JAMBI EKSPRES:
Masalah nutrisi masih menjadi agenda besar di Indonesia. Selain tingginya angka gizi buruk dan gizi kurang, masalah kekurangan micro nutrient atau gizi mikro yang biasa disebut kelaparan tersembunyi (hidden hunger) masih kerap dijumpai di Indonesia.
Menyikapi hal tersebut dan dalam rangka menyambut Hari Gizi Nasional, Sari Husada Menggelar acara sambut "Hari Gizi Nasional" bersama sekitar 100 anak balita di Jakarta, Minggu (23/1/2011). 100 anak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Rumah Srikandi didatangkan untuk ikut serta meramaikan kegiatan edutaiment yang diselenggarakan oleh Sari Husada.
Dalam kesempatan ini hadir pula Koordinator Gizi Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) Yulia Rimawati. Yulia menjelaskan ada dua faktor penyebab langsung terjadinya permasalahan gizi yang saling terkait. "Kedua faktor terebut adalah konsumsi pangan dan infeksi penyakit. faktor ini sangat berkaitan dengan dengan angka kemiskinan di Indonesia yang semakin meningkat," jelasnya.
Permasalahan gizi mikro yang masih banyak ditemui di Indonesia adalah kekurangan zat besi, kekurangan yodium dan vitamin A. Masalah kekurangan zat gizi mikro ini sangat beresiko bagi anak-anak dan ibu (khususnya ibu hamil dan menyusui).
Hasil riset Riskesdas Nasional pada tahun 2007 juga menunjukan bahwa rumah tangga yang memiliki garam cukup iodium yangkni lebih dari 30 ppm KlO3 baru mencapai 62,3 persen. Hal ini menunjukan angka yang kurang dalam hal kecukupan penggunaan garam beryodium bagi masyarakat.
Menurutnya, Pemberian vitamin A yang dilakukan di Posyandu merupakan langkah yang dapat ditempuh untuk bisa mengatasi ancaman permasalahan gizi ini. Namun, kenyataannya persentase anak umur 6-59 bulan yang menerima kapsul vitamin A selama 6 bulan berturut-turut baru mencapai 69,8 persen.
"Tingkat kecukupan energi orang dewasa sebesar 2200 kalori. Tetapi, masih banyak ditemui pola makan yang tidak seha (hanya mengutamakan sumber pemenuhan zat gizi dari Karbohidrat). Sehingga zat gizi mikro yang dibutuhkan kurang terpenuhi," jelas Yulia.
Yulia menambahkan, dari data tahun 2010 yang dihimpun PKPU menerangkan bahwa wilayah yang terhitung tinggi dalam hal kasus kelaparan tersembunyi adalah wilayah timur Indonesia dan wilayah Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar