JAMBI EKSPRES:
Riau Langka Premium, Satu Liter Rp 20 Ribu
Beberapa SPBU di Pekanbaru malam ini sudah kehabisan stok BBM.
Minggu, 6 Maret 2011, 21:24 WIB
Meski Riau salah satu wilayah yang kaya minyak, hal itu tak menjamin ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar selalu ada. Buktinya, hingga Minggu malam 6 Maret 2011, warga Riau hampir di seluruh kabupaten/kota di Riau kesulitan mendapat BBM.
Meski pun tersedia harganya sudah melejit. Tak tanggung-tanggung, di tingkat eceren pedagang berani menjual Rp15 ribu hingga Rp20 ribu perliter. Karena kebutuhan, warga pun terpaksa membeli.
"Gimana lagi, daripada mendorong motor sepanjang hari, terpaksa juga beli Rp20 ribu per liter," kata salah satu pembeli, Baharudin, kepada VIVAnews.com Minggu malam.
Sementara itu, beberapa SPBU di Pekanbaru malam ini sudah kehabisan stok BBM. Namun ada juga yang masih ada, tapi sudah dikerumi ratusan pengendara sepeda motor dan mobil. Seperti di jalan Tuanku Tambusai, ratusan pengendara sepeda motor dan mobil antre, sehingga menimbulkan macet. Karena kenderaan yang antre sampai ke badan jalan raya.
Kemacetan juga sempat terjadi di Jalan Garuda Sakti. Polisi turun tangan untuk mengatur dan mengamankan kendaraan yang hendak mengisi BBM karena rebutan.
Menanggapi hal ini, Sales Manager Pertamina Area Riau, Windrian Kurniawan kepada VIVAnews.com mengakui saat ini terjadi panic buying. "Kekosongan BBM di sejumlah SPBU disebabkan beberapa hari lalu terjadi keterlambatan pasokan stok BBM ke Depot Siak. Hal ini dikarenakan faktor teknis dan kapal yang sulit masuk," terangnya.
Ia membantah keterlambatan pendistribusian BBM ini skenario dari Pertamina agar masyarakat membeli Pertamax dan Pertamax Plus. Dari pantauan VIVAnews.com, hampir di seluruh SPBU yang menyediakan Pertamax Plus ready stok. Berbeda dengan premium dan solar yang memang langka.
"Aneh memang, premium kosong, tapi Pertamax ada. Saya terpaksa membeli Pertamax, ketimbang harus mendorong mobil nggak ada BBM," aku Zulkarnain, salah seorang pembeli Pertamax kepada VIVAnews.com.
Namun hal ini dibantah Windrian Kurniawan. "Tak ada skenario seperti itu. Ini murni keterlambatan distribusi," kata dia. Ia memohon maaf kepada masyarakat Riau atas kejadian ini. "Saya minta maaf dan meminta agar masyarakat tak panic buying," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar