JAMBI EKSPRES:
Diteriaki 'Rampok', Polisi Tewas Dikeroyok
Yang meneriaki mantan kakak iparnya. Massa pun berdatangan dan menghajarnya.
Seorang anggota polisi berpangkat Brigadir Kepala (Bripka) tewas dikeroyok massa di Desa Belanting, Kecamatan Sambalia, Lombok Timur.
Bripka Mukmin yang sehari-hari bertugas di Polsek Lingsar Lombok Barat ini tewas dengan luka disekujur tubuhnya akibat dikeroyok massa.
Peristiwa pengeroyokan anggota polisi itu terjadi ketika Mukmin bertandang ke rumah bekas kakak iparnya bernama H Athar di Dusun Mangkung Desa Belanting, Kecamatan Sambalia.
Menurut Camat Sambalia, Muhammad Takdir, peristiwa pengeroyokan itu dipicu H Athar yang meneriaki Mukmin, 'perampok'.
Begitu mendengar teriakan Athar, warga langsung mengepung rumah H Athar. Tanpa bertanya apa yang terjadi, mereka langsung mengeroyok Mukmin. "Dia menjadi korban," kata Takdir kepada wartawan Rabu 6 Oktober 2010.
Sebelumnya aparat kepolisian dari Polsek Sambalia yang dibantu aparat desa setempat berhasil menyelamatkan korban dan mengamankannya di kantor desa.
Namun upaya itu malah membuat massa yang berjumlah ratusan orang menjadi tambah emosi. Massa bahkan melempari kantor desa dengan batu sebagai protes terhadap upaya pengamanan Mukmin.
Melihat hal itu massa semakin brutal dan terus menyerang kantor Desa tersebut. Personel polisi yang jumlahnya kalah banyak dari massa kewalahan menangani aksi. Mukmin kembali menjadi bulan-bulanan massa.
Aksi pengeroyokan itu terhenti setelah melihat korban tidak bergerak lagi. "Petugas langsung melarikan Mukmin ke Puskesmas terdekat,"ujarnya.
Sementara itu Kapolsek Sambalia, Ipda Suparno membantah Mukmin adalah perampok. Menurutnya aksi pengeroyokan itu terjadi ketika Mukmin dan Athar terlibat cekcok.
Antara keduanya diketahui pernah terjalin hubungan keluarga lantaran Mukmin menikahi adik Athar. "Kami masih menyelidiki kasus ini dengan memeriksa sejumlah saksi,"ujar Suparno.
Kini jazad Mukmin berada di Rumah Sakit Bhayangkara. Sementara situasi di Dusun Mangkung Desa Belanting kembali tenang. Warga sudah kembali beraktivitas seperti biasa. (Laporan: Edy Gustan| NTB,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar