PELARIAN anggota DPR RI As'ad Syam yang menjadi buronan Kejati Jambi berakhir di rumah istri keduanya. Tak banyak yang tahu, siapa isteri muda As'ad Syam itu. Jamilah (35) namanya. Dia adalah gadis Betawi yang jago mengaji. Usai mengikuti Musabaqoh Tilawatil Qur'an di Jambi beberapa tahun silam. Tak berapa lama kemudian, Jamilah dinikahi siri oleh As'ad.
Di lingkungan tempat tinggal isteri mudanya sekaligus tempat As'ad ditangkap, Jamilah dulu dikenal sebagai kembang desa. Orang tua Jamilah juga dikenal sebagai tokoh agama di kawasan tersebut. "Dari informasi warga sini, juga lainnya seperti itu. Pulang dari MTQ di Jambi, Jamilah kawin," ujar warga asli Pondok Cabe yang tak mau disebutkan namanya kepada Tribunnews, Kamis (5/8).
Saat pernikahan Jamilah dengan As'ad, warga hanya tahu bahwa suaminya pejabat di Pulau Sumatera. Tak ada resepsi pernikahan Jamilah layaknya warga kampung di situ. Serta Tak ada pemberitahuan kepada warga kampung lainnya. "Kita baru tahu dari obrolan di pengajian. Kalau Jamilah sudah kawin siri," terangnya.
Kendati demikian, warga kampung yang tahu pernikahan siri keduanya tak usil. Mereka cukup sama-sama tahu. Bahkan, sebelumnya, Tribunnews mengonfirmasi ke beberapa ibu-ibu yang melintas di jalan kampung, dekat rumah Jamilah, mereka mengaku tak tahu. Mereka memilih meminta Tribunnews untuk menanyakan ke warga lainnya.
Ia mengatakan, sekalipun sudah menjadi suami sah Jamilah sekian lama, tak pernah tahu sosok As'ad. Ia baru mengenali sosok As'ad dengan mata kepalanya sendiri dari peristiwa penangkapannya pada Rabu (4/8) malam. "Padahal saya asli sini. Pernikahannya saya juga enggak tahu," katanya lagi.
Hasil perkawinan dengan Jamilah, As'ad dikaruniai dua putera. Beruntung, penangkapan As'ad malam itu tak disaksikan kedua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Ketika itu mereka sudah tidur. Penangkapan itu pun berjalan lancar. Tak ada gaduh. Meski ketika tim gabungan harus menunggu 15 menit lamanya, berharap empunya rumah membuka pintu.
Malam itu, tim tidak sendiri. Sesuai prosedur tetap penangkapan, tim eksekusi ditemani ketua RT setempat. Sayang, ketika Jamilah membuka pintu, rona mukanya memancarkan kesedihan. Warga itu menganggap, apa yang akan terjadi pada As'ad, sudah diketahui Jamilah jauh-jauh hari.
Tak lama dipersilakan masuk, tim menyorongkan surat dua lapis. Di halaman depan bagian atas, tertera kop Kejaksaan Agung RI. Tercantum kurang lebih delapan item menjelaskan status As'ad. Jamilah pun membaca surat itu. Sejurus kemudian tim eksekusi menjelaskan poin-poin di maksud. Tiba pada satu frasa menyebut, "Tersangka korupsi Drs As'ad Syam."
Jamilah mengabarkan, kalau suaminya yang anggota DPR Fraksi Demokrat itu tak ada di rumah, melainkan ada di rumah orangtuanya yang berjarak tiga meter. Sempat As'ad tak mau keluar. Tiba-tiba, salah satu anggota tim membujuk, kalau dirinya mengenal As'ad. "Saya kenal dengan Pak As'ad. Saya kenal di Jambi," ujar anggota tim ditirukan warga itu. As'ad pun keluar.
Setelah diberi pengertian dan dibujuk rayu, As'ad keluar. Sementara, mertua As'ad dan paman Jamilah berada di ruang tamu, menunggu keluarnya As'ad. Tim langsung membuka perintah, "Silakan bapak ikut dengan saya secara baik-baik." As'ad menjawab, "Kemana saya akan dibawa?" "Kejaksaan Agung," timpal tim itu pendek.
Tak ada lagi omongan keluar dari mulut As'ad. Pun titipan pesan untuk keluarganya, bahkan istri keduanya. Mantan Bupati Muarojambi itu keluar rumah dengan tenang mengenakan kaos. Diikuti tim gabungan lainnya. Di luar warga sudah berkumpul, melihat langsung proses penjemputan As'ad tepat pukul 21.00 Wib. Jamilah tak tega dengan As'ad hanya berkaos. Jaket biru tua suaminya, Jamilah berikan kepada As'ad lewat tim eksekusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar