JAMBI EKSPRES:
Evaluasi Koalisi
PPP: Kunci "Reshuffle" di Tangan Megawati
Rabu, 2 Maret 2011 | 18:39 WIB
Kedatangan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa ke kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kemarin malam dinilai sebagai sinyal positif ajakan masuk koalisi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada PDI-P.
Wakil Sekjen PPP M Romahurmuziy mengatakan, Presiden SB Yudhoyono belum menyerah dan tampaknya kunci perombakan kabinet (reshuffle) berada di tangan partai berlambang banteng bermoncong putih tersebut.
"Dikaitkan dengan pernyataan Presiden SBY kemarin, meskipun bau reshuffle sudah semakin menyengat, kepastian ada tidaknya reshuffle sangat bergantung pada PDI-P, khususnya Mega," kata Romahurmuziy kepada wartawan, Rabu (2/3/2011).
Sayangnya, lanjut Sekretaris Fraksi PPP DPR ini, "cinta" Demokrat masih bertepuk sebelah tangan untuk sementara waktu. Romi, panggilan akrabnya, memperkirakan bahwa Mega tetap akan memberi tiga syarat yang masih akan sulit dipenuhi SBY seperti yang pernah terjadi sebelum-sebelumnya.
"Pertama, anggota kabinet cukup simpatisan PDI-P. Bilamana elite pengurus PDI-P yang diminta, yang bersangkutan tetap harus menanggalkan jabatannya di kepengurusan. Kedua, PDI-P tetap tidak bergabung ke dalam Setgab. Dua syarat ini adalah konsekuensi dari keputusan kongres yang menugaskan PDI-P tetap sebagai partai penyeimbang. Syarat ketiga, permintaan disampaikan langsung oleh SBY kepada Mega," kata Romi.
Ketiga syarat tersebut tentu akan tetap menjadikan komposisi Setgab masih di dalam status quo. Keputusan mendepak Golkar dan PKS dari koalisi hanya akan sepadan dengan keberhasilan mengajak PDIP-Gerindra masuk ke dalam koalisi. Romi mengatakan, SBY memang mengisyaratkan satu-dua partai itu sebagai partai yang masih dipertimbangkan.
Namun, terkait pernyataan SBY bahwa dua partai ini "melanggar kesepakatan koalisi" menunjukkan bahwa evaluasi SBY sudah final. "Kunci selanjutnya tinggal menunggu kesediaan PDI-P," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar