JAMBI EKSPRES:
Thank you for the feedback. Report another imagePlease report the offensive image. CancelDone Sempat Dikira Jantung Pisang, Kini Dipagar Keliling
Tepat satu minggu, bunga bangkai yang pada Selasa (5/10) lalu, menghebohkan warga Kelurahan Legok dan sekitarnya. Tanaman tersebut terus tumbuh subur di pekarangan depan rumah milik pasangan Suyadi dan Fatimah.
Bunga bangkai (Amorphpophallus titanium) itu ditemukan secara tidak sengaja oleh Suyadi dan Fatimah. Saat itu, mereka tengah membersihkan rumput liar di pekarangan rumah mereka. Saat pertama kali melihat, mereka mengira bunga itu adalah jantung pisang. Namun, tampilan warna hijau kemerah-merahan agak gelap, yang berbeda dari tanaman lainnya membuat pasangan ini penasaran.
Hingga akhirnya, ada warga yang mengatakan kalau bunga itu adalah bunga bangkai. Keberadaan bunga bangkai yang berada di RT 25, Kelurahan Legok, Kecamatan Telanaipura, kian dikenal warga.
Tidak sedikit warga yang ingin menyaksikan langsung bunga yang hanya dapat tumbuh di tempat sejuk, dan memiliki kelembaban tinggi itu. Mereka rela jauh-jauh datang ke sana, hanya untuk melihat bunga bangkai itu.
Bahkan ada warga berusia sekitar 60 tahun mengatakan, baru pertama kali dapat melihat bunga bangkai itu secara langsung. Sayuti dan Fatimah sendiri membebaskan warga melihat bunga bangkai. “Asal jangan mengganggunya saja,” kata Fatimah.
Menurutnya, banyak warga yang telah melihatnya akan penasaran, bagaimana pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya dari kelopak bunga dan keseluruhan bunga tersebut. “Awalnya tinggi bunga tidak sampai 15 sentimeter dan masih kuncup belum mekar seperti sekarang, bentuknya seperti jantung pisang. Warnanya juga masih hijau kemerahan,” kata Fatimah.
Perkembangan bunga itu cukup pesat. Terutama, kondisi kelembaban tanahnya yang sangat baik, karena hujan hampir setiap hari. Kata Fatimah, ada tetangganya yang melihat pada malam hari bunga bangkai itu seperti bercahaya. “Itu bisa dipercaya atau tidak, ada yang melihat seperti itu,” ungkapnya.
Menurut Suyadi, hingga pukul 23.00 masih ada warga yang datang. Jumlahnya pernah mencapai ratusan orang. Karena khawatir bunga bangkai tersebut diganggu oleh tangan tak bertanggung jawab, akhirnya Suyadi membuatkan pagar mengelilingi bunga itu.
Saat ini, bagian tengah bunga yang semula kuncup, terus berkembang dan seperti ingin terus mekar. Bentuk bagian tengah bunga berwarna merah gelap agak keunguan seperti kol. Bagian kelopak bunga warnanya sama dengan bagian tengah bunga. Hanya saja, bagian dasar bunga sebagai penopang tanaman, berwarna hijau.
Tinggi bunga setelah sepekan, mencapai sekitar 30 sentimeter. Bahkan, setiap malam bunga bangkai diterangi lampu, yang sengaja dipasang Suyadi. Apakah pernah ada dari dinas instansi terkait (Dinas Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan Kota Jambi) melihat keberadaan bunga bangkai di lokasi ? “Belum ada,” ujar Fatimah.
Sementara itu, saat dikonfirmasi kepada Dinas Pertanian, Perikanan, Peternakan, dan Kehutanan Kota Jambi Harlik, mengatakan bahwa bunga bangkai yang tumbuh di Legok tersebut, dapat dikarenakan adanya biji buah yang terhanyut dibawa air hujan. Hingga sampai di daerah tempat tumbuhnya. “Ditambah lagi, kondisi tempat hidupnya yang sangat mendukung,” kata Harlik.