JAMBI EKSPRES:
Hingga kini, jika kita berbicara mengenai program diet sehat, karbohidrat masih menjadi topik yang sering diperdebatkan. Sebagian ahli berpendapat, karbohidrat atau karbo adalah pemicu utama kenaikan berat badan. Sementara pakar yang lain mengatakan, tak mungkin meniadakan karbo dalam asupan makanan sehari-hari.
Marla Heller, MS, RD, ahli gizi dari American Dietic Association, adalah pakar yang menyakini bahwa karbo tetap dibutuhkan oleh tubuh. ”Tubuh dan otak kita tetap memerlukan karbo untuk beraktivitas setiap hari. Pilihlah karbohidrat kompleks yang kaya serat agar kita dapat merasa kenyang lebih lama,” ujarnya.
Makanan yang tergolong karbohidrat kompleks adalah produk gandum utuh, kedelai, sayuran, serta buah-buahan. Ini adalah makanan dengan julukan karbohidrat baik. Orang yang rajin mengonsumsi makanan ini umumnya akan memiliki kadar gula darah yang normal. Adapun karbo yang buruk adalah makanan mengandung banyak gula atau pemanis buatan, serta kacang-kacangan yang telah diolah.
Solusi idealnya bagi kita yang tengah menurunkan berat badan adalah dengan menerapkan gizi seimbang. Perbandingannya, konsumsi karbohidrat dari makanan berkisar 50-60 persen dari total kalori, lemak sekitar 30 persen, dan sisanya adalah protein.
Pilihlah karbo yang nilai indek glikemiknya rendah, seperti nasi merah, produk gandum murni, jagung, sayur, dan buah-buahan, demikian anjuran dari Dr dr Saptawati Bardosono, MSc, Ketua Program Studi Doktor Departemen Ilmu Gizi FKUI dan Pengurus Pusat Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia. (Prevention Indonesia Online/Christina/Siagian Priska)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar