Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Lukman Hakim Saifuddin menilai, sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membatalkan kunjungan kenegaraan ke Belanda sudah tepat. Langkah SBY justru arif dan bijaksana dalam menyelamatkan muka Indonesia di mata dunia.
Kita berpandangan yang ini keputusan yang bijak dan arif.
-- Lukman Hakim Saifuddin
"Kita berpandangan yang ini keputusan yang bijak dan arif karena Presiden lebih memprioritaskan kepada harga diri bangsa," kata Lukman Hakim Saifuddin di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (5/10/2010).
Menurut Politisi asal PPP ini, Presiden Yudhoyono menerapkan kaidah yang mencegah hal-hal destruktif daripada semata-mata mencapai kemaslahatan. "Ini sesuatu yang harus menjadi skala prioritas dalam menjalani hubungan diplomatik antar negara," ungkapnya.
Lukman mengemukakan, pilihan menunda kunjungan tersebut juga bukan semata menunjukkan ketakutan atas proses pengadilan HAM di Den Haag, Belanda. "Pembatalan ini sebagai penghormatan SBY terhadap proses hukum karena kalau dia datang akan ada pro dan kontra di Belanda," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar