Laman

Minggu, 13 Juni 2010

DEBAT CALON GUBERNUR JAMBI PENUH CANDA KURANG KRITIK

Debat calon gubernur (cagub) putaran kedua tadi malam masih kurang menggigit. Seperti sebelumnya, dalam acara yang digelar di Studio TVRI Jambi itu, keempat kandidat tidak memaparkan upaya-upaya konkret dalam mengimplementasikan visi-misi dan programnya, seperti yang diharapkan banyak pihak. Sedikit berbeda, suasana debat tidak begitu tampak tegang. Tapi, berlangsung akrab dan humoris. Dalam debat yang dipimpin Prof Rozali Abdullah selaku panelis tersebut, antar kandidat juga terkesan masih sungkan mengkritik lawannya. Ini terlihat pada sesi tanya jawab sesama cagub. Jangankan saling kritik, justru yang terjadi keempat kandidat saling dukung dan memuji.

Dalam sesi tanya jawab tersebut, umumnya pertanyaan yang dilontarkan sudah tidak menjadi rahasia umum bagi masyarakat. Salah satunya persoalan pembangunan infrastruktur, penegakkan supremasi hukum, peningkatan pelayanan publik, kerukunan antar umat beragama, dan tata cara pengelolaan sumber daya alam.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, cagub diberikan waktu 2 menit. Cagub nomor urut 1, Zulfikar Achmad memaparkan semua keberhasilan dan upaya yang telah dilakukannya selama menjadi Bupati Bungo. Zulfikar juga mengklaim, dia berhasil membawa investasi ke daerahnya. Dia juga mengaku meraih banyak penghargaan. Di antaranya, terkait pengelolaan keuangan dan ketahanan pangan. Karena penghargaan itu, dia mendapatkan bonus Rp 21 miliar untuk pembangunan Bungo.

Kandidat nomor urut 2, Hasan Basri Agus (HBA) mengaku mengunjungi seluruh daerah di provinsi tujuannya untuk menjemput aspirasi masyarakat. Sementara kandidat nomor urut 3, Madjid Mu’az (MM) lebih menjelaskan pelayanan publik dan penegakan dan pemberantasan KKN. Terakhir, Safrial, kandidat nomor urut 4, mengedepankan perlunya pemanfaat SDA dan SDM secara optimal.

Namun, selama perjalanan debat yang berlangsung pukul 20.00 hingga 21.30 itu, suasana lagi-lagi tampak humoris. Kandidat cagub nomor urut 1, Zulfikar Achmad menggunakan ciri khasnya menggunakan bahasa daerah menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan kandidat lainnya.

“Jika suasana seperti ini terus, kita berharap hingga seterusnya proses pilkada ini berjalan dengan aman, lancar dan tertib,” kata Prof Rozali Abdullah.

Terakhir, dalam debat itu, Mantan Ketua KPUD Provinsi Jambi itu bertanya jika tidak terpilih, apa yang akan mereka. Terhadap pertanyaan ini, keempat cagub kompak menjawab akan mendukung kandidat yang menang. Mereka juga akan menerima apapun hasil pemilukada nanti.

“Itulah yang saya terima, saya sujud kepada Allah, tidak ada masalah, menang dan kalah kehendak Allah Swt, dan kepada siapa yang menang saya dukung dan saya ucapkan selamat,” katanya.

Tak jauh beda, HBA mengatakan kegagalan jangan dianggap kekalahan, dibalik kegagalan ada hikmahnya. Dan kembali kepada asalnya. “Sekarang bagaimana mengabadi dan tinggal seninya untuk melaksanakannya. Dan jika tak berhasil saya dukung kandidat yang menang, bagaimana kita bisa ciptakan pilkada yang santun,” katanya.

Sementara, MM mengaku dari awal awal sejak deklarasi selalu memberikan amanat kepada tim sukses, agar tidak boleh melakukan kampanye hitam, dan sebagainya kepada kandidat lain. “Sebagai umat beragama harus mempunyai usaha, niat kegiatan dan dengan doa. Jika tidak berhasil, kita dukung yang menang pilihan rakyat tersebut,” katanya.

Hal yang sama juga dilontarkan Safrial. “Istilahnya jodoh itu ada ditangan Tuhan, termasuk rezeki. Yang jelas saya siapa dan serahkan sepenuhnya kepada Allah. Dan, kepada yang menang tentunya saya akan sampaikan ucapan selamat. Semoga saja saya yang menang,” katanya berseloroh disambut tawa penonton. (roz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar