Laman
Kamis, 03 Maret 2011
PERKOSAAN: KEPALA SEKOLAH CABULI 9 SISWI TERANCAM DI PECAT
JAMBI EKSPRES:
Asusila
Kepala SMP Pencabul 9 Siswi Akan Dipecat
Kamis, 3 Maret 2011 | 04:10 WIB
Setiman H Sudin, Bupati Sanggau, Kalimantan Barat, menegaskan akan memecat kepala sekolah SMP Parindu berinisial PK yang menjadi tersangka pencabul sembilan siswinya.
Pemecatan tersebut akan dilakukan Bupati jika PK dinyatakan terbukti bersalah oleh pihak penegak hukum. "Untuk saat ini kami percayakan semuanya kepada penegak hukum. Biarkanlah mereka bekerja dulu, dan kami tunggu hasil akhirnya. Kalau ternyata yang bersangkutan divonis bersalah, kami akan melakukan pemecatan," kata bupati saat ditemui di kantor Gubernur Kalbar, Rabu (2/3/2011).
Seraya menunggu proses hukum, bupati mengatakan, pihaknya telah menonaktifkan tersangka PK sebagai kepala sekolah, sekaligus tenaga pengajar di SMP tersebut. Hal itu dilakukan demi kelancaran proses belajar mengajar terutama dalam mempersiapkan murid untuk menghadapi Ujian Nasional (UN).
"Saya sudah perintahkan kepala Dinas Pendidikan untuk menonaktifkan yang bersangkutan. Sementara untuk murid dan para guru di SMP tersebut, saya minta tetap fokus dalam tugasnya masing-masing," kata bupati.
Sementara itu, Kapolres Sanggau AKBP I Wayan Sugiri, melalui Kasat Reskrim AKP Fajar Dani, mengatakan, setidaknya ada lima guru yang akan dimintai keterangan oleh penyidik.
Mereka dianggap mengetahui kronologi pencabulan oleh PK. Saat ini, tambah Fajar, sudah tiga guru diperiksa sebagai saksi.
"Yang sudah kami periksa sebanyak tiga guru, masih ada dua lagi yang belum diperiksa terkait kasus ini. Tapi dalam waktu dekat pasti akan kami periksa juga. Yang pasti mereka ini kami anggap sebagai orang-orang terdekat korban dan tersangka, sehingga mengetahui kasus ini, meskipun sedikit," ujarnya.
Pemeriksaan tersebut, katanya, akan dilakukan secara intensif. "Sebab, informasinya memang sempat ada yang memergoki perbuatan tersangka, dan mengingatkan agar tidak mengulanginya. Untuk hasil pemeriksaan lebih lanjut, sejauh ini belum bisa kita informasikan, karena masih banyak informasi yang harus dikumpulkan," ungkapnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar