Laman

Jumat, 25 Juni 2010

PUPUK LANGKA DI KERINCI DI MANA TANGGUNG JAWAB ANGGOTA DEWAN Jalan Rusak dan Pupuk Langka

05:56:00 0 komentar
PUPUK LANGKA DI KERINCI DI MANA TANGGUNG JAWAB ANGGOTA DEWAN
Jalan Rusak dan Pupuk Langka
Temuan Reses di Kerinci
Kamis, 17 Juni 2010 | 09:25 WIB


JAMBI, Jalan rusak, kelangkaan dan harga pupuk yang mahal, proyek saluran air yang terputus menjadi temuan anggota DPRD Provinsi Jambi selama reses di daerah pemilihan (Dapil) mereka.
Jalan raya yang memanjang dari Sungai Manau sampai dengan Kerinci banyak terdapat lubang-lubang yang cukup dalam. Hal tersebut membuat pemakai jalan tidak bisa melewati jalan dengan aman dan nyaman. "Problemnya bukan karena belum diaspal, tapi karena pemeliharaan," kata Gusrizal, anggota Komisi II DPRD Provinsi Jambi, Rabu (16/6).
Dari temuan lapangan tersebut, Gusrizal yang ketika ke sana bersama beberapa anggota dewan lain, seperti Dedy M, Nurkamal, Yanti Maria, Djasri Murni, jalan aspal sudah ada namun karena tidak adanya pemeliharaan, maka banyak lubang ditemui di sana.
Dikatakan Gusrizal jalan tersebut merupakan jalan provinsi, yang menjadi tangung jawab Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi untuk memperbaikinya. "Jangan-jangan orang PU belum pernah ke sana," selorohnya.
Masih di daerah Kerinci, anggota dewan dengan Dapil Kerinci menemukan adanya kelangkaan pupuk yang berakibat naiknya harga pupuk di pasaran. Pupuk jenis urea dan Phonska bersubsidi, di Kerinci dijual dengan harga Rp 200.000. "Padahal harga pupuk bersubsisi maksimal Rp 80 ribu," jelas politsi dari Partai Golkar.
Dalam analisanya, dia menduga ada permainan oleh spekulan. Ia menambahkan bisa jadi hal tersebut karena kiriman susutnya kiriman pupuk yang datang. Apabila permintaan adalah 10 ton, yang datang hanya 5 ton. "Jumlah itu mempengaruhi keseimbangan harga," ujarnya.
Ditanya apakah sudah melakukan konfirmasi ke pihak pupuk Sriwijaya, Gus mengatakan sampai saat ini belum diberi tahu mengenai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Lima orang anggota dewan yang reses di Kerinci tersebut berangkat ke Dapil mereka tanggal 7 Juni, kemudian mengadakan pertemuan dengan pihak terkait tanggal 9-10 Juni.
Hasil survei, Gusrizal mengusulkan menggiatkan penggunaan pupuk kompos untuk mengurangi ketergantungan pupuk kimia. "Tapi belum ada penelitian mengenai bagaimana produktivitasnya nanti," jelasnya.
Anggota dewan saat itu juga menemukan terdapat proyek saluran yang terputus. Proyek saluran antara Hiang sampai dengan Koto Petai belum selesai, baru sampai Koto Iman.
"Hasil reses akan dijadikan laporan kemudian dibuat usulan yang kemudian akan jadi prioritas untuk dibahas ke komisi-komisi," tandasnya.
Diposkan oleh RADAR JAMBI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar