Laman

Minggu, 10 Oktober 2010

BUNGA BANGKAI TUMBUH DI HALAMAN RUMAH WARGA LEGOK JAMBI

JAMBI EKSPRES:

Temuan Bunga Bangkai di Legok

TELANAIPURA - Bunga bangkai spesies Amorphophallus Titanum yang tergolong langka, tiba-tiba tumbuh di halaman rumah Suyadi (31), RT 25, Kelurahan Legok, Kecamatan Telanaipura, pada Minggu (3/10) lalu.

Malam sebelum bunga itu muncul, Suyadi mengaku mimpi aneh. “Mimpinya saya berada di padang pasir. Saya ketemu sama nenek-nenek yang lalu menolong saya karena kehausan,” tuturnya.

Awalnya, pengusaha ikan itu mengaku kaget karena sebelumnya tidak ada tanda-tanda atau tunas yang menunjukkan keberadaan bunga itu. Apalagi, Sabtu sore saat dia membersihkan rumput di halaman rumahnya, dia tidak menemukan jejak bunga itu.

Suyadi yang ditemui di rumahnya kemarin (7/10), menunjukkan bunga setinggi 75 sentimeter itu kepada Jambi Independent.

Dengan lugas Suyadi menuturkan, Minggu pagi ketika akan membersihkan halaman rumahnya yang semak lantaran ditumbuhi rerumputan, dia mencium bau bangkai menyengat dari halaman rumahnya. Suyadi mencari tahu sumber bau. Alangkah terkejutnya dia saat menemukan sumber bau itu berasal dari sebuah tunas bunga bangkai setinggi lutut orang dewasa di halamannya.

Begitu mengetahui di halaman rumahnya tumbuh bunga langka, Suyadi kemudian memagari bunga tersebut dengan jala ikan agar tidak rusak.

“Paginya sudah ada. Awalnya, bunga itu tumbuh seperti jantung pisang yang keluar dari dalam tanah. Bentuk dan warnanya mirip jantung pisang,” jelasnya.

Bau menyengat yang dikeluarkan bunga itu tak hanya mengundang lalat hijau dan semut, warga di sekitar rumah Suyadi pun penasaran. Semula mereka tidak menduga bau bangkai itu berasal dari bunga yang tumbuh di halaman rumah Suyadi. Sebab, di sekitar rumah Suyadi memang sering tercium bau ikan. Puluhan warga kemudian mendatangi rumah Suyadi untuk melihat dari dekat dan mengabadikan bunga langka itu.

Bunga itu kini ditutupi jaring hitam. Suyadi sengaja menutupinya karena jijik melihat lalat hijau di sekeliling bunga yang jika malam hari semakin bau itu. Di malam hari, pada putik bunga itu mengeluarkan lendir beraroma bau bangkai.

Sejauh ini, kata Suyadi, belum ada ahli botani yang melihat bunga bangkai di rumahnya. Namun dia tidak akan menghalangi jika ada pihak-pihak yang ingin meneliti.

“Kalau ada yang mau meneliti ya silahkan, kalau mau beli ya silahkan,” ujarnya.

Sejak diketahui tentang keberadaan tanaman langka tersebut, masyarakat setempat mulai berdatangan untuk menyaksikan. “Semenjak ada bau menyengat, lalat hijau mulai berkerumun,” tandas Yudhi, warga setempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar