JAMBI EKSPRES:
Nasional
Jawa Timur
Pakai Pengeras Suara, Pendemo Istana Ditegur
Pendemo bersikukuh pengeras suara terlalu kecil dan tidak mengganggu Istana Negara.
Selasa, 8 Maret 2011, 11:59 WIB
Sekitar 200 orang yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara ditegur aparat kepolisian. Pasalnya, mereka bersikeras menggunakan pengeras suara saat berdemo.
Pendemo yang mengatasnamakan diri Barisan Perempuan Indonesia itu berorasi Selasa 8 Maret 2011 untuk menuntut hak-hak perempuan dalam ruang lingkup politik dan sosial. Dengan kekuatan dua pengeras suara, mereka mulai membacakan 10 tuntutan dalam memperingati Hari Perempuan internasional.
Di tengah-tengah aksi itu, salah satu petugas bernama Firman mendatangi koordinator pendemo. "Mbak, jangan pakai pengeras suara karena mengganggu kegiatan di dalam istana. Di dalam sana ada Presiden Filipina," kata dia.
Pendemo pun mematikan pengeras suara yang dibawa menggunakan mobil. Lantas, para perempuan ini menggunakan pengeras suara yang lain.
Polisi kembali menegur. Sempat terjadi adu argumen karena pendemo bersikukuh pengeras suara yang mereka gunakan tidak akan terdengar sampai ke dalam istana. Namun, aparat tetap melarang penggunaan pengeras suara tersebut.
Sejumlah tuntutan yang disampaikan aksi ini diantaranya, menuntut pemerintah menurunkan harga bahan pangan, mendukung keterwakilan perempuan dalam politik dan ruang publik, serta kemudahan akses layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan bagi perempuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar