Laman

Minggu, 06 Februari 2011

BENTROK AHMADIYAH ANCAM KERUKUNAN

JAMBI EKSPRES:


Butet: Bentrok Ahmadiyah Ancam Kerukunan

Minggu, 6 Februari 2011 | 15:43 WIB


Seniman Butet Kartaredjasa dalam monolognya di acara Pekan Kerukunan Antarumat Beragama Sedunia mengatakan, bentrok antara warga dan Jemaah Ahmadiyah di Pandeglang, Banten, mengancam kerukunan beragama di Indonesia.

"Di saat perayaan Pekan Kerukunan Antarumat Beragama Sedunia, di Pandeglang, Banten, hari ini, ada belasan pemuda Ahmadiyah dibacok oleh massa dengan berkedok agama," kata Butet Kartaredjasa di Jakarta, Minggu (6/2/2011).

Pada kesempatan itu, dengan semangat kerukunan beragama, ia mempertanyakan kepada aparat kepolisian mengapa membiarkan umat beragama di Indonesia tidak bisa teguh menjalankan ibadahnya.

Butet juga mengingatkan kepada pemerintah agar tidak berbohong, bahwa kerukunan beragama di Indonesia sedang dalam ancaman berbahaya. "Dengan semangat kerukunan beragama, saya ingatkan kepada pemerintah agar jangan bohong, bahwa kerukunan kita dalam ancaman bahaya," katanya.

Menurut dia, dalam situasi seperti itu ada dua hal yang cukup penting untuk ditegaskan, yakni kehidupan berbangsa dan kehidupan beragama.

Ia menawarkan agar persoalan itu diselesaikan atas dasar toleransi beragama, bukan toleransi politik atau yang lain. "Toleransi beragama adalah toleransi yang bertujuan untuk membangun kemaslahatan semua umat beragama supaya tercipta kerukunan," katanya.

Untuk itu, Butet berpendapat, ketokohan agama dapat menjadi inspirasi untuk menyelesaikan masalah itu.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Presidium Inter Religious Council (IRC) Indonesia, Din Syamsuddin, menolak berkomentar mengenai bentrok antara warga dan Jemaah Ahmadiyah di Banten, yang mengakibatkan beberapa orang terluka itu. "Saya belum mendapatkan informasi yang jelas mengenai hal itu," katanya.

Sekitar seribuan warga Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, menyerang Jemaah Ahmadiyah di Desa Umbulan setempat, Minggu sekitar pukul 10.30 WIB.

Sekitar 20 petugas dari Polsek Cikeusik dan Polres Pandeglang sudah melakukan pengamanan di lokasi agar situasi tidak anarkis, namun karena kalah jumlah akhirnya sebagian Jemaah Ahmadiyah menjadi bulan-bulanan warga.

Situasi mulai bisa dikendalikan sekitar pukul 12.30 WIB, dan sejumlah korban dievakuasi petugas kepolisian. Warga juga merusak dua kendaraan milik Jemaah Ahmadiyah, serta rumah yang menjadi tempat kegiatan mereka.

PENGAKUAN NINI KARLINA DOEL SUMBANG YANG NAFSU

JAMBI EKSPRES:



Kira-kira dua tahun absen merekam vokalnya, kini penyanyi Nini Carlina (34), yang pernah populer dengan lagu "Gantengnya Pacarku" (1992), berkarya lagi. Nini, yang terakhir mengeluarkan album the best pada 2008, pun kembali bekerja sama dengan vokalis dan pencipta lagu Doel Sumbang, pasangan duetnya yang bersamanya pernah mencetak beberapa hit.

Nini mengaku, ia sekarang sedang mengadakan pendekatan ke sebuah perusahaan rekaman untuk merilis dua nyanyian barunya. "Aku sih penginnya berkarya lagi di industri musik, dengan warna yang berbeda dan gairah yang baru tentunya, yang bisa memuaskan generasi sekarang," kata perempuan kelahiran Banyuwangi (Jawa Timur) ini kepada Kompas.com ketika diwawancara di Jakarta, Sabtu (5/2/2011).

Keinginannya untuk mengeluarkan lagu-lagu lagi muncul karena tantangan dari para teman dan penggemarnya. "Sebetulnya aku lebih ke menjawab tantangan teman-teman dan penggemar-penggemarku di level yang berbeda, dan para penggemarku di dangdut. Jadi, ketika aku enggak aktif di industri (musik), tapi aktif di luar industri, di situlah terbentuk komunitas yang baru. Mereka bilang supaya aku bikin album yang baru tapi bukan dangdut," ceritanya. "Dari situ aku merasa tertantang," ungkapnya.

Untuk memenuhi tantangan tersebut, Nini menggandeng lagi Doel, yang dianggapnya sebagai pemusik, guru, penasihat, dan motivator terbaik baginya serta paling mengerti akan apa yang dibutuhkannya untuk memuaskan para penikmat nyanyiannya dewasa ini. Dengan bantuan Doel, akunya, ia akhirnya menemukan materi yang benar-benar berbeda. "Pokoknya, aku berusaha menampilkan kekinian. Aku mau mengikuti taste konsumen saat ini. Ternyata, keinginanku itu diterjemahkan oleh Kang Doel," tutur Nini, yang bertambah populer sesudah berduet dengan Doel dalam lagu ciptaan Doel "Kalau Bulan Bisa Ngomong".

Namun, Nini belum mau membeberkan seperti apa kekinian pada lagu-lagu barunya. Ia sedikit membocorkan, "Kali ini lebih ke pop." Selama ini, katanya, album-albumnya bermusik disko remix, pop disko, slow rock, dan disko dangdut. "Aku ingin colorful, jadi enggak monoton," tambahnya.

Bersama Doel, Nini sudah menyiapkan dua nyanyian. Satu lagu diduetkannya dengan Doel, satu lagu lagi dibawakannya sendiri.

Lagu yang dinyanyikan Nini sendiri akan dirilis pertama. "Sebenarnya, yang direncanakan rilis pertama itu yang duet. Tapi, ternyata, begitu yang sendiri selesai dikerjakan, eh yang sendiri yang Kang Doel lebih napsu untuk mengeluarkannya duluan. Jadi, ya sudah," kata Nini.

DI TEMUKAN BUKTI DUKUNGAN UNTUK NURDIN HALID

JAMBI EKSPRES:
Lembar pernyataan dukungan kepada Nurdin Halid agar terpilih kembali sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015. Lembar pernyataan dukungan untuk nominasi anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2011-2015.

Kabar yang beredar bahwa Ketua Umum PSSI Nurdin Halid menggalang dukungan pada kongres tahunan semakin terlihat bukan isapan jempol saja. Ada bukti Nurdin diketahui melakukan penggalangan kekuatan agar kembali terpilih menjadi ketua umum pada kongres pemilihan Ketua Umum PSSI 2011-2015, 19 Maret nanti, di Pulau Bintan, Kepulauan Riau.

Pada kongres yang digelar pada 20-21 Januari lalu itu, semua klub diminta untuk menandatangani surat pernyataan dukungan menggunakan kop surat dan materai Rp 6.000. Surat dukungan tersebut diedarkan pada malam sebelum kongres tersebut. Ketua Umum Persija Jakarta, Toni Tobias, membenarkan adanya surat dukungan tersebut.

"Memang benar. Bentuk dukungan berupa surat pernyataan dan telah kami tanda tangani kemarin, Jumat (21/1/2011)," ungkapnya.

Salah satu butir dalam surat dukungan tersebut, kata Toni, adalah tetap setia mendukung kepemimpinan Nurdin Halid hingga masa kepemimpinannya berakhir. Menurutnya, hampir semua klub tetap loyal terhadap Nurdin.

Adanya surat dukungan semakin diperkuat lewat pernyataan Komisaris Utama Persebaya 1927, Saleh Mukadar. Saleh, yang terkenal vokal membongkar kebobrokan PSSI, mengaku memiliki bukti bahwa surat pernyataan telah disebar kepada peserta kongres.

"Malam ini di lokasi kongres telah beredar surat pernyataan agar mendukung Nurdin sebagai Ketua Umum PSSI kembali. Saya telah punya bukti. Nanti saya akan memublikasikan kepada semuanya," ungkapnya.

Selain surat dukungan, Toni mengungkapkan dalam sidang kongres, PSSI berjanji akan memberikan kucuran dana sebesar Rp 2 miliar per tahun, sedangkan klub Divisi Utama sebesar Rp 300 juta per tahun. Klub-klub pun semakin berbunga-bunga setelah Nurdin juga berjanji akan melepaskan 99 persen saham PT Liga Indonesia yang selama ini dikuasai oleh PSSI.

Saat dikonfirmasi, Nurdin secara tegas membantah kabar tersebut. Pria asal Makassar itu menyatakan proses pemilihan berdasarkan statuta. "Itu fitnah. Kalau ada, alhamdulillah. Artinya, saya masih didukung sebagai Ketua Umum PSSI. Nurdin menegaskan bahwa proses pemilihan berdasarkan statuta PSSI. Kalau melenceng dari statuta PSSI, FIFA akan memberikan sanksi kepada kami," kata Nurdin saat memberikan keterangan pers seusai Kongres II PSSI di Hotel Pan Pasific, Bali, Sabtu (22/1/2011). Nurdin sah-sah saja menyangkal tudingan tersebut. Namun, dari formulir yang diterima oleh Kompas.com, terdapat dua lembar formulir pernyataan bentuk dukungan. Lembar pertama berisi pernyataan dukungan untuk Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dan lembar kedua berisi lembar pernyataan untuk anggota Komite Eksekutif. Lembar pernyataan untuk Nurdin tertulis menggunakan kop resmi PSSI yang ditempeli materai Rp 6.000. Pernyataan Dukungan Ketua Umum PSSI Periode 2011-2015. Nama kandidat: Drs HAM Nurdin Halid. Tanggal Lahir: 17 November 1958. Dengan ini menyatakan bahwa kami menominasikan dan memilih Drs HAM Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 ," demikian tertulis dalam formulir itu. Di lembar tersebut disediakan kolom kosong untuk ditandatangani oleh Ketua Umum Pengprov dan Sekretaris Pengprov PSSI. Sementara lembar dukungan untuk anggota Komite Eksekutif tertulis, " Dengan ini menyatakan bahwa kami menominasikan dan memilih ______ sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI periode 2011-2015 ."

Di lembar ini disediakan kolom kosong untuk ditandangani oleh pengurus klub yang terdiri dari ketua umum dan sekretaris umum. Jika ada kop PSSI, artinya lembar dukungan itu dari lembaga otoritas sepak bola Indonesia tersebut. Artinya lagi, nyaris tak mungkin jika Nurdin tak mengetahuinya karena dia sebagai ketua umum organisasi tersebut.

Panglima TNI Izinkan Toisutta Jadi Ketua PSSI
Senin, 31 Januari 2011 | 15:02 WIB
cetak.kompas.com
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengaku baru tahu bahwa Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal George Toisutta mencalonkan diri menjadi Ketua Umum PSSI. Kendati demikian, Panglima TNI memperbolehkan Jenderal Toisutta menjadi calon ketua umum PSSI.

"Boleh (menjadi calon ketua umum PSSI). Wong saya Ketua Umum Ski Air. Boleh, tidak ada masalah," ujar Panglima kepada wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/1/2011).

Panglima mengatakan, TNI secara institusi akan mendukung Toisutta jika memang diminta.

Kongres PSSI untuk memilih ketua umum akan digelar di Pulau Bintan, 19 Maret. Beberapa nama sudah mulai disebut akan mencalonkan diri, termasuk penggagas Liga Primer Indonesia Arifin Panigoro. Ketua Umum PSSI Nurdin Halid juga akan kembali mencalonkan diri dan mulai mendapat beberapa dukungan.


KONGRES PSSI
Nurdin Halid Tak Tahu Ada Penggalangan Dukungan?

Ketua Umum PSSI Nurdin Halid.

Ketua Umum Persija Jakarta Toni Tobias Mahali mengakui, dalam kongres tahunan PSSI, klub-klub peserta kongres diminta menyerahkan formulir pernyataan dukungan terhadap kepemimpinan Nurdin Halid di PSSI. Formulir itu diserahkan kepada pengurus PSSI, Jumat atau sehari sebelum kongres ditutup, Sabtu (22/1/2011) sore.

"Sudah. Klub-klub sudah menyerahkan surat dukungan itu kemarin (Jumat). Klub-klub masih setia kepada Pak Nurdin," kata Toni Tobias kepada wartawan di sela-sela kongres tahunan PSSI di Hotel Pan Pacific Nirwana Bali Resort, Tabanan, Bali, Sabtu.

Keterangan Toni Tobias pun mementahkan ucapan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid sehari sebelumnya, yang menyatakan tidak ada aksi meminta dukungan kepada peserta kongres. Faktanya penggalangan dukungan tersebut ada dan menggunakan kop resmi PSSI.

Formulir pernyataan dukungan itu sebanyak tiga lembar, terdiri atas dukungan kepada Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI 2011-2015, dukungan untuk Wakil Ketua Umum PSSI, dan anggota Komite Eksekutif PSSI periode yang sama.

Penggalangan dukungan itu tak hanya ditujukan kepada klub-klub, tetapi juga para pengurus provinsi. Dari formulir yang diterima Kompas, lembar dukungan itu menggunakan kop resmi PSSI ditempeli meterai Rp 6.000.

"Pernyataan Dukungan Ketua Umum PSSI Periode 2011-2015. Nama kandidat: Drs HAM Nurdin Halid," demikian tertulis dalam formulir itu. "Dengan ini kami menyatakan bahwa kami menominasikan dan memilih Bapak Drs HAM Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015," lanjut isi pernyataan dukungan tersebut.

Saat dikonfirmasi soal penggalangan dukungan peserta kongres itu, Nurdin sambil tertawa menjawab, "Bisa saja. Belum ada (pernyataan dukungan) saya terima sampai hari ini. Itu boleh-boleh saja, kan."

Dalam jumpa pers seusai kongres ditutup, Sabtu sore, Nurdin mengumumkan, kongres pemilihan Ketua PSSI 2011-2015 digelar 19 Maret mendatang di Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Ia enggan menjelaskan soal alasan penentuan jadwal tersebut, termasuk mengenai syarat-syarat bagi calon ketua PSSI.


Sebuah spanduk bertuliskan dukungan untuk Ketua Umum PSSI Nurdin Halid muncul di arena kongres kedua PSSI di Tabanan, Bali, Sabtu (22/01/2011).

Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, bila masih mendapatkan dukungan dari anggotanya, bukan tidak mungkin akan maju dalam pertarungan kursi ketua umum periode 2011-2015. Exco PSSI telah menepatkan pemilihan kepengurusan baru akan digelar di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, pada 19 Maret nanti. Salah satu yang menjadi pertanyaan besar adalah, apakah Nurdin Halid akan kembali mencalonkan diri pada kongres empat tahunan nanti. "Kalau ada yang mendukung, saya berterima kasih," jawab Nurdin kepada wartawan ketika ditanya kesiapan menjadi ketum usai penutupan Kongres Tahunan PSSI di Hotel Pan Pasific Bali, Sabtu (22/1/2011). Kabar yang beredar dalam arena kongres, Nurdin telah menggalang dukungan untuk kembali mencalonkan diri menjadi ketua umum. Komisaris utama Persebaya 1927, Saleh Mukadar, membeberkan hal tersebut. Bentuk dukungan itu berupa surat pernyataan tertulis dari pemilik hak suara meliputi Pengurus Provinsi PSSI serta perwakilan klub ISL hingga Divisi III. Penggalangan dukungan tersebut diperkuat pernyataan Ketua Umum Persija Jakarta, Toni Tobias. Ia membenarkan bahwa kongres tahunan dimanfaatkan oleh Nurdin untuk menggalang dukungan terhadap dirinya. "Memang benar. Bentuk dukungan berupa surat pernyataan dan telah kami tandatangani, Jumat (21/1/2011)," beber Tobias. Nurdin pun kemudian dengan tegas membantah tudingan adanya surat edaran agar pengurus provinsi memberi dukungannya pada kongres pemilihan yang akan digelar 19 Maret nanti. "Itu fitnah. Kalau ada, alhamdullilah. Artinya, saya masih didukung sebagai ketua umum PSSI," jelas Nurdin saat memberikan keterangan pers usai kongres, Sabtu (22/1/2011). Nurdin menjamin proses pemilihan berdasarkan statuta PSSI. "Kalau melenceng dari statuta PSSI, maka FIFA akan memberikan sanksi kepada kami," tegasnya.

INGIN MAJU PSSI BERIKAN SAMA MILITER

JAMBI EKSPRES:
Toisutta Berhak Jadi Ketua PSSI

MINGGU 06 Februari 2011 | 03:00 WIB
KSAD Jenderal TNI George Toisutta, Manager Persib Bandung Umuh Muchtar, Manager Persema Malang Asmuri, dan Wali Kota Makassar sekaligus Ketua Umum PSM Makassar Ilham Arif Sirajuddin (kiri ke kanan) berjabat tangan saat pencalonan George Toisutta sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Rabu (2/2/2011). Pemilihan akan dilaksanakan dalam Kongres PSSI pada 19 Maret 2011.
Pengurus Provinsi PSSI Sulawesi Selatan mengatakan setiap orang berhak menjadi Ketua Umum PSSI asal sesuai dengan aturan main. Ia pun menilai wajar keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal George Toisutta mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI dalam kongres yang akan diselenggarakan di Pulau Bintan, 19 Maret mendatang.

"Merupakan hak setiap orang jika ingin mencalonkan diri sebagai Ketum PSSI. Namun demikian, tentu ada hal yang harus diingat bahwa calon yang bisa lolos tentu sesuai dengan aturan yang berlaku," kata ketua PSSI Sulsel Kadir Halid.

Menurut Kadir, PSSI merupakan organisasi yang menjunjung tinggi nilai demokrasi. Karena itu, pihaknya mengakun tidak keberatan jika ada calon lain yang ingin meramaikan pertarungan pada kongres nanti.

"Kami sama sekali tidak ada masalah jika memang ada tokoh yang memutuskan mencalonkan diri pada kongres nanti. Namun saya kembali tegaskan bahwa keinginan (sebagai Ketum PSSI) itu tidak boleh dipaksakan," katanya.

Mengenai sikap PSSI Sulsel pada kongres empat tahunan itu, memang sudah total untuk memuluskan langkah Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, untuk kembali menjabat. Bahkan PSSI Sulsel menyiapkan langkah konret untuk mewujudkan harapan tersebut.

Anggota DPRD Sulsel itu juga membantah jika keputusan mendukung Nurdin Halid kembali memimpin PSSI untuk periode mendatang, hanya karena persoalan keluarga.

"Meski soal pencalonannya tidak dibahas dalam kongres di Bali kemarin, namun kita sebagai pendukungnya tentu secara otomatis akan berjuang untuk mewujudkan harapan itu. Kami sendiri berharap agar semuanya bisa berjalan sesuai rencana," jelasnya.

Sebelumnya, PSSI telah menegaskan bahwa mereka yang mau mencalonkan harus sudah aktif di sepak bola sekurang-kurangnya lima tahun. Syarat itu tercantum pada pasal 35 ayat 4 Statuta PSSI.

KETUA UMUM PSSI: DARI 100 HAK SUARA NURDIN HALID RAIH 81 SUARA

JAMBI EKSPRES:


CALON KETUA UMUM PSSI

Nurdin Didukung 81 Suara, Toisutta 12 Suara

PSSI
Langkah Nurdin Halid untuk kembali menjabat sebagai ketua umum PSSI tampaknya berjalan mulus. Tim verifikasi yang dibentuk dan ditunjuk PSSI sebagai lembaga penyaringan para kandidat tersebut menyatakan, saat ini nama Nurdin Halid telah dicalonkan oleh mayoritas pemilik suara PSSI. Tim verifikasi mencatat, dari total 100 suara yang sah memilih, dukungan dan pengajuan nama Nurdin Halid untuk kembali menjadi ketua umum tercatat mencapai 81 suara. Sementara George Toisutta hanya memperoleh 12 suara dan Nirwan D Bakrie diajukan oleh 2 pemilik suara anggota PSSI. Menurut Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes, dari 100 suara tersebut, yang masuk kembali menyerahkan nama yang didukung hanya 93 suara. Jika kemudian ada 95 suara, itu berarti ada dua pemilik suara yang mencalonkan nama ganda. "Semua suara yang mempergunakan hak untuk mengusulkan itu 100, tetapi yang memasukkan kembali surat pencalonan hanya 93 surat. Ini berarti, dengan adanya kelebihan dua, ada satu atau dua nama yang dicalonkan ganda oleh satu pengusung," ujar Nugraha Besoes, Minggu (6/2/2011). Menurut Nugraha Besoes, ketiga nama calon ketua umum yang masuk tersebut akan disaring melalui proses verifikasi, yang hasilnya akan disampaikan pada 15 Februari. "Tim ini akan bekerja besok sampai 14 Februari. Tanggal 15 Februari, tim akan melapor kepada Komite Eksekutif dan setelah itu calon baru diputuskan untuk menjadi ketua umum," ujar Nugraha Besoes.


Toisutta Lawan Nurdin dan Nirwan Bakrie
Minggu, 06 Februari 2011 | 16:56 WIB

Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI George Toisutta memeriksa pasukan saat upacara serah terima jabatan Pangdam Jaya di Markas Kodam Jaya, Jakarta, Selasa (29/6/2010).


PSSI secara resmi menutup pendaftaran bursa ketua umum PSSI pada Minggu (6/2/2011) pukul 00.00 WIB. Sebanyak tiga nama didaftarkan para pemegang hak suara, yakni Nurdin Halid, George Toisutta, dan Nirwan Bakrie.

Sekretaris Umum PSSI Nugraha Besoes mengatakan, terdapat 100 pemegang hak suara yang mengusulkan ketiga nama calon ketua umum (ketum) PSSI periode 2011-2014 tersebut. Nurdin Halid mendapatkan dukungan terbanyak, Toisutta berada di tempat kedua, dan Nirwan di posisi ketiga.

"Kami menerima tiga nama. Saudara Nurdin Halid total diusulkan oleh 81 suara. Saudara George Toisutta diusulkan oleh 12 anggota dan, terakhir, saudara Nirwan Bakrie diusulkan oleh dua anggota. Jumlahnya ada 95, jadi beberapa tidak menggunakan hak suaranya," kata Nugraha Besoes, Minggu (6/2/2011) di Kantor PSSI.

Ketiga nama tersebut akan diverifikasi oleh Tim Verifikasi PSSI, yang beranggotakan M Zein, Hinca Panjaitan, Gusti Randa, Trimedia Panjaitan, Syaifuddin, dan Arteria Dahlan. Tim ini akan bekerja pada 7-14 Februari 2011.

Hasil verifikasi akan diberikan kepada Komite Eksekutif PSSI pada 15 Februari untuk menentukan lolos atau tidaknya ketiga nama tersebut. Jika semuanya lolos, ketiganya akan bertarung dalam pemilihan ketum PSSI pada Kongres PSSI di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, 19 Maret 2011.

INILAH PENYEBAB ARSENAL GAGAL MENANG

JAMBI EKSPRES:




Inilah Penyebab Arsenal Gagal Menang
Minggu, 06 Februari 2011 | 06:03 WIB

Pelatih Arsenal Arsene Wenger.

Pelatih Arsenal, Arsene Wenger, menilai, setelah bermain dengan sepuluh orang, timnya lebih fokus bertahan saat melawan Newcastle United, Sabtu (5/2/2011). Menurutnya, hal itulah yang membuat timnya terpaksa bermain imbang 4-4, meski sebelumnya sempat unggul 4-0.

Bermain di kandang lawan, "The Gunners" tampil luar biasa. Mereka sukses mempermalukan lawannya 4-0 pada babak pertama. Sayang, Arsenal harus bermain dengan sepuluh pemain di babak kedua. Lalu, Newcastle bangkit dan bisa menyamakan kedudukan.

"Kami terlalu banyak khawatir mempertahankan keunggulan (4-0) setelah kami bermain sepuluh orang. Kami bermain bertahan sehingga kami seperti mengundang mereka untuk menekan kami. Setelah itu, kami tidak beruntung dengan beberapa keputusan. Saya tidak bisa berbuat banyak mengenai ini," kata Wenger.

"Hal ini membuat kami sangat frustrasi karena kami bermain cukup bagus. Kami memiliki kesempatan untuk memetik tiga angka. Newcastle terus berjuang. Saya mengerti saat kami unggul 4-0 pertandingan belum selesai. Karena itu, penting menjaga emosi kami dan tetap melanjutkan permainan," lanjutnya.

Pelatih asal Perancis itu juga mengaku kecewa dengan keputusan wasit mengusir Diaby. "Sama sekali tidak perlu (mengeluarkan kartu merah, Red). Saya percaya Joey Barton sangat beruntung tetap berada di lapangan karena dia yang lebih dulu menekel Diaby," tegasnya.

MESSI : BARCA BANGGA PATAHKAN REKOR MADRID 50 TAHUN

JAMBI EKSPRES:


Messi: Barca Bangga Patahkan Rekor Madrid
Minggu, 06 Februari 2011 | 07:13 WIB

Penyerang Barcelona, Lionel Messi, mengaku bangga timnya mampu menjadi tim pertama yang memenangi 16 pertandingan liga secara beruntun, mengalahkan rekor sebelumnya, 15 pertandingan yang dipegang Real Madrid selama 50 tahun.

Hal tersebut berkaitan dengan pertandingan Liga BBVA melawan Atletico Madrid, Sabtu (5/2/2011). Barcelona menutup laga dengan skor 3-0, berkat tiga gol dari Lionel Messi.

Dengan itu, Messi menduduki puncak daftar pencetak gol terbanyak sementara dengan 24 gol, menggeser gelandang Madrid, Cristiano Ronaldo yang mengoleksi 22 gol.

Bagi Barcelona, tambahan tiga angka membuat mereka menguasai klasemen dengan 61 poin, atau unggul sepuluh angka dari pesaing terdekat, Madrid.

"Aku tak khawatir soal menjadi pencetak gol terbanyak. Apa yang kupikirkan adalah tim ini tetap berada di jalur ini dan terus menjaga relasi dengan suporter," ujar Messi.

"Kami bangga mengalahkan rekor karena ini telah bertahan begitu lama dan sangat sulit dikalahkan. Kami harus berpikir soal Liga BBVA dan Liga Champions," tuturnya.

ICW PUBLIKASIKAN REKENING BESAR YANG TAK WAJAR


JAMBI EKSPRES:

ICW
Publikasikan 17 Rekening Gendut yang tak Wajar!
Penulis: Maria Natalia | Editor: Erlangga Djumena
Minggu, 6 Februari 2011 | 15:06 WIB


Indonesian Corruption Watch (ICW) menuntut Markas Besar Polri mengumumkan indikasi 17 rekening gendut pejabat kepolisian yang dikatakan wajar oleh Mabes Polri. 17 rekening ini merupakan sebagian dari 23 rekening yang dilaporkan oleh ICW yang dicurigai bukan berasal dari sumber legal.

Parameter wajar oleh kepolisian, karena uang dalam rekening diperoleh dengan cara-cara yang legal, baik dari hasil kebun, usaha angkot, dan warisan keluarga oknum-oknum polisi tersebut. Meskipun wajar, Mabes Polri menolak untuk dipublikasikan.

"Mabes Polri mengatakan 17 rekening itu wajar, tapi kami menuntut agar Mabes Polri memberikan informasi secara substansi detail wajar yang dimaksudkan seperti apa? Harus disampaikan kepada publik jumlahnya berapa dan nama pemilik rekening. Tapi, polisi menolak membukanya dengan banyak alasan, padahal dikatakan wajar," kata Koordinator Divisi Investigasi ICW, Agus Sunaryanto, dalam jumpa pers di kantor ICW, Minggu (6/2/2011).

Permintaan ICW pada Mabes Polri untuk memublikasikan 17 rekening gendut yang dikatakan wajar telah diajukan sejak 2 Agustus 2010, tapi pada 4 Agustus 2010 Mabes Polri menyatakan menolak permintaan tersebut.

Sampai dengan persidangan sengketa rekening gendut ini di sidang Ajudikasi Komisi Informasi Pusat (KIP), sejak tanggal 1 Desember dan 28 Desember 2010, serta 18 Januari 2011, pihak kepolisian tetap bersikukuh untuk menutup-nutupi bahwa rekening anggotanya merupakan rahasia. "Kami menekankan di sini, dibantah untuk tidak dipublikasi oleh kepolisian dengan mengatakan ini sudah clear, kemudian tidak ada indikasi pidana, kalau begitu kenapa tidak dipublikasikan dengan detail kepada publik," ungkap aktivis ICW, Tama S Langkun.

ICW berharap melalui akhir putusan sidang KIP pada 8 Februari 2011 nanti, Majelis Komisi Informasi dapat membuka jalan agar informasi rekening gendut yang dianggap wajar oleh Mabes Polri bisa dibuka ke publik.

ANGELINA SONDAKH MASIH BERAT TERIMA KENYATAAN KE PERGIAN ADJIE

JAMBI EKSPRES:
Angelina Masih Berat Terima Kenyataan

Minggu, 6 Februari 2011 | 00:24 WIB




Istri almarhum Adjie Massaid, Angelina Sondakh bersama putranya Keanu Jabaar Massaid, tak kuasa menahan tangis saat pemakaman suaminya, di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Sabtu (5/2/2011). Almarhum meninggal dunia pada usia 43 tahun karena indikasi serangan jantung usai bermain bola.

Angelina Sondakh masih berat menerima kenyataan bahwa suaminya, Adjie Massaid, telah meninggal dunia. Emosi dan suasana hatinya belum stabil sehingga setelah pulang dari pemakaman, Angelina kembali lagi ke TPU Jeruk Purut untuk melihat lagi pusara suaminya itu. "Dia keliatan tidak stabil dalam suasana hatinya. Setelah (suaminya) dimakamkan, kami semua pulang. Tapi, Angelina kembali lagi ke pemakaman. Bersama keluarga, dia ingin berkonsentrasi lagi di makam suaminya," ujar Linda Djalil, kakak almarhum, Sabtu (5/2/2011) malam, di rumah duka, Cilandak, Jakarta Selatan. Angelina kembali ke pemakaman setelah Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum bersama istrinya pulang dari rumah duka. Angelina kembali ke pemakaman bersama keluarga dekatnya. Kemudian, ia pergi ke kediaman orang tua Adjie di Cibubur, Jakarta Timur, untuk menenangkan diri. Menurut Linda, yang dilakukan adik iparnya itu merupakan reaksi yang wajar, semacam bentuk ekspresi kesedihan atas kepergian suami untuk selamanya. Kesedihan dalam hatinya begitu dominan. Saat pulang dari pemakaman, Angelina juga masih menangis di kamarnya. Siang harinya, lanjut Linda, memang Angelina sudah tidak lagi bisa mengendalikan kesedihannya. Ia sempat jatuh pingsan. Keluarga berusaha menguatkannya supaya tabah dalam menghadapi kenyataan.

BERITA LENGKAP KERUSUHAN WARGA SERANG AHMADIYAH 1 MESJID DI RUSAK 6 MENINGGAL

JAMBI EKSPRES:

Seribuan Warga Cikeusik Serang Jemaah Ahmadiyah

Minggu, 6 Februari 2011 | 13:04 WIB

Ilustrasi: Buku berserakan di masjid yang dibakar massa di Ciampea Udik RW 5, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (2/10/2010). Massa menyerang desa yang dihuni sekitar 500 jemaah Ahmadiyah, menghancukan belasan rumah dan membakar dua rumah dan satu masjid.


Sekitar seribuan warga Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, menyerang Jemaah Ahmadiyah di Desa Umbulan setempat, Minggu (6/2/2011) sekitar pukul 10.30 WIB.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat dan Politik Kabupaten Pandeglang Futoni Sy ketika dikonfirmasi, membenarkan kejadian tersebut. "Saya sudah mendapat laporan dari Camat Cikeusik dan intelijen di lapangan, memang terjadi bentrokan antara warga dengan pengikut Ahmadiyah," katanya.

Futoni menjelaskan, bentrokan itu dipicu kedatangan sejumlah Jamaah Ahmadiyah dari luar daerah. Akibat kejadian itu, kata dia, satu kendaraan roda empat dibakar masa, satu unit dimasukan ke dalam jurang, dan satu unit rumah dirusak.

Mengenai korban, ia mengaku, baru mendapat laporan adanya korban yang mengalami luka-luka yang langsung dilarikan ke rumah sakit di Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak.

Enam Jemaah Ahmadiyah Tewas

Minggu, 6 Februari 2011 | 13:29 WIB

Sebanyak enam orang anggota Jemaah Ahmadiyah meninggal akibat bentrokan antara jemaah keagamaan itu dengan warga di Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Minggu (6/2/2011).

"Yang saya lihat ada enam orang yang meninggal, dan seluruhnya dari Jemaah Ahmadiyah," kata Lukman, tokoh masyarakat Cikeusik ketika dikonfirmasi, Minggu.

Lukman menjelaskan, seluruh korban meninggal itu tidak diketahui identitasnya karena tak memiliki kartu identitas, namun seluruhnya berasal dari luar daerah dan merupakan Jemaah Ahmadiyah.

Sementara satu orang warga Desa Umbulan, Sarta, mengalami luka bacok pada lengah kanannya. "Lengan kanan Sarta hampir putus dibacok oleh anggota Jemaah Ahmadiyah," kata Lukman.

Lukman juga menjelaskan, sebenarnya warga tidak bermaksud melakukan kekerasan. Masyarakat hanya ingin agar Jemaah Ahmadiyah di Cikeusik pimpinan Parman membubarkan diri. "Warga ingin Ahmadiyah itu membubarkan diri karena sudah dinyatakan sesat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), tapi permintaan itu abaikan oleh mereka," katanya.

Menurut Lukman, pada Sabtu malam, puluhan anggota Jemaah Ahmadiyah dari Kota Bogor tiba di Cikeusik dengan menumpang dua kendaraan roda empat, dan menginap di rumah Parman.

Pada Minggu pagi, sekitar seribuan warga dari berbagai daerah, di antaranya berasal dari Kecamatan Cibaliung, Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, dan Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, mendatangi rumah Parman.

Saat massa tiba, puluhan Jemaah Ahmadiyah yang berada di rumah Parman sudah siap dan mereka membawa berbagai jenis senjata tajam, seperti samurai, parang, dan tombak. Sesaat kemudian, kata Lukman, salah seorang anggota Jemaah Amhadiyah membacok lengan kanan Sarta hingga nyaris putus. "Pembacokan inilah yang memicu bentrokan. Warga marah karena melihat lengan kanan Sarta nyaris putus," kata Lukman.


Dua Mobil dan Satu Rumah Dirusak Warga

Minggu, 6 Februari 2011 | 14:02 WIB

Penyerangan Ahmadiyah di Bogor Bangkai mobil yang dibakar massa di Ciampea Udik RW 5, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (2/10/2010). Massa menyerang desa yang dihuni sekitar 500 jemaah Ahmadiyah, menghancurkan belasan rumah, membakar dua rumah dan satu masjid.

Penyerangan yang dilakukan oleh seribuan warga Desa Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, terhadap Jemaah Ahmadiyah di Desa Umbulan setempat, Minggu sekitar pukul 10.30 WIB, juga mengakibatkan kerusakan material berupa dua mobil, satu motor, dan satu rumah.

Berdasarkan keterangan Sekretaris Camat Cikeusik Najamudin kepada Kompas, Minggu (6/2/2011) siang, rumah yang dirusak oleh warga Cikeusik adalah bangunan yang dianggap telah dijadikan tempat beribadah oleh aliran Ahmadiyah tersebut.

Berdasarkan kesaksian Najamudin saat berita ini diturunkan, kondisi bentrokan di wilayahnya telah mereda dan terkendali. "Aparat kepolisian dan TNI sudah berjaga-jaga di sini. Warga yang menyerang pun sudah dibubarkan. Tapi Jemaah Ahmadiyah-nya pun menghilang dan tak tahu ke mana," kata Najamudin.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, seribuan warga melakukan penyerangan terhadap sekelompok orang di desa Umbulan yang diyakini merupakan penganut aliran Ahmadiyah. Najamudin mengatakan, setidaknya ada tiga orang yang tewas dalam peristiwa mengenaskan ini.

Polres Pandeglang Amankan Lokasi Bentrok

Minggu, 6 Februari 2011 | 14:05 WIB

Penyerbuan Ahmadiyah di Bogor Warga melihat masjid yang dibakar massa di Ciampea Udik RW 5, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (2/10/2010). Massa menyerang desa yang dihuni sekitar 500 jemaah Ahmadiyah, menghancukan belasan rumah dan membakar dua rumah dan satu masjid.

Kepolisian Resor Pandeglang saat ini sudah menguasai situasi pascabentrokan warga dengan Jemaah Ahmadiyah di Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang terjadi Minggu (6/2/2011) pagi.

"Kami sudah mengamankan lokasi, dan saat ini kondisinya relatif kondusif," kata Kepala Polres Pandeglang Ajun Komisaris Besar Alex Fauzy Rasyad.

Tokoh masyarakat Cikeusik, Lukman, juga menjelaskan saat ini situasi lapangan relatif kondusif, dan aparat dari Polres Pandeglang telah menguasai situasi. "Sekarang situasinya sudah kondusif, petugas dari Polres Pandeglang telah menguasai situasi dan masyarakat pun tidak melakukan tindakan apa pun," kata Lukman.

Sekitar seribuan warga dari berbagai daerah, seperti Kecamatan Cibaliung, Cikeusik, Kabupaten Pandeglang; dan Kecamatan Malingpung, Kabupaten Lebak, terlibat bentrokan dengan Jemaah Ahmadiyah.

Warga yang semula hanya ingin mendesak agar Jemaah Ahmadiyah pimpinan Parman itu, terbakar emosinya setelah salah seorang pengikut Ahmadiyah membacok lengan kanan Sarta, salah seorang warga setempat. Akibat bentrokan tersebut, enam orang anggota Jemaah Ahmadiyah asal Bogor, Jawa Barat, meninggal dunia, dan satu orang mengalami luka-luka


Penyerangan Ahmadiyah
Ahmadiyah: Kenapa Kami Selalu Dipojokkan

Minggu, 6 Februari 2011 | 18:33 WIB

Ilustrasi: Pengamanan Ahamadiyah

Humas Pengurus Besar Jemaah Ahmadiyah Indonesia Mubarik Ahmad meragukan kebeterangan sejumlah saksi yang menyatakan bahwa kubu Ahmadiyah lebih dahulu memprovokasi sehingga memicu bentrokan di Cikeusik, Pandeglang, Banten, Minggu (6/2/2011).

"Di sana (Cikeusik), anggota jemaah kami sedikit. Saya meragukan informasi yang menyatakan kami melakukan provokasi lebih dulu," kata Mubarik, Minggu (6/2/2011). Menurut Mubarik, anggota jemaah Ahmadiyah di Cikeusik sedikit, sekitar 20 orang. "Tak mungkin, dan saya sangat ragu kubu kami memprovokasi," katanya.

Menurut Mubarik, setiap kali ada penyerangan, selalu saja kubu Ahmadiyah yang akhirnya disalahkan. Menurut dia, pihaknya adalah korban tindak kekerasan dan harus dilindungi.

"Saya sangat sedih dengan pernyataan Kepala Kepolisian Resor Pandeglang di media yang memojokkan kami. Kami adalah korban tindak kekerasan kriminal, bantulah kami," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, tiga anggota jemaah Ahmadiyah dinyatakan tewas akibat serangan ribuan warga di Kecamatan Cikeusik, Minggu (6/2/2011). Ketiga orang yang tewas adalah Mulyadi, Tarno dan Roni. Ketiganya adalah anggota jemaah Ahmadiyah.

3 JEMAAH AHMADIYAH TEWAS DI PANDEGLANG

JAMBI EKSPRES:

Ahmadiyah: Tiga Jemaah Kami Tewas

Minggu, 6 Februari 2011 | 17:53 WIB

Humas Pengurus Besar Jemaah Ahmadiyah Indonesia Mubarik Ahmad mengungkapkan, saat ini tercatat tiga anggota jemaah Ahmadiyah tewas dalam penyerangan di Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten.

"Ini data yang saya terima sampai sore ini. Sebelumnya ada yang menyatakan enam, lalu turun jadi empat, kemudian tiga," kata Mubarik, Minggu (6/2/2011).

Ketiga orang yang tewas itu adalah Mulyadi, Tarno dan Roni. Dua orang diakui sebagai anggota jemaah Ahmadiyah. "Tarno dan Mulyadi adalah kakak beradik dari Parman yang merupakan Mubaligh Ahmadiyah di Cikeusik," kata Mubarik.

Mubarik mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan kronologi kejadian. Rencananya, PB Ahmadiyah akan menggelar keterangan pers malam ini.

Sebelumnya Lukman, tokoh masyarakat Cikeusik, menuturkan bahwa enam anggota jemaah Ahmadiyah tewas dan seorang warga terluka karena dibacok dalam peristiwa Cikeusik.

KATA NYA SURPLUS BERAS KOK IMPORT

JAMBI EKSPRES:

Ketahanan Pangan
Ironis, Surplus Beras tetapi Impor

Minggu, 6 Februari 2011 | 16:44 WIB

Anggota Dewan Ketahanan Pangan, Khudori, mengaku merasa ironis terhadap lisensi impor beras yang diberlakukan pemerintah. Pasalnya, pemerintah melalui Kementerian Pertanian merilis kenaikan produksi beras pada tahun 2010 sebesar 2,46 persen atau 65,8 juta ton gabah kering giling atau setara dengan 38,93 juta ton beras (rendemen 59 persen).

"Ironis, pemerintah bilang kita surplus beras, tetapi kok impor," katanya di Kantor DPP PKB, Minggu (6/2/2011).

Menurut Khudori, Bulog mengatakan bahwa impor diperlukan karena cadangannya tinggal 900.000 ton. Sementara jumlah cadangan beras yang ideal mencapai 1,5 juta ton. Oleh karena itu, lisensi impor dilepas.

Namun, Khudori menegaskan, menurut hitung-hitungan surplus dikurangi kebutuhan beras nasional maksimal 35 juta ton saja, seharusnya surplus Bulog bisa mencapai 3,93 juta ton. Keadaan surplus dua kali lipat ini, ia melanjutkan, bisa dicapai apabila pemerintah mengizinkan Bulog membeli beras di luar harga pokok penjualan (HPP).

Khudori mengatakan, rendahnya cadangan beras Bulog saat ini memang karena Bulog tidak bisa membeli beras jenis medium dan premium dengan harga di luar HPP.