Laman

Jumat, 25 Juni 2010

MASYARAKAT KERINCI HARUS BERSATU MENOLAK IBUKOTA KABUPATEN KERINCI DI SIULAK

Senin, 21 Juni 2010
TOLAK IBUKOTA KABUPATEN KERINCI DI SIULAK
Kerinci
Bukit Tengah Calon Ibu Kota Kabupaten
Tujuh Kecamatan Menentang
Kamis, 17 Juni 2010 | 09:27 WIB


BERDASARKAN Surat Keputusan Bupati Kerinci Nomor 135.3/Kep.230.2010, yang disetujui oleh DPRD Kabupaten Kerinci, melalui sidang paripurna yang dilaksanakan pada Senin (14/6) akhirnya Bukit Tengah, Kecamatan Siulak, resmi menjadi calon tunggal Ibu Kota Kabupaten Kerinci.
Meskipun sidang paripurna tersebut sempat diwarnai aksi banting meja dan walk out dari anggota dewan, namun Ketua DPRD Kerinci, Liberty, tetap mengetok palu untuk mengesahkan keputusan tersebut. "Proses penentuan ibukota kabupaten sudah berjalan sesuai prosedur. Keputusan tersebut hasil voting yang dilakukan anggota dewan," ujar Irmanto, Wakil Ketua DPRD Kerinci kepada Tribun usai sidang paripurna, Senin (16/6).
Sebelum ditetapkannya Bukit Tengah Siulak, sebenarnya ada beberapa lokasi lain yang juga diusulkan, di antaranya Kecamatan Air Hangat Timur, Renah Pemetik, dan Perbukitan Tanah Cogok. Bahkan, dari hasil penelitian dilakukan oleh Lapi ITB Bogor, Tanah Cogok mendapat nilai tertinggi.
Namun tanpa sebab yang jelas, penelitian kembali dilakukan oleh Bappenas, yang hasilnya menetapkan Bukit Tengah Siulak sebagai nilai tertinggi untuk ibukota Kabupaten Kerinci. Hal tersebutlah yang dijadikan bupati kerinci sebagai dasar menetapkan ibu kota kabupaten.
"Bukit Tengah memperoleh skor tertinggi karena tersedianya lahan seluar 300 hektare yang dihibahkan oleh warga setempat. Sementara di tempat lain tidak ada yang berani menyiapkan tanah. Apalagi waktu pengajuan proposal ke pusat sangat mendesak. Paling lambat 16 Juli 2010 proposal harus masuk, jika tidak dana tidak akan bisa cair 2011, makanya ibu kota kabupaten kami tetapkan di Bukit Tengah," ungkap Murasman.
Keputusan Bupati dan DPRD Kerinci tersebut, ditentang keras oleh sebagian besar warga Kerinci. Bahkan, tujuh kecamatan menyatakan penolakannya. Selain itu, beberapa organisasi masyarakat mengancam akan melakukan aksi demo besar-besaran, jika wilayah Siulak yang akan dijadikan ibu kota kabupaten.
"Penetapan Siulak menjadi ibukota Kabupaten Kerinci jelas tidak ilmiah. Kami minta usulan tersebut dikaji ulang. Apalagi sampai saat ini belum ada kejelasan mengapa hasil penelitian ITB tidak dijadikan rekomendasi penetapan ibu kota kabupaten," ujar Ketua HMI Cabang Kerinci, Anggara, saat diminta komentarnya, Rabu (16/6).
Menurut Anggara, dari hasil audiensi HMI dengan Bappeda beberapa waktu lalu, Kecamatan Siulak memiliki potensi konflik yang lebih besar bila dibandingkan kecamatan lainnya di Kerinci. "Sebagai contoh adalah terjadinya aksi pembakaran rumah saat perang antar warga," sebut Anggara.
Tokoh pemuda Kecamatan Danau Kerinci, Iwan, juga menolak keras keputusan tersebut. Ia mengancam akan memblokir jalan utama dari Jambi menuju kota Sungai Penuh, jika rencana ibukota kabupaten di kecamatan siulak benar-benar terjadi. "Keputusan Bupati dan DPRD jelas memihak," tegasnya.
Kecamatan Siulak sendiri merupakan salah satu kecamatan yang terbesar dalam wilayah Kabupaten Kerinci, letaknya berada di kawasan barat Kabupaten Kerinci, dengan luas wilayah mencapai 59.020 hektare.
Letak Kecamatan Siulak dari ibu kota Kecamatan lainnya cukup jauh, yakni 76 kilometer dari Batang Merangin, 30 kilometerdari Danau Kerinci, 35 kilometer dari Gunung Raya, 22 kilometer dari Hiang, 30 kilometer dari Keliling Danau, 20 kilometer dari Tanah Kampung, 19 kilometer dari Kumun Debai, 14 kilometer dari Sungai Penuh,13 kilometer dari Rawang, 13 kilometer dari Pesisir Bukit, 8 kilometer dari Depati Tujuh, 20 kilometer dari Air Hangat Timur, 3 kilometer dari Air Hangat, 48 kilometer dari Gunung Tujuh, 40 kilometer dari Kayu Aro, dan 6 kilometer dari Gunung Kerinci.
Dari total 59.020 hektare luas wilayah, dibagi menjadi beberapa bagian, yakni tanah bangunan seluas 370,4 hektare, tegal/kebun 11.808 hektare, ladang/huma 14,348 hektare, sawah 1.506 hektare, rawa 75 hektare, kolam 3 hektare, tanah kosong 1.568 hektare, hutan rakyat 4.997 hektare, TNKS 23,069,6 hektare, dan lahan lainnya/danau seluas 1.275 hektare.
Jumlah desa dalam Kecamatan Siulak adalah 27 desa, dengan jumlah penduduk 30.464 jiwa, yang terdiri dari 15.092 laki-laki, dan 15.369 perempuan, dengan jumlah rumah tangga 9.716 rumah tangga.

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. "Perwakilan Rakyat" coba baca lagi pak admin yang konsisten

    BalasHapus