Laman

Kamis, 14 Oktober 2010

ASVAN DESWAN AKAN BERDUET DENGAN SUKANDAR

JAMBI EKSPRES:

MUAROTEBO - Meski tahapan Pemilukada Tebo baru dimulai pada pertengahan bulan Desember nanti, namun suhu politik di daerah itu sudah makin memanas. Wacana mengenai pasangan yang akan maju semakin kencang mencuat ke permukaan.
Wacana yang teranyar, kini makin santer disebut-sebut ada tiga pasangan kandidat yang akan bersaing pada pemilukada nanti. Ketiga pasangan itu yakni duet Asvan Deswan-Sukandar, Yopi Muttalib-Wartono dan AM Firdaus-Sri Sapto Edy. Mereka diprediksi akan bersaing dalam perebutan kursi Bupati Tebo.

Namun Asvan Deswan membantah adanya wacana yang menyebutkan dirinya akan berpasangan dengan Sukandar. Sebab, hingga kini dia mengaku belum menjalin komunikasi politik dengan calon yang kini menjabat sebagai Wakil Bupati Tebo tersebut.

“Untuk saat ini belum, tapi tidak menutup kemungkinan di kemudian hari kami akan berpasangan. Sampai sekarang kami belum menjalin komunikasi. Saya masih menunggu dan memastikan partai pengusung terlebih dulu. Setelah itu baru akan dibicarakan mengenai pasangan,” kata Asvan kepada Jambi Independent, kemarin (13/10).

Senada dengan Asvan, Sukandar juga membantah adanya wacana yang menyebutkan dirinya akan berpasangan dengan Asvan. “Sampai hari ini saya hanya maju untuk nomor satu dan akan tetap nomor satu,” tegas Sukandar.

Mengenai pendamping, menurut dia, akan dikoordinasikan dengan pengurus partai pengusung nanti. “Jika partai pengusung menginginkan saya berpasangan dengan Asvan, bisa jadi kita akan berpasangan. Tapi, sejauh ini belum ada komunikasi politik yang terlalu jauh. Itu kan hanya wacana, semua kita serahkan kepada mekanisme partai pengusung,” katanya.

Pasangan lain yang juga santer disebut-sebut di Tebo saat ini adalah duet Yopi Muttalib-Wartono Trian Kusumo. Sebelumnya, Yopi yang kini merupakan anggota DPRD Provinsi itu pernah berpasangan dengan Wartono Trian Kusumo yang menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Tebo dan Wakil Ketua DPRD Tebo, pada Pemilukada Tebo 2006 lalu.

Ibarat sepasang kekasih, kabarnya duet ini akan kembali menjalin kasih setelah lama putus. Pada 2006 lalu, Yopi Muttalib maju menjadi calon bupati, sedangkan Wartono calon wakil bupati. Namun, ketika itu mereka gagal merebut kursi BH 1 WZ dan BH 5 WZ. Pemilukada Tebo 2006 lalu dimenangkan pasangan Madjid Mu’az dan Sukandar.

Kini beredar kabar duet ini akan diusung koalisi antara PDIP dan Partai Hanura. Wartono Trian Kusumo ketika dikonfirmasi, mengaku sudah mendengar adanya wacana yang menyebutkan dirinya akan berpasangan kembali dengan Yopi.

“Saya sudah dengar wacana itu. Tapi, hingga kini kita masih mengikuti mekanisme partai. Mengenai pasangan ataupun partai yang akan berkoalisi, masih terlalu jauh untuk dibicarakan,” katanya.

Wartono mengakui pernah berkomunikasi dengan Yopi. Tapi, belum sampai sejauh itu. ”Hanya komunikasi biasa. Sebagai ketua DPC, saya juga selalu melakukan komunikasi, bukan dengan Yopi saja,” terangnya.

Wartono juga membantah isu mengenai akan disandingkannya PDIP dengan Partai Hanura dalam Pilbup Tebo 2011 mendatang. ”Belum ada pembicaraan sejauh itu. Kini kita ikuti saja mekanisme partai yang masih dalam tahap verifikasi bahan. Tunggu saja nanti bagaimana kejutan yang terjadi,” katanya. Sementara itu, Yopi Muttalib belum dapat dikonfirmasi, karena telepon selularnya tidak aktif ketika ingin dikonfirmasi.

Sementara Sri Sapto Edy yang disebut-sebut akan berpasangan dengan AM Firdaus menyangkal isu tersebut. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Tebo ini secara tidak langsung menolak dipasangkan sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tebo berpasangan dengan Sekda Provinsi Jambi itu.

“Saya maju dalam Pemilukada Bupati Tebo sebagai calon bupati (cabup), bukan sebagai cawabup,” ujar Sapto. Dia juga membantah rumor yang menyebutkan dirinya telah dipanggil secara khusus oleh Bupati Tebo Madjid Mu’az, dan diminta berpasangan dengan Firdaus.

“Tidak benar isu itu. Sampai sekarang ini saya tidak pernah dipanggil secara khusus oleh Pak Bupati untuk membicarakan permasalahan tersebut,” tegasnya. Sapto malah menyebutkan bahwa isu semacam itu adalah black campaign (kampanye hitam) terhadap dirinya yang dilakukan oleh lawan-lawan politiknya untuk menghalangi dia maju sebagai cabup dalam Pemilukada Tebo nanti.

“Saya tidak akan membalas semua black campaign yang dilakukan kepada saya. Biarlah masyarakat menilai sendiri,” katanya, ketika ditanyakan.

1 komentar:

  1. ASS..... INGAT KANDO-DINDO SEMUA KITO ORANG TEBO HARUS MWENSDUKUNG ORANG ASLI TEBO YANG SUDAH RATUSAN TAHUN TINGGAL DI KABUPATEN TEBO SEBELUM PARA TRANSMIGRASI DARI JAWA ITU DATANG... INGAT ITU!!! JANGAN SAMPAI KAB. TEBO DIPIMPIN OLEH ORANG JAWA YANG BUKAN PENDUDUK ASLI TEBO MENJADI ORANG NOMOR 1 DISANA... SAYA PRIBADI MALU KLO SAMPAI DIPIMPIN ORANG JAWA YANG BUKAN PENDUDUK ASLI TEBO. BANYAK PUTRA DAERAH ASLI TEBO YANG MAMPU... SILAHKAN PUTRA ASLI TEBO BERSAING ASAL JANGAN ORANG DARI LUAR...

    BalasHapus