Laman

Selasa, 26 Oktober 2010

STIK DARAH PMI TAK PENUHI TARGET

JAMBI EKSPRES:

Stok Darah PMI tak Penuhi Target
Selasa, 26 Oktober 2010 | 10:23 WIB

Warga mengeluhkan Unit Pelayanan Teknis (UPT) cabang Jambi yang tidak bisa menyediakan stok darah. Menurut Dewi, seorang warga, harga satu kantong darah yang mencapai Rp 200 an ribu, dianggap tidak sesuai dengan pelayanan tersebut.

Dewi pernah mengantarkan saudaranya untuk membeli darah golongan AB di PMI. Namun, lanjutnya, PMI mengaku kehabisan stok darah yang bergolongan AB. "Saya kira dengan mahalnya harga darah, stoknya selalu ada. Tapi kenyataannya kami selalu kewalahan jika membutuhkan darah," ujarnya kepada Tribun, Senin (25/10).

Dewi berharap pemerintah memperhatikan hal seperti ini. Karena, masalah di PMI ini merupakan masalah yang tidak bisa dianggap sepele.

dr Ermilda, Kepala UPT mengatakan, dalam satu bulan, PMI menghabiskan 300 kantong darah. Namun, stok darah yang ada di PMI kadang tidak mencukupi target rata rata. "Biasanya jika kami menerima donor darah dari instansi sebanyak 100 kantong, kadang itupun hanya bertahan selama dua hingga tiga hari," katanya.

Menurutnya, saat ini PMI memang sedang menggalakkan program donor darah. Salah satu jalan untuk menutupi masalah kekurangan stok darah adalah PMI harus aktif dalam mencari para pendonor masal.

"Kami sudah melakukan sebagian ke tempat ibadah seperti gereja, dan kami akan memberitahukan jamaah masjid juga untuk ikut berpatisipasi. Selain itu kami juga merencanakan untuk masuk ke instansi instansi swasta seperti Tribun," jelasnya.

Untuk sekantong darah, kata Ermilda, tidak ada harganya alias gratis. Namun yang sebesar Rp 265 ribu untuk rumah sakir pemerintah dan Rp 295 ribu untuk rumah sakit swasta adalah Biaya Pengganti Pengelolaan Darah (BPPD).

"Jadi darah tidak ada harganya alias gratis. Yang bayar adalah prosesnya, mulai dari jarum suntik, kantong darah, tes penyakit, penyaringan darah, hingga biaya pemusnahan alat alat yang sudah digunakan oleh pendonor," tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar