Laman
Minggu, 12 Desember 2010
KELIMPAHAN SUMBER DAYA ALAM UNTUK SIAPA ??
Hefni Effendi
Konon bumi Parahyangan dikreasi oleh Sang Khalik selagi Dia tersenyum, maka jadilah ia sebuah hamparan ekologis yang cantik, elok, dan subur.
Demikian pula halnya bumi Nusantara ini yang diciptakan diantara dua sela tipologi alam yang besar yakni benua Asia dan Australia, pertemuan Lautan Pasifik dan Lautan Hindia, diantara dua poros bumi lintang utara dan lintang selatan, disinari matahari sepanjang tahun.
Perbedaan karakteristik spesifik kedua kelompok ekosistem terestrial dan ekosistem akuatik tersebut menyiratkan berkah bagi terciptanya kekhasan ekosistem di bumi Nusantara ini dari sisi keanekaragaman, keunikan, keindahan bentang alam, kemelimpahan sumberdaya alam, dsb yang tak ada rivalnya di jagad ini.
Sebut saja zona segitiga terumbu karang (coral triangle), garis Wallacea, hutan hujan tropis yang dipengaruhi monsoon, Pulau Komodo yang menyisakan fosil hidup hewan purba, potensi bahan mineral, potensi migas dan panas bumi, dan keunikan relung (niche) ekologis lainnya, masing-masing merumahi species makhluk hidup specifik, bahkan banyak yang belum ada nama ilmiahnya.
Tak heran manakala ekspatriat asing yang ahli taksonomi melakukan ekspedisi di pedalaman hutan atau di laut yang relatif masih virgin, sering menjumpai species baru. Ketika Dr. Harry Palm (pakar zoologi) dari Jerman melakukan riset jangka panjang dan paripurna di IPB, dia berhasil menemukan beberapa parasit ikan dari kelompok cacing-cacingan yang merupakan species baru.
Jadi, peluang penemuan baru (novelty) dari kajian sumberdaya alam di Nusantara ini masih terhampar luas. Maka dari itu negara kita terus menjadi atraktan peneliti dan pebisnis asing yang berminat meriset dan mengeruk sumberdaya alam baik yang ada di permukaan bumi maupun di perutnya.
Tengok saja di sektor pertambangan umum, pertambangan minyak dan gas alam (migas), porsi terbesar alokasi (kavling) untuk menggali sumberdaya alam tersebut didominasi oleh pebisnis asing.
Di sektor kelautan dan perikanan, pun kita seolah lunglai. How could ? sebuah perusahaan BUMN perikanan di Sorong bisa gulung tikar, padahal potensi perikanan di sana luar biasa berlimpah.
Tambak Inti Rakyat di Karawang juga tak pernah terdengar lagi kiprahnya. Padahal suatu perusahaan tambak terpadu di Lampung yang awalnya perusahaan asing terus kepak-kan sayapnya. Teknologi tambak biocrete yang dapat melanggengkan usaha pertambakan diinvensi oleh Dr. Bambang Widigdo (Dosen Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, FPIK, IPB).
Terkadang ada excuse untuk hal itu, semisal kapital dan ekspertis kita belum memadai ! Tapi bukankah sebagian besar pekerja terampil dari perusahaan PMA tersebut diisi oleh bangsa kita sendiri ?
Di Jambi, ada suatu perusahaan migas asing yang mengoperasikan Gas Plant (pengolahan gas alam) yang operatornya 100 % bangsa kita. Bahkan dalam pengelolaan lingkungan mereka mengantongi peringkat hijau dari KLH, maknanya sudah lebih dari hanya sekedar taat (beyond compliance). Jadi kelemahan keahlian terpatahkan oleh fakta ini. Lalu dimana masalahnya ?
Ketika kita berceloteh normatif tentang kekayaan dan kemelimpahan sumberdaya alam baik hayati maupun non hayati, kekayaan laut dan daratan, potensi permukaan bumi dan bawah permukaan (sub surface), potensi tangible dan intangible, keelokan dan keindahan landscape ekologi; pernahkah kita melihat ada dokumen inventarisasi baik secara kualitatif dan kuantitatif tentang semua anugerah Ilahi tersebut, rasanya belum?
Inventarisasi Sumberdaya Alam, Ekoregion, dan RPPLH
Dalam rangka itulah maka secara tegas Undang Undang No 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolalan Lingkungan Hidup mengamanahkan perlunya dilakukan Inventarisasi Sumberdaya Alam dan Ekoregion.
Inventarisasi sumberdaya alam mencakup: potensi dan ketersediaan, jenis yang dimanfaatkan, bentuk penguasaan, upaya pengelolaan, kriteria dan bentuk kerusakan, potensi konflik dan penyebab konflik.
Inventarisasi dilakukan baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota. Adapun satuannya bisa berupa nasional, pulau, atau hamparan ekosistem.
Melalui inventarisasi sumberdaya alam ini selanjutnya ditetapkan ekoregion. Dalam penetapan ekoregion juga dipertimbangkan: sebaran potensi sumberdaya alam, keragaman karakter dan fungsi ekologis, karakteristik bentang alam, daerah aliran sungai, iklim, potensi bencana, flora dan fauna, ekonomi, sosial budaya, kelembagaan masyarakat, kearifan lokal, dsb.
Selanjutnya inventarisasi sumberdaya alam dan ekoregion ini diintegrasikan dalam dokumen Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH).
Dengan adanya UU 32/2009, setiap pemanfaatan sumberdaya alam, wajib berpatokan pada RPPLH. Setiap pemanfaatan ruang, wajib didasarkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mengacu pada Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), serta daya dukung dan daya tampung.
Daya dukung lingkungan hidup diartikan sebagai kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antar keduanya. Daya tampung lingkungan hidup dimaknai sebagai kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.
Pemanfaatan sumberdaya alam dilakukan berdasarkan kaidah daya dukung dan daya tampung lingkungan dengan memperhatikan: keberlanjutan proses dan fungsi ekologis, keberlanjutan produktivitas lingkungan; keselamatan, mutu hidup, dan kesejahteraan masyarakat.
RPPLH memberi arah dalam pemanfaatan sumberdaya alam, yang juga berfaedah dalam meminimumkan dampak suatu kegiatan terhadap lingkungan, serta dampak karakteristik dan dinamika lingkungan terhadap kegiatan.
Jadi upaya pengelolaan dampak ini dilakukan sejak dini, jauh sebelum suatu proyek dieksekusi, yakni pada tataran perencanaan (preemptive). Inilah yang membedakan UU 32/2009 dengan UU 23/1997.
Pengelolaan lingkungan lebih komprehensif dan merupakan kesatuan dari unsur pengelolaan yang utuh mulai dari tahap: perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.
RPPLH pada intinya berisi perencanaan tertulis memuat potensi, pemanfaatan, dan pencadangan sumberdaya alam; permasalahan lingkungan hidup; pemeliharaan fungsi lingkungan; pengendalian, pemanfaatan, pendayagunaan, dan pelestarian sumberdaya alam; adaptasi-mitigasi, dsb. RPPLH dijadikan acuan bagi penyusunan Rancangan Pembangunan Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.
Dengan kelak adanya dokumen inventarisasi sumberdaya alam, ekoregion, dan RPPLH ini diharapkan nantinya kita tak hanya pandai berkisah kemelimpahan kekayaan sumberdaya alam, tapi juga cerdik mengkuantifikasi dan memanfaatkan sumberdaya berlimpah ruah tersebut, agar hegemoni asing dalam eksploitasinya lambat laun dapat kita ambil alih, semoga.
MENGAPA FACEBOOK MENGASYIKAN ???
Bersegeralah berterimakasih kepada Mark Zuckerberg, pendiri jejaring sosial paling populer di dunia, Facebook.
Selain tajir, ia kini menangguk pundi-pundi sukses karena mampu memainkan dan menghubungkan keping-keping emosi hampir 500 juta penghuni planet bumi dengan mengusung efek Aha!
Dari hubungan cinta yang putus-sambung, dari pemulih rasa kangen ingin bertemu buah hati, dari keinginan reuni bareng bersama teman-teman lama; dari pernik bisnis sampai urusan percintaan, semuanya diraup kemudian dirumuskan oleh Zuckerberg sebagai keinginan manusia akan kebutuhan akan kedekatan emosional antara sesama.
Efek Aha dalam Facebook membuat seseorang berlama-lama, karena memang mengasyikkan. "Rata-rata saya menghabiskan empat jam bersama Facebook. Padahal saya menghabiskan waktu di luaran tidak selama itu," kata Nia, seorang pelajar putri ibukota.
"Dengan Facebook, saya bertemu dengan pacar. Dengan Facebook pula, saya putus dengan dia," kata Via, seorang mahasiswi perguruan tingi swasta.
Facebook menyimpan kredo bahwa kedekatan dan keterbukaan antara sesama adalah segalanya. Facebook meluncurkan kredo bahwa siapa saja bisa bergabung dan gratis pula. Inilah intipati Efek Aha.
"Misi perusahaan ini membuat dunia ini lebih terbuka dan lebih terhubung satu sama lain," kata Zuckerberg seperti dikutip dari majalah Time (31/5). Dengan mengklik dalam hitungan menit, seseorang dapat membagi informasi dan melimpahkan foto agar tercipta kedekatan antar sesama di kolong langit.
Setiap bulan, para pengguna Facebook saling bertukar lebih dari 25 milyar keping informasi. "Mereka juga menambahkan foto-foto bernuansa kedekatan antar manusia. Banyaknya hampir satu milyar foto setiap satu pekan.
Dengan 48 milyar keping gambar, Facebook kini mencatatkan diri sebagai kolektor foto terbanyak di dunia," tulis Time lebih lanjut.
Seperti Google, Facebook mampu menggelontorkan uang dan membuat tambun kocek mereka yang mengelolanya. Para analis memperkirakan bahwa Facebook telah manangguk keuntungan satu milyar dolar AS pada 2010.
"Semuanya ini menandakan bahwa soalnya bukan kepada perlindungan privacy, tetapi lebih menyentuh keinginan seseorang membagikan setiap informasi saat itu juga," kata pemuda berusia 26 tahun jebolan Harvard University, AS.
Facebook juga kondang di kalangan pengiklan peselancar dunia maya. Menurut laporan baru firma analisa web comScore, hampir satu dari empat grafis, tampilan online iklan yang dilihat di Amerika Serikat (AS) pada kuartal ketiga adalah situs Facebook.
Tampilan 23,1 persen "impression" iklan Facebook naik tajam dari 17,7 persen dalam kuartal kedua dan lebih dari kelipatan perusahaan peringkat kedua, Yahoo Inc, yang memiliki jatah 11 persen.
Menurut comScore, pengguna menggunakan rata-rata lima jam per bulan di Facebook selama kuartal ketiga, dibandingkan dengan tiga jam per bulan dalam kuartal ketiga 2009.
"Lebih banyak orang dalam jejaring sosial anda online, lebih banyak nilai yang diciptakan anda sebagai seorang pengguna, lebih banyak kemungkinan anda ikut dan menyumbang," kata Lipsman dikutip Reuters.
Prestasi jempolan di ladang bisnis itu mendongkrak kepercayaan publik, tanpa terkecuali mengatrol urusan asmara kawula muda.
Sampai-sampai tercetus pertanyaan romantis, Anda khawatir hubungan dengan si dia terputus di tengah jalan? Facebook besar kemungkinan dapat memberi jawaban. Buktinya?
Seorang jurnalis dan desainer grafis berkebangsaan Inggris David McCandles bersama koleganya di Oxford, telah menggambarkan 10.000 update status Facebook untuk kata-kata "breakup" dan "broken up". Mereka mendapati dua lonjakan besar pada kalender putus hubungan asmara.
Yang pertama adalah setelah perayaan hari Kasih Sayang (Valentine Day) dan dalam pekan-pekan menjelang musim liburan.
Waktu itu, besar kemungkinan orang dirundung rasa bosan dan enggan bersama mantan pacar. Menurut grafik itu, masa berbahaya hubungan asmara adalah dua minggu sebelum Natal. Waktu itu, orang mulai memilih hadiah bagi orang tersayang lainnya.
Facebook berdampak dalam hubungan asmara anak-anak muda. Majalah Seventeen merilis hasil penelitian yang menggambarkan hubungan antara jejaring sosial itu dengan kisah percintaan.
"Remaja sangat bersifat sosial. Dan Facebook memegang peran besar dalam kehidupan cinta mereka," kata Ann Shoket, pemimpin redaksi majalah Seventeen, seperti dikutip Mashable.
Sukses bisnis dan sukses cinta berkat Facebook membangunkan publik dari tidur panjang ketertutupan relasi antara manusia.
Manusia jadi sentral. Modalnya, ingin dekat dengan siapa saja, ingin terbuka antar siapa saja, karena siapa saja bisa bergabung dan gratis pula.
Pertanyaan mengapa Facebook mengasyikkan pada akhirnya terpulang kepada rentang sejarah pencarian diri manusia akan siapa jati dirinya. Pada abad keenam sebelum masehi, filsuf Yunani kuno Protagoras meluncurkan pernyataan legendaris, "Manusia adalah ukuran dari segalanya; dari segala hal yang ada sehingga mereka ada."
Selain pengakuan bahwa manusia adalah sentral, manusia perlu mengetahui yang baik agar ia dapat melakukan yang baik.
Bagaimana dapat merasakan yang asyik dari Facebook jika tidak mendedah pesona yang baik dari relasi antara manusia? Ketika sesorang ber-facebook, ia sedang merefleksikan diri mengenai siapa dirinya dan siapa sesamanya.
Dengan berselancar di dunia maya bersama jejaring sosial Facebook, manusia menjadi subyek pelaku. "Enggak ah. Kata kuncinya bukan tulus. Aku gak terbiasa dan mau membiasakan diri menerima hadiah darimu," tulis seseorang di halaman Facebook.
TKI, TKW di UK Makin "Pede" Ikut Kursus Bahasa Inggris
Zeynita Gibbons
London
Tenaga Kerja Indonesia/TKI-W yang ada di Inggris mungkin lebih beruntung dari rekan rekannya yang bekerja di Timur Tengah maupun di Negara lainnya, dengan adanya program Buruh Migrant Indonesia (BMI) yang diadakan oleh KBRI London.
Sejak beberapa bulan lalu sekitar 20 tenaga kerja Indonesia baik yang bekerja sebagai nanny, maupun pembantu rumah tangga, domestic workers serta care worker merawat manula berkesempatan mengikuti pelajaran bahasa Inggris yang diadakan di gedung KBRI yang terletak di daerah elit Oxford Street. London.
Counsellor Protokol & Konsuler Dwi K. I. Miftach, mengatakan latar belakang diadakannya kursus bahasa Inggris untuk tenaga kerja Indonesia dalam upaya KBRI sebagai perwakilan pemerintahan Indonesia memberikan pelayanan dan pengayoman bagi Warga Negara Indonesia yang berdomisili, belajar maupun bekerja di kerajaan Inggris Raya.
Dikatakannya salah satu cara pendekatan dan pelayanan terhadap WNI terutama para Tenaga Kerja Kerja Indonesia/TKI-W maka KBRI London adalah dengan memberikan kesempatan untuk belajar bahasa Inggris yang merupakan bahasa resmi internasional.
Menurut data yang pernah ditulis BBC Indonesia tercatat sekitar 16.500 visa pembantu rumah tangga pada 2009, sekitar 1.798 visa pembantu asal Indonesia dan hanya 254 yang terdaftar di KBRI London.
Pak Dwiky, demikian Dwi K. I. Miftach, diplomat karir ini biasa disapa mengatakan tujuan digelarnya pelajaran bahasa Inggris karena tidak dapat di pungkiri semua tulisan, komunikasi akan berpacu pada bahasa Inggris baik dalam media, rumah sakit, atau instantsi pemerintahan lainnya.
Kurangnya rasa percaya diri dan kesulitan dalam berkomunikasi adalah hal utama menjadi penghalang untuk itu dalam kursus bagi TKI dan TKW lebih terfokuskan pada latihan percakapan, mendengarkan lagu inspirasi, sekaligus memotivasi mereka untuk menjadi individu yang lebih baik, ujarnya.
Dalam tiga kali pertemuan rata rata lebih 20 tenaga kerja domestic Indonesia yang mengikuti kursus bahasa Inggris, ujar Indah Morgan yang menjadi staf pengajar sekaligus motivator kepada tenaga kerja Indonesia di Inggris.
"Awalnya memang sulit juga, bahkan saya sampai merasa hampir putus asa but never lost hope, setelah menunggu lama akhirnya mereka datang satu persatu," ujar istri Stephen Morgan, dosen di Nottingham University.
Dwiky mengakui dibutuhkan kesabaran ekstra untuk tangani sesama WNI, domestic worker, selain Positive thinking, bahwa mereka masih segan, atau saling tunggu teman, untuk datang ke KBRI. "Program ini adalah The First, ever, by KBRI, sehinga dimanapun yang pertama merupakan yang terberat," ujar Pak Dwiky .
Bahasa Inggris plus
Menurut Indah, ibu dua putri, pelajaran yang diberikan tidak saja berupa bahasa Inggris tetapi juga kepribadian untuk membantu meningkatkan rasa percaya diri pada para TKI-W yang mengikuti kursus yang diadakan di ruang pertemuan yang sering digunakan oleh dubes untuk pertemun diplomat.
Suasana belajar cukup akrab, posisi kursi melingkar sehingga setiap peserta bisa memandang teman barunya, bila topik berganti untuk diskusi kelompok, maka mereka bergabung dengan kelompok masing-masing, misalnya, bagian nanny, bagian domestic workers, bagian care worker (merawat manula).
Kelas non formal ini di awali dengan perkenalan dan tukar cerita untuk lebih saling mengenal, setiap peserta memiliki keunikan cerita tersendiri, keberanian mereka keluar dari tekanan majikan, gaji yang minimum, serta perlakuan yang tidak manusiawi perlu mendapatkan acungan jempol, ujar Indah.
Alasan tersebut semata-mata karena keinginan untuk merubah nasib dengan harapan mendapatkan gaji yang lebih banyak, mendapatkan kesamaan hak sebagai sesama bangsa tanpa di bedakan karena posisi mereka sebagai domestic workers.
Kursus Bahasa Inggris di mulai pukul satu siang hingga jam empat sore setiap minggu dalam dua kali sebulan. Pada sejam pertama diadakan pelajaran percakapan, games dan melakukan praktek berkomunikasi dalam Bahas Inggris, ujar Indah .
Pengenalan Bahasa Inggris, mendengarkan lagu berjudul search the hero, di putar dua kali dan murid di wajibkan mengingat kata-kata yang berkesan sesuai dengan kemampuan pribadi masing-masing.
Selain itu juga diajarkan langkah membangun rasa percaya diri yang tak tergoyahkan. Dengan Bank Pujian dengan cara, memberikan pujian terhadap pasangannya. Orang yang sedang di puji tidak boleh memberikan komentar apa-apa, yang di perbolehkan hanyalah menulis akan pujian tersebut, setelah lima menit, akan bergantian.
Tergantung dari jumlah muridnya, secara bergantian sampai setiap peserta akan mengoleksi pujian sebanyak mungkin dari orang yang berbeda.
Dari bank pujian ini, masing-masing murid akan menemukan fondasi sebagai dasar untuk mengenali diri mereka sendiri. Dan pada sejam terakhir penutupan dan feed back, mereka di minta untuk memberikan saran, kritik dan ide demi lancarnya pelaksanaan program
Sejam sebelum acara berakhir, ada pelajaran motivasi yang mengambil diskusi tujuh langkah membangun rasa percaya diri yang tak terangguhkan.
Semangat yang tinggi untuk datang ke kursus non formal bahasa Inggris di awal musim dingin ini menunjukkan bahwa peserta memiliki niat untuk belajar yang tinggi demi masa depan yang lebih baik.
"Mereka percaya dengan memiliki keberanian dan kemampuan berbahasa Inggris akan merupakan bekal untuk bersaing dengan pesaing yang berasal dari Philipina yang saat ini menguasai pasaran di bidang domestic workers," ujarnya.
Berkumpulnya sahabat, teman dan sejawat seperjuangan merupakan salah satu kebahagiaan yang terpancar dari wajah peserta, kesediaan untuk belajar dengan pemikiran yang terbuka guna memudahkan menimba ilmu semaksimal mungkin.
Pelarian
Menurut Indah, hampir 80 persen dari peserta yang hadir hari ini adalah pelarian dari majikan yang berasal dari Middle East seperti Qatar, Kuwait, Jeddah dan Abu Dhabi. Mereka datang ke UK mengikuti majikan mereka yang sedang berlibur, bekerja atau bersekolah di UK.
Kebanyakan mereka tidak memegang paspor, sebagai cara membuktikan bahwa mereka memiliki hak untuk tinggal di UK maka mereka meminta bantuan polisi untuk mengambil bukti diri mereka di tempat majikan. Kebanyakan dari majikan ngotot dengan mengatakan domestic workers hanya diperbolehkan bekerja dengan mereka selama mereka berada di Inggris.
Menurut Indah, sebenarnya, bila domestic workers tersebut masih memiliki domestic workers visa yang masih berlaku maka mereka memiliki hak untuk bekerja dengan siapa saja yang di kehendaki sesuai dengan gaji yang telah di sepakati.
Diantara para peserta kursus sdr Suki yang bekerja dan kontrak sebagai Domestic Worker dan bekerja pada majikan yang mensponsori sebagai nanny dan juga Sdri. I?in, sebagai Nanny pada majikan yang men sponsorinya. Sdr Dahlan, bekerja sebagai Domestic Worker akan tetapi pekerjaan yang di tekuni adalah refleksiology.
Selain itu juga ada Yuni yang datang sebagai Domestic Worker, statusnya sudah melebihi tujuh tahun tinggal di UK dan sudah mendapatkan Indefinite Leave to Remain, sekarang bekerja di Restaurant full time. Dan Wulan, setelah selesai dengan kontrak dengan majikan yang berasal dari Saudi, menemukan jodohnya di Inggris dan menikah.
Menurut Indah, mereka memiliki keberanian dan bahasa Inggris yang lumayan, jadi percaya diri bukanlah hal yang perlu di khawatirkan. Akan tetapi pelancaran Bahasa Inggris masih sangat diperlukan.
Hal lain yang perlu di tambahkan adalah cultural issue dan kemungkinan untuk meningkatkan kualifikasi yang di miliki guna meningkatkan nila tambah pada pengalaman kerja mereka bila visa status mereka telah berubah.
Inggris merupakan negara yang sangat menghargai persamaan hak asasi manusia bagi TKI-W yang berdomisili dan bekerja selama lima tahun berturut-turut dapat mengajukan Indefinite Leave to Remain, dan memiliki kesempatan yang jelas merubah status dari Domestic Workers ke Permanent Residence.
Dengan adanya perubahan ini mereka bisa mengikuti kursus dengan pembayaran yang berlaku untuk orang lokal/home fee biasanya di Adult Community. Setelah mengikuti kursus mereka juga bisa merubah nasib dari pekerjaan sebagai nanny, house cleaner menjadi nurse atau care worker dengan bayaran yang lebih besar.
Salah seorang peserta kursus yang pernah bekerja untuk orang Arab mengakui bahwa ia bersyukur sekarang saya terlepas dari orang Arab dan bekerja di Inggris.
Dengan mengikuti kursus Bahasa Inggris di KBRI, wawasan saya bisa bertambah dan juga mendapatkan ilmu, ujar Nany (tidak nama sebenarnya) yang masih bekerja paruh waktu dan kadang menjadi baby sitting untuk cicit Bung Karno.
Para peserta kursus juga telah membahas untuk program kedepan dengan re entry project, mereka sudah menulis jumlah uang yang mereka bisa tabung sejumlah 5000 Pound Sterling dalam setahun, dan bersedia menanamkan modal untuk pengusaha kecil yang berada di Indonesia dengan cara bagi hasil, demikian Indah Morgan.
Indonesia, Malaysia Promosikan Kelapa Sawit Berkelanjutan di UE
Indonesia, Malaysia Promosikan Kelapa Sawit Berkelanjutan di UE
London Dalam berbagai hal Indonesia dan Malaysia sering kali bersebarangan tapi tidak dengan kelapa sawit, dimana Indonesia dan Malaysia yang sama sama produsen kelapa sawit terbesar di dunia itu melancarkan kampanye dan mempromosikan citra komoditi produksi kelapa sawit berkelanjutan di Uni Eropa.
Kementerian Pertanian RI dan Menteri Pertanian, Industri dan Komoditi Malaysia melakukan kampanye bersama dan mengadakan pertemuan dengan serangkaian kepala Komisi Eropa di Brussel baru baru ini.
Indonesia yang diwakili Wakil Menteri Pertanian Dr Bayu Krisnamurthi dan Dubes RI untuk Kerajaan Belgia, Kepayathiyan Luxemburg dan Uni Eropa, Arief Havas Oegragona bertemu empat anggota Parlemen Eropa serta Komisioner Energi Janez Potocnik, Komisi Climate Action Connie Hedegaar serta Komisi Energi Gunther Oettinger.
Delegasi Indonesia yang diikuti Dirjen Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian Zaenal Bachruddin serta Excetutif Chairman Komisi Palm Oil Indonesia DR Rosediana Suharto juga bertemu Komite Pembangunan Uni Eropa Nirj Deva dan Komite Pertanian dan Pembangunan Paolo de Castro.
Kampanye bersama Indonesia dan Malaysia itu dilakukan dalam upaya untuk mempromosikan citra komoditi produksi kelapa yang berkelanjutan dan mengatasi publisitas negatif yang dilancarkan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat dan negara-negara Barat pengimpor kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan bakar atau biofuel.
Biofiul yang berasal dari kelapa sawit merupakan sumber energy terbarukan yang dapat memenuhi kebutuhan energy dunia, sayangnya masih banyak yang belum mengerti dan bahkan menghambat perkembangannya.
Terutama dikalangan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan Masyarakat Uni Eropa yang belum memahami sepenuhnya energy yang dihasilkan oleh kelapa sawit serta manfaatnya bagi masyarakat khususnya para petani kelapa sawit yang telah berhasil mengangkat dirinya dari kemiskinan.
Managing Director SIPEF, Francois Van Hoydonck, pengusaha kelapa sawit asal Belgia yang mempunyai usaha di Indonesia dalam jamuan makan malam di Wisma Duta Tramlaan, kediaman Dubes RI di Brussel Arief Havas Oegraguna, kepada koresponden Antara mengatakan bahwa banyak LSM di dunia tidak mengetahui dengan pasti manfaat kelapa sawit.
Delegasi Indonesia yang mengelar jamuan makan malam di Wisma Duta Tramlaan, kediaman Dubes, juga dihadiri anggota Parlemen Eropa, serta pengusaha kelapa sawit asal Belgia lainnya seperti Francois Van Hoydonck, dan Ruth Rawling, vice President Corporate Affairs Europe, Middle East and Africa Cardill .
Kehadiran Wakil Menteri Pertanian Dr Bayu Krisnamurthi beserta Dirjen Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian Zaenal Bachruddin serta Excetutif Chairman Komisi Palm Oil Indonesia DR Rosediana Suharto dalam rangka kampanye bersama Indonesia-Malaysia mengenai "Promotion on Sustainable Palm Oil Production".
DR Bayu Krisnamurthi mengatakan bahwa minyak kelapa sawit adalah biofiul yang paling produktif diantara minyak nabati lainnya. Energy yang dihasilkan dalam satu hektar lahan minyak kelapa sawit 3,74 ton pertahun dengan energy yang dihasilkan sebesar 9 kali lipat , sementara kacang kedelai hanya menghasilkan 0,38 ton dan bunga matahari 0,48 ton.
Dubes Arief Havas kepada Antara London mengatakan dalam diskusi yang diadakan dengan Komisioner Climet Action, yang menjadi titik pembicaraan adalah angka yang diberikan untuk kelapa sawit dalam rangka GHG footprint per ha , menurut Uni Eropa kelapa sawit mempunyai gues house emisionnya 19 persen , padahal produk yang bisa masuk Uni Eropa itu 35 persen.
Hal ini berarti produk biofiul Indonesia tidak bisa masuk Eropa, padahal kajian dan riset yang dilakukan Indonesia bersama Pemerintah Belanda menunjukkan kemampuan kelapa sawit untuk mengurangi green house effect itu 60 persen.
Menurut Dubes, ada gab data yang begitu luas dari angka yang disampaikan Uni Eropa, padahal kelapa sawit itu merupakan pohon yang berusia sampai 20 tahun dan bahkan ada yang sudah berumur ratusan tahun yang kemampuannya dalam menyerap lebih dari 100 persen.
Dikatakannya hal tersebut yang menjadi titip pembicaraan kami dengan komisi energy. "Kita mempertanyakan angka 19 persen dari mana, Komisioner Gunther Oettinger menyatakan siap bekerjasama dengan Indonesia melakukan kajian terhadap angka 19 persen tersebut," ujar Havas.
Selain itu juga dibicarakan mengenai pengunaan tanah untuk lahan kelapa sawit ada persepsi hutan dipotong dan dibabat lalu ditanamin kelapa sawit, padahal tanaman kelapa sawit di Indonesia sudah ada yang berusia 106 tahun, ujarnya.
"Banyak juga pohon kelapa sawit berasal dari kebun yang sudah tidak produktif lagi seperti kebun karet atau coklat serta tanah kosong dan jadi bukan pembukaan lahan baru," ujarnya.
Dalam kontek pengunaan tanah , produksi kelapa sawit paling effisein sembilan kali lebih effisien. Energy yang dihasilkan dalam satu hektar lahan minyak kelapa sawit adalah 3,74 ton pertahun dengan energy yang dihasilkan sebesar sembilan kali lipat , sementara kacang kedelai hanya menghasilkan 0,38 ton per ha dan bunga matahari 0,48 ton.
Effisiensi yang dihasilkan kelapa sawit lebih besar ketimbang yang dihasilkan dari kacang kacangan lainnya yaitu mencapai 3,74 ton oil per ha pertahun, ujarnya.
Kepada Komisioner Climet Action dan Energi juga disampaikan, kelapa sawit menghidupkan sekitar 1,5 juta petani kecil yang bergerak dalam industri kelapa sawit, dan bila dihitung dengan keluarganya mencapai lima juta orang.
"Banyak diantaranya yang dapat mengangkat dirinya dari kemiskinan melalui kelapa sawit," ujarnya.
Begitu pun pendapatan para petani yang sebelum tahun 2000 pendapatan rata rata petani kelapa sawit s hanya 600 sampai 700 euro pertahunnya, meningkat mencapai 1000 sampai 1100 euro pertahun dan hanya sekitar 37 persen.
Menurut Havas, hal ini merupakan angka angka yang ilmiah yang tidak banyak diketahui oleh Komisi Eropa, padahal dari segi effisiensi dan hasil kelapa sawit punya nilai yang sangat tinggi selain pengunaan tanahnya yang sangat tinggi pengunaannya juga beragam mulai dari biofuel, pangan dan komestik.
Hal ini merupakan fakta yang tidak terpatahkan dan kita berusaha untuk selalu memberikan penjelasan dan anggota Komisi Eropa dan juga anggota Parlemen Eropa, jangan sampai Uni Eropa yang membuat kebijaksaan tak sesuai dengan fakta dan membiat kebijakan yang salah dan menyebabkan penderitaan masyarakat.
Sekitar 41 persen CPO yang dihasilkan oleh kelapa sawit oleh 1,5 juta petani kecil dengan penghasilan 1000 sampai 1100 euro pertahunnya pada tahun 2000, meningkat sekitar 37 persen hanya berpenghasilan 600-700 euro. Dari total 133 juta hektar lahan hutan yang dipakai untuk menanam kelapa sawit tidak lebih dari lima persen.
Pada tahun 2009 pendapatan petani rata rata naik dua kali lipat menjadi 2000 euro pertahun, sementara petani yang sebelumnya memiliki penghasilan kurang dari 700 euro berkurang 16 persen. "Kelapa sawit telah berhasil meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi kemiskinan," katanya.
Kepada Masyarakat Uni Eropa, Indonesia dan Malaysia berupaya memberikan penjelasan mengenai produksi minyak kelapa sawit yang berkelanjutan yang selama ini dinilai sebagian kalangan menjadi penyebab penebangan hutan serta punahnya orang hutan.
Dalam pertemuan dengan Jane Potocnik dibahas mengenai standar default value minyak sawit yang ditetapkan Uni Eropa sebesar 19 persen, sementara yang dibutuhkan untuk biofuel adalah sebesar 35 persen.
Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia DR Rosedana Suharto, mengatakan hasil study Indonesia menurut menunjukan default value minyak sawit mencapai 60 persen. Oleh karena itu Indonesia merasa diperlukannya dialog antara Uni Eropa dan Indonesia sebagai penghasil minyak sawit terbesar di dunia.
Pada tahun 2010 Indonesia menghasilkan 21 juta ton minyak kelapa sawit mentah dari sekitar 7,5 juta hektar lahan perkebunan. Sementara itu total produksi minyak kelapa sawit dunia mencapai 44,3 juta ton pada tahun 2010.
Tuntutan Indonesia pada Uni Eropa adalah dalam menentukan standar itu harus berdasarkan dua faktor yaitu transparansi dan bersifat ilmiah.
Uni Eropa mengakui bahwa Renewable Energy Directive Uni Eropa (EU-RED) masih terbuka dengan masukan dari berbagai Negara agar dapat menghaslkan kebijakan yang tepat dan mengguntungkan semua pihak, demikian Arief Havas Oegroseno.
LIGA SPANYOL KURANG MENARIK
Laga "clasico" antara dua klub raksasa La Liga --Barcelona dan Real Madrid-- Senin nanti akan mengukuhkan kuatnya dominasi dua klub terkaya dunia itu dalam mempengaruhi liga domestik Spanyol.
Sumber kekuatan itu berasal dari pendapatan tahunan hak siar senilai 600 juta euro (799 juta dolar AS), karena Spanyol membolehkan klub bernegosiasi sendiri dengan perusahaan bukan kolektif seperti diterapkan kebanyakan liga-liga Eropa pesaingnya.
Real dan Barca yang akan bertemu di Stadion Camp Nou untuk satu laga yang akan disaksikan jutaan orang seluruh dunia, menguasai sekitar setengah dari total keuangan liga sehingga mereka mampu membayar biaya transfer fantastis untuk para pemain terbaik dunia.
Klub-lub La Liga lainnya hanya mendapatkan bagian seadanya dan banyak diantara mereka gagal, bahkan berujung ke salah pengelolaan. Mereka tak memiliki harapan memenangkan liga.
Sebuah kesepakatan dengan 11 klub elite di La Liga bulan ini untuk penayangan pertandingan mulai 2015 sepertinya akan makin menguntungkan posisi keuangan Real dan Barca, sementara yang lainnya menjadi makin terpinggirkan saja, demikian para analis.
Akan semakin sulit saja memperoleh hak siar untuk liga beranggotakan 20 klub ini, di mana hanya dua tim yang terus bersaing menggapai juara di setiap musim dan dalam jangka panjang Real dan Barca akan kehilangan sejawat-sejawat klub Liga Spanyol, tambah para analis itu.
Berdasarkan kesepakatan itu, Real dan Barca akan mendapatkan 34 persen pendapatan dari hak siar yang dirundingkan dalam kesepakatan bersama sejak 2015 itu, dengan 11 persen lainnya untuk Valencia dan Atletico Madrid, sementara sisanya dibagi berdasarkan posisi dalam klasemen pertandingan.
Optimistis
Angel Barajas, profesor manajemen keuangan pada Universitas Vigo mencatat bahwa kondisi pasar TV yang dilanda krisis mungkin berubah secara signifikan sampai 2015 dan harapan klub-klub itu untuk mendapatkan tambahan senilai 200 juta atau 300 juta mungkin optimistis.
"Mengingat senjangnya keseimbangan kompetitif, maka La Liga tidak akan cukup menarik untuk mempromosikan perang penawaran hak siar. Jika segala sesuatunya terjadi seperti apa adanya, maka minat ke La Liga berkurang, dan akibatnya pendapatan dari hak siar (pun berkurang)," kata Barajas kepada Reuters.
Enam klub La Liga yang tidak menandatangi kesepakatan tersebut --Sevilla, Villarreal, Athletic Bilbao, Espanyol, Real Zaragoza dan Real Sociedad-- mendukung sistem alternatif yang mirip dipakai Liga Premier Inggris, di mana kesenjangan antara klub kaya dan klub miskin jauh lebih tipis.
Sebuah studi yang diterbitkan Mei lalu oleh perusahaan konsultan Sport+Markt, menunjukkan Real dan Barca memperoleh keuntungan dari hak siar 19 kali lebih banyak dibandingkan klub-klub kecil di divisi utama. Dan ini adalah kesenjangan yang paling lebar dibandingkan liga Eropa manapun.
Klub terkaya di Liga Premier saja hanya mendapat sekitar satu miliar euro per tahun dari pendapatan penyiaran TV, atau hanya 1,7 kali lebih banyak dibandingkan pesaing-pesaing mereka yang paling kecil.
"Dalam lima tahun terakhir persentase gelar juara La Liga berkutat pada dua klub besar saja mencapai 100 persen dan di masa mendatang tidak akan ada lagi peluang bagi klub-klub lain untuk bisa bersaing dengan Real Madrid dan Barcelona dalam mendapatkan gelar juara liga, " kata Presiden Sevilla Jose Maria del Nido pekan lalu.
"Ini adalah hal yang tak terjadi pada tetangga-tetangga Liga Eropa kami," sambungnya.
Keenam klub berjanji akan membawa kasus ini ke otoritas kompetisi Spanyol.
Proposal alternatif keenam klub ini adalah 40 persen dari pendapatan hak siar dibagi rata untuk semua klub, sedangkan 60 persen sisanya disalurkan berdasarkan kriteria-rekteria seperti hasil di lapangan dan pangsa pemirsa.
Skotlandia
Jose Maria Gay, profesor akuntansi dan ahli keuangan sepakbola pada Universitas Barcelona, mengatakan Spanyol telah berubah menjadi Skotlandia kedua di mana di liga ini juga yang ada tim menonjol, yaitu Celtic dan Rangers.
"Klub-klub yang ikut dalam kesepakatan bersama dua klub besar itu tengah membunuh kemampun mereka untuk berkembang dan menyerahkan liga kepada kedua klub paling kuat itu, " kata Gay kepada Reuters.
"Dalam jangka panjang, liga Spanyol akan kian melemah dan orang-orang akan kehilangan minatnya. Sekarang saja sangat sulit menjual produk La Liga ke seluruh dunia. Ini akan menjadi masa depan menyedihkan bagi liga itu jika masalah ini tidak dituntaskan."
Real Mallorca adalah salah satu dari sebesal klub yang menandatangani kesepakatan dengan Real dan Barca itu.
UTZ Claassen, pengusaha Jerman dan profesor manajemen yang baru saja membeli saham klub asal Kepulauan Balearic itu, mengakui distribusi pendapatan penyiaran di Spanyol tidak merata, namun dia menyambut setiap kemunculan sistem yang lebih adil.
"Dalam kehidupan, di beberapa hal evolusi itu lebih baik dari revolusi dan oleh karena itu satu kesepakatan yang bergerak dalam arah yang benar adalah lebih baik, bukan lebih buruk," katanya kepada Reuters.
"Dalam jangka panjang, distribusi pendapatan hak siar yang lebih adil dan lebih merata adalah juga menjadi kepentingan utama Real Madrid dan Barcelona."
Dia menyambung, "Kompetisi itu penting bagi Anda untuk tetap menjadi kelas dunia, sehingga saya pikir jika kompetisi itu menjadi tidak merata dan terlalu mudah bagi Barca dan Madrid maka itu tentunya tak akan membantu mereka, sebaliknya membahayakan daya saing internasional mereka."
Relasi Modal Dan Kekuasaan di Era SBY
Minggu, 28 November 2010 09:03 WIB
Bambang Soesatyo
Modal dan kekuasaan. Ibarat dua mata uang yang tidak terpisahkan, saling menopang satu sama lain.
Politik membutuhkan modal untuk mengatrol kemenangan. Sementara modal membutuhkan politik sebagai alat untuk memperoleh keuntungan.
Dalam dunia politik, modal merupakan salah satu kekuatan yang dapat mengantarkan kemenangan. Sinergi keduanya akan memunculkan kekuatan luar biasa.
Dalam percaturan politik Indonesia, kecenderungan "take and give" antara modal dan kekuasaan begitu terlihat. Seorang yang ingin menjadi penguasa harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar dari kantongnya. Tanpa modal, kekuasaan hanya menjadi angan belaka.
Ekses negatif hubungan modal dan kekuasaan masih membelenggu pimpinan negara ini. Pimpinan negara kadang setelah terpilih tidak bisa berbuat banyak untuk rakyat. Bahkan, justru kerap membuat rakyat makin menderita. Kenapa begitu?
Sebab pada kenyataannya, selama lima tahun menjabat, tiga tahun pertama ia disibukkan mengembalikan utang atas modal kampanye dan dua tahun terakhir sibuk mempersiapkan modal untuk Pemilu berikutnya.
Selain itu, selama lima tahun pemerintahannya, ia harus membuat kebijakan-kebijakan "pro pemilik modal". Karena keberhasilannya terpilih tak lepas dari peran serta mereka. Itulah realitas dalam kehidupan politik di Indonesia.
Dalam pemerintahan SBY pun hal seperti itu masih secara mudah ditemukan. Kasus terhangat yang bisa ditelisik adalah kasus suap Rp24 miliar dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Miranda Swaray Goeltom beberapa waktu lalu.
Banyak keanehan yang muncul dalam kasus travel cek tersebut. KPK sudah menetapkan 26 mantan dan anggota dewan menjadi tersangka dalam kasus tersebut. Namun, hingga kini KPK belum mampu menjerat Miranda.
Bahkan, Miranda Goeltom yang sempat diperiksa KPK pada 4 November 2010 lalu, hanya berstatus sebagai saksi atas tersangka Hamka Yandhu. Aneh memang!
Kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior BI ini sebenarnya sudah sangat terang benderang. Dalam konstruksi hukum, seharusnya ada dua pihak yang terlibat; pemberi dan penerima suap. Penerima suap sudah ditetapkan sebanyak 26 tersangka.
Secara logika, jika sudah ada penerima suap yang dicokok, tentu sangat mudah untuk mengetahui siapa yang memberi suap. Dalam UU Anti Korupsi pun secara gamblang disebutkan penerima dan pemberi suap sama-sama melanggar hukum.
Mengapa sukar sekali mengusut kasus ini? Pastinya, ada "back up" yang luar biasa kepada pemberi suap untuk melindungi dari mana sumber awal dana suap itu berasal. Siapa yang melindungi?
Tentunya, orang yang memiliki kekuasaan serta pemilik modal. Jelas ada skenario besar untuk melindungi para pemberi suap dalam kasus pemilihan Deputi Gubernur Senior BI.
Berharap kepada KPK untuk menuntaskan kasus ini juga sulit. Secara politis para pimpinan KPK masih "tersandera" akibat kasus kriminalisasi Bibit-Chandra. KPK menjadi mandul karena tertekan oleh kepentingan kekuasaan dan pemilik modal.
Kasus lain, penjualan "initial public offering" (IPO) saham PT Krakatau Steel. DPR telah mencium modus penipuan di balik skenario harga penawaran perdana saham Krakatau Steel yang dilepas hanya sebesar Rp 850/lembar saham. Ada kekuasaan besar yang memanfaatkan privatisasi BUMN itu untuk merampok kekayaan negara.
Dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan yakni praktik manipulasi pasar dan "insider trading" sebagaimana diatur dalam UU Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Sejak awal November 2010, beredar informasi tentang pihak-pihak yang akan menerima jatah keuntungan dari hasil penggorengan saham perusahaan tersebut di pasar sekunder. Gelembung laba hasil penggorengan itu triliunan rupiah. Uang sebanyak itu akan dibagi-bagi ke beberapa kelompok kekuatan politik. Ada sosok sangat "powerfull" yang minta jatah sampai Rp400 miliar.
Harga IPO saham Rp850 itu sebagai skenario untuk sebuah konspirasi yang bertujuan merampok kekayaan negara. Terjadi konspirasi antara kekuatan politik dan para pemilik modal di bursa saham. Para investor besar tak akan bisa memborong saham jika mereka tidak mendapatkan akses.
Nah, akses itu dibuka oleh oknum regulator bursa. Siapa saja pemborong IPO itu akan dilaporkan regulator bursa kepada sosok-sosok yang "sangat berkuasa" dari kekuatan politik tertentu yang ingin merampok dari privatisasi Krakatau Steel. Kalau para investor besar itu coba makan sendiri keuntungannya, akan ada rekayasa menjadikan mereka sosok bermasalah di muka hukum.
Itu sebabnya, muncul isu ada sosok sangat "powerfull yang minta jatah Rp 400 miliar.
Kasus lain yang menggelayuti pemerintahan SBY, adalah kasus Bank Century. Kasus Century yang sudah "menghotelprodeokan" Robert Tantular, sang pemilik bank, bukan saja menarik dikarenakan melibatkan dana yang tidak sedikit Rp 6,7 trilyun. Kasus ini menjadi makin menarik karena ditemukannya indikasi keterlibatan berbagai petinggi teras Indonesia dalam "bail out" Bank Century yang jelas bermasalah.
Subtansi yang bisa diambil dari semua kasus perselingkuhan modal dan kekuasaan adalah gambaran mandulnya supremasi hukum sebagai pilar keadilan hukum dan masih eksisnya pola ekonomi rente yang melibatkan relasi pengusaha sebagai pemilik modal dengan pemegang kekuasaan di Tanah Air.
Pola kolusi yang sama yang juga nyata terlihat dalam kasus Bibit-Chandra, kasus restitusi pajak yang melibatkan para petinggi Dirjen Pajak, serta kasus plesiran Gayus ke Bali.
*) Anggota Komisi III DPR RI, Fraksi Partai Golkar
YAHOO MULAI BERBURU KONTEN BERITA
Jafar M. Sidik
Jangan kaget jika nanti generasi digital yang ke mana-mana "menggenggam" dunia lewat laptop dan ponsel pintarnya, lebih mengakrabi Yahoo!, MSN dan lainnya sebagai sumber berita, bukan koran, televisi, atau kantor berita.
Pemilik akun email Yahoo! misalnya, begitu masuk akun email, mereka tak hanya disajikan fitur pesan, fasilitas chating, dan aplikasi-aplikasi onlinenya, tapi juga sajian konten-konten berita terkini. Saat keluar akun email pun berita-berita tetap menggoda untuk diklik.
Pengajar jurnalisme pada American University, Jube Shive, menulis dalam jurnal "American Journalism Review" edisi September 2010, bahwa betapa perusahaan internet seperti Yahoo! berinovasi melebihi yang ditempuh jurnalisme tradisional. Bahkan, mereka kini membangun "newsroom" untuk mempersibuk trafik (lalu lintas kunjungan) ke lamannya.
Demi trafik, bersama AOL (American Online), Yahoo! agresif berburu wartawan berbobot dari media-media berbobot.
"Mereka memiliki segudang uang untuk merekrut orang-orang berbakat dan berani mengambil risiko serta bereksperimen hanya untuk menarik satu pembaca," kata Jim Brady, mantan editor eksekutif washingtonpost.com.
Mereka mengeksploitasi teknologi Web tercanggih guna mendongkrak topik-topik yang bisa menambah kemenarikan laman.
Tapi, mereka tak bekerja untuk teknologi. "Teknologi yang bekerja untuk kami," kata Presiden AOL Media and Studios, David Eun.
Januari lalu, AOL membayar 36,5 juta dolar AS kepada StudioNow untuk menyempurnakan layanan konten video berita miliknya, Seed.com, yang dikelola mantan reporter New York Times, Saul Hansell.
Sementara Yahoo! mengeluarkan 100 juta dolar untuk membeli "pabrik" berita teks, foto dan video, Associated Content.
Keduanya juga berani mengiming-imingi bonus menggiurkan kepada redaktur jika materi olahannya mendongkrak lalu lintas web. Akibatnya orang-orang baru pun kian betah bekerja.
"AOL berinvestasi besar dengan merekrut orang-orang baru dan mereka ini tak ingin pindah ke lain hati," kata Kevin Blackistone, kolumnis olahraga AOL dan mantan kolumnis Dallas Morning News.
AOL dan Yahoo! mencemplungkan diri ke bisnis konten berita setelah mengetahui portal-portal berita tak lagi menjadi acuan jutaan peselancar yang setiap waktu terhubung ke Internet lewat desktop, laptop dan ponsel-ponsel pintar mereka.
Tahun ini, waktu akses ke portal berita turun 21,7 persen, sebaliknya ke laman-laman jejaring sosial seperti Facebook, Twitter dan YouTube melonjak 18,2 persen.
"Popularitas media sosial meningkat dramatis. Saya kira orang sekarang mendapatkan berita dari sana," kata Bulger.
Yahoo! dan AOL menangkap peluang ini, lalu kian bernafsu memburu konten asli.
"Tak pelak lagi, AOL dan Yahoo! menjadi ancaman terhadap media-media arus utama," kata Jim Brady.
Wartawan berbobot
Awalnya mereka bermain di konten berita olahraga, di samping juga komersial, hiburan dan politik.
"Begitu kami memperoleh kredibilitas dan reaksi positif pembaca, kami memutuskan mengadopsi sukses liputan olahraga ke liputan lainnya dengan mempekerjakan lebih banyak penulis berbakat dan membuat lebih banyak berita," kata James Pitaro, Wakil Presiden Yahoo! Media.
Sementara AOL mendatangkan orang-orang yang paham benar bagaimana bentuk berita.
Mereka juga menoleh aplikasi Web, video dan layanan lainnya untuk mengikat publik. Yahoo! bahkan menautkan sejumlah liputan dengan situs-situs games olahraga.
Seperti laman suratkabar, mereka menyusun berita-beritanya dalam kategori-kategori seperti internasional, bisnis, hiburan, olahraga, politik dan opini, dan semuanya dipimpin wartawan berbobot.
"Desk" berita politik AOL misalnya, dikomandani oleh mantan reporter New York Times, Melinda Henneberger.
Henneberger membawahi 40 jurnalis, termasuk Walter Shapiro (mantan kolumnis USA Today) dan Lynn Sweet, mantan redaktur Chicago Sun-Times yang meliput kampanye Barack Obama pada 2008.
Untuk liputan bisnis, AOL merekrut Mitch Lipka, jurnalis investigatif pasar yang dulu awak Philadelphia Inquirer.
Sumbangan besar AOL lainnya datang dari blog selebritis PopEater, laman berita keuangan DailyFinance dan situs teknologi Engadget.
Yahoo! mengambil pendekatan lain. Ke-75 jurnalisnya tak hanya meliput, tapi juga mengomentari berita yang menjadi "top story" di news.yahoo.com.
Di "desk" olahraga, Yahoo! memiliki 50 staf redaksi, termasuk mantan redaktur Sports Illustrated, Michael Silver. Sementara Jane Sasseen, mantan punggawa BusinessWeek, menjadi kepala redaksi politik dan opini.
Yahoo! dan AOL juga bernafsu menggarap liputan lokal yang dianggap menguntungkan. Di sini, AOL memiliki sepasukan jurnalis yang mengulas kehidupan 100 komunitas di kota-kota kecil di 20 negara bagian AS.
Salah satunya adalah Andrew Brophy, reporter berusia 44 tahun dan mantan redaktur Connecticut Post. Berbekal satu "scanner", satu komputer, satu BlackBerry dan empat kontributor paruh waktu, Brophy membedah kehidupan di sebuah kota di Connecticut.
Kini, Brophy menulis tiga berita lebih banyak dari yang biasa dikerjakannya saat di Connecticut Post. Itu masih ditambah memasok foto, audio, video, dan mengelola komentar untuk menjaga komentar-komentar tetap beradab.
Situs terpopuler
Tak pelak, Yahoo! dan AOL telah membuat media-media tradisional menjadi orang-orang "jaman dulu."
"Internet telah mengubah segalanya. Konsep tenggat berita dan fokus liputan pun menjadi usang," kata Scott Kessler dari Standard and Poor`s.
Meski begitu, Yahoo! dan AOL tetap memuja jurnalisme berbobot dengan merekrut wartawan-wartawan berkualitas.
Tak heran, Milton Coleman, editor senior Washington Post dan Presiden "American Society of News Editors" menyambut kompetisi dari Yahoo! dan AOL sebagai `baik bagi bisnis media.`
Kinerja bisnis Yahoo! sendiri terus mengkilat. Juni lalu, Yahoo! menjadi situs berita terpopuler dengan 40 juta pengunjung setia (unique visitors), sedangkan situs koran yang mampu menyeruak ke atas adalah New York Times dengan 16 juta pengunjung setia.
Yahoo! mengeruk laba bersih hampir 600 juta dolar AS pada 2009 karena mampu memaksimalisasi keuntungan dari trafik, didukung kecepatan menggelarkan konten dan teknologi baru dalam memancing umpan balik pembaca agar setia mengakses lamannya.
"AOL dan Yahoo! memiliki model yang jauh lebih efisien dalam mengirimkan konten dibandingkan media cetak," kata Alan Mutter, mantan editor suratkabar seperti dikutip "American Journalism Review."
Yahoo! dan AOL menggabungkan teknologi pencarian topik dengan materi liputan, mengompilasi data dari mesin-mesin pencari dan sumber lainnya guna memprediksi topik, video, dan foto yang bakal diklik publik. Selebihnya, disempurnakan editor-editor dan penulis profesional.
Tapi mereka juga ada celanya, salah satunya dituduh condong lebih mengekspos berita selebritis dan skandal.
"Jika liputan lebih didasarkan pada minat pembaca, maka Anda bakal lebih mewartakan desas-desus ketimbang hal-hal baru yang terjadi di luar sana," kata Tom Rosenstiel, Direktur "Project for Excellence in Journalism."
Berita-berita serius memang sering luput dari AOL dan Yahoo! karena mereka masih kekurangan jurnalis profesional.
Yahoo! sendiri mendapatkan konten dari 300.000 orang yang mengisi unit Associated Content yang disebut Farhad Manjoo (kolumnis teknologi majalah Slate) hanya berisi tulisan-tulisan buruk dan komentar ecek-ecek.
Namun Yahoo! menganggap Associated Content sebagai platform terbuka di mana orang awam bisa berkontribusi sehingga naif bila semuanya harus memenuhi standard produk jurnalistik ideal.
Yang jelas, Yahoo! telah memaksa media tradisional berpikir keras untuk tetap selaras dengan zaman.
PENDUKUNG WIKILEAKS NYATAKAN PERANG CYBER
Para peretas, Rabu waktu AS atau Kamis WIB, menyerang laman dua raksasa kartu kredit Mastercard and Visa sebagai balasan karena telah menghentikan aliran dana ke situs peniup-peluit WikiLeaks.
Grup "Anonymus" mengklaim bertangggungjawab dalam perusakkan laman dua perusahaan itu setelah mereka menunda pembayaran untuk Wikileaks, sekaligus serangan atas sebuah bank Swiss yang menutup rekening pendiri WikiLeaks Julian Assange.
"Peretas Mengambilalih Visa.com Atas Nama Wikileaks. Wow, Ini semakin gila saja," demikian isi pesan dari grup itu di situs mikroblog Twitter, dan menandai awal perang cyber.
Sementara itu, pembocoran kawat diplomatik Kementerian Luar Negeri AS yang dilakukan WikiLeaks yang menyatakan tidak tahu menahu dengan serangan peretas itu, terus berlangsung, dengan pengungkapan-pengungkapan terbaru yang disiarkan organisasi-organisasi berita di Amerika Serikat dan Eropa.
Laman suratkabar Inggris The Guardian menyiarkan kawat-kawat diplomatik yang memberitakan seorang eksekutif top raksasa minyak Shell yang menyelusupkan orang-orangnya ke dalam pemerintahan Nigeria sehingga mengetahui apa pun yang dilakukan menteri-menteri Nigeria.
Kawat-kawat diplomatik rahasia lainnya dikirimkan ke New York Times menceritakan bahwa bagaimana Washington menekan Jerman untuk tidak mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap agen-agen CIA yang keliru menangkap seorang warga negara Jerman yang diduga terlibat dalam kelompok militan Islam pada 2003.
Sementara itu, di saat Assange menghabiskan hari pertamanya di penjara London setelah jaminan penangguhan penanganannya ditolak, muncul kabar bahwa sekelompok pengacara ternama Inggris akan memperjuangkannya untuk tidak diekstradisi ke Swedia atas tuduhan pemerkosaan.
WikiLeaks telah membuat pemerintah seluruh dunia marah karena menyiarkan gelombang kawat diplomatik AS, yang mengungkap banyak hal, dari pandangan China terhadap Korea Utara sampai penggambaran-penggambaran tidak menyenangkan para pemimpin dunia.
Setelah WikiLeaks meminta sumbangan untuk melanjutkan aktivitasnya, Mastercard dan Visa menyatakan menangguhkan pembayaran kepada situs itu. Langkah ini memicu serangan ke laman dua raksasa kartu kredit tersebut.
Layanan perbankan Kantor Pos Swiss, PostFinance, juga menjadi sasaran serangan Rabu kemarin setelah sebelumnya di pekan ini menutup rekening Assange dengan alasan Assange telah memberikan informasi palsu.
Serangan Cyber oleh "Anonymous" meyebabkan tiga situs mati (offline) Rabu waktu AS atau Kamis WIB ini.
Bahkan ikon konservatif AS Sarah Palin menjadi target serangan karena menyerukan penangkapan Assange dan menyamakan kesegeraan menangkap Assange dengan memburu para pemimpin Al-Qaeda dan Taliban.
Dalan pernyataannya kepada BBC, Mastercard mengklaim serangan itu hanya berdampak kecil pada layanannya, "Kami mengalami gangguan kecil pada beberapa layanan web, pemegang kartu dapat terus menggunakan kartu mereka untuk transaksi aman secara global."
"Anonymous" melancarkan kampanye serangannya pada akhir pekan ini dengan menyerang PayPal yang sebelumnya memblokir transfer keuangan WikiLeaks pekan lalu.
Kelompok peretas ini diklaim telah merekrut 4 ribu peretas untuk melancarkan serangan terkoordinasi dengan memperlambat sebuah situs atau mematikannya sama sekali.
"Siapapun yang memiliki agenda anti-WikiLeaks berada dalam jangkaun serangan kami," kata kelompok itu melalui percakapan online dengan Agence France-Presse.
Kepada AFP, Juru bicara Wikileaks Kristinn Hrafnsson mengatakan bahwa para peretas ini tidak ada kaitannya WikiLeaks.
"Kami tidak terkait dengan mereka dan ini adalah keputusan yang mereka ambil sendiri. Ini adalah bagian dari respons pasar yang saya kumpulkan," katanya.
Geoffrey Robertson, pengacara ternama yang memiliki reputasi cemerlang dalam membela para korban pelanggaran hak asasi manusia, akan membela Assange dalam upayanya untuk mencegah ekstradisi ke Swedia guna menghadapi tuduhan perkosaan dan pelecehan seksual.
Setelah selama berminggu-minggu bersembunyi, Assange akhirnya muncul Selasa lalu dan menyerahkan diri ke polisi di London. Dia juga tampil menghadap hakim yahg menolak penangguhan penahanannya yang diajukan sejumlah selebritis, termasuk sutradara film Ken Loach.
Assange diperintahkan untuk kembali menjalani peradilan 14 Desember nanti.
Para pendukung Assange bersikeras bahwa permintaan ekstradisi itu didasari tujuan politik, sebuah tuduhan yang ditolak pengacara bagi dua perempuan Swedia yang berada di balik tuduhan pemerkosaan terhadap Assange.
"Sama sekali tak ada kaitan antara kedua perempuan yang berperkara itu dengan WikiLeaks, CIA dan pemerintah AS," kata Claes Borgstroem kepada Reuters di Stockholm.
Dalam rilis lainnya, meskipun Assange ditangkap, WikiLeaks yang berjanji untuk terus menyiarkan kawat-kawat diplomatik menunjukkan Washington menyebut mantan perdana menteri Australia Kevin Rudd sebagai "si aneh yang tak bisa mengendalikan diri."
Kata-kata itu membuat Rudd --yang kini Menteri Luar Negeri Australia-- menuding AS berada di balik pembocoran kawat diplomatik tersebut dengan menyebutnya sebagai "masalah dasar" dalam keamanan diplomatik AS.
ANTARA BOLA DAN KORUPSI SEGALA BIDANG
Borok demi borok dari korupsi menggurita; nestapa demi nestapa dari nasib mengenaskan ratusan tenaga kerja Indonesia (TKI) dan duka saling susul dari banjir sampai gempa bumi membuat masyarakat Indonesia merindukan festival kemenangan.
Dan sepak bola - utamanya Piala Suzuki AFF 2010 - menjawab angan-angan publik itu. Dengan mencecap aura duka, rakyat merayakan antifestival karena mereka mengenyam berbagai keprihatinan dan kesunyian.
Dengan mencicipi aura sepak bola, rakyat menanti happy ending, karena mereka mengharapkan kemenangan, kelegaan dan keriangan. Sepak bola telah mendapat julukan sebagai dewa histeria massa (the god of mob histeria).
Dan Alfred Riedl telah menebar histeria massa berlabel "kekitaan" dengan membawa skuad Merah Putih melaju ke semifinal dengan meraup poin sempurna, sembilan. Kini tim kejutan Filipina menanti Indonesia. Setelah meraih tiga kemenangan dari Malaysia, Laos, dan Thailand, Riedl terus meracik ramuan berlogo kekitaan untuk memberi kelegaan bagi publik Indonesia.
Histeria kekitaan di laga sepak bola, bagi pria kelahiran Wina, Austria, 2 November 1949 itu, bukan semata mengarah kepada kelompok sendiri.
Kekitaan, menurut Riedl yang telah empat kali bermain untuk Timnas Austria, dan membuat debut pada bulan April 1975 melawan Timnas Hungaria, pada dasarnya mewujud kepada kemampuan untuk merasakan kebersamaan bahwa "kita sebangsa" atau "kita sewilayah".
Histeria kekitaan kerapkali digerogoti oleh perspektif "mereka" yang menganggap orang lain sebagai ancaman. Dan perspektif "kami" yang memperlakukan sesama anak bangsa sebagai warga kelas dua.
Sebagai mantan striker andal kala masih menjadi pemain, Riedl membatinkan kekitaan sebagai kebersamaan. Dalam hitungan 98 penampilannya bersama Vienna, ia mendulang sukses menceploskan 58 gol, dan turut berperan membantu klub itu meraih gelar Bundesliga pada 1969 dan 1970 serta Piala Austria pada 1971. Setahun selanjutnya, ia menggondol predikat sebagai top skor.
Kekitaan memberangus opini sarat iri bahwa rumput tetangga lebih hijau dari rumah sendiri. Kekitaan mengusir opini salah duga bahwa yang maju selalu "orang lain". Histeria kekitaan khas Riedl mengobati akumulasi kekecewaan, kemarahan, kebencian dan kedendaman. Buktinya, ia mengakhiri karir profesionalnya dengan capaian 210 gol dari 427 penampilan di klub.
Setelah gantung sepatu sebagai pemain, mantan pemain timnas Austria itu mencoba peruntungannya sebagai pelatih. Bermodal semangat kekitaan, ia membawa Vietnam lolos ke laga puncak Piala Tiger (kini Piala AFF) pada 1998 meski akhirnya keok 0-1 dari Singapura.
Pada Piala Asia 2007, histeria kekitaan khas Riedl berbuah sukses. Dia membawa Vietnam ke perempat final setelah di babak penyisihan mendepak tim kuat Uni Emirat Arab 2-0. Ini kali pertama Vietnam sanggup lolos ke babak kedua.
Selanjutnya, ia berlabuh di timnas Laos. Di ajang SEA Games bersama timnas U-23, Laos melesat ke babak semi final. Dan ia kini telah melakoni 12 tahun berziarah bersama sepak bola kawasan Asia Tenggara.
Sejak April 2010, ia resmi dikontrak oleh PSSI selama dua tahun untuk bertugas sebagai Pelatih Timnas Indonesia. "Saya percaya Indonesia memiliki potensi yang besar untuk sukses di tingkat Asia Tenggara dan Asia. Inilah alasan utama saya mengapa setuju dengan kontrak PSSI," kata Riedl dalam emailnya kepada wartawan.
Satu persatu punggawa timnas Indonesia mengakui tangan dingin Riedl. Dari Firman Utina, Markus Horison sampai dua idola hasil naturalisasi, yakni Irfan Bachdim dan Christian "El Loco" Gonzales sama-sama mengiyakan bahwa keteguhan hati khas Riedl bermuara dari semangat kekitaan. Atas nama disiplin, ia bahkan tidak segan mencoret pemain berbakat asal Papua Boaz Salosa.
"Coach Riedl akan tahu betul mengatur strategi bermain menghadapi siapa pun lawan," kata asisten pelatih Wolfgang Pikal dalam sebuah wawancara dengan televisi swasta.
Logika kekitaan diterjemahkan kemudian dipraktekkan oleh Riedl sebagai premis kesungguhan menapaki setiap tugas dan menjalani setiap jengkal pekerjaan.
Kalau kebenaran menjadi isi dari kesimpulan, maka buah dari kekitaan dalam sepak bola adalah kemenangan, kelegaan dan keriangan. Inilah histeria kekitaan khas Riedl. Meski ketika Bambang Pamungkas sukses mengeksekusi penalti ke gawang Thailand, Riedl memilih duduk manis di bangku pemain pinggir lapangan. Ia tanpa ekspresi.
Setelah menumbangkan Thailand di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (7/12) malam WIB, ia langsung pergi ke Hanoi (Vietnam) bersama Direktur Teknis Badan Timnas Indonesia Sutan Harhara untuk melihat pertandingan di Grup B.
"Saya akan menonton pertandingan Vietnam (melawan Singapura), sementara Pak Harhara akan menyaksikan pertandingan Filipina (lawan Myanmar)," katanya. Secara umum, ia mengaku relatif puas dengan performa anak asuhannya dan optimistis dengan peluang Indonesia menjuarai AFF kali ini.
"Kalau mereka bermain sama seperti dalam dua laga terakhir ini, saya rasa tidak akan ada masalah," katanya. Indonesia telah mengalahkan Malaysia (5-1), Laos (6-0) dan Thailand (2-1). "Tidak ada favorit di turnamen ini. Semuanya kuat. Vietnam kuat, Singapura kuat, bahkan sekarang Filipina tampil kuat," katanya lebih lanjut.
Menghadapi timnas Filipina yang tidak lagi tampil sebagai tim anak bawang di kawasan Asia Tenggara, Riedl tidak ingin bersikap seperti tukang sulap yang mengeluarkan kelinci dari topi kosong. Ia tidak ingin kekitaan menumpas orisinalitas individu. Dan Filipina justru disesaki oleh sejumlah pemain kinclong hasil naturalisasi.
Pelatih asal Inggris Simon McMenemy yang menukangi timnas Filipina tahu betul makna kebersamaan dengan mendayagunakan kepiawaian sejumlah pemain kunci yang nota bene pernah merumput di klub-klub Inggris. Sebut saja, Robert James Dazo Gier yang memulai karirnya sebagai pemain sepakbola dengan memperkuat klub Wimbledon, pada musim kompetisi 1999-2000.
Philip Younghusband merupakan pemain binaan klub Chelsea. Meski ia menjadi pemain di tim cadangan Chelsea, ia telah bermain sebanyak 62 kali dan mencetak 14 gol. Sedangkan dibawah mistar gawang, ada kiper muda Neil Etheridge yang pernah memperkuat tim nasional U-16 Inggris. Ia kini bermain untuk klub anggota Liga Premier Inggris, Fulham.
Nah, laga semifinal timnas Indonesia melawan Filipina bukan tidak mungkin memanggungkan salah satu rumus kehidupan bahwa penilaian yang berbeda hendaknya dilekatkan kepada kehadiran orang lain. Tiap orang adalah orang asing bagi yang lain. Tiap tim adalah tim yang asing bagi tim yang lain.
MENGENAL WATAK POLITIK SBY
Jumat, 10 Desember 2010 02:34 WIB
Siti Zulaikha *)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan keterangan pers di kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (5/11). Presiden SBY memutuskan untuk memusatkan kendali operasi penanggulangan bencana letusan Gunung Merapi di bawah satu komando kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif yang akan dibantu oleh pemerintah daerah setempat. (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Publik jangan suka mengira-ngira, pengamat jangan coba menduga-duga, dan media jangan sering menggiring-giring opini tentang hal yang akan diputuskan presiden.
Kalau tidak mau SBY berkehendak lain, sehingga semua ramalan menjadi tidak berlaku sama sekali sering terjadi sepanjang pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
SBY kerap kali memutus lain dari yang diperkirakan banyak pihak karena ada proses yang tidak diketahui publik.
Data berikut menguak lembar demi lembar peristiwa yang menguatkan pandangan ini.
Pengangkatan Jaksa Agung Basrief Arief pada 26 November lalu adalah fakta yang benderang.
Pelantikan mantan Wakil Jaksa Agung menjadi Jaksa Agung sempat merentangkan jeda selama dua bulan lebih.
Sejak Jaksa Agung Hendarman Supandji diberhentikan dengan hormat melalui Keppres pada 24 September lalu, polemik mengenai kekosongan kursi yang ditinggalkan di Gedung Bundar terus menggelinding.
Sebelumnya beredar kabar bahwa Presiden SBY akan melantik Jaksa Agung baru berbarengan dengan Kapolri. Ternyata tidak. Kapolri baru yang juga mengejutkan, ternyata justru dilantik lebih dulu pada 22 Oktober.
Kemunculan Basrief Arief tidak saja "terlambat" dari waktu yang ditunggu-tunggu publik, tetapi juga sedikit tidak lazim. SBY mempekerjakan kembali seorang purnajaksa yang sudah 3 tahun meninggalkan Korps Adhyaksa.
Pengangkatan itu mengabaikan nama-nama calon dari eselon I kejaksaan yang hilir-mudik mewarnai prediksi dan pemberitaan media massa. Pilihan yang dijatuhkan pada Basrief Arief tak ubahnya pernyataan bahwa tidak ada jaksa aktif yang layak menggantikan Hendarman Supandji.
SBY memilih nama yang di luar dugaan, keluar dari kelaziman, dan abai pada kontroversi-kontroversi yang menyertai. Dan pada akhirnya banyak pihak yang akhirnya memahaminya.
Cemooh yang mengiring hampir di setiap keputusan baru SBY bergeser menjadi apresiasi nantinya.
Kemunculan Basrief Arief pada awalnya dianggap aneh, nyatanya, setelah beberapa media menghadirkan selusuran rekam jejak yang bersangkutan, buah harapan menjadi bersemi kembali.
Wakil Jaksa Agung era Abdurrahman Saleh ini pernah gemilang saat memimpin tim pemburu koruptor pada kurun waktu tahun 2005 hingga 2007. Kegigihannya memburu koruptor kelas kakap yang berlarian ke luar negeri berhasil menyelamatkan triliunan rupiah uang negara.
Pembawaan pria Sumatera ini memang kalem, tapi rekam pekerjaan membuktikan bahwa ia pemburu koruptor tanpa ampun. Bandit sekelas Edy Tanzil, Sjamsul Nursalim hingga Hendra Rahardja telah dirampas semua asetnya untuk dikembalikan pada negara.
Kesemua prestasi itu barangkali, yang membuat SBY tak acuh terhadap semua keterkejutan banyak kalangan akan pilihan hatinya terhadap Basrief, mitra yang sangat dikenalnya saat ia menjadi Menkopolkam.
Masih mau cerita yang lain lagi tentang kenekatan SBY keluar dari kelaziman? Bagaimana ia menyulap mantan Kapolda Metro Jaya Timur Pradopo menjadi Kapolri dalam hitungan hari?
Kemunculan Timur Pradopo sebagai calon tunggal Kapolri begitu mengagetkan. Padahal, awal September lalu Kapolri Bambang Hendarso Danuri telah mengajukan dua nama calon penggantinya.
Pertama, Komjen Nanan Sukarna, Inspektur Pengawasan Umum Polri, dan kedua, Irjen Imam Sudjarwo, Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri.
Nanan lebih unggul dari sisi popularitas, sementara Imam memiliki hubungan kekerabatan dengan SBY. Namun keduanya tersingkir oleh munculnya Timur Pradopo yang namanya baru disebut kurang dari 24 jam sebelum pengumuman pencalonannya.
Pangkat komisaris jenderal juga baru diperoleh saat Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri mengangkatnya sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Senin sore 4 Oktober, beberapa jam sebelum namanya dikirimkan Presiden ke DPR sebagai calon Kapolri. Akrobat politik yang menarik dan mencengangkan kala itu.
Meski juga terperanjat, melalui Komisi III toh DPR menerima kelebihan seorang Timur sebagai Tribrata I. Perjalanan kariernya yang nyaris tanpa cacat menumbuhkan harapan dapat membantu menyelamatkan korps bhayangkara dari keterpurukan wibawa akibat aksi para mafia di dalamnya.
Satu-satunya catatan DPR yang menyangsikan Timur adalah kemungkinan keterlibatannya dalam tragedi Trisakti pada 1998. Namun, prasangka DPR mereda saat Timur menyampaikan klarifikasi bahwa posisinya sebagai Kapolres Jakarta Barat hanya menjalankan perintah atasan.Setelah itu. Kontroversi mengenai pemilihannya pun usai.
Tapi, gaya lembut lelaki Jombang itu tetap menyisakan ragu. Pria tegap berkumis tebal ini punya pembawaan lembut. Bahkan, wartawan yang menyegatnya usai Sidang Paripurna DPR tentang pengesahan dirinya sebagai Kapolri terbengong-bengong mendengar suara lirihnya.
Pimpinan sidang kala itu pun sempat menertawai gaya hormat Timur layaknya dirijen orkestra. Sosok perwira polisi yang jauh dari kesan garang. Mampukah ia melibas para mafia yang telah berurat akar di lingkungan kepolisian?
Demi kesempurnaan pandangan tentang kegemaran SBY "mengelabuhi" publik, ada baiknya simak juga kisah pengangkatan Menteri Kesehatan yang menghebohkan itu.
Adalah dokter spesialis mata Nila Juwita Moeloek yang telah mengikuti audisi menteri di Cikeas pada 20 Oktober, sehari sebelum formasi kabinet diumumkan. Keesokan harinya kabar tidak lolosnya guru besar Fakultas Kedokteran UI ini menyeruak.
Benar saja, saat susunan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II diumumkan, muncul nama yang sama sekali baru, Endang Rahayu Sedyaningsih yang masih eselon II di Kementerian Kesehatan.
Dia tiba-tiba menempati posisi Menteri Kesehatan yang sedianya diperuntukkan bagi Nila Moeloek. Proses uji kelayakan dan kepatutan seperti calon menteri lain pun belum sempat dilakoninya.
Isu tak sedap mengenai turut campurnya Namru (Naval Medical Research Unit milik AS) menjadi-jadi semenjak pembatalan mendadak Nila Moeloek.
Apa mau dikata, anjing menggongong kafilah berlalu. Semua kontroversi akhirnya mereda seiring berlalunya sang waktu.
Kalem dan Santun
Jika ada waktu untuk merunut nama-nama pejabat penting yang diangkat dalam rentang masa pemerintahan SBY, maka akan kita dapati orang-orang dengan karakter serupa SBY.
Sebut dulu Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Anas adalah politisi muda asal Blitar nan kalem dan santun. Menilik gaya kepemimpinannya, mantan anggota KPU ini dijuluki SBY junior.
Kemudian Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono yang dilantik pada 28 September melalui mekanisme yang mulus nyaris tanpa riak. Mantan Kepala Staf Angkatan Laut ini tak lain adalah putra kota Blitar juga.
Bisa ditebak, karakternya tak jauh beda dari SBY. Terlalu santun untuk ukuran tentara. Saat wawancara "door stop" para wartawan sahut-menyahut meneriakkan pertanyaan, tetapi panglima tetap saja lembut menyahutnya.
"Opo ta, arep takon apa?" tanyanya pada wartawan suatu ketika. Kelembutan yang mengagetkan karena muncul dari seorang panglima TNI.
Ada juga Menteri Keuangan Agus Dermawan Wintarto Martowardojo, bankir kelahiran Amsterdam yang sangat Jawa.
Setiap kali menghadapi wawancara keroyokan, ia tetap fokus menjawab pertanyaan satu per satu secara detil dan tanpa buru-buru. Lalu ia menoleh ke segala arah untuk menanyai balik wartawan yang mengerumuninya.
"Silakan, ada pertanyaan lain?" begitu ia selalu menawari.
Masih ada pejabat lain di atasnya yang tak kalah kalem.
Tak perlu berpikir jauh-jauh. Bagaimana dengan Boediono? Sekali lagi, pria kalem kelahiran Blitar inilah yang dipilih menjadi pasangan dalam memimpin negeri ini.
Waktu itu yang melamar sebagai cawapres datang silih berganti dari sejumlah tokoh, tetapi pilihan hati SBY jatuh pada Boediono.
Kini setiap kali Wapres Boediono menghadiri suatu acara, seringkali para pejabat yang mengundang atau mendampingi menjadi kikuk dibuatnya. Gaya "tawadhu" yang ditampilkan membuat orang di sekitarnya salah tingkah.
Cerita tentang orang-orang kalem dan santun di sekitar SBY, terus berlanjut hingga pemilihan Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo dan Jaksa Agung Basrief Arief.
Jangan mendikte
Walau terkesan lemah dan peragu, sejarah membuktikan SBY acapkali menentang selera massa dalam memutuskan suatu pilihan.
Beberapa kejadian mengingatkan, betapa ia membiarkan opini berkembang liar di luar, padahal dia tengah mempertimbangkan hal lain.
Dibiarkannya nama Nanan Sukarna dan Imam Sudjarwo beredar mewarnai bursa calon Kapolri, padahal ia sedang menimang nama lain yang lantas dimunculkan saat injury time.
SBY juga tak bisa didikte dalam soal waktu.
Beberapa kali media dikelabui ketika memprediksi kapan Jaksa Agung pengganti Hendarman diangkat, kapan nama calon Kapolri atau Panglima TNI disetor ke DPR.
Selalu saja perkiraan itu meleset dan membuat media berulang-ulang meralat pemberitaan. Lalu, di suatu waktu yang tidak terduga, Presiden tiba-tida mengumumkan keputusannya.
SBY juga tak segan-segan menerobos pekatnya opini kontroversi yang menyertai pilihan dan keputusannya. Masih ingat, tatkala ia menyingkirkan Kasad Ryamizard Ryacudu yang sebelumnya diamanahkan Presiden Megawati untuk menjadi Panglima TNI?
SBY malah memilih Marsekal Joko Suyanto sembari mempersiapkan Joko Santoso yang belum memenuhi syarat untuk diangkat. Joko Santoso saat itu masih berpangkat mayor jenderal dan baru menjabat Wakil Kepala Staf Angkatan Darat. Jalan panjang untuk mengantarkan adik kelasnya sewaktu di Akademi Militer Nasional menuju tampuk pimpinan TNI ditempuh SBY.
Jika SBY berkehendak, ia tak mudah ditebak. Meski senantiasa menjaga citra, ia tak ragu melawan kebiasaan, menerobos kelaziman.
Kalimat di atas sejatinya merupakan penutup tulisan ini. Namun peristiwa terkini mengenai polemik Rancangan Undang-Undang Keistimewaan Yogyakarta terlalu berharga untuk tidak diakomodasi.
Bermula dari sidang kabinet 1 Desember kemarin, tatkala presiden menyampaikan pengantar sidang tentang RUU Keistimewaan Yogya. Ada muncul kata "monarki" dalam rangkaian penjelasan mengenai formula yang tengah dicari untuk tata kelola pemerintah daerah Yogyakarta dalam konteks Negara hukum, demokrasi, NKRI dan keistimewaan Yogya.
Sontak polemik monarki terburai. Gelombang kemarahan menghajar SBY dari segala arah dan kalangan. SBY bereaksi cepat dengan menggelar konferensi pers di istana Negara keesokan harinya. Dalam upaya klarifikasi itu ia tidak meminta maaf seperti yang dikehendaki masyarakat Yogya via media.
