Pekerjaan regu penyelamat hampir selesai. Hingga kemarin, seturut warta AFP dan AP, tersisa 34 meter ketebalan tanah yang akan dibor untuk menyelamatkan 33 pekerja tambang yang terperangkap di kedalaman 700 meter.
Namun, Menteri Pertambangan Laurence Golborne mengatakan bahwa tim harus bekerja sangat hati-hati untuk tidak membuat alat bor macet. Ia juga mengatakan bahwa memerlukan waktu antara tiga sampai delapan hari sebelum misi penyelamatan di tambang San Jose bisa dimulai.
Para pekerja tambang itu terperangkap di sebuah ruangan ketika sebagian tambang runtuh tanggal 5 Agustus.
Harapan
"Kami sangat dekat," kata Golborne.
"Akan sangat rumit jika setelah semua yang kami usahakan ...kita kehilangan lobangnya. Kami harus sangat berhati-hati dan melakukannya dengan sangat terkendali," imbuhnya.
Andre Sougarnet, insinyur yang bertanggung jawab atas pengeboran itu mengatakan,"Ada bahaya bahwa ketika kami membobol karang yang keras, ada orang yang terluka."
"Oleh karena itu kami perlu mengirim kamera turun ke dalam ruangan untuk memastikan mereka tidak berada dalam bahaya," tambahnya.
Ketika tim berhasil membobol ruangan tempat para pekerja berlindung, mereka diperkirakan akan membunyikan sirene dan klakson untuk mengingatkan sanak saudara para pekerja.
Kamera itu akan membantu menentukan apakah para pekerja bisa diangkat ke atas melalui lubang dalam karang, atau mereka harus menunggu sebuah sebuah pipa baja dimasukkan dalam terowongan itu. Mesin derek besar telah didatangkan untuk menurunkan pipa jika diperlukan.
Para pejabat mengatakan semua yang diperlukan untuk penyelamatan sudah ada. Diperkirakan akan memakan waktu satu jam untuk membawa satu orang ke atas. Mereka akan diberi kacamata hitam untuk melindungi mata mereka ketika muncul di permukaan dan terkena sinar matahari.
Keluarga mereka, banyak yang berkemah di lokasi selama dua bulan terakhir, telah bersiap-siap untuk pesta guna merayakan penyelamatan mereka. Ratusan wartawan dari seluruh dunia diperkirakan akan meliput peristiwa itu.
Para pekerja itu terperangkap karena karang yang jatuh di tambang emas dan tembaga dekat Copiapo, sekitar 725 km di utara ibu kota Santiago.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar