JAMBI EKSPRES:
Sekretaris Kabinet Dipo Alam membenarkan bahwa pihaknya memang menilai tokoh lintas agama ekslusif, seperti Din Syamsuddin, Syafii Maarif dan Romo Benny Susetyo, sebagai gagak hitam pemakan bangkai yang nampak seperti merpati berbulu putih.
"Amien Rais saja setuju mereka gagak hitam. Pak Amien bilang kepada saya, `Dipo kamu benar. Mereka itu memang gagak hitam`," katanya di Jakarta, Sabtu, mengomentari mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Syafii Maarif, yang menyesalkan sikap Dipo Alam yang menyerang martabat para tokoh yang mengkritisi pemerintahan Presiden SBY.
Saat menyampaikan orasi politik pada deklarasi rumah pengaduan pembohongan publik di Gedung Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Solo, Jumat (11/2/2011), Syafii menyebut Dipo berpikir destruktif dan telah kehilangan hati nurani.
"Justru saya terpanggil hati nuraninya melihat ulah tokoh lintas agama yang melakukan kegiatan politik praktis dengan label gerakan moral," katanya membantah telah kehilangan hati nuraninya.
Dipo Alam menjelaskan bahwa dirinya selama ini diam. Aktivis mahasiswa tahun 1970-an itu mengaku baru "turun gunung" setelah melihat ada yang tidak beres dalam gerakan antikebohongan yang dimotori sejumlah tokoh lintas agama.
Seperti partai politik, kata Dipo, Syafii Ma`arif dkk mendirikan rumah pengaduan pembohongan publik seperti yang baru diresmikan di Solo.
"Itu `kan seperti PDIP yang membangun posko dan satgas dimana-mana. Kami hormati PDIP yang mendirikan posko di ujung jalan dan gang. Silahkan, namanya juga partai politik," katanya.
Dipo mempersilahkan kalau ada yang mau bikin rumah kebohongan dimana-mana. Tapi, katanya, jadikan dulu sebagai Ormas semacam Nasional Demokrat atau partai politik seperti PDIP. "Sekalian mereka mencalonkan diri sebagai calon presiden atau wapres pada 2014," ujarnya.
Dipo Alam menyindir Syafii Maarif dengan mengatakan bahwa mestinya tidak cukup puas dengan menjadi bintang iklan politik. Pada Pemilihan Presiden 2004, Syafie Maarif menjadi bintang iklan politik untuk Capres Jusuf Kalla. "Silahkan maju sebagai capres atau wapres pada Pemilu 2011, kalau mau," katanya.
Pada saat bertemu dengan mantan Ketua MPR dan pimpinan Muhammadiyah Amien Rais di acara perkawinan anak Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto, Dipo mengatakan, Amien sependapat dengan penilaiannya bahwa apa yang dilakukan oleh tokoh lintas agama ekslusif sudah keluar dari rel gerakan moral.
Membenarkan
Menjawab pertanyaan lain apakah Dipo Alam orang yang punya pemikiran destruktif seperti dikatakan Syafii Maarif, dengan tegas ia membenarkan.
"Saya memang destruktif kalau melihat kebohongan. Masa` gagak hitam pemakan bangkai menampilkan diri sebagai merpati putih. Ibarat pertandingan tinju, saya akan lawan terus sampai mereka terpojok di ring," katanya bersemangat.
Dipo menghargai pernyataan Syafii Maarif bahwa gerakan antipembohongan tidak pernah mengarah pada terjadinya pemakzulan kekuasaan. "Tapi berhentilah menggunakan label tokoh agama untuk berpolitik. Kalau mau mendirikan rumah kebohongan di setiap pojok jalan, jadilah partai seperti PDIP," katanya lagi.
Orang seperti ini tidak menghargai para ulama dari berbagai agama. Apakah orang seperti ini beragama Islam? Atau mungkin orang ini memusuhi orang-orang yang memperjuangkan ajaran agama masing-masing? Oleh karena itu semua pejuang dari seluruh agama perlu menjadikan orang ini target operasi berikutnya! Jangan dibiarkan orang seperti ini bercokol di pemerintahan milik kita.
BalasHapuscuma orang yang di kepalanya dengan cara pikirnya yg sekularis aja mengatakan pemimpin agama gak boleh ngomong soal politik. bukankah politik ini juga menyangkut moral bangsa? siapa bilang pemimpin agama gak boleh bicara soal politik? emangnya pemimpin politik aja yg boleh ngomong soal politik. Pak Dipo ini sdh trkooptasi dengan pemikiran yg semakin ngawur di negeri ini. apalagi posisinya yg sedang asyik duduk sebagai sekab di istana....
BalasHapus