Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan perdagangan Indonesia mengalami surplus dari bulan Januari hingga Agustus 2010. Surplus di bulan Agustus tercatat 1,49 miliar dollar AS.
Dengan demikian, surplus perdagangan dalam delapan bulan terakhir sudah mencapai 10,93 miliar dollar AS. "Ini mematahkan kekuatiran kita akan defisit perdagangan yang katanya akan berlanjut," tegasnya di kantor BPS, Jumat (1/10/2010).
Menurut Rusman, meski Indonesia kerap mengalami defisit antara impor dan ekspor, namun belum masuk ke perangkap defisit struktural. Rusman mengatakan defisit struktural ditandai dengan tipikal net-importer, artinya impornya selalu lebih besar dari ekspor.
"Kalau kita sekarang tarik jangka panjang, kita masih net-exporter. Memang satu bulan tertentu, kita bisa impor lebih besar, tapi kebanyakan ekspor lebih besar," tambahnya.
Jika dirinci dari segi komoditi, Rusman mengatakan Indonesia memang termasuk net-importer dalam komoditi migas. Karena pengadaan bahan bakar minyak didominasi pembelian dari impor. Sementara itu, dari segi non-migas, Indonesia termasuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar