JAMBI EKSPRES:
Bersegeralah berterimakasih kepada Mark Zuckerberg, pendiri jejaring sosial paling populer di dunia, Facebook.
Selain tajir, ia kini menangguk pundi-pundi sukses karena mampu memainkan dan menghubungkan keping-keping emosi hampir 500 juta penghuni planet bumi dengan mengusung efek Aha!
Dari hubungan cinta yang putus-sambung, dari pemulih rasa kangen ingin bertemu buah hati, dari keinginan reuni bareng bersama teman-teman lama; dari pernik bisnis sampai urusan percintaan, semuanya diraup kemudian dirumuskan oleh Zuckerberg sebagai keinginan manusia akan kebutuhan akan kedekatan emosional antara sesama.
Efek Aha dalam Facebook membuat seseorang berlama-lama, karena memang mengasyikkan. "Rata-rata saya menghabiskan empat jam bersama Facebook. Padahal saya menghabiskan waktu di luaran tidak selama itu," kata Nia, seorang pelajar putri ibukota.
"Dengan Facebook, saya bertemu dengan pacar. Dengan Facebook pula, saya putus dengan dia," kata Via, seorang mahasiswi perguruan tingi swasta.
Facebook menyimpan kredo bahwa kedekatan dan keterbukaan antara sesama adalah segalanya. Facebook meluncurkan kredo bahwa siapa saja bisa bergabung dan gratis pula. Inilah intipati Efek Aha.
"Misi perusahaan ini membuat dunia ini lebih terbuka dan lebih terhubung satu sama lain," kata Zuckerberg seperti dikutip dari majalah Time (31/5). Dengan mengklik dalam hitungan menit, seseorang dapat membagi informasi dan melimpahkan foto agar tercipta kedekatan antar sesama di kolong langit.
Setiap bulan, para pengguna Facebook saling bertukar lebih dari 25 milyar keping informasi. "Mereka juga menambahkan foto-foto bernuansa kedekatan antar manusia. Banyaknya hampir satu milyar foto setiap satu pekan.
Dengan 48 milyar keping gambar, Facebook kini mencatatkan diri sebagai kolektor foto terbanyak di dunia," tulis Time lebih lanjut.
Seperti Google, Facebook mampu menggelontorkan uang dan membuat tambun kocek mereka yang mengelolanya. Para analis memperkirakan bahwa Facebook telah manangguk keuntungan satu milyar dolar AS pada 2010.
"Semuanya ini menandakan bahwa soalnya bukan kepada perlindungan privacy, tetapi lebih menyentuh keinginan seseorang membagikan setiap informasi saat itu juga," kata pemuda berusia 26 tahun jebolan Harvard University, AS.
Facebook juga kondang di kalangan pengiklan peselancar dunia maya. Menurut laporan baru firma analisa web comScore, hampir satu dari empat grafis, tampilan online iklan yang dilihat di Amerika Serikat (AS) pada kuartal ketiga adalah situs Facebook.
Tampilan 23,1 persen "impression" iklan Facebook naik tajam dari 17,7 persen dalam kuartal kedua dan lebih dari kelipatan perusahaan peringkat kedua, Yahoo Inc, yang memiliki jatah 11 persen.
Menurut comScore, pengguna menggunakan rata-rata lima jam per bulan di Facebook selama kuartal ketiga, dibandingkan dengan tiga jam per bulan dalam kuartal ketiga 2009.
"Lebih banyak orang dalam jejaring sosial anda online, lebih banyak nilai yang diciptakan anda sebagai seorang pengguna, lebih banyak kemungkinan anda ikut dan menyumbang," kata Lipsman dikutip Reuters.
Prestasi jempolan di ladang bisnis itu mendongkrak kepercayaan publik, tanpa terkecuali mengatrol urusan asmara kawula muda.
Sampai-sampai tercetus pertanyaan romantis, Anda khawatir hubungan dengan si dia terputus di tengah jalan? Facebook besar kemungkinan dapat memberi jawaban. Buktinya?
Seorang jurnalis dan desainer grafis berkebangsaan Inggris David McCandles bersama koleganya di Oxford, telah menggambarkan 10.000 update status Facebook untuk kata-kata "breakup" dan "broken up". Mereka mendapati dua lonjakan besar pada kalender putus hubungan asmara.
Yang pertama adalah setelah perayaan hari Kasih Sayang (Valentine Day) dan dalam pekan-pekan menjelang musim liburan.
Waktu itu, besar kemungkinan orang dirundung rasa bosan dan enggan bersama mantan pacar. Menurut grafik itu, masa berbahaya hubungan asmara adalah dua minggu sebelum Natal. Waktu itu, orang mulai memilih hadiah bagi orang tersayang lainnya.
Facebook berdampak dalam hubungan asmara anak-anak muda. Majalah Seventeen merilis hasil penelitian yang menggambarkan hubungan antara jejaring sosial itu dengan kisah percintaan.
"Remaja sangat bersifat sosial. Dan Facebook memegang peran besar dalam kehidupan cinta mereka," kata Ann Shoket, pemimpin redaksi majalah Seventeen, seperti dikutip Mashable.
Sukses bisnis dan sukses cinta berkat Facebook membangunkan publik dari tidur panjang ketertutupan relasi antara manusia.
Manusia jadi sentral. Modalnya, ingin dekat dengan siapa saja, ingin terbuka antar siapa saja, karena siapa saja bisa bergabung dan gratis pula.
Pertanyaan mengapa Facebook mengasyikkan pada akhirnya terpulang kepada rentang sejarah pencarian diri manusia akan siapa jati dirinya. Pada abad keenam sebelum masehi, filsuf Yunani kuno Protagoras meluncurkan pernyataan legendaris, "Manusia adalah ukuran dari segalanya; dari segala hal yang ada sehingga mereka ada."
Selain pengakuan bahwa manusia adalah sentral, manusia perlu mengetahui yang baik agar ia dapat melakukan yang baik.
Bagaimana dapat merasakan yang asyik dari Facebook jika tidak mendedah pesona yang baik dari relasi antara manusia? Ketika sesorang ber-facebook, ia sedang merefleksikan diri mengenai siapa dirinya dan siapa sesamanya.
Dengan berselancar di dunia maya bersama jejaring sosial Facebook, manusia menjadi subyek pelaku. "Enggak ah. Kata kuncinya bukan tulus. Aku gak terbiasa dan mau membiasakan diri menerima hadiah darimu," tulis seseorang di halaman Facebook.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar