PADANG, Para pemungut sumbangan dengan alasan membantu korban gempa dan tsunami Mentawai, Sumatra Barat diminta mengumumkan hasil dan penyalurannya ke publik, agar masyarakat yakin bantuannya tepat sasaran.
"Jangan sampai keadaan ini dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan memungut sumbangan di jalanan mengatasnamakan bantuan untuk korban gempa dan tsunami Mentawai padahal untuk kepentingan pribadi atau kelompok," kata Koordinator Posko Lumbung Derma Peduli Gempa dan Tsunami Mentawai, Yoseph Sarogdog di Padang, Jumat (5/11/2010).
Menurut Yoseph, mengumumkan hasil sumbangan ke publik itu penting sehingga masyarakat mengetahui sumbangan yang mereka salurkan dapat membantu korban di Mentawai.
Dengan demikian, kepercayaan publik terhadap lembaga atau organisasi yang memungut sumbangan tersebut tetap terjaga di masa yang akan datang.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dengan aksi penggalangan dana yang marak dilakukan belakangan ini.
Meski demikian, bukan berarti masyarakat tak boleh memberikan sumbangan.
"Kita justru sangat berharap agar masyarakat turut serta membantu korban di Mentawai, tapi lihat juga lembaga yang menjadi penyelenggaraan aksi tersebut. Bisa saja aksi itu dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi dan sumbangan yang diperoleh justru tak tepat sasaran," katanya.
Menurutnya, dalam hal ini juga diperlukan peran serta pemerintah untuk melakukan pendataan terhadap organisasi tersebut serta melakukan koorndiasi penyaluran kepada korban.
"Langkah ini pasti bisa meminimalisasi penipuan," ujarnya.
Selain itu, ia juga mengapresiasi peran masyarakat yang ikut peduli dengan korban gempa 7,2 SR disertai tsunami di Mentawai, 25 Oktober 2010.
"Kita terus mendukung penggalangan dana yang dilakukan sejumlah organisasi, tapi kita tentu juga berharap bantuan yang dihimpun itu dapat disalurkan kepada korban," katanya.
Ia menambahkan, Posko Lumbung Derma juga akan mengakomodir penyaluran bantuan kepada korban gempa di Mentawai dengan menyerahkan bantuan ke posko Lumbung Derma, Jalan Kampung Nias I Nomor 30 C, kota Padang atau melalui rekening Bank Syariah Mandiri Nomor 15-300-17171 atas nama Lumbung Derma.
Pantauan di sejumlah titik di kota Padang, penggalangan dana oleh siswa dan mahasiswa masih dilakukan antara lain di persimpangan By Pass-Kampus Unand, Persimpangan Jalan Thamrin-Aziz Chan dan Simpang Empat Rumah Sakit Aisiyah, Padang.
"Rencananya aksi akan dilakukan sampai, Minggu," kata Dika, salah seorang pelajar yang ikut memungut sumbangan di persimpangan Jalan Thamrin-Aziz Chan.
Laman
Sabtu, 06 November 2010
PUNGUTAN UANG BENCANA HARUS DI UMUMKAN
JAMBI EKSPRES:
Anak kembar, Nila dan Lili (4) membawa buah kelapa untuk mereka minum airnya dari pohon kelapa di sekitar reruntuhan bangunan yang tersapu tsunami di Kampung Tumalei, Desa Silabu Kecamatan Saumanganya, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Minggu (31/10/2010). Warga meminum air kelapa sementara bantuan air bersih belum tiba. Mereka pun masih menggunakan air kotor karena sulitnya mendapatkan air bersih untuk kebutuhan MCK.
Mentawai
Jumat, 5 November 2010 | 21:45 WIB
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar