JAMBI EKSPRES:
Hingga Juni, Biaya Tambah Listrik Gratis
PLN yakin pendapatan perusahaan tidak akan terganggu dengan program gratis ini.
Minggu, 6 Maret 2011, 11:44 WIB
Pembayaran Tagihan LIstrik di 'Drive Thru' PLN
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mulai awal Maret hingga Juni 2011 menawarkan layanan gratis tambah daya listrik bagi masyarakat yang ingin menaikkan daya listrik dari 450 watt dan 900 watt menjadi 1.300 watt dan 2.200 watt.
"Kini PLN menggratiskan biaya tambah daya itu," kata Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto dalam keterangan pers yang diterima VIVAnews di Jakarta, Minggu, 6 Maret 2011.
Bambang menyatakan jika selama ini PLN memprioritaskan pelayanan penyambungan baru bagi peminta listrik yang sudah menunggu lama, kini giliran perusahaan memberikan kenyamanan bagi pelanggan 450 watt dan 900 wattt untuk bisa menaikan daya listriknya.
Dengan program gratis penambahan daya tersebut, PLN berharap masyarakat yang selama ini seringkali mengalami padam listrik akibat daya lebih rendah dari kebutuhan akan terbantu.
Diakui PLN, selama ini penambahan daya listrik memang relatif mahal. Sebagai catatan, masyarakat ingin menambah daya dari 900 watt menuju 1300 watt, harus mengeluarkan biaya Rp300 ribu. Sedangkan untuk menaikan daya menjadi 2.200 watt diperlukan biaya Rp975 ribu.
Kendati menggratiskan biaya penambahan daya listrik, PLN mengaku pendapatan perusahaan tidak akan berkurang. Sebab, penambahan daya listrik otomatis akan menambah pendapatan perusahaan dari para pelanggan. "Harga listrik 1300 watt atau 2200 watt lebih tinggi dibanding 450 watt atau 900 watt," kata Bambang.
Lebih jauh, peningkatan pelanggan dengan daya listrik lebih besar akan berdampak pada berkurangnya subsidi listrik yang diberikan pemerintah.
PLN memperkirakan pelanggan daya 450 watt dan 900 watt yang masing-masing berjumlah 1 juta pelanggan, akan akan memanfaatkan kesempatan emas ini demi kenyamanan pemakaian listrik dan sekaligus berkontribusi membantu keuangan negara. Permintaan terbesar kemungkinan berasal dari pelanggan di Pulau Jawa.
Dirut PLN Sindir Pengusaha Kurang Kerja Keras
"tidak masuk akal pencabutan capping listrik akan membuat industri tidak kompetitif"
Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (Persero) Dahlan Iskan menilai pengusaha yang mengklaim pencabutan kebijakan batas atas tarif dasar listrik (capping) membuat usaha tidak kompetitif merupakan sesuatu yang tidak masuk akal.
Dahlan mengingatkan perusahaan menjadi tidak kompetitif bukan hanya karena tarif listrik semata, namun juga beberapa faktor lainnya. "Bisa saja manajemen kurang handal dan kurang kerja keras," kata Dahlan dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII Dengan Menteri ESDM dan Direksi PLN di Jakarta, Rabu 16 Februari 2011.
Menurut Dahlan, alasan lainnya perusahaan menjadi kurang kompetitif karena perusahaan tersebut baru berdiri atau sudah tidak dapat berkompetisi lagi.
"Industri ini mau diberikan listrik gratis saja sudah tidak bisa berkompetisi lagi," ujarnya.
Langkah PLN menghapus pembatasan kenaikan tarif maksimal (capping) bagi industri menimbulkan kekisruhan. Kebijakan ini bermula pada Juli 2010. Pada saat itu, mengacu pada peraturan Menteri soal tarif listrik, PLN melakukan pembatasan kenaikan tarif maksimal sebesar 18 persen bagi industri. Pembatasan maksimal dilakukan karena saat itu sejumlah industri keberatan dengan dengan kenaikan tarif secara penuh, hingga lebih dari 20 persen.
Namun, untuk 2011, pemerintah menurunkan subsidi listrik dari Rp55,1 triliun pada 2010 menjadi Rp40,7 triliun pada 2011. Jika PLN tetap membatasi kenaikan tarif maksimum, maka subsidi listrik akan membengkak. Untuk mencegah pembengkakannya, PLN menghapus batas maksimal kenaikan tarif listrik. Dengan demikian, kenaikan tarif listrik bagi industri akan berlaku maksimal seperti semula.
Menurut Dahlan, tidak masuk akal jika pengusaha mengatakan pencabutan capping listrik akan membuat perusahaan tidak efektif. Dahlan juga menawarkan alternatif bagi perusahaan yang belum siap akan pencabutan capping, yaitu dengan cara mencicil pembayaran listriknya jika pengusaha merasa pembayaran listriknya besar.
"Bisa juga diberikan insentif tarif listrik malam hari karena seperti yang kita tahu kalau malam beban listrik rendah. Sedangkan untuk UKM, PLN setuju untuk ditunda," kata Dahlan.
Sebelumnya, Dahlan juga mengatakan beberapa pengusaha besar yang menentang pencabutan batas atas tarif dasar listrik industri merupakan pengusaha manja dan tidak menggunakan akal sehat. Pengusaha hanya mau melihat industrinya saja yang hidup dan mengalahkan industri lain yang kesulitan listrik.
kenapa harus 450 mjd 1300 dan 900 mjd 2200?padahal kenapa mereka dulu hanya mampu 450 watt, krn terkait angsuran tiap bulannya. jika dari yang 450 harus menjadi 1300 apakah itu juga sama saj bohng???karena akan menambah beban mereka di belakangnya..ketika untuk keperluan rumah tangga saja 900 watt saya kira sudah cukup. dan mereka juga tidak terlalu terbebani di angsuran tiap bulannya. jadi tolong pikirkan itu...!!!!agar masyarakat bener2 bisa merasakan manfaatnya....
BalasHapus