JAMBI EKSPRES:
Sebanyak 100 orang personil dari Polda Jambi akan turut dilibatkan untuk pengamanan pada pemilihan bupati yang akan segera digelar. Polres meminta bantuan dari Polda karena personil kepolisian yang ada di Batanghari jumlahnya tidak mencukupi.
"Ada 100 orang bantuan dari Polda Jambi, yang terdiri dari 40 orang personil Samapta dan 60 orang personil Brimob," kata Kapolres Batanghari AKBP Tjahyono Saputro melalui Kabag Ops, AKP Trisno Eko, Rabu (22/9).
Sedangkan personil dari Polres Batanghari dan jajarannya akan diturunkan sebanyak 294 orang. Semua personil tersebut akan diterjunkan untuk mengamankan 500 TPS yang disiapkan KPU Batanghari. "Semua akan disebarkan ke TPS, tapi jumlah personil untuk setiap TPS tidak sama," ujarnya.
Penempatan jumlah personil kepolisian di TPS akan dilakukan menurut tingkat kerawanan di TPS tersebut. Untuk daerah aman, dua orang polisi akan menjaga empat TPS yang dibantu oleh delapan orang linmas. Sedangkan untuk yang dikatogikan sangat rawan, dua orang polisi akan menjaga satu TPS.
Ia menyebut, penentuan lokasi aman atau rawan sebuah TPS bukan berdasarkan tingkat kriminalitas yang terjadi di daerah tersebut, tapi berdasarkan jarak TPS tersebut dengan ibukota kecamatannya.
"Daerah yang kita kategorikan rawan itu seperti di Batu Sawar, Kecamatan Maro Sebo Ulu. Jaraknya sangat jauh dengan kecamatan, sehingga butuh pengamanan yang lebih untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan," jelasnya.
Polres masih terus melakukan pematangan untuk pengamanan Pemilu Kada yang digelar 23 oktober mendatang. Polisi mengaku tidak mau kecolongan terhadap berbagai tindakan yang mungkin terjadi, mengingat konflik yang kemungkinan muncul dalam pemilu kada lebih besar bila dibandingkan dengan pemilihan gubernur yang dilaksanakan tiga bulan lalu.
Hal itu karena calon bupati dan wakil bupati langsung bersinggungan langsung dengan masyarakat. Selain itu, banyaknya calon bupati diperkirakan akan membuat suasana pemilu menjadi lebih alot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar