Laman

Selasa, 26 Oktober 2010

MAHASISWA BAKAR BAN

JAMBI EKSPRES:


Selasa, 26 Oktober 2010 | 09:18 WIB

Puluhan mahasiswa dari berbagai universitas yang ada di Jambi yang tergabung dalam Serikat Aksi Pemuda Untuk Demokrasi (Serapud) terlibat bentrok dengan aparat kepolisan, Senin (25/10).

Bentrok antara mahasiswa yang melakukan unjuk rasa menuntut polisi segera menindak oknum anggota polisi yang menembak Farel Restu mahasiswa Universitas Bung Karno, Jakarta pada saat melakukan unjuk rasa gerakan 20 Oktober 2010 yang bertepatan dengan satu tahun kepemimpinan kabinet SBY - Boediono.

Massa yang terdiri dari puluhan mahasiswa tersebut memulai melaksanakan aksinya sekitar pukul 10.00. Mereka berkumpul dan melakukan orasi di depan kampus Institut Agama Islam Negeri Sultan Thaha Jambi. Puluhan mahasiswa tersebut menjadikan separuh badan Jalan Arif Rahman Hakim sebagai tempat melakukan orasi, unjuk rasa tersebut juga sempat membuat arus lalu lintas kendaraan yang lewat di jalan Arif Rahman Hakim macet.

"Kami menuntut polisi segera menangkap pelaku penembakan mahasiswa Universitas Bung Karno," Ari Seorang pengunjuk rasa.

Dikatakannya, aksi mereka ini juga untuk mengutuk tindakan kebrutalan pihak kepolisian atas tertembaknya mahasiswa UBK. "Kita juga meminta Kapolda Jambi untuk tidak melakukan hal serupa di Jambi ini," ujarnya. Demonstrasi gabungan tersebut juga menuntut presiden dan wakil presiden SBY - Boediono turun dari jabatannya karena menurut mereka keduanya gagal memimpin negeri ini.

Aksi unjuk rasa tersebut kemudian memanas setelah mahasiswa melakukan pembakaran ban. Polisi yang mencoba memadamkan ban yang dibakar tersebut mendapat perlawanan dari mahasiswa, sontak saja saling dorong terjadi antara mahasiswa dan polisi yag mengamankan jalannya aksi mahasiswa. "Kenapa aksi kami disuruh bubar, aksi kami ini menuntut keadilan untuk rekan mahasiswa yang ditembak," ujar salah seorang demonstran.

Argumen masa tersebut tidak digubris polisi karena massa yang berunjuk rasa memang tidak memperoleh izin dan mengganggu kelancaran arus lalu lintas. Akhirnya unjuk rasa tersebut berhasil dibubarkan oleh anggota Kepolisian Sektor Telanaipura dan Kepolisian Resor Kota Jambi.

Nampak juga Kepala Kepolisian Sektor Telanaipura, Ajun Komisaris Polisi Evandri di lokasi demonstrasi, saling dorong dan adu fisik sempat terjadi antara kedua belah pihak, puluhan pengunjuk rasa tersebut lari menyelamatkan diri ketika polisi melakukan pembubaran paksa aksi demonstrasi. Karena kalah jumlah akhirnya mahasiswa mundur masuk ke kampus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar