Rusli, warga Singapura yang kelaparan di depan kontrakannya, Komplek Ruko Presna Centre no 6, Kecamatan Sagulung, Batam.
BATAM, Rusli, pengusaha warga negara Singapura, ditemukan tergeletak di depan kontrakannya di Kompleks Rumah dan Toko Presna Centre Nomor 6, Kecamatan Sagulung, Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Rusli diduga sengaja ditelantarkan oleh karyawannya, Boy dan Alek, dengan membiarkan pria tua ini tergeletak di depan rolling door. Dua pekerja ini bahkan sempat menguras harta majikannya sebelum membawa pergi mobil merek Hyundai milik Rusli.
Dalam kondisi sakit, Rusli tak berdaya di atas tilam tipis dan dua bantal, Sabtu (22/1/2011) lalu. Dengan tubuh yang sangat kurus, Rusli mengaku sudah tiga hari tidak makan. Bahkan, dalam sebulan saja berat badan Rusli turun drastis, yang tadinya 60 kg menjadi 40 kg.
Sebelum sakit menggerogoti tubuhnya, Rusli adalah pria yang bertubuh sehat. Sebagai seseorang yang mempunyai jiwa bisnis, hampir setiap minggu Rusli sibuk pergi pulang Singapura-Batam.
Setiap datang ke Batam, Rusli selalu menyempatkan diri untuk singgah di rumah kontrakannya. Di rumah berlantai tiga inilah Rusli menyewakan beberapa bagian kamar untuk tempat kos. Ada delapan kamar, salah satunya sebagai tempat tinggalnya selama di Batam.
"Saya sudah satu tahun sewa rumah ini. Alek dan Boy itu karyawan saya semua. Alek sebagai sopir, Boy bantu-bantu menjaga kos. Mereka semua ambil uang saya, paspor, surat-surat, dan mobil semua mereka bawa," ujar Rusli sembari terbaring lemas.
Rusli mengaku tiga bulan ini penyakitnya menyebar ke beberapa sendi tulangnya. Diduga Rusli mengidap tiga penyakit, yakni pneumoni, bronkitis, dan asma.
Sejak sakit itulah praktis pria yang fasih berbahasa Melayu ini tak bisa berbuat apa-apa. Bahkan Rusli takut bila berlama-lama di dalam kamar, tidak ada orang yang tahu bila terjadi apa-apa dengan dirinya.
"Makanya, lebih baik saya tidur di sini. Ada uang saya 2.000 dollar dan Rp 1 juta diambil mereka berdua. Saya tidak bisa pulang ke Singapura karena paspor ada di dalam mobil," ujarnya dengan suara terbata-bata.
Sementara di dalam kamar Rusli terdapat beberapa jenis obat-obatan. Rusli juga menghabiskan hari-harinya dengan bermain kartu remi. "Saya mau ke rumah sakit sudah tidak ada uang lagi," tuturnya.
Chandra, ketua RW setempat, mengaku saat pertama kali ditemukan, kondisi Rusli sudah lemas karena sudah tiga hari tidak makan. Candra berharap Rusli secepatnya bisa dipulangkan ke negaranya karena penyakit Rusli bisa membahayakan warga.
Hermanto, pemilik ruko, menjelaskan, satu bulan lalu dia melihat Rusli masih dalam keadaan sehat. Warga Singapura ini menyewa satu ruko sebagai usahanya dengan harga selama setahun sebesar Rp 24 juta. "Dia memohon untuk tambah sewa. Bulan kemarin masih sehat, kenapa kurus gini," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar