Laman

Minggu, 10 Oktober 2010

TIAP TIGA BULAN HBA AKAN KONSULTASI

JAMBI EKSPRES:
PASAR - Banyak cara yang dilakukan oleh Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) untuk memperlancar tugasnya dalam mengemban visi Jambi Emas. Selain menghimbau bupati dan wali kota agar mensinergikan visi dan misi masing-masing dengan visi Jambi Emas, kali ini HBA mengadakan rapat konsultasi dengan anggota DPRD Provinsi Jambi yang dilaksanakan di aula rumah dinas gubernur, kemarin (8/10).
“Rapat konsultasi akan dilakukan setiap tiga bulan sekali. Ini dilakukan dalam rangka tukar pikiran, tukar informasi antara eksekutif dan legislatif,” kata HBA, kepada sejumlah wartawan usai melakukan rapat tertutup, kemarin.

HBA menjelaskan sistim rapat konsultasi tersebut. Pertama, HBA melaporkan kegiatan yang dilakukan selama tiga bulan menjabat sebagai gubernur. “Tetapi bukan kegiatan saya saja. Termasuk kegiatan yang dilakukan atas nama Gubernur Jambi,” lanjut HBA.

Kedua, HBA menyampaikan isu-isu yang berkembang di masyarakat. “Ada beberapa hal yang tadi sempat kita bahas, di antaranya adalah Jembatan Muarasabak yang sekarang kita serahkan kepada Dirjen Perhubungan Laut untuk memutuskan apakah jembatan tersebut tingginya 12 meter atau 18 meter. Lalu masalah konversi minyak tanah ke gas dan juga pupuk,” jelas HBA.

Ketiga, ketua DPRD Provinsi Jambi juga melaporkan informasi dan isu yang diterima anggota dewan kepada gubernur. “Untuk yang satu itu, silakan tanya langsung kepada ketua DPRD,” sambung HBA, tersenyum.

Rapat itu, menurut HBA, intinya adalah untuk mensinergikan pembangunan Jambi dan mengharmoniskan hubungan eksekutif dan legislatif sehingga tidak ada kesalahpahaman antara kedua belah pihak.

Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Jambi Effendi Hatta, menyatakan dukungan atas adanya rapat konsultasi semacam itu. “Rapat ini intinya melaporkan kegiatan gubernur selama 65 hari pemerintahannya. Ibaratnya, sekarang gubernur baru mengukur lahan dan membangun pondasi, sedangkan start-nya adalah Januari 2011,” kata Effendi Hatta.

“Kita juga berusaha menjadi contoh untuk tingkat kabupaten. Kalau di tingkat provinsi bisa seperti ini, mengapa di kabupaten tidak?” kata mantan pengusaha jasa konstruksi di Jambi itu, lagi.

Menurut Effendi, apa yang disampaikan gubernur akan menjadi bahan evaluasi dewan dan juga sebagai monitoring di lapangan. “Kita juga menyoroti tentang pembantu-pembantu gubernur. Sebaik apapun program gubernur, kalau pembantunya tidak bagus juga tidak jalan. Oleh karena itu, kita akan memonitoring pembantu-pembantu gubernur,” jelas Effendi Hatta.

Selain itu, Effendi mengatakan, dalam rapat konsultasi tersebut, pihaknya juga menyampaikan hasil kerja dewan termasuk hasil kunjungan kerja dewan. “Ini harus real dan tidak ada rekayasa. Kami tidak mau laporan yang ABS (Asal Bapak Senang),” tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar