Paranoia Amerika, Anehnya Afrika
Afrika Selatan
Amerika Serikat (AS) menunjukkan paranoianya. Saat timnya bermain lawan Inggris, malam ini, tiba-tiba anggota FBI sering terlihat. Anehnya, Afrika Selatan (Afsel) memberi perlakuan khusus.
Padahal, sebelumnya, polisi seperti menghilang. Mereka baru kelihatan setelah acara di pusat-pusat keramaian selesai. Sabtu (12/6/2010) ini, tiba-tiba polisi ada di mana-mana. Tampak nyata pemerintah memberi perlakuan khiusus. Bahkan, kesannya penjagaan berlebihan.
Di Fan Fest saja penjagaan amat ketat. Di Centurion, misalnya, hampir di setiap pojok ada polisi. Padahal jumlah pengunjung sedikit. Hari sebelumnya, ketika puluihan ribu suporter memadati Fan Fest, polisi malah tak terlihat sebelum acara usai.
Memang ada ancaman teror saat AS main lawan Inggris. Bahkan, Al Qaeda sudah melemparkan ancaman. Tapi, pengamanan ketat terjadi di mana-mana, termasuk di Johannesburg dan Pretoria. Padahal, partai Inggris-AS digelar di Rustenburg, sekitasr 1,5 jam dari Pretoria.
Memang bagus dilakukan pengamanan ketat di mana-mana. Hanya, yang menyesalkan kenapa baru dilakukan setelah AS dan Inggris bermain. Padahal, seminggu sebelum Piala Dunia digelar, rasa aman terasa tipis, terutama bagi pendatang. Bahkan, empat wartawan asing sudah jadi korban perampokan.
Ketika ditanya perbedaan ini, seorang polisi hanya mengangkat bahu. "Kami hanya menjalankan tugas dan instruksi," katanya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar