi penerima penghargaan Album Religi, Lagu Paling Ngetop dan Video Klip Paling Ngetop untuk lagu Andai Kutahu.

Sedangkan Album Melayang dengan hits Tercipta Untukmu memenangkan kategori Album Pop Rock.

Asmara

Di tengah kegemilangan album kedua mereka tahun 2003, Pasha mempersunting seorang gadis bernama Okie Callerista Agustina . Mereka dikaruniai 3 anak. Kisya Alvaro Putra Sigit, Shakinah Azalea Napasha, dan Nasha Anaya Putri Valentina Pasha.

Semula rumah tangga mereka terlihat bahagia. Kabar keretakan mulai muncul tahun 2007. Okie digosipkan berselingkuh dengan Idea Fasha, gitaris Marvell Band. Walau sempat memukul Idea, keduanya bisa meredam kisruh ini.

Kisruh kembali terjadi akhir tahun 2008. Dengan alasan tidak cocok, Okie mengajukan gugatan cerai. Akhir Januari 2008, ayah-ibu tiga anak ini resmi bercerai, meski Okie tengah hamil besar. Bertepatan dengan hari Valentine 14 Februari 2009, anak ketiga mereka lahir.

Perseteruan mereka kian panas. Okie menyeret Pasha ke pengadilan dengan tuduhan penganiayaan. Dia diancam hukuman bui 1,5 tahun. Awal tahun ini, atas permintaan hakim, Pasha meminta maaf kepada mantan istrinya itu di ruang sidang. Kasus ini tinggal menunggu putusan hakim.

Walau sudah bercerai dan dirasuki kabar kisah asmaranya dengan pemain sinetron remaja, Alyssa Soebandono, Pasha dan Okie memberi isyarat bersatu lagi. Saat Valentine Februari 2010, keduanya bertemu dalam acara ulang tahun anak yang ketiga itu. Keduanya bercanda, saling menyuap dan mengusap.