Malah dengan gagah berani ia ulang dengan persis kata demi kata termasuk kata monarki di dalamnya yang disampaikannya pada waktu pembukaan sidang itu.
Presiden justru mengharap balik kepada khalayak banyak khususnya warga Yogya untuk mencerna kata-katanya, karena kata monarki hanya terselip diantara bentangan kalimat panjang yang harus dicermati dan dimengerti secara utuh.
Begitulah SBY...
Younghusband Bersaudara Bukan Ancaman Indonesia
JELANG FILIPINA VS INDONESIA
Sabtu, 11 Desember 2010 | 20:06 WIB
Pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan dua pemain sayap Filipina saat bertemu di babak semifinal Piala AFF 2010, Kamis (16/12/2010). Sebab, menurutnya, "Merah Putih" juga memiliki winger yang juga sama bagusnya.
Filipina memang tidak boleh dianggap enteng. Dengan sembilan pemain naturalisasi, Filipina mampu tampil mengejutkan di babak penyisihan Grup B.
Mereka mampu menekuk Vietnam 2-0 dan menahan imbang tim yang tiga kali juara Piala AFF, Singapura, 1-1. Dari starting eleven yang dimiliki Filipina, dua winger bersaudara, yakni James dan Phil Younghusband, cukup berbahaya.
James memiliki umpan-umpan yang kerap membahayakan pertahanan lawan. Phil juga tak kalah berbahaya. Ia memiliki naluri mencetak gol yang cukup tinggi di depan gawang lawan.
"Bersyukur mereka memiliki winger yang bagus. Kami juga memiliki pemain yang bagus di posisi itu. Jadi, saya tidak terlalu khawatir. Kami akan mencari cara untuk mengatasi hal tersebut," jelas Riedl seusai memimpin latihan di lapangan C, Sabtu (11/12/2010) sore.
Riedl juga mengaku telah mempersiapkan strategi khusus pada laga nanti. "Kami berlatih biasa saja. Kami berusaha memperbaiki setiap lini. Fokus latihan tadi lebih kepada technical. Kami juga mempertajam crosspass karena hal itu yang menjadi kunci sukses kami pada tiga laga sebelumnya. Saya pikir kami akan ofensif pada laga nanti," beber pelatih asal Austria itu.
Sesi latihan tadi kembali memakan korban. Setelah Firman Utina mengalami cedera lutut pada sesi latihan pagi hari, kini Zulkifli Syukur juga mengalami hal serupa.
"Firman tidak dipaksakan berlatih karena lutut kanannya terkilir. Saya jamin 100 persen, dia bisa tampil lawan Filipina. Sementara Zulkifli, saya belum tahu karena dia baru mengalami cedera pada sesi latihan tadi. Saya baru akan memeriksanya nanti," jelas fisioterapis timnas, Matias Ibo.
PHILIPINA TUNTUT HASIL KARCIS
Sabtu, 11 Desember 2010 | 21:04 WIB
Logo Piala AFF
Pihak federasi sepak bola Filipina (PFF) berusaha mendapatkan bagian keuntungan penjualan tiket leg pertama semifinal Piala AFF.
Filipina memang brtindak sebagai tuan rumah leg pertama semifinal Piala AFF 2010 lawan Indonesia. Namun, karena Filipina tak punya stadion yang layak, maka pertandingan itu dipindahkan ke Jakarta, sesuai dengan permintaan presiden PFF yang lama.
"Sebagai Presiden PFF, saya memutuskan untuk memberikan Jakarta hak menggelar dua partai semifinal. Saya pikir lokasi netral tak akan mampu menghadirkan jumlah penonton sebesar di Jakarta. Saya tak ingin tim kami kehilangan kesempatan untuk merasakan pengalaman bertanding di hadapan 40 ribu hingga 80 ribu penonton. Saya juga telah memikirkan tentang pemasukan tiket," kata Presiden PFF, Jose Mari Martinez, seperti dikutip philstar.com.
Martinez menegaskan, dirinya akan berusaha keras untuk melobi AFF agar Filipina bisa mendapatkan bagian keuntungan penjualan tiket.
"AFF akan menanggung tiket pesawat kami dan tempat penginapan. Itu di luar pembagian keuntungan tiket yang akan kami terima. Saya tidak akan menerima kurang dari 50 persen dari penjualan tiket, setelah dikurangi biaya. Saya juga akan memberikan sebagian besar uang itu untuk para pemain," sambung Martinez.
FIRMAN UTINA CEDERA
Sabtu, 11 Desember 2010 | 14:28 WIB
Oktovianus Maniani (kiri) dan Firman Utina (kapten), melakukan selebrasi dengan hormat ke arah penonton usai memasukkan gol ke gawang Laos dalam Piala Suzuki AFF 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (4/12/2010). Indonesia menang 6-0.
Gelandang tim nasional Indonesia, Firman Utina, harus mengakhiri sesi latihan lebih cepat. Pasalnya, Firman mengalami cedera lutut di pertengahan sesi latihan yang digelar di Lapangan C, Sabtu (11/12/2010).
Menjelang laga melawan Filipina di leg pertama semifinal Piala AFF 2010, Kamis (16/12/2010), Pelatih Alfred Riedl terus meningkatkan performa timnya. Riedl menerapkan dua sesi latihan pada sesi latihan yang dimulai pada pukul 08.00 WIB tadi. Riedl berusaha meningkatkan fisik pemain pada sesi pertama.
Kemudian, pada sesi kedua mantan Pelatih Laos itu berusaha meningkatkan kerja sama tim dan mempertajam penyelesaian akhir anak asuhnya. Pelatih Austria itu lebih berkonsentrasi pada melepaskan umpan-umpan pendek di antara para pemain mengingat pemain-pemain Filipina memiliki postur yang cukup tinggi.
Sayangnya, sesi latihan tersebut harus memakan korban. Firman mengalami cedera lutut. Ia terlihat terpincang-pincang setelah melepaskan tendangan keras ke arah gawang.
Kapten tim nasional itu memilih mengakhiri latihannya lebih cepat. Di pinggir lapangan gelandang yang telah mencetak dua gol di ajang Piala AFF tersebut kerap terlihat memegang lutut sebelah kanan yang sudah dikompres.
"Iya. Firman mengalami cedera," ujar Riedl kepada wartawan.
"Saat saya tanya ke Firman, dia bilang enggak apa-apa. Tapi, belum tahu dia bisa latihan atau tidak pada sore," kata Asisten Pelatih Widodo Cahyono Putro.
Kata Monarki Yang Kontroversial Itu
Minggu, 12 Desember 2010 03:32 WIB
Keraton Yogyakarta (ist) Jakarta
Pekan awal di bulan penghujung tahun ini seperti menjadi Pekan Kemarahan. Orang marah-marah secara serentak di mana-mana. Bahkan hampir tak ada ruang yang terbebas dari orang marah. Di jalan, di warung, kafe hingga di kantor-kantor yang dihuni orang-orang terdidik.
Celakanya, sasaran kemarahan mereka tertuju pada satu orang, yakni orang yang telah berani-beraninya menyebut kata "monarki" yang membuat alergi warga Yogya.
Kata monarki meluncur dari penjelasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai Rancangan Undang-Undang Keistimewaan (RUUK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dalam pengantar sidang kabinet pada 26 November yang membahas RUUK DIY, presiden memaparkan model tata pemerintahan daerah Yogya yang formulanya tengah dirancang.
SBY menghendaki adanya suatu pranata yang menghadirkan sistem nasional NKRI, keistimewaan DIY yang harus dihormati dan dijunjung tinggi, serta nilai-nilai demokrasi dalam RUU tentang Keistimewaan DIY.
Lalu, kata-kata yang kontroversial itu menyusul.
"Nilai-nilai demokrasi tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, tidak boleh ada sistem monarki yang bertabrakan dengan konstitusi maupun nilai-nilai demokrasi," kata Presiden.
Dari sinilah petaka itu berawal. Bak bara tersiram bensin, amarah itu berkobar, menjalar ke segala arah. Dari Jakarta merebak ke Yogya. Dari Sultan menular ke para kawula. Dari media, pengamat sampai orang yang tidak memiliki kepentingan (langsung) pun turut menyemarakkan pesta kemarahan kolosal ini.
Kegaduhan ini kian gemuruh oleh pemberitaan media yang mebombardir ruang layar kaca, halaman koran dan monitor laman-laman berita. Semua jenis berita disajikan, dari berita selintas, analisa hingga talkshow siaran langsung.
Segala macam pengamat dihadirkan, untuk mengurai kata "monarki" dari berbagai sudut dan cara pandang. Kajian bahasa, analisa politik juga aneka komentar.
Kata "monarki" semakin naik daun, jadi buah (banyak) bibir dan bahan pergunjingan yang meruncing.
Untuk jadi penonton saja rasanya memusingkan kepala, laksana iklan obat sakit kepala yang melingkar-lingkar berputar itu. Apakah harus sedemikian gegap-gempita untuk membahasnya? Hingga harus mengerahkan seluruh tenaga dengan bambu runcing untuk meresponnya.
Perlukah menggelontorkan segala caci-maki untuk menanggapi dan menumpahkan sumpah-serapah untuk mengumbar amarah?
Galeri Reaksi
Di sini hanya tersedia ruang untuk menampung reaksi yang berasal dari pihak-pihak pemangku kepentingan atas RUUK DIY (saja). Sedangkan media yang disesaki provokator hanya bisa membakar suasana tanpa iktikad meredam setelahnya.
Maka, reaksi pertama yang wajib dikemukakan adalah yang berasal dari Sri Sultan Hamengku Buwono X. Ngarso Dalem merupakan pihak yang merasa terkena sasaran tembak oleh kata "monarki" itu. Meski berbalut gaya kelembutan, tapi kata-kata raja Yogya ini menyiratkan ketersinggungan yang amat.
"Kalau sekiranya saya dianggap pemerintah pusat menghambat proses penataan DIY, jabatan gubernur yang ada pada saya ini akan saya pertimbangkan kembali," ujar Sinuhun.
Sayangnya, Sultan tidak berkenan memperjelas pernyataanya. Malah, ia mempersilakan publik menafsirkan sendiri.
Ketika media menanyakan pada Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengenai hal ini, ia menilai telah terjadi misintepretasi.
"Saya kira Presiden menyatakan kita harus memperhatikan beberapa aspek. Beliau mengatakan ada monarki, ada nilai demokrasi, dan ada juga nilai-nilai konstitusi yang harus dipertimbangkan secara keseluruhan pada perumusan undang-undang baru ini. Nah, apa yang salah dari situ?" kata dia.
Terhadap kata "monarki" Gamawan memandang penafsiran kata ini diperbesar, tanpa melihat nilai demokrasi dan konstitusi yang disebut bersamaan rangkaian kata dalam kalimat tersebut. Ini merupakan satu kesatuan yang menurutnya harus dipertimbangkan secara utuh.
"Hanya saja, orang melihat, kenapa Presiden menyebut monarki. Padahal bukan sekadar itu. Presiden menyebut secara utuh akan mempertimbangkan aspek monarki, aspek konstitusi, dan nilai demokrasi," bela Mendagri.
Namun, Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung berpendapat, pernyataan terbuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal monarki dalam konteks Kesultanan Yogyakarta sangat serius. Bagi dia, keistimewaan Yogyakarta tidak boleh diganggu gugat.
Bagaimanapun, kata Pram, kesepakatan antara Bung Karno dan Sultan Hamengkubuwono IX yang tertuang dalam Maklumat 5 September 1945 merupakan bagian dari sejarah.
Tetapi bila pernyataan kontroversial SBY berujung tuntutan referendum oleh rakyat Yogya, Pram tidak mendukungnya. Referendum, ia khawatirkan akan mengganggu bingkai NKRI.
Maka, politisi PDIP ini mendorong pemerintah untuk menyudahi polemik monarki agar tidak terjadi disinformasi kelewat jauh.
Menjawab kehendak banyak pihak, presiden pun memberi klarifikasi sepekan kemudian. Di hadapan media dan seluruh menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu II yang diundangnya di Istana Negara, SBY menyampaikan pembelaannya.
Tapi ia berupaya menenangkan suasana tidak dengan kata "maaf" seperti yang diinginkan para kawula Yogya. Malah, kata "monarki" yang menimbulkan alergi itu diucapkannya lagi. Tanpa ragu-ragu ia eja kata-demi kata seraya mengharap publik mendengar dengan cermat dan lalu memperoleh pemahaman sejalan dengan yang ia pikir dan maksudkan.
Pada bagian lain, Presiden juga meminta agar persoalan ini tidak digeser-geser ke ranah poltik dan direduksi hanya pada masalah penetapan kepala daerah.
Kemarahan masyarakat Yogya memang mereda tapi tetap saja meninggalkan ganjalan. Pertama karena kata "monarki" terlanjur terucap. Kedua, tidak ada kata maaf untuk menyabutnya.
Dan pertanyaan yang muncul kemudian, apakah kalau presiden meminta maaf lantas selesai perkara? Apa tidak justru meneguhkan bahwa ia mempunyai maksud buruk atas pengucapan kata itu? Sebab, sebuah kata tidak bisa diartikan secara mandiri dan harfiah begitu saja. Ada konteks kalimat dan semangat serta suasana kebatinan yang melingkupi sebuah kata terungkap.
Mendata Kesalahan SBY
Walau bagaimanapun kecerobohan SBY melontarkan kata "monarki" adalah salah. Salah waktu, salah tempat dan salah strategi.
Salah waktu karena masyarakat Yogyakarta baru saja dilanda bencana letusan gunung Merapi yang belum usai melewati tahap rehabilitasi. Juga salah waktu, sebab rancangan undang-undang ini sudah lama tertunda-tunda.
Bahkan kegagalan DPR periode 2004-2009 mengesahkan RUUK ini terhalang oleh Fraksi Demokrat, partai yang dilahirkan dan dibina SBY. Dari tujuh hal terkait keistimewaan Yogyakarta, enam di antaranya sudah disepakati dan hanya menyisakan soal mekanisme pemilihan kepala daerah yang belum disepakati.
Jadi, bagaimana mungkin SBY meminta publik untuk tidak mereduksi persoalan keistimewaan Yogya hanya pada tataran suksesi gubernur.
Memang tinggal masalah itu yang menggantung selama sewindu sejak konsep RUUK berada di tangan pemerintah. Mereka sudah jengah menanti usainya pembahasan RUUK ini dan lalu disulut dengan kata "monarki".
Salah tempat, tidak seharusnya SBY yang bergelar doktor itu menyebut kata "monarki" menyangkut keistimewaan Yogya. Padahal biasanya ia paling bisa menempatkan diri, dengan siapa berhadapan dan kata apa yang pantang diucapkan.
Presiden mestinya sangat mafhum bagaimana kawula Yogya telah lama nyaman hidup dalam model pemerintahan kerajaan. Pengabdian adalah hal terluhur yang mereka punya dan lakukan terhadap baginda raja terpuja.
Dan jangan ada yang mengusik hukum kekekalan raja, maka mala petaka akan tiba. Dan benar saja, SBY tersandung kata "monarki" yang lantas memanen cercaan seketika.
Salah strategi, karena sidang kabinet itu terbagi dalam dua sesi. Pada sesi pengantar bersifat terbuka dan diliput media. Lalu break dan dilanjutkan sidang tertutup dengan bahasan yang lebih mendalam. Dan sewaktu sidang kabinet tentang RUUK DIY, kenapa presiden melempar kata yang sensitif itu pada sesi pengantar yang dikonsumsi media?
Jika ia seorang penjaga citra, seyogyanya hanya memilih kata-kata yang aman saja demi terkesan baik.
Telaah RUUK DIY
Sungguh, media tidak dalam kapasitas dan posisi membela presiden, sultan atau siapapun. Dan sangat disayangkan jika, massa telah mengerahkan amarah akibat terluka oleh persepsi sendiri. Adalah sesuatu yang sia-sia, bukan?
Maka, untuk lebih obyektif mengkritisi, intip saja poin-poin penting yang terkandung dalam konsep RUUK tersebut.
RUUK ini hendak memisahkan antara kekuasaan Raja di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dengan Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selaku Kepala Daerah.
Karena keduanya memiliki karakteristik kepemimpinan yang bertolak belakang. Raja memiliki kedudukan kultural tertinggi di wilayah Yogyakarta yang karena kedudukannya itu ia dilayani oleh rakyat. Sedangkan Gubernur adalah penyelenggara pemerintahan daerah. Untuk memenuhi syarat demokrasi, jabatan ini dipilih oleh rakyat. Dan karena rakyat yang memiliki daulat maka seorang kepala daerah berkewajiban melayani rakyat.
Jika kedua jabatan ini dirangkap oleh sultan, tentulah terjadi kerancuan peran. Kalau saja masyarakat Yogyakarta memahami konsep melayani dan dilayani dari kedua jabatan tersebut, apakah masih rela rajanya "direndahkan" dengan menjadi gubernur?
Setelah memisahkan kedua jabatan ini masih dari konsep RUUK Sri Sultan HBX bersama dengan Adipati Paku Alam IX selanjutnya tetap diletakkan sebagai orang nomor satu dan dua di wilayah DIY dengan sebutan Pengageng.
Hal ini termaktub dalam pasal 11: "Pemerintahan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri atas Pengageng, Pemerintah Daerah Provinsi, dan DPRD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta."
Pengageng di sini bukan simbol semata, tapi mereka berdua dilengkapi dengan hak veto. Pasal 13 dari RUUK ini memberikan kewenangan bagi Pengageng untuk memberikan persetujuan atau penolakan terhadap rancangan Perdais yang telah disetujui bersama oleh DPRD Provinsi DIY dan Gubernur.
Hak veto juga untuk persetujuan atau penolakan terhadap perorangan bakal calon atau bakal-bakal calon Gubernur dan/atau Wakil Gubernur, bahkan yang dinyatakan telah memenuhi syarat kesehatan dan administratif oleh KPU Provinsi DIY.
Lalu Pengageng berhak pula memberikan saran dan pertimbangan terhadap rencana perjanjian kerja sama yang dibuat oleh Pemerintah Daerah Provinsi dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat.
Tak hanya itu, pasal 18 memberikan kekebalan hukum bagi Pengageng. Berdua memperoleh pengawalan protokoler setingkat menteri. Seluruh informasi mengenai kebijakan dan/atau informasi yang diperlukan untuk perumusan kebijakan juga berhak ia peroleh. Mereka pun dapat mengusulkan pemberhentian Gubernur dan/atau Wakil Gubernur.
Sedangkan satu-satunya larangan yang disyaratkan pasal 20 RUUK DIY ini adalah Pengageng tidak diperkenankan menjadi pengurus dan anggota partai politik.
Setelah menilik segala keistimewaan yang dilimpahkan RUUK terhadap Pengageng, ada yang masih keberatan?
AS HEBOH TERNYATA RAJA ARAB SAUDI MINTA IRAN DI SERANG AS
Washington
Raja Arab Saudi Abdullah berulangkali mendesak Amerika Serikat menyerang program nuklir Iran, sementara China dilaporkan melancarkan serangan "cyber" terhadap Amerika Serikat.
Dua fakta itu terungkap dari pesan-pesan rahasia lewat kabel diplomatik Amerika Serikat yang dirilis hari ini dan menandai kebocoran diplomatik yang memalukan dalam sejarah diplomasi AS, demikian Reuters, Senin.
Lebih dari 250 ribu dokumen yang dibocorkan oleh lima grup media dari laman peniup pluit WikiLeaks, mengungkap pandangan rahasia para pemimpin dunia dan informasi sensitif mengenai terorisme dan penyebaran senjata nuklir yang didokumentasikan para diplomat AS di luar negeri, lapor New York Times.
Di antara pembocoran dokumen yang diantaranya diwartakan harian Inggris yang juga dikirimi dokumen-dokumen super rahasia ini, The Guardian, menyebutkan bahwa Raja Abdullah dilaporkan "kerap kali mendesak AS menyerang Iran demi mengakhiri program senjata nuklirnya."
"Potong kepala ular!," kata Duta Besar Saudi untuk Washington, Adel al-Jubeir, mengutip perkataan Raja Abdullah, seperti bunyi laporan hasil pertemuan Raja Abdullah dengan Jenderal David Petraeus pada April 2008.
Dokumen-dokumen bocor yang sebagian besar dari masa tiga tahun terakhir itu, juga mengungkap tuduhan AS bahwa Politbiro Partai Komunis China menggelar serangan gangguan terhadap sistem komputer Google, sebagai bagian dari kampanye lebih luas yang terkoordinasi untuk menyabotase sistem komputer yang dilakukan oleh para agen rahasia China, pakar keamanan swasta, dan penjahat Internet outlaws, demikian the Times.
Koran terkemuka AS itu juga mengatakan bahwa dokumen-dokumen itu menyebutkan para donatur Saudi tetap menjadi penyumbang utama kelompok-kelompok militan Sunni sejenis Alqaeda.
Dokumen itu menyebut negeri kecil di Teluk Persia, Qatar, yang menjadi tempat di mana militer AS berpangkalan selama bertahun-tahun, adalah negara terburuk dalam melangsungkan kampanye antiterorisme di kawasan itu, begitu laporan kawat diplomatik Departemen Luar Negeri AS Desember lalu.
Suratkabar itu menyatakan banyak dari kawat diplomatik AS itu menyebutkan sumber-sumber rahasia para diplomat AS, dari anggota legislatif asing dan pejabat militer sampai aktivis HAM dan jurnalis, dengan seringkali lewat peringatan berikut: "Please protect" (Lindungi dia) atau "Strictly protect" (Sangat dilindungi).
Gedung Putih mengutuk pengungkapan dokumen-dokumen rahasia itu dengan menyebut pembocoran itu akan membahayakan keselamatan orang-orang yang berada di bawah rezim-rezim opresif (penindas) dan sangat berdampak negatif pada kepentingan luar negeri AS serta sekutunya.
"Untuk jelasnya, pengungkapan seperti itu membahayakan para diplomat dan agen-agen profesional kita dan orang-orang di seluruh dunia yang datang ke Amerika Serikata untuk memohon pertolongan dalam mempromosikan demokrasi dan pemerintahan yang terbuka," kata Juru Bicara Gedung Putih.
"Dengan menyebarkan dokumen-dokumen tercuri dan rahasia ini, WikiLeaks telah mempertaruhkan risiko tidak hanya perlindungan hak asasi manusia, tapi juga nyawa dan kerja orang-orang itu," sambungnya.
Para analis keamanan cenderung bersepakat bahwa pengungkapkan dokumen-dokumen itu sangat merusak diplomasi AS, sekaligus menggerus kerahasiaan yang adalah vital bagi para pemimpin asing dan para aktivis yang berbicara secara rahasia kepada para pejabat Amerika Serikat.
Membinasakan
"Ini sangat membinasakan," tulis Roger Cressey, mitra pada Goodharbor Consulting dan mantan pejabat keamanan cyber dan kontraterorisme AS, dalam komentar via emailnya.
"Pengungkapan ini akan mengurungkan niat tokoh-tokoh asing untuk berdiri di muka dan berkata jujur saat berbicara dengan para diplomat Amerika, serta akan membuat para diplomat AS bimbang ketika mengirimkan informasi rahasia lewat kabel diplomatik karena mereka takut dibocorkan."
Pengungkapan dokumen-dokumen itu dilaporkan luas selama lebih dari seminggu dan diperkirakan berlangsung sampai Minggu.
Pemerintah AS yang dilapori mengenai muatan-muatan dokumen yang bocor itu, telah menghubungi pemerintahan-pemerintahan seluruh dunia, termasuk Rusia, Eropa dan Timur Tengah, dalam upayanya mempersempit kerusakan diplomatik.
Gedung Putih memperingatkan para pembaca dokumen rahasia itu bahwa laporan lapangan dalam dokumen-dokumen itu seringkali tidak paripurna dan tidak sepenuhnya menggambarkan atau bahkan mewakili proses pembuatan keputusan politik.
Emile Hokayem, pakar pada International Institute for Strategic Studies (CSIS) mengatakan bahwa pengungkapan yang dramatik bahwa laporan Raja Arab Saudi Abdullah menasihati AS untuk menyerang Iran berdampak secara diplomatik mungkin terlalu berlebihan.
"Keprihatian negara-negara Arab di Teluk terhadap program nuklir Irak sangat akut sejak 2002. Negara-negara ini melewati masa yang teramat sulit untuk membicarakan keprihatinan mereka itu.
"Adalah sangat mungkin negara-negara Teluk itu mengadopsi retorika yang sangat agresif, hanya untuk menekankan kemendesakan isu tersebut. Namun saya pribadi meragukan bahwa sebenarnya tidak ada hasrat dari mereka untuk berperang," kata Hokayem.
Di antara rahasia-rahasia yang bocor dan dilaporkan New York Times adalah:
-- Kecurigaan bahwa Iran telah memperoleh peluru kendali-peluru kendali canggih dari Korea Utara yang mampu menjangkau Eropa Barat, dan AS khawatir Iran menggunakan roket-roket Korut ini sebagai tameng untuk memuluskan pengembangan rudal-rudal jarak jauh;
-- Tuduhan bahwa agen-agen rahasia China telah menembus komputer-komputer pemerintah AS dan sekutu Baratnya, Dalai Lama dan pengusaha Amerika sejak 2002;
-- Pembicaraan antara para pejabat AS dan para petinggi Korea Selatan mengenai prospek unifikasi Korea harus dilakukan ketika ekonomi Korea Utara menghadapi kesulitan dan bahwa proses transisi politik di Korea Utara akan membuat negara itu kacau;
-- Korea Selatan mempertimbangkan menggunakan bujukan-bujukan komersial kepada China untuk membantu meredakan kekhawatiran China akan bertetangga dengan sebuah Korea yang bersatu namun bersekutu dekat dengan Washington, demikian laporan Duta Besar AS di Seoul;
-- Laporan bahwa para donatur Saudi tetap menjadi penyokong dana terbesar untuk kelompok-kelompok militan Sunni sejenis Alqaeda, dan bahwa negeri mini di Teluk Persia, Qatar, yang menjadi pangkalan militer AS selama bertahun-tahun adalah mitra terburuk dalam kampanye kontraterorisme di kawasan itu. Yang ini adalah rekomendasi Departemen Luar Negeri AS pada Desember lalu;
-- Sejak 2007, Amerika Serikat telah memperketat kerahasiaan dan sebegitu jauh tidak berhasil memindahkan uranium diperkaya pada reaktor riset di Pakistan karena khawatir itu bisa dialihkan untuk digunakan bagi tujuan-tujuan terlarang.
Baru-baru ini WikiLeaks melaporkan bahwa lamannya telah diserang, namun menandaskan akan tetap mempublikasikan dokumen-dokumen rahasia lainnya sekalipun laman itu ambruk.