JAMBI EKSPRES:
Jakarta, Untuk menurunkan berat badan kini ada pilihan baru yang banyak dilakukan orang, yaitu dengan operasi pengecilan lambung. Tapi tak hanya bermanfaat, operasi ini juga bisa menimbulkan risiko kesehatan. Apa saja?
Operasi pengecilan lambung (bypass lambung) termasuk operasi besar yang mengubah anatomi lambung karena operasi ini harus dilakukan dengan merombak isi perut. Prinsipnya adalah mengecilkan kapasitas lambung sehingga perut terasa lebih cepat penuh.
Caranya adalah dengan membagi lambung menjadi 2, bagian atas yang lebih kecil dan bagian bawah yang lebih besar. Bagian bawah tidak digunakan, sedangkan bagian atas yang lebih kecil dibuatkan saluran langsung (bypass) ke usus kecil.
Dilansir Mayoclinic.com, Senin (10/1/2011), berikut plus minus melakukan operasi bypass lambung:
Plus atau manfaat melakukan operasi bypass lambung
1. Mengontrol dan menurunkan berat badan
Karena daya tampung lambung menjadi lebih kecil, jumlah makanan yang bisa disantap pasien menjadi terbatas. Demikian juga dengan tingkat pencernaannya, sehingga berat badan lebih terkontrol.
Selain mengontrol berat badan, operasi ini juga dapat menurunkan berat badan bagi orang yang mengalami obesitas atau kegemukan.
2. Menurunkan risiko penyakit berbahaya
Obesitas banyak berhubungan dengan berbagai penyakit berbahaya, seperti jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, stroke, kanker dan penyakit berbahaya lainnya. Oleh karena itu, menurunkan berat badan dengan melakukan operasi bypass lambung juga menjauhkan Anda dari penyakit berbahaya.
Risiko melakukan operasi bypass lambung
1. Anemia dan osteoporosis
Dalam bypass lambung, bagian dari usus yang banyak dan paling mudah menyerap mineral dan vitamin dilewati. Karena itu, orang mungkin akan mengalami kekurangan zat besi, kalsium, magnesium atau vitamin. Hal ini dapat menyebabkan masalah jangka panjang, seperti anemia (kurang darah) dan osteoporosis.
2. Infeksi perut
Kebocoran dari perut ke dalam rongga perut atau usus tempat sambungun dapat mengakibatkan infeksi yang disebut peritonitis.
3. Dumping syndrome
Bypass lambung juga dapat menyebabkan sindrom dumping, yaitu kondisi yang mana isi perut bergerak terlalu cepat melalui usus kecil, sehingga menyebabkan mual, muntah, pusing, diare dan berkeringat.
4. Darah menggumpal di paru-paru (pulmonary embolism)
5. Batu empedu
6. Dehidrasi
7. Pendarahan perut
8. Hernia di lokasi sayatan
9. Intoleransi terhadap makanan tertentu
10. Batu ginjal
11. Gula darah rendah (hipoglikemia)
Karena merupakan operasi besar dan memiliki risiko tertentu, tidak semua orang bisa melakukan operasi bypass lambung. Hanya orang-orang yang masuk kategori tertentu saja yang bisa melakukannya, yaitu:
1. Diet dan olahraga tidak berhasil menurunkan berat badan
2. Memiliki indeks masa tubuh (IMT) di atas 40 atau obesitas ekstrem
3. Memiliki IMT antara 35 hingga 39,9 namun disertai masalah kesehatan serius seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar