Laman

Selasa, 21 September 2010

JALAN KERINCI BANGKO AKAN DI PERPENDEK LAGI

JAMBI EKSPRES:
Rencana Pemotongan jalan provinsi dari Kelok Sako Bedeng Lima, Kecamatan Batang Merangin menuju Desa Tanjung Batu, Kecamatan Keliling Danau sepanjang 13 kilometer, positif dilakukan. Bupati Kerinci H Murasman dikabarkan sudah mensosialisasikan rencana tersebut kepada warga Kecamatan Batang Merangin.
Khususnya warga yang tanahnya terkena lintasan pembangunan jalan baru tersebut, diminta partisipasinya untuk tidak menghambat pembangunan jalan. Sebab, sudah jadi konsekuensi pembangunan, ada untung dan ada ruginya. Akan tetapi, keuntungan lebih banyak didapatkan untuk jangka panjang dengan dibangunnya jalan tersebut.

Bupati Kerinci H Murasman kemarin (19/9), mengatakan, dia sudah mensosialisasikan pembangunan jalan baru dari Kelok Sako menuju Tanjung Batu, memang ada dampak positif dan negatifnya.

“Jalan baru yang akan dibangun tidak hanya diaspal namun juga diperlebar, disamping pemotongan tebing nantinya,” kata Murasman.

Dampak positif yang dimaksudkan bupati yakni masyarakat Kerinci yang mengangkut hasil pertanian ke luar Kerinci akan semakin mudah dan lancar, kemudian jarak tempuh menuju Jambi juga akan semakin singkat.

“Kalau sekarang ke Jambi butuh waktu 10 jam, nantinya dengan pemotongan dan pembangunan jalan baru, maka ke Jambi hanya butuh waktu enam jam saja,” sebutnya.

Murasman juga mencontohkan, jika Jalan Kelok Sako-Tanjung Batu sudah dibangun, maka dari Sungaipenuh ke Muara Imat yang selama ini butuh waktu 2,5 hingga tiga jam, maka nantinya hanya ditempuh dengan waktu satu jam. “Ya, ke Muara Imat kita hanya butuh waktu satu jam, dan Sungaipenuh Bangko hanya tiga jam,” ujarnya.

Sebaliknya, dampak negatif yang dimaksudkan bupati yakni akan ada pohon kayu manis dan tanaman lainnya yang tumbang. “Kita sudah sampaikan bahwa untuk mengganti itu semua tidak ada anggaran sama sekali, jadi masyarakat yang tanah dan tanamannya terkena kegiatan pembangunan jalan baru untuk dapat merelakannya,” terang Bupati.

Tidak tertutup kemungkinan, sebut Bupati Murasman, berpuluh-puluh tahuh ke depan dikarenakan sudah dibangun akses jalan, maka akan terjadi lagi pemekaran Kerinci Hulu dan Hilir. “Dikarenakan di daerah jalan baru juga terdapat tanah eks perkebunan teh yang ditinggalkan Belanda, maka tidak tertutup kemungkinan bisa dijadikan lokasi pusat pemerintahan atau ibukota,” jelasnya.

Sementara itu pula, tokoh masyarakat Pulau Sangkar Kecamatan Batang Merangin Hasferi mengatakan bahwa masyarakat di daerahnya sudah menemui Bupati Kerinci dan sudah merelakan tanah mereka yang terkena patok untuk dibangun jalan.

“Sekitar puasa kemarin, para tokoh masyarakat sudah bertemu dengan bupati, intinya masyarakat tidak menghambat dan merelakan tanah mereka diambil untuk kegiatan pembangunan jalan baru,” tegas Hasferi, yang juga mantan Kabag Humas Pemkab Kerinci.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar