Laman

Sabtu, 09 Oktober 2010

BANJIR WAISOR WARGA EKSODUS

JAMBI EKSPRES:

Reuters
Banjir dan longsor yang terjadi di Wadior, Papua, pada 4 Oktober 2010 menyebabkan 95 orang meninggal dan puluhan dinyatakan hilang. Lebih dari 800 orang dilaporkan terluka.

Saat ini tercatat 1.859 pengungsi korban tragedi banjir-longsor Wasior berada di Manokwari, Provinsi Papua Barat, dan 500 warga sedang menunggu kedatangan KM Nggapulu untuk keluar dari Teluk Wondama. Mereka memilih mencari tempat aman di luar kota atau bahkan luar pulau.

Eksodus besar-besaran ini terjadi karena warga takut pada banjir susulan dan wabah penyakit ikutan akibat banyak jenazah yang belum ditemukan, sementara sanitasinya buruk.

Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana Papua Barat (BNPB Papua Barat) Decky Ampnir, Jumat (8/10/2010) petang, di Wasior mengatakan, isu banjir susulan yang lebih besar dari bencana 4 Oktober 2010 kemarin adalah tidak benar.

"Tidak ada algi banjir susulan. Jadi saya ajak semua warga untuk tetap di Wasior untuk membangun kembali," ucapnya.

Akibat isu ini, Wasior menjadi mati. Selain gelap-gulita karena listrik PLN belum menyala, warga setempat memilih pergi ke luar kota atau pulau karena trauma dengan banjir yang mirip tsunami itu. Sebagian warga mengungsi ke tanjung di Dusner dan Pulau Yop (masih di Teluk Wondama) untuk menenangkan diri atau pun pindah selamanya.

Sementara itu, terkait sanitasi yang buruk, mulai Sabtu esok akan dilakukan penyemprotan ke tiga distrik terparah, yaitu Wasior, Wandiboi, dan Wasior Utara. "Penyemprotan (disinfeksi) ini penting untuk menjaga kesehatan lingkungan masyarakat. Kami harap mulai besok tenaga kesehatan sudah jalan di tiga distrik terparah," ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar