Laman

Minggu, 13 Juni 2010

DEWA YUNANI TAK BISA BANTU UNTUK MENGALAH KAN KESEBELASAN KOREA SELATAN

Semangat Membara Dewa Yunani
Yunani sebagai negeri para dewa memiliki nilai sejarah yang tinggi. Sayangnya, dalam hal sepak bola, Giorgos Karagounis dan kawan-kawan baru sekali menelurkan tinta emas, yakni menjuarai Piala Eropa 2004.

Kini pada Piala Dunia 2010, Yunani kembali mendapat kesempatan. Dengan semangat membara, pelatih Yunani, Otto Rehhagel, yakin bisa mengawali turnamen dengan manis, yakni menekuk Korea Selatan, Sabtu (12/6/2010).

Setelah menjuarai Piala Eropa enam tahun lalu, nama Yunani nyaris tak terdengar di kancah sepak bola. Mereka gagal lolos ke Piala Dunia 2006. Di Piala Eropa 2008, laju Yunani terhenti pada babak penyisihan grup.

Menuju Piala Dunia kali ini, langkah Yunani juga tersendat-sendat. Mereka lolos dari babak penyisihan grup sebagai runner up di bawah Swiss. Akibatnya, Yunani harus melalui tahapan play off melawan Ukraina. Untungnya, Georgios Samaras dan kawan-kawan berhasil lolos.

Kini, Rehhagel berjanji takkan menyia-nyiakan kesempatan yang datang. Ia ingin timnya mengawali turnamen dengan langkah mulus.

"Kami takkan mengecewakan rakyat kami. Di sini Anda merasa sebagai salah satu tim terbaik di dunia, dan itu bukanlah hal yang buruk," kata Rehhagel.

Pelatih asal Jerman itu akan mewaspadai motivasi Negeri Gingseng yang juga membumbung tinggi. "Negara seperti Korea Selatan memiliki semangat tim yang hebat. Mereka juga memiliki gairah luar biasa," lanjutnya.

Pernyataan Rehhagel ini memang tak berlebihan. Delapan tahun lalu, Korsel dengan dukungan jutaan rakyatnya sukses merebut peringkat empat pada Piala Dunia. Langkah mereka mulus sejak babak penyisihan grup, termasuk dengan menyingkirkan tim-tim kuat, seperti Italia dan Spanyol.

Jalan mulus itu kini ingin diulang kembali oleh Park Ji-sung dan kawan-kawan. "Di mata kami, pertandingan melawan Yunani adalah pertandingan terpenting di grup ini. Jika kami mampu memenanginya, maka kami memiliki kesempatan bagus untuk menghadapi Argentina dan Nigeria," kata bek Korsel, Lee Young-pyo.

Ini merupakan pertemuan pertama kedua tim dalam ajang Piala Dunia. Kita tunggu saja, mampukah motivasi tinggi Korsel mengalahkan semangat membara ala dewa-dewa Yunani?
Diposkan oleh RADAR JAMBI di 05:11:00 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar