Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berencana berkantor di Yogyakarta untuk lebih dekat dengan warga yang menjadi korban erupsi Gunung Merapi. Keputusan ini diambilnya agar dapat mempercepat pengambilan keputusan.
Namun, Ketua Konsorsium Pengurangan Resiko Bencana Dadang Sudardja mengatakan Presiden tak perlu berlebihan seperti itu.
"Tidak perlulah Presiden sampai berkantor di Yogya. Sangat lucu kalau Presiden memutuskan begitu. Biasanya ketika pejabat negara datang, birokrasi kan jadi persoalan baru di lokasi bencana, harus mempersiapkan ini itu," ungkapnya kepada Kompas.com, Jumat (5/11/2010).
Keputusan Presiden ini, lanjutnya, justru menunjukkan sistem komunikasi dan koordinasi pemerintah pusat, pemerintah daerah dan instansi-instansi terkait tidak berlangsung dengan baik.
Dadang mengatakan Presiden sebenarnya cukup berkantor di ibukota untuk memastikan semua langkah penanganan bencana berlangsung dengan baik dan benar.
"Kan sudah ada pemerintah daerah, BNPB, dinas-dinas dan instansi lainnya. Yang penting respon Presiden itu kan untuk mengatakan ini waspada nasional dan memastikan semua instansi melakukan tugasnya dengan baik," katanya.
"Janganlah bencana malah dijadikan cara untuk menarik empati untuk diri sendiri," tambahnya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar