Laman

Rabu, 17 November 2010

SBY: KASUS SUMIATI TKW ARAB KEJADIAN LUAR BIASA

JAMBI EKSPRES:



Kabar penyiksaan Sumiati binti Salah Mustapa, TKW yang bibir atasnya hilang karena siksa majikan di Arab Saudi, sudah sampai ke telinga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

SBY memerintahkan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa serius menangani kasus Sumiati.

"Itu kejadian luar biasa, penyiksaan yang dialami saudari kita, Sumiati," kata Presiden SBY sebelum Rapat Terbatas bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di Kantor Presiden, Selasa (16/11).

SBY meminta agar Sumiati mendapat penanganan secara serius. Penanganan itu termasuk dalam hal perawatan medis ataupun advokasi hukum. Khusus untuk upaya hukum terhadap majikan Sumiati, SBY minta agar hukum tidak dikaburkan.

"Saya dengar ada upaya pengaburan. Jangan sampai hal ini terjadi. Saya ingin hukum ditegakkan," tegas SBY.

Presiden meminta agar tim diplomasi Kementerian Luar Negeri memberikan bantuan total kepada TKW yang baru tiga bulan berada di Arab Saudi itu. "Segera kirim tim agar yang bersangkutan dapat perawatan medis terbaik," ucap Presiden. SBY juga meminta agar kasus penyiksaan terhadap TKI tidak terjadi lagi.

Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pun diminta menangani setiap permasalahan tenaga kerja di luar negeri secara cepat dan tepat.

Luka Sumiati memang sangat parah. Tubuhnya mengalami luka bakar di beberapa titik. Kedua kakinya nyaris lumpuh, kulit tubuh dan kepalanya terkelupas, jari tengah retak, alis matanya rusak. Dan yang lebih parah, bibir bagian atasnya hilang seperti bekas guntingan. o nor

Presiden Berkurban 14 Ekor Sapi di Pacitan

JAMBI EKSPRES:
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta keluarganya menyumbangkan 14 ekor sapi kurban ke kampung halamannya di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Kakak sepupu Presiden SBY Soedjono, Rabu, mengatakan, 12 dari 14 ekor sapi itu telah didistribusikan ke-12 kecamatan di Kabupaten Pacitan.

Sisanya dibagi masing-masing satu ekor diserahkan ke panitia kurban di pemkab serta satu ekor lagi atas nama Eddy Baskoro Yudhoyono disembelih di lingkungan rumah asal Presiden di Dukuh Blumbang, Kelurahan Ploso, Kecamatan Pacitan.

"Jumlah hewan kurban yang disumbangkan Presiden kali ini lebih banyak dibanding tahun lalu yang berjumah 12 ekor lembu dewasa," terang Soedjono.

Tidak ada pesan khusus disertakan Presiden bersama penyerahan hewan kurban berupa 14 ekor sapi tersebut.

Soedjono hanya mengatakan bahwa keluarga Presiden meminta agar hewan kurban tersebut dibagi rata ke 12 kecamatan, panitia kurban di tingkat kabupaten serta di lingkungan rumah masa kecil SBY.

"Hewan kurban sampai di Pacitan hari Minggu (15/11/2010) dan langsung didistribusikan ke seluruh kecamatan. Sedangkan yang satu ekor sapi dari Eddy Baskoro disembelih di lingkungan sini," ujarnya.

WAH'' BISA RAME INDONESI ARAB DUTA BESAR ARAB MEMBERI PERINGATAN KEPADA RI

JAMBI EKSPRES:
Pemerintah Arab Saudi melalui Kedutaan Besarnya di Jakarta menyampaikan imbauan kepada Pemerintah Indonesia agar tidak terlalu reaktif dalam menanggapi kasus menyangkut tenaga kerja Indonesia di negara tersebut mengingat banyak hal yang semestinya dipertimbangkan terlebih dahulu.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Abdulrahman Al-Khayyath dalam wawancara khusus dengan ANTARA di kediamannya di Jakarta, Rabu malam.

"Saya sudah dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri RI dan diberi nota protes resmi Pemerintah Indonesia soal kasus penyiksaan seorang tenaga kerja Indonesia (Sumiati, Red.) di Arab Saudi. Atas nama Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, saya telah menyampaikan penyesalan mendalam atas terjadinya peristiwa tersebut," kata Dubes Al-Khayyath.

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, kata Dubes Al-Khayyath, sungguh-sungguh menyesalkan pula fakta bahwa peristiwa itu terungkap dan beritanya menjadi sangat besar khususnya di Indonesia pada saat kedua negara dalam suasana Idul Adha, dan di hari-hari puncak pelaksanaan ibadah Haji di Mekkah.

Dubes Al-Khayyath menegaskan, Pemerintah Arab Saudi memastikan bahwa tersangka pelaku penyiksaan terhadap Sumiati itu akan dimintai pertanggungjawaban sepenuhnya dan akan diperiksa secara hukum. Selanjutnya, berdasarkan bukti-bukti yang sedang dikumpulkan aparat hukum Arab Saudi, tersangka pelaku akan bisa segera diajukan ke pengadilan.

"Kami berterima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Luar Negerinya, yang telah memberi kepercayaan kepada pihak berwenang hukum di Arab Saudi untuk memeriksa kasus tersebut secara tuntas," tegas Dubes Al-Khayyath.

Dubes Al-Khayyath menambahkan, Riyadh menginginkan agar Pemerintah Indonesia jangan terlalu reaktif terhadap isu tersebut karena di Arab Saudi faktanya bekerja lebih dari 1,0 juta tenaga kerja asal Indonesia. Jika dibandingkan dengan kasus yang timbul seperti kasus Sumiati itu, maka persentase negatifnya sangat kecil.

Selain itu, mayoritas tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi merasa senang bekerja di negara itu dan tidak sedikit yang datang berulangkali setelah kontrak kerjanya habis. Fakta itu menunjukkan bahwa aspek negatif dari keberadaan pekerja-pekerja Indonesia di Arab Saudi sangatlah kecil.

Rata-rata pekerja Indonesia di Arab Saudi selalu diajak para majikan mereka manakala mereka berlibur ke Eropa atau negara-negara lain. Selain pula, fasilitas kesehatan, kamar dan makan sepenuhnya ditanggung majikan sehingga gaji hampir bisa disimpan secara utuh.

Al-Khayyath menambahkan, para pekerja asing di Arab Saudi, bukan hanya dari Indonesia, mendapat perlindungan hukum sepenuhnya dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. "Apalagi yang dari Indonesia, karena kita sama-sama negara Muslim," kata Dubes, yang menyayangkan pemberitaan media di Indonesia cenderung tidak berimbang.

"Kami berterima kasih kepada pekerja-pekerja Indonesia yang bekerja di Arab Saudi. Namun perlu diingat bahwa kehadiran mereka di Arab Saudi sangat membantu secara financial (keuangan) di dalam negeri Indonesia," kata Dubes Al-Khayyath dan menambahkan jika satu saja pekerja mengirim 100 dolar AS sebulan ke Indonesia, maka akan nada 100 juta dolar AS, dan jika dihitung setahun, maka jumlahnya akan cukup besar.

Terkait reaksi di Indonesia, Dubes Al-Khayyath secara khusus meminta pengertian Jakarta bahwa hari-hari ini tidak tepat jika ada menteri atau pejabat tinggi Indonesia datang ke Arab Saudi apalagi hanya khusus mengurusi persoalan itu.

"Cukup percayakan kepada kami. Jika mereka datang pun siapa yang akan ditemui? Para pejabat kami sedang sibuk mengurusi masalah haji," tegasnya.

Konsulat Jenderal RI di Jeddah pekan lalu telah menerima laporan bahwa seorang TKI asal Dompu, Nusa Tenggara Barat, pada 8 November lalu dibawa ke Rumah Sakit King Fahd, Arab Saudi karena dianiaya berat oleh istri majikan dan mengalami luka fisik yang sangat serius.

Kementerian Luar Negeri RI melalui juru bicaranya, Michael Tene, Selasa (16/11), menyatakan kondisi fisik Sumiati memprihatinkan, terdapat luka hampir di seluruh tubuh korban.

JAMAAH HAJI INDONESIA DI HIMBAU UNTUK BANYAK MINUM

JAMBI EKSPRES:
Kepala Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) dr. Subagyo minta jamaah haji Indonesia untuk banyak minum air mengingat cuaca panas masih terasa di Mekkah dan sekitarnya.

"Menghadapi cuaca yang panas ini harus banyak mengkonsumsi air," katanya di Mekkah, sehubungan banyaknya jamaah haji Indonesia yang dilarikan ke BPHI dan Rumah Sakit Saudi, Rabu.

Para petugas kelompok terbang maupun rombongan juga diimbau untuk memantau jamaahnya agar jangan sampai ada yang nekat ke luar tenda saat cuaca sangat terik. Bagi jamaah yang sudah tua, suhu udara yang mencapai 39 derajat Celcius, menurutnya, harus diwaspadai.

Apalagi, sebagian jamaah sudah kelelahan setelah perjalanan dari Muzdalifah atau tawaf dan sai di Masjidil Haram.

Selain memperbanyak minum dan mengonsumsi vitamin, ia meminta jamaah untuk selalu menutup mulut dan hidung dengan masker. Cara ini cukup efektif untuk menghambat sakit pernapasan karena di Mina banyak debu beterbangan.

"Penggunaan masker untuk mengantisipasi persebaran penyakit," katanya.

Kepala Satuan Operasional Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina) Chambali juga minta jamaah menghindari kepadatan saat melempar jumrah. Sebab kondisi tersebut sangat rawan menimbulkan kelelahan maupun kondisi-kondisi lain yang tak diinginkan lainnya.

Pihaknya terus memantau kepadatan di jamarat meski kemarin hingga besok konsentrasi jamaah tak hanya di jumrah aqabah, tetapi juga jumrah ula dan wustha.

"Kita waspadai jika ada jamaah yang tak sabar," ujar dia.

Cuaca panas di Mina saat ini dan kelelahan yang tinggi membuat banyak jamaah tak kuat. Ratusan jamaah sejak Selasa (16/11) hingga tadi malam terus memadati BPHI di Mina maupun Mekkah.

Karen terlalu banyaknya pasien, kedua lokasi ini pun akhirnya tak mampu menampung. Kondisi serupa juga terjadi di Mina Emergency Hospital yang berada di kawasan Mina.

Pada waktu-waktu afdal, ambulans rumah sakit ini hilir mudik mengangkut jamaah yang sakit maupun wafat. Sebagian jamaah Indonesia yang sakit akhirnya dirujuk ke beberapa rumah sakit (RS) di Mina maupun Mekkah.

"Jumlah pastinya belum terdata, tapi jumlahnya ratusan," ujar Kepala BPHI Mina Subagyo, Rabu.

Jamaah yang wafat selama di Mina hingga Selasa siang sudah tercatat enam orang. Mereka umumnya kelelahan saat menuju ke jamarat atau tempat melempar jumrah yang jaraknya sekitar 4 kilometer dari tenda jamaah.

Ada jamaah diketahui meninggal saat berada di tanjakan atau hanya puluhan meter dari jamarat. Suasana di jamarat pada hari pertama atau 10 Zulhijjah sangat padat. Karena pada hari itu, konsentrasi seluruh jamaah dari berbagai belahan dunia hanya satu, yakni melempar jumrah aqabah.

Ia mengatakan, dengan penambahan enam orang, maka total jamaah Indonesia yang wafat di Tanah Suci sudah mencapai 123 orang.

Cuaca di Mina kini mencapai 38-39 derajat Celcius. Pada cuaca yang sangat terik ini, banyak jamaah tak kuat apalagi mereka harus berjalan cukup jauh dari tenda jemaah menuju Jamarat.

"Umumnya mereka kelelahan yang memicu serangan jantung ataupun sakit pernapasan," ungkap Subagyo.

Dia mengaku banyaknya jamaah yang sakit selama di Mina membuat petugas kewalahan.

Untuk mengatasinya, petugas telah mengarahkan jamaah ke Mina Emergency Hospital yang berada sekitar 500 meter dari jamarat. Namun rumah sakit milik Pemerintah Arab Saudi ini pun tak mampu menampung ribuan jamaah dari berbagai negara

TEUKU WISNU AKUI AKRAB DENGAN ''MAMA'' SHIREEN SUNGKAR

JAMBI EKSPRES:


Kedekatan Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar juga sudah mendapat lampu hijau dari orang tua Shireen. Aktris yang melejit lewat sinetron CINTA FITRI ini mengatakan bahwa Mamanya juga telah memberikan dukungannya.

"Mama itu nggak pernah ngelarang-larang aku sama siapa, dia apa-apa support aja," ujarnya saat dijumpai di lokasi syuting CINTA FITRI di Jl. Galunggung, Cinere, Jakarta, Senin (15/11).

Berbeda dengan Mamanya Shireen, Wisnu mengatakan bahwa Mamanya pendiam dan tidak terlalu ikut campur. Dia menyerahkan semuanya kepada anaknya apa yang terbaik menurutnya.

"Mama pendiem banget jadi nggak terlalu ikut campur, terserah kamu gitu, yang penting menurut kamu baik, paling kalau salah langkah suka ngasih tahu, mereka nggak pernah ngebahas," terangnya.

Wisnu menambahkan bahwa dia merasa senang jika nantinya bisa diterima di lingkungannya. Pria kelahiran Jakarta 4 Mei 1985 ini juga telah lama mengenal Mama Shireen dari 4 tahun lalu. Karena seringnya syuting bareng terkadang Mamanya Shireen minta tolong Wisnu untuk menjaga Shireen.

JANGAN SEMBARANGAN BERBUAT MESUM SEPERTI DI WARUNG INERNET MISAL NYA

JAMBI EKSPRES:

flickr:517470986

Nggak tahu kenapa, hari ini saya kok sedih bin jengkel ya? Seseorang mengirimkan saya beberapa cuplikan klip sepasang remaja yang melakukan adegan Sex di sebuah Warung Internet!!!

Edan Rek!

Saya perhatikan 7 rekaman video yang saya dapatkan dari teman saya tersebut. Saya baru sadar bahwa fenomena maraknya penyebaran video mesum yang dibuat oleh orang-orang Indonesia telah sampai ke tahap yang mengkhawatirkan.

Pernah baca novelnya George Owell? Judulnya "Animal Farm", yang menceritakan satir kehidupan para hewan Potong yang ketakutan atas lingkungan manusia yang kelak membantainya. George Owell secara cerdas meramalkan (metafora) bahwa di masa depan, kita bakal hidup dikelilingi "mata-mata pengawas". Kamera-kamera yang merekam setiap aktifitas kita yang selama ini kita cuma tahu bahwa "Pengintai semua kegiatan hidup kita di dunia adalah Tuhan yang Maha Melihat!"

Bagaimana kalau pengintaian ini dilakukan oleh kamera-kamera tersembunyi? Anda kira, Anda akan aman melakukan hal apa saja? Ke Toilet, pacaran, makan, tidur, berjudi, sembahyang, berdakwah, menipu dan termasuk Making Love misalnya?

Kembali ke topik, masalahnya, ternyata Kampanye yang kami mulai sebarkan di Internet, belum bisa menekan Laju Pertumbuhan Film Sex Amatir Indonesia! Parah banget kan kalau Anda sadar bahwa, setiap hari, paling tidak ada 2 film Sex Indonesia yang dibuat dengan menggunakan Kamera Video Handphone atau Kamera Handycam di Upload ke Internet! Dan file-file video klip sex dalam ukuran mini selalu hadir ter-update dengan teratur ke setiap email-email kita. Ke setiap situs yang bisa jelajahi. Masuk ke kantong-kantong saku Anda dan terekam dengan massal pada memory handphone Anda.

Selamat datang dunia Film BF Amatir Indonesia!

Dan Payahnya lagi, remaja kita menjadi korban berikutnya. Entah karena Kenakalan, Iseng, Coba-coba, Gaptek(?), Sukarela, Dipaksa Pacar, atau jangan-jangan Diperkosa dan Diabadikan!

Sudahlah kawan, bergeraklah. Teriakkan semangat ini bersama:

"Kami berjanji, Demi masa depan Indonesia yang lebih baik, Kami tidak akan Pernah Bugil di depan Kamera!"

Selamatkan masa depan adik, teman, om, tante, pacar, ibu dan anak-anak yang kita sayangi. Jangan sampai negeri ini menjadi ladang pembuatan video porno terbesar di dunia. Karena kekhilafan kita, isengnya kita.

Lawan!!!

''CPNS'' JAMBI KONGKALIKONG DI MULAI DARI PENETAPAN FORMASI


JAMBI EKSPRES:

Pesimistis terhadap seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun ini bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) bukan hanya dari para pelamar. Kalangan akademisi dan pengamat pemerintahan pun tidak yakin seleksi berjalan murni, transparan dan tanpa permainan uang. Bahkan, mereka mensinyalir, indikasi ketidakberesan seleksi CPNS sudah dimulai dari proses usulan formasi ke pusat.
Pakar Pemerintahan Rozali Abdullah, mensinyalir adanya modus akal-akalan yang dilakukan kepala daerah dalam menentukan usulan formasi CPNS yang diajukan ke pemerintah pusat. Menurut dia, dalam menentukan formasi CPNS, kepala daerah cenderung lebih memikirkan sanak keluarga dan para anggota tim suksesnya saat maju di pemilukada.

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Politik (STIPOL) Nurdin Hamzah Jambi ini mencontohkan, bila sanak keluarga dan anggota tim suksesnya lebih banyak berlatar belakang pendidikan sarjana hukum, maka formasi CPNS yang diajukan didominasi kebutuhan tenaga sarjana hukum. “Jika memang daerah tersebut butuh tenaga hukum yang banyak, itu tidak masalah. Yang jadi masalah jika tujuannnya agar keluarganya jadi PNS,” ujarnya.

Akibat akal-akalan seperti itu, tenaga aparatur yang dihasilkan tidak berkualitas, tidak sesuai kebutuhan, dan tidak bisa mendongkrak PAD karena daya inovasinya minim.

Seharusnya, kata Rozali, pemerintah daerah dalam mengajukan usulan formasi penerimaan calon pegawai negeri sipil harus berdasarkan kebutuhan riil yang didasarkan analisis kepegawaian.

Selama ini, kata dia, masih ada daerah yang cenderung asal dalam mengajukan formasi penerimaan calon PNS. “Harus ada data dan analisis kondisi kepegawaian saat ini. Struktur organisasi seperti apa, kapabilitas masing-masing pegawai seperti apa, proyeksi pensiun seperti apa,” jelasnya.

Menurut mantan Dekan Fakultas Hukum Unja ini, daerah seringkali mengajukan usulan penerimaan PNS tanpa didasari kebutuhan riil. Akibatnya, usulan yang diajukan ke pusat hanya dipenuhi sebagian. Sebaliknya, ada daerah-daerah yang memiliki idealisme tinggi dengan mengajukan penerimaan PNS berdasarkan kebutuhan riil dan mencari calon PNS dengan latar belakang pendidikan sesuai bidang yang dibutuhkan.

Dia mengatakan pola pikir kepala daerah sekarang sangat bergantung pada DAU (Dana Alokasi Umum). Caranya dengan mengusulkan formasi CPNS yang gemuk agar dapat transfer DAU dari pusat dalam jumlah besar. Padahal, DAU itu antara lain untuk menggaji PNS.

“Kondisi ini telah berlangsung lama dan tetap terjadi. Akibatnya, daerah tidak punya inisiatif untuk mengembangkan potensi daerahnya, baik SDM maupun SDA nya untuk meningkatjkan PAD,” tukasnya. Seharusnya, kata Rozali, penambahan PNS, bisa menjadi investasi bagi daerah. Bukan malah menambah beban negara.

Rektor Unja Kemas Arsyad Somad, mengatakan, kewenangan memutuskan dilakukan rekrutmen CPNS atau tidak berada di pemerintah pusat. Pemda hanya bisa menyusun kebutuhan formasi. Jika ada perekrutan, formasi itu akan diusulkan ke Menpan dan Reformasi Birokrasi. Penetapannya bisa saja tidak sesuai dengan usulannya.

Menurut dia, penyusunan formasi dilakukan dengan memperhitungkan jumlah kekurangan pegawai yang dibutuhkan setelah dilakukan penghitungan terhadap pegawai yang pensiun, meninggal dunia, mutasi masuk dan keluar. “Harapannya jumlah pegawai sesuai dengan jumlah penduduk yang akan dilayani nanti,” jelasnya.

Jika perekrutan pegawai negeri tanpa pemetaan yang jelas sangatlah membahayakan. Jumlah pegawai menumpuk tanpa mampu memberikan perbaikan kualitas layanan. “Membahayakan. Saat ini di sebagian besar daerah, 60 persen APBD habis untuk membayar pegawai. Tetapi seberapa besar kontribusi pegawai, tidak ada yang berani menjamin,” ujarnya.

Kemas juga mengkritik begitu dominannya permainan politik dalam tata kepegawaian di kebanyakan pemerintah daerah, termasuk Jambi. Selain dalam perekrutan, proses mutasi atau pergantian pejabat teras pun tidak lepas dari kebiasaan buruk semacam itu. Akibatnya, birokrasi menjadi birokrasi hipokrit yang gagal memberikan layanan berkualitas.

Menurut dia, pemda harus mulai berani bilang “cukup” atas jumlah pegawai. Dengan menggunakan pola minus growth, tenaga baru yang direkrut harus lebih sedikit dari jumlah pegawai yang pensiun.

“Pengendalian penambahan jumlah dibarengi dengan peningkatan kompetensi pegawai. Harus dibuat desain besar untuk itu,” katanya.

Sementara itu, Rektor IAIN Muktar Latif, mengatakan, perekrutan pegawai baru merupakan pintu masuk strategis bagi usaha peningkatan kualitas PNS. Oleh karena itu, seleksi dilakukan berlapis untuk memperoleh orang terbaik yang kompeten di bidangnya. Masalahnya, banyak pemda terkendala dana sehingga tidak bisa melakukan seleksi yang benar-benar ketat dan tepat.

Menurut Muktar, meski ada kebutuhan penyediaan lapangan kerja bagi pengangguran yang terus menanjak jumlahnya, perekrutan PNS tidak bisa lantas dilakukan dengan seenaknya. Kebutuhan yang riil mesti menjadi patokan. Jangan asal angkat orang, tapi tidak jelas efektivitas kerjanya.

Dia juga menyoroti buruknya perilaku pemimpin daerah yang acap mencampuradukkan jabatan karir dengan jabatan politis. Hal ini terbukti dengan maraknya praktik mutasi atau pengangkatan pejabat yang tak mengindahkan kapasitas dan tata kepangkatan.

“Kepala daerah justru banyak merusak pembinaan karir. Ini yang pantas disesalkan,” katanya.

Pelamar Masih Kebingungan

Sebagian pelamar CPNS kebingungan membuat surat lamaran. Meski sudah ada contoh, namun kenyataannya tidak sesuai dengan yang diumumkan. Di Muarojambi, misalnya. Pada contoh surat lamaran, dalam surat permohonan harus dicantumkan kode jabatan dan kode pendidikan. Sementara dalam pengumuman formasi tidak dimuat kode jabatan dan kode pendidikan.

Dalam contoh surat permohonan lamaran yang dibuat panitia seleksi Pemkab Muarojambi, kode jabatan dan kode pendidikan dikosongkan. Inilah yang membingungkan pelamar. Karena di daerah lain tidak harus mencantumkan kode.

“Kode jabatan dan kode pendidikan itulah yang membingungkan kita. Maksudnya apa. Karena pada formasi tidak dicantumkan kode jabatan atau kode pendidikan. Yang ada nama jabatan dan kualifikasi pendidikan,” kata Lili, salah seorang pelamar kepada Jambi Independent.

Mahasiswa yang baru lulus itu berharap, panitia harus cepat mensosialisaikanya kepada para pelamar. Karena hal tersebut sangat membingungkan para pelamar. “Lantaran bingung, sampai sekarang saya belum berani buat lamaran. Takut salah, dan gugur di seleksi administrasi,” ujarnya.

“Kita berharap cepat dijelaskan oleh pemkab Muarojambi,” imbuhnya.

Tidak hanya di Muarojambi, pelamar di Kabupaten Batanghari juga banyak yang kebingungan. Karena dalam surat pengumuman penerimaan di yang dijual oleh para pedagang di halaman kantor pos dan di kantor BKD terdapat perbedaan.

Dalam syarat lamaran yang didapat dari para pedagang tidak mencantumkan fotokopi sah kartu tanda penduduk (KTP) yang masih berlaku dalam surat lamaran. Sementara data yang didapat dari BKD Batanghari harus mencantumkan fotokopi KTP. “Saya sempat bingung, makanya saya tanyakan ke kantor BKD, ternyata harus mencantumkan fotokopi KTP,” jelas Andra, salah seorang pelamar.

Selain itu, tata cara pengiriman surat lamaran melalui pos juga masih menjadi tanda tanya para pelamar. Karena ada sebagian daerah yang mewajibkan surat lamaran dikirim melalui pos setempat. Dan ada pula yang boleh melalui kantor Pos Pusat, Kota Jambi.

Sebagian mereka trauma, karena pernah gagal akibat mengirim lamaran dari kantor pos yang di luar ketentuan. Biasanya surat lamaran wajib dikirimkan melalui kantor pos yang ada di kabupaten tempat penerimaan.

SENI MEMBUAT BAYANGAN DENGAN TANGAN WAJIB ANDA PELAJARI

JAMBI EKSPRES: