Laman

Sabtu, 09 Oktober 2010

MASIH ADA TERIAKAN LIRIH DALAM TIMBUNAN

JAMBI EKSPRES:


Warga berkumpul di bekas banjir bandang di Wasior, Papua Barat, Selasa (5/10/2010). Banjjir bandang menyebabkan korban jiwa mencapai 56 orang dan merusak puluhan rumah warga.
Aparat dan tim SAR kini sedang mencari sumber teriakan meminta tolong dari dalam timbunan banjir-longsor Wasior, Papua Barat. Teriakan lirih dari seorang perempuan ini terdengar dalam timbunan lumpur, kayu, dan material lainnya, Jumat (8/10/2010).

Ia diduga telah lemas karena telah tertimbun selama 5 hari atau sejak 4 Oktober 2010 pagi. Korban kini sedang dicari di pinggir ruko milik Juanda di Kampung Sanduay. Pencarian sudah berlangsung sekitar dua jam oleh aparat TNI-Polri serta tim SAR.

Pencarian korban selamat ini dilakukan berkat laporan warga setempat yang mendengar suara sayup-sayup meminta tolong. Muchtar (50), saksi mengatakan sekitar pukul 9.00 dirinya beserta rekan-rekannya sedang berada di lokasi. "Ada suara pelan meminta tolong dari bawah mobil. Saya pikir suara arwah, tetapi teman-teman saya juga mendengarnya," ucap Muchtar kemudian mencarinya di bawah mobil Daihatsu pickup W 8632 G.

Namun kemudian urung karena ketika dipanggil tidak ada lagi sahutan. Namun tak berapa lama, ia mendengar lagi dan langsung melaporkannya ke aparat.Aparat datang dan memfokuskan pencarian ke bawah mobil. Sebuah backhoe dikerahkan untuk menyingkirkan pohon dan material serta memindahkan mobil. Namun di bawah mobil hanya tampak lapisan lumpur.

Para petugas akhirnya memfokuskan pencarian ke bagian depan mobil. Ketika aparat memanggil, "Ibu-ibu," ada suara menyahut lirih, " Tolong...". Suara lirih ini juga didengar belasan warga, termasuk

Jawaban lirih itu seketika meningkatkan semangat aparat. Pencarian pun dilanjutkan dan sudah disediakan mobil ambulans menuju posko untuk dirawat di Nabire Provinsi Papua. Hingga kini, belum diketahui identitas perempuan ini.

Seperti diberitakan, tragedi banjir longsor Wasior 4 Oktober 2010 tercatat menewaskan sedikitnya 93 jiwa dan melukai seribuan warga. Hampir 80 persen rumah dan infrastruktur rusak berat. Sekitar 10.000 jiwa dari 27.000 warga Teluk Wondama mengungsi ke luar Wasior karena trauma dengan kondisi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar