Laman

Kamis, 14 Oktober 2010

PASCA-OPERASI BAYI TAMPA KEPALA DI AWASI

JAMBI EKSPRES:


Tim medis Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi Semarang mengawasi ketat kondisi Firman Hidayat (dua bulan), bayi tanpa tempurung kepala yang berasal dari Kabupaten Wonosobo, pasca-operasi.

"Operasi sudah dilakukan pada Senin dan sampai saat ini kondisinya masih stabil," kata anggota tim bedah syaraf RSUP dr Kariadi Semarang yang menangani Firman, dr Gunadi, di Semarang, Selasa (12/10/2010).

Meskipun operasi terhadap Firman sudah dilakukan, kata dia, pihaknya masih melakukan pengawasan ketat terhadap kondisinya pasca-operasi untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Ia mengatakan, operasi terhadap anak pasangan Novia Karina (18) dan Frima Famadi (19) tersebut menggunakan teknik shunting, yakni dengan memasang alat semacam selang dari kepala ke perut.

Menurut dia, pemasangan alat tersebut untuk mengalirkan cairan yang mengumpul di otak ke dalam perut bayi malang itu sehingga bisa mengurangi tekanan pada kepala Firman seperti terjadi sebelumnya.

"Saat operasi, kami sudah berusaha secara maksimal untuk memasukkan semua cairan otaknya ke dalam tempurung kepala Firman, namun belum seluruh cairan otak yang berhasil dimasukkan," katanya.

Gunadi mengatakan, pihaknya saat ini memang masih mengkhawatirkan terjadinya penyumbatan di saluran tersebut. Sebab, penyumbatan bisa terjadi jika kadar protein cukup tinggi sehingga cairan mengental.

"Penyumbatan bisa saja terjadi jika cairan mengental. Karena itu, harus diimbangi dengan cukup minum dan jangan sampai kekurangan cairan. Kalau Firman minumnya termasuk kuat dan banyak," katanya.

Pasca-operasi, Firman ditempatkan di Ruang Perawatan Bedah Syaraf Nomor 27 dengan pengawasan intensif tim medis.

Namun, katanya, mata kirinya mengalami pembengkakan diakui tim medis sebagai efek dari operasi.

"Itu (pembengkakan mata) tidak apa-apa karena memang efek dari operasi yang memasukkan cairan otak sehingga menekan organ mata. Bengkak itu akan kempis dengan sendirinya dalam lima hari," katanya.

Selain itu, Gunadi mengatakan, perban di kepala Firman akan diganti setiap dua hari sekali dan dalam 20 hari perbannya akan dilepas. Kalau tidak ada komplikasi maka kondisinya akan terus membaik.

Ayah Firman, Frima Famadi, mengaku lega setelah anaknya menjalani operasi secara lancar.

Kondisi anaknya tersebut, katanya, jauh lebih baik dibandingkan dengan sebelum operasi.

"Kami memang masih sedikit khawatir dengan kondisinya pascaoperasi, namun mudah-mudahan semuanya lancar," kata Firman didampingi istrinya, Novia, yang sedang meminumkan susu botol pada Firman.

Firman adalah anak pasangan Frima dan Novia, warga Desa Losari, Jaraksari, Wonosobo, yang dirujuk ke RSUP dr Kariadi Semarang pada Selasa (6/10/2010) lalu setelah menjalani perawatan di RSU Wonosobo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar