Hari pertama jadi Gubernur Provinsi Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) datang ke kantor pukul 08.00 WIB. Kemudian pada pukul 10.00 WIB, HBA mengadakan rapat koordinasi membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan rencana strategis (renstra) daerah. Sayangnya sejumlah SKPD justru terlambat datang di rapat tersebut.
"HBA datang pagi-pagi sekitar pukul 08.00. Hanya sekitar dua menit saja terlambat," ujar Iskandar, Humas Provinsi Jambi. Rapat Koordinasi SKPD digelar di di Ruang Pola Kantor Gubernur. Dalam rapat tersebut, HBA datang tepat waktu, sementara beberapa SKPD ada yang menyusul belakangan.
HBA juga menyampaikan akan menyelesaikan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (RAPBDP). Beberapa program jangka pendek akan dilaksanakan dengan anggaran berasal dari dana tersebut.
Program mendesak yang harus dilakukan satu di antaranya perbaikan jalan-jalan rusak. Perbaikan itu sendiri akan dilakukan dengan cara menambal jalan-jalan yang berlubang. Guna persiapan hari raya, targetnya pada Lebaran jalan sudah diperbaiki untuk kelancaran arus lalu-lintas.
"Diharapkan Lebaran nanti jalan sudah selesai dan bisa digunakan," jelas Hasan Basri Agus kepada wartawan, Rabu (4/7). Proses penambalan jalan-jalan rusak itu sendiri, menurut HBA dananya berasal dari RAPBDP.
HBA sendiri, pada hari perdana setelah menduduki jabatan Gubernur langsung melakukan tinjauan langsung ke lapangan. Bersama jajaran SKPD, seusai rapat koordinasi dirinya melihat kondisi jalan yang rusak di sepanjang Jalan Lingkar Barat, Jalan Lingkar Selatan serta pembuatan saluran air di daerah Paal Merah Lama.
Kepada wartawan, Kadis Pemukiman dan Prasarana Wilayah Provinsi Jambi Nino Guritno mengatakan perbaikan jalan lingkar akan dilakukan sepanjang 22 kilometer.
Dana untuk pembangunan itu sendiri sebenarnya sebenarnya sudah ada, sumbernya berasal dari Bank Dunia. Namun saat ini dana tersebut belum turun, untuk itu pihaknya terpaksa baru menimbun jalan rusak terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kecelakaan. "Dana dari Bank Dunia besarnya Rp 94 miliar," kata HBA.
Seperti telah diketahui, sepanjang Jalan Lingkar Barat-Selatan kondisi ruas jalan telah rusak berat dan perlu perbaikan karena banyak menimbulkan kemacetan akibat truk yang terperosok lubang.
Dalam inspeksi lapangan yang dilakukan oleh HBA itu, saluran air dan drainase juga didapati ketidakberesan. Proyek saluran air Jalan Abdurahman Saleh Paalmerah Lama, tepatnya dekat Perumahan Liverpool juga tidak jelas.
Saluran sepanjang 410 meter yang berada di jalan nasional ini seharusnya bukan menjadi garapan Pemkot Jambi. Namun proyek senilai Rp 461,89 juta ini digarap oleh Pemkot dengan pelaksana CV.Manunggal Sakti. "Mubazir," kata HBA. Dirinya mengatakan program tersebut sebaiknya dikoordinasikan dengan pihak kota terlebih dahulu.
Dikatakan HBA, sementara untuk apa saja yang akan menjadi program pembangunan jangka panjang, HBA belum bisa mengatakan. Dirinya akan melakukan evaluasi terlebih dahului untuk anggaran pembangunan. "Nanti akan ada rapat untuk evaluasi. Setelah itu akan ada rapat koordinasi untuk pembangunan," jelasnya.
Ketua DPRD Provinsi Jambi, Effendi Hatta juga mengatakan hal senada supaya tidak menjadi temuan yang tumpang tindih dan saling menyalahkan, proyek saluran sebaiknya dilanjutkan dan dikoordinasikan lagi.
Selain berkoordinasi dengan pengusaha batubara dan CPO, Pemprov Jambi juga akan berkoordinasi secara terus menerus dengan Pemkot Jambi. Khususnya mengenai pembuatan drainase di beberapa lokasi agar saat terjadi hujan lebat tidak mengakibatkan banjir.
HBA menjelaskan, bahwa jalan lingkar selatan yang notabene jalan nasional akan segera diperbaiki sehingga arus lalu lintas truk menuju ke Pelabuhan Talang Duku tidak tersendat. Apalagi beberapa hari lagi sudah memasuki bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